STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN ANAK PENGUNGSI DI LOKASI PENGUNGSIAN SERBAGUNA KNPI KECAMATAN KABANJAHE.

(1)

STRATEGI ADAPTASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN

ANAK PENGUNGSI DI LOKASI PENGUNGSIAN

SERBAGUNA KNPI KECAMATAN KABANJAHE

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ALDYANI REMADHINA NOMY NIM. 3102131003

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa penulis ucapkan yang telah melimpahkan rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Strategi Adaptasi Pelaksanaan Pendidikan Anak Pengungsi Di Lokasi Pengungsian Serbaguna KNPI Kota Kabanjahe”. Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu persyarat bagi mahasiswa S1 untuk mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universita Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menghadapi hambatan, rintangan dan masalah, namun karena bantuan dari berbagai pihak akhirnya penulis menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd sebagai Pembantu Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

4. Drs. Ali Nurman, M.Si sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

5. Ibu Dra.Asnidar,M.Si sebagai Sekertaris Jurusan Pendidikan Geografi.

6. Ibu Dra. Asnidar, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian hingga skripsi ini dapat terselesaikan sesuai dengan rencana.

7. Ibu Dra.Minah Sinuhaji, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Akademik dan selaku penguji yang banyak memberikan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Walbiden Lumbantoruan, M.Si dan Bapak Drs.Mbina Pinem,

M.Si selaku dosen penguji.

9. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu yang tak ternilai hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(6)

(7)

vi ABSTRAK

Aldyani Remadhina Nomy, NIM 3102131003. Strategi Adaptasi Pelaksanaan Pendidikan Anak Pengungsi Di Lokasi Pengungsian Serbaguna KNPI Kabanjahe. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui. (1)Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan pemerintah/ Dinas Pendidikan kabupaten Karo terhadap anak-anak sekolah yang tinggal di pengungsian gedung serbaguna KNPI akibat erupsi Sinabung. (2) Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap anak usia sekolah yang tinggal di pengungsian gedung serbaguna KNPI akibat erupsi Sinabung. (3)Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya yang tinggal di pengungsian gedung serbaguna KNPI akibat erupsi Sinabung (4)Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh anak usia sekolah yang tinggal di pengungsian gedung serbaguna KNPI akibat erupsi Sinabung

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kabanjahe, 2015. Populasi dan sekaligus sampel dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga yang memiliki anak sekolah yang ada di pengungsian lokasi Serbaguna KNPI Kabanjahe sejumlah 74 keluarga ( total sampling). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dan studi dokumenter dengan menggunakan daftar wawancara dan dianalisis dengan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Strategi adaptasi

pelaksanaanpendidikan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kabupaten Karo adalah strategi jaringan dengan cara: (a) Kerja sama dengan KNPI (b) Kerja sama dengan Unimed, dan (c) Kerja sama dengan Kemendikbud, sekolah dan Bank BNI. (2) Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan masyarakat (relawan) adalah strategi jaringan dengan cara: (a) Kerja sama dengan universitas Mikroskil, Pijar Talenta Polmed. (b) Kerja sama dengan mahasiswa Quality, dan (c) Kerja sama Gerakan Seribu Karo. (3) Strategi adaptasi yang dilakukan orang tua ada dua jenis yaitu strategi tunggal dan campuran. Strategi tunggal yaitu (a) Strategi pasif dengan cara mengurangi kebutuhan lain dan mengurangi jajan anak berjumlah 39,18% dan (b) Strategi aktif dengan cara mencari kerja tambahan berjumlah 9,45%. Strategi campuran yaitu (a) Strategi pasif dan jaringan dengan mengurangi kebutuhan lain, mengurangi jajan anak dan meminjam uang kepada keluarga berjumlah 17,25 %, (b) Staregi pasif dan aktif dengan cara mengurangi kebutuhan lain, mengurangi jajan anak dan mencari kerja tambahan berjumlah 35,12%, dan (c) Strategi aktif dan jaringan dengan cara mencari kerja tambahan dan meminjam uang kepada keluarga berjumlah 6,75%.


(8)

vii DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... v

ABSTRAK ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A. Kerangka Teori... ... ...8

B. Penelitian Yang Relevan ... 23

C. Kerangka Berpikir ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 29

A. Lokasi Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sampel ... 29

C. Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 29

D. Teknik Pengumpul Data ... 31

E. Teknik Analisis Data ... 32

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN ... 34

A. Kondisi Fisik ... 34

B. Kondisi Non Fisik ... 37


(9)

viii

A. Hasil Penelitian ... 44

B. Pembahasan Hasil ... 69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal 1 Luas kelurahan/desa di Kecamatan Kabanjahe Tahun 2015 ... 35 2 Jumlah Pengungsi Posko KNPI Kabanjahe Tahun 2015 ... 38

3 Komposisi Pengungsi Menurut umur di Posko KNPI Kabanjahe 39

4 Komposisi Pengungsi Posko KNPI Kabanjahe Berdasarkan Jumlah

Anak Sekolah (SD-SMA) Tahun 2015 ... 40

5 Komposisi Pengungsi Berdasarkan Agama di Posko KNPI

Kabanjahe Tahun 2015 ... 41

6 Sarana dan Prasarana Yang Ada di Posko KNPI Kabanjahe Tahun

2015 ... 42

7 Responden BerdasarkanUmur Anak Usia Sekolah Tahun 2015 ... 44

8 Karaktersitik Pengungsi Posko KNPI Kabanjahe Berdasarkan Agama

dan Suku Tahun 2015 ... 45

9 Tingkat Pendidikan Anak Responden Posko Serbaguna KNPI

Kabanjahe Tahun 2015 ... 46 10 Jumlah Anak Usia Sekolah di Posko KNPI Kabanjahe ... 47

11 Rekomendasi Sekolah Anak Usia Sekolah Tingkat SD, SMP dan

SMA di Posko KNPI Kabanjahe Tahun 2015 ... 49

12 Jadwal Belajar Anak Usia Sekolah Yang Mengungsi di Pos KNPI

Kabanjahe Tahun 2015 ... 51

13 Jumlah Bantuan Uang yang Diberikan Kepada Anak Usia Sekolah di

Posko KNPI Kabanjahe Tahun 2015 ... 52

14 Jenis Bantuan Barang yang Diberikan Kepada Anak Usia Sekolah

Tingkat SD di Posko KNPI Kabanjahe Tahun 2015 ... 53

15 Jenis Bantuan Barang yang Diberikan Kepada Anak Usia Sekolah

Tingkat SMP di Posko KNPI Kabanjahe Tahun 2015 ... 54

16 Jenis Bantuan Barang yang Diberikan Kepada Anak Usia Sekolah

Tingkat SMA di Posko KNPI Kabanjahe Tahun 2015 ... 55 17 Daftar Relawan dan Kegiatan yang Dilakukan Untuk Anak Usia Sekolah di Posko KNPI Kabanjahe Tahun 2015 ... 57


(11)

x

18 Karakteristik Responden Menurut Persiapan Biaya Penyelenggaraan

Pendidikan Anak Posko Serbaguna KNPI Kabanjahe Tahun 2015 60

19 Karakteristik Responden Menurut Besar Pengeluaran Selama 6 Bulan

di Posko Serbaguna KNPI Kabanjahe Tahun 2015 ... 62

20 Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Sebelum Dan Sesudah

Tinggal di Pengungsian Posko KNPI Kabanjahe ... 65

21 Karakteristik Responden Menurut Cara Mengatasi Perubahan


(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 Skema Kerangka Berfikir ... 28 2 Peta Kecamatan Kabanjahe Tahun 2015 ... 33 3 Anak Pengungsi Bersiap Untuk Pergi Kesekolah.. ... 50

4 Anak Pengungsi Sedang Belajar Menggambar yang Dibantu oleh

Relawan di posko pengungsian KNPI Kabanjahe 2 Tahun 2015.. ... 58

5 Orangtua Yang Berjualan di Posko Pengungsian KNPI Kabanjahe 2


(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Lampiran 1 Daftar Wawancara ... 82

2. Lampiran 2 Data Pengungsi ... 88

3 Lampiran 3 Jumlah Uang Saku Anak Pengungsi ... 103

4. Lampiran 4 Pekerjaan Pengungsi ... 110


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bencana alam merupakan peristiwa alam yang disebabkan oleh proses dan aktivitas alam, baik yang terjadi secara alami maupun karena sebelumnya ada tindakan atau campur tangan manusia yang mengakibatkan alam menjadi tidak seimbang dan tidak berjalan seperti biasanya dan menimbulkan resiko bagi kehidupan manusia baik secara materi atau secara spiritual. Bencana sering terjadi dalam waktu yang tidak diduga-duga dan dapat terjadi dimana saja dan menyerang siapa saja. Bencana alam yang terjadi tersebut dapat merenggut korban jiwa dan juga merusak lahan dilokasi bencana itu terjadi. Adapun bencana alam yang terjadi secara alami contohnya letusan/erupsi gunung api. Letusan gunung api merupakan bencana alam klasik yang sudah ada sejak zaman manusia purba, dan merupakan gejala alam yang sangat menakutkan dan membahayakan.

Indonesia mempunyai 129 gunung api aktif atau sekitar 13% dari gunung api aktif di dunia. Seluruh gunung api tersebut berada dalam jalur tektonik yang memanjang mulai dari Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara, Kepulauan Banda, Halmahera, dan Kepulauan Sangir Talaud yang menempati seperenam dari luas daratan Nusantara. Lebih dari 10% populasi pendudukk berada dalam kawasan rawan bencana gunung api (Yulaelawati dan Syihab, 2008).

Bencana meletusnya gunung api bukan lagi menjadi sebuah bencana yang asing bagi masyarakat Indonesia, mengingat letak Indonesia yang berada di zona cincin api Pasifik atau sering disebut the ring of fire Pacific. Berada di kawasan


(15)

2

cincin api memungkinkan Indonesia mengalami bencana letusan gunung api berkali-kali setiap tahun, yang tidak bisa diprediksi kedatangannya. Gunung-gunung berapi tersebut siap meletus kapan saja.

Walaupun gunung api menjadi salah satu sumber bencana bagi manusia, namun keberadaannya juga turut menyumbangkan manfaat untuk kehidupan manusia. Disamping bahaya letusannya, keberadaan gunung api membuat tanah disekitarnya menjadi subur dan kaya akan sumber daya alam. Oleh karena itu, banyak orang yang memilih tinggal di sekitar gunung api untuk bercocok tanam.

Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit Barisan dan sebagian besar wilayahnya merupakan dataran tinggi. Dua gunung api aktif terletak di wilayah ini, yaitu Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak. Salah satu gunung yang sedang bergejolak di Kabupaten Karo adalah Gunung Sinabung. Gunung Sinabung yang bergejolak ini tidak pernah tercatat meletus sejak tahun 1600, tetapi aktif kembali dan meletus untuk pertama kalinya pada hari Minggu, tanggal 28 Agustus 2010 pukul 00.08 WIB dan pada tahun 2013 Gunung Sinabung meletus kembali pada tanggal 15 September 2013 dini hari dan sampai saat ini masih bergejolak. Gunung Sinabung merupakan salah satu gunung yang tertinggi dan aktif di Sumatera Utara, yang memiliki ketinggian 2.640 meter diatas permukaan laut (http://karokab.go.id /w/index.php/gambaran-umum diakses 25 Maret 2014).

Erupsi Gunung Api Sinabung mengakibatkan banyak desa yang terkena dampaknya, yaitu ada 4 kecamatan yang terdiri dari 33 desa dan 28.715 jiwa harus mengungsi ke kawasan aman dan disebar ke 42 titik posko pengungsian (data Badan Nasional Penanggulangan Bencana tanggal 26 Februari 2014). Empat kecamatan tersebut yaitu Kecamatan Payung ( Desa Sukameriah, Gurukinayan,


(16)

3

Selandi, Cimbang, Ujung Payung, Payung, dan Rimo Kayu), Kecamatan Simpang Empat (Desa Berastepu, Sibintun, Gamber, Kuta Tengah, Jeraya, Pintu Besi, dan Tiga Pancur), Kecamatan Namanteran (Desa Lau Kawar, Bekerah, Simacem, Kutarayat, Sigarang-garang, Naman, Kutambelin, Kebayaken, Kuta Tonggal, Sukanalu, Kuta Gugung, Gung Pinto, dan Sukandebi), dan Kecamatan Tiganderket (Desa Tiganderket, Mardinding, Temberun, Perbaji, Kuta Mbaru, dan Tanjung Merawa).

Erupsi Gunung Api Sinabung membawa dampak terhadap kondisi fisik, sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan masyarakat. Khususnya yang berada di sekitar lokasi letusan Gunung Api Sinabung. Bencana ini memaksa masyarakat harus mengungsi ke tempat yang lebih aman, baik itu ke rumah sanak keluarga atau ke posko pengungsian yang disediakan pemerintah. Posko pengungsian ini disebar di Kecamatan Kabanjahe, Berastagi, Tigabinanga, Simpang Empat, dan Kabupaten Langkat.

Di bidang pendidikan, banyak bangunan sekolah dan fasilitas pendidikan yang rusak akibat menahan tebalnya abu vulkanik. Akan tetapi pelaksanaan pendidikan untuk anak usia sekolah masih tetap dilaksanakan meskipun dalam suasana bencana. Pelaksanaan pendidikan dilakukan di sekolah-sekolah terdekat dari posko pengungsian tempat mereka tinggal. Menurut data yang diterima Kepala Bidang Pencitraan Publik Pusat Informasi dan Humas Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jumlah SD yang rusak sebanyak 114 sekolah, SMP 69 sekolah, dan SMA 2 sekolah.(http://www.beritasatu.com/ pendidikan/164316-kemdikbud-berikan-beasiswa-rp-11-m-untuk-korban sinabung .html diakses 2 Maret 2014 pukul 12.05 WIB).


(17)

4

Salah satu posko yang tetap melaksanakan pendidikan yaitu posko pengungsian Serba Guna KNPI di Jl.Pahlawan Kecamatan Kabanjahe. Dalam mendukung pelaksanaan pendidikan untuk anak pengungsian semua pihak turut terlibat dan bertanggung jawab demi keberlangsungan pendidikan anak korban Erupsi Gunung Api Sinabung. Baik oleh pemerintah, masyarakat atau relawan, orang tua, serta anak itu sendiri.

Untuk pelaksanaan pendidikan formal anak pengungsi usia sekolah, untuk tingkat SD dilaksanakan di SDN 040445 Kabanjahe, untuk SMP dan SMA dilaksanakan di SMP dan SMA Kabanjahe. Di samping pendidikan formal, mereka juga mendapatkan pendidikan nonformal di posko pengungsian. Pendidikan nonformal ini dibantu oleh relawan yang datang dari berbagai lembaga.

Segala usaha yang dilakukan bertujuan untuk tetap terlaksananya proses belajar dan mengajar meskipun dalam keadaan bencana. Di samping itu, dilakukan juga traumahealing guna memberikan pandangan mental untuk menangani anak dan mengembalikan semangat belajar seperti sediakala.

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah yang telah dijabarkan, maka masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut: 1) siswa dan guru turut menjadi korban erupsi gunung Sinabung 2) fasilitas sekolah yang rusak dan yang terletak di kaki gunung Sinabung tidak dapat dipergunakan lagi. 3) Kondisi ekonomi orang tua yang sudah tidak memiliki penghasilan selama tinggal di pengungsian yang mempengaruhi kelanjutan sekolah anak, 4) Kondisi


(18)

5

pengungsian yang ramai yang membuat anak-anak didik tidak dapat belajar dengan baik. 5) Peran pemerintah dalam kelanjutan pendidikan anak pengungsi di pengungsian. 6) Peran masayarakat dalam kelanjutan pendidikan anak pengungsi di pengungsian. 7) Peran orang tua dalam kelanjutan pendidikan anak pengungsi di pengungsian.

C. Pembatasan Masalah

Masalah ini dibatasi hanya pada masalah strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak pengungsi di pengungsian gedung Serbaguna KNPI kota Kabanjahe kab. Karo

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak pengungsi di gedung Serbaguna KNPI kecamatan Kabanjahe yang dilakukan oleh pemerintah?

2. Bagaimana strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak pengungsi di gedung Serbaguna KNPI kecamatan Kabanjahe Kab. Karo yang dilakukan oleh masyarakat?

3. Bagaimana strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak pengungsi di gedung Serbaguna KNPI kecamatan Kabanjahe Kab. Karo yang dilakukan oleh orang tua?


(19)

6

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. .Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan pemerintah/ Dinas Pendidikan kabupaten Karo terhadap anak-anak sekolah yang tinggal di pengungsian gedung serbaguna KNPI akibat erupsi Sinabung 2. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat

terhadap anak usia sekolah yang tinggal di pengungsian gedung serbaguna KNPI akibat erupsi Sinabung

3. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya yang tinggal di pengungsian gedung serbaguna KNPI akibat erupsi Sinabung

F. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Sebagai bahan masukan dan informasi bagi pemerintah daerah setempat, untuk membentuk kebijakan yang terkait penidikan anak pengungsi yang menjadi korban erupsi Gunung Api Sinabung.

2. Sebagai bahan tambahan informasi bagi masyarakat dan pihak-pihak yang

terkait untuk pengembangan model penanganan bencana alam dalam perspektif pendidikan.


(20)

7

3. Sebagai referensi untuk bahan perkuliahan yang terbaru dan

perbendaharaan perpustakaan bagi Universitas Negeri Medan terutama jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.

4. Sebagai sarana untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana program strata satu (S1) FIS UNIMED serta menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam mempelajari serta mengetahui tentang strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak pengungsi di pengungsian yang menjadi korban erupsi Gunung Api Sinabung

5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian selanjutnya dengan topik adaptasi pendidikan anak pengungsi di pengungsian


(21)

77

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi adaptasi pelaksanaa pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Karo untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA adalah strategi jarigan yaitu; (a) Kerja sama dalam penyediaan sekolah tempat belajar dengan kepala sekolah; (b) Bekerjasama dengan sekolah, bank BNI, dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam memberikan sumbangan; (c) Memberikan les tambahan untuk anak usia sekolah tingkat SD dan SMP.

2. Strategi adaptasi pelaksanaa pendidikan yang dilakukan oleh

Masyarakat/Relawan untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA adalah strategi Pasif dan strategi jaringan yaitu; (a) Memberikan sumbangan kepada anak usia sekolah untuk meringankan beban orang tua dalam melanjutkan sekolah; (b) memberikan sumbangan tenaga dalam mengajari anak usia sekolah setiap hari di tenda yang telah disediakan tenda BNPB; (c) Menyediakan tempat belajar di posko dan membantu anak belajar dengan bekerjasama dengan sesama relawan.

3. Strategi adaptasi pelaksanaa pendidikan yang dilakukan oleh orangtua untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA adalah 3 macam strategi yaitu merupakan strategi adaptasi tunggal dan campuran dari strategi aktif, pasif dan jaringan. Adapun strategi adaptasi tunggal yaitu (a)Strategi pasif dengan


(22)

78

cara mengurangi kebutuhan lain dan mengurangi jajan anak berjumlah 39,18 % dan (b) Strategi aktif dengan cara mencari kerja tambahan berjumlah 9,45 %. Strategi adaptasi campuran yaitu (a) Strategi pasif dan jaringan dengan cara mengurangi kebutuhan lain, mengurangi jajan anak dan meminjam uang kepada keluarga berjumlah 17,25 %, (b) Strategi pasif dan aktif dengan cara mengurangi kebutuhan lain, mengurangi jajan anak, dan mencari kerja tambahan berjumlah 35,12%, dan (e) Strategi aktif dan jaringan dengan cara mencari kerja tambahan dan meminjam uang kepada keluarga berjumlah 6,75%.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Karo hendaknya memberikan

perhatian secara khusus dan bekerjasama terus dengan masyarakat, untuk tetap memberikan dana pendidikan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA dalam memperoleh keberlanjutan pendidikan selama bencana Erupsi Gunung Sinabung. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan pemerintah untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA yang ada di posko Serbaguna KNPI haruslah tetap berjalan terus seperti bantuan uang hendaknya tetap melanjutkannya.

2. Diharapkan kepada masyarakat maupun relawan agar tetap melanjutkan strategi yang telah dilakukan yaitu belajar di posko. Karena hal ini sangat membantu bagi anak usoia sekolah sebagai pelajaran tambahan dan membantu


(23)

79

dalam mengerjakan PR. Selain itu memaksimalkan dan tidak menghambat dalam memberi bantuan yang dibutuhkan untuk anak usia sekolah serta memberi motivasi agar anak usia sekolah tetap bersemangat melanjutkan pendidikan.

3. Bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA

yang tinggal di posko pengungsian lebih baik jangan hanya mengharap bantuan biaya pendidikan anak tetapi tetap berupaya meringankan biaya pendidikan anak dengan cara mencari pekerjaan yang memungkinkan untuk dilakukan selama tinggal di pengungsian. Serta motivasi dari orangtua janganlah putus untuk anak usia sekolah karena motivasi dari orantua sangat mendorong bagi anak untuk tetap melanjutkan sekolahnya.


(24)

80

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi dan Uhbiyati, 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT. Rineka Cipta

Baharudin, Erwan. 2010. Pendidikan Suku Anak Dalam : Suatu Perubahan Dari Paradigma Positivistik Ke Konstruktivisme. Jurnal Forum ilmiah, Vol 7, No.2, Mei 2010. Riau

Halide, Muhammad. (2008). Strategi Kelangsungan Hidup Lima Keluarga Petani Di Kelurahan Wala Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang. Skripsi. Makasar: Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

Hasbullah. 1996. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada

Indra, Djumberansjah. Drs. 1995. Perencanaan Pendidikan. Surabaya :Karya Abditama

Joesoef, Soelaiman.Drs dan Santoso, Slamet. Drs.1979. Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional

Rambe, Nurainun. 2013. Strategi Bertahan Hidup Transmigran Di Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Rusmiyati, Chatarina dan Hikmawati, Enny. 2012. Penanganan Dampak Sosial Psikologis Korban Bencana Merapi. Jurnal Informasi Vol 17, No 02,2012. Yogyakarta

Safriani, Noni. 2006, Pengarung Tsunami Terhadap Pendidikan di Sinabang – Aceh. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Sari, Cici Rahma 2013. Strategi Keluarga Miskin Melanjutkan Studi Anaknya Ke Perguruan Tinggi (Studi Kasus: Kanagarian Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat).Skripsi.Pasaman Barat. Jurusan Pendidikan Sosiologi. Universitas Negeri Padang

Sugiono, Prof.Dr. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta

Peraturan dan undang-undang.1990. Peraturan Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Armas Duta Jaya


(25)

81

Putri, Riana. 2012. Strategi Adaptasi Petani Musiman di Denai Kuala ( Studi Deskriptif Tentang Petani Pesisir di Desa Denai Kuala, Kecamatan Pantai Labu).(Online).(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34576/4/ Chapter%20II.pdf, diakses 2 Maret 2015 pukul 12.14 Wib)

Zuhri, Syaifuddin. (2011). Peran Keluarga dalam Pendidikan Akhlak Anak Jalanan (Studi Kasus Anak Jalan di Kawasan Tugu Muda Semarang). Sripsi. Semarang. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31513/4/Chapter%20II.pdf, diakses 25 maret 2014 pukul 10.45 Wib

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24655/4/Chapter%20II.pdf, diakses 25 maret 2014 pukul 12.10 Wib

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1keperawatan/0910712030/BAB%20II.pdf, diakses 31 Maret 2014 pukul 20.08 Wib

http://karokab.go.id/w/index.php/gbaran-umum di akses 2 maret 2015 pukul 20.43 Wib


(1)

3. Sebagai referensi untuk bahan perkuliahan yang terbaru dan perbendaharaan perpustakaan bagi Universitas Negeri Medan terutama jurusan Pendidikan Geografi FIS UNIMED.

4. Sebagai sarana untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan sarjana program strata satu (S1) FIS UNIMED serta menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam mempelajari serta mengetahui tentang strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan anak pengungsi di pengungsian yang menjadi korban erupsi Gunung Api Sinabung

5. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian selanjutnya dengan topik adaptasi pendidikan anak pengungsi di pengungsian


(2)

77 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi adaptasi pelaksanaa pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Karo untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA adalah strategi jarigan yaitu; (a) Kerja sama dalam penyediaan sekolah tempat belajar dengan kepala sekolah; (b) Bekerjasama dengan sekolah, bank BNI, dan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dalam memberikan sumbangan; (c) Memberikan les tambahan untuk anak usia sekolah tingkat SD dan SMP.

2. Strategi adaptasi pelaksanaa pendidikan yang dilakukan oleh Masyarakat/Relawan untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA adalah strategi Pasif dan strategi jaringan yaitu; (a) Memberikan sumbangan kepada anak usia sekolah untuk meringankan beban orang tua dalam melanjutkan sekolah; (b) memberikan sumbangan tenaga dalam mengajari anak usia sekolah setiap hari di tenda yang telah disediakan tenda BNPB; (c) Menyediakan tempat belajar di posko dan membantu anak belajar dengan bekerjasama dengan sesama relawan.

3. Strategi adaptasi pelaksanaa pendidikan yang dilakukan oleh orangtua untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA adalah 3 macam strategi yaitu merupakan strategi adaptasi tunggal dan campuran dari strategi aktif, pasif dan jaringan. Adapun strategi adaptasi tunggal yaitu (a)Strategi pasif dengan


(3)

cara mengurangi kebutuhan lain dan mengurangi jajan anak berjumlah 39,18 % dan (b) Strategi aktif dengan cara mencari kerja tambahan berjumlah 9,45 %. Strategi adaptasi campuran yaitu (a) Strategi pasif dan jaringan dengan cara mengurangi kebutuhan lain, mengurangi jajan anak dan meminjam uang kepada keluarga berjumlah 17,25 %, (b) Strategi pasif dan aktif dengan cara mengurangi kebutuhan lain, mengurangi jajan anak, dan mencari kerja tambahan berjumlah 35,12%, dan (e) Strategi aktif dan jaringan dengan cara mencari kerja tambahan dan meminjam uang kepada keluarga berjumlah 6,75%.

B. Saran

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dilapangan maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada pemerintah Kabupaten Karo hendaknya memberikan perhatian secara khusus dan bekerjasama terus dengan masyarakat, untuk tetap memberikan dana pendidikan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA dalam memperoleh keberlanjutan pendidikan selama bencana Erupsi Gunung Sinabung. Strategi adaptasi pelaksanaan pendidikan yang dilakukan pemerintah untuk anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA yang ada di posko Serbaguna KNPI haruslah tetap berjalan terus seperti bantuan uang hendaknya tetap melanjutkannya.

2. Diharapkan kepada masyarakat maupun relawan agar tetap melanjutkan strategi yang telah dilakukan yaitu belajar di posko. Karena hal ini sangat membantu bagi anak usoia sekolah sebagai pelajaran tambahan dan membantu


(4)

79

dalam mengerjakan PR. Selain itu memaksimalkan dan tidak menghambat dalam memberi bantuan yang dibutuhkan untuk anak usia sekolah serta memberi motivasi agar anak usia sekolah tetap bersemangat melanjutkan pendidikan.

3. Bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA yang tinggal di posko pengungsian lebih baik jangan hanya mengharap bantuan biaya pendidikan anak tetapi tetap berupaya meringankan biaya pendidikan anak dengan cara mencari pekerjaan yang memungkinkan untuk dilakukan selama tinggal di pengungsian. Serta motivasi dari orangtua janganlah putus untuk anak usia sekolah karena motivasi dari orantua sangat mendorong bagi anak untuk tetap melanjutkan sekolahnya.


(5)

80

Ahmadi dan Uhbiyati, 2003. Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta : PT. Rineka Cipta

Baharudin, Erwan. 2010. Pendidikan Suku Anak Dalam : Suatu Perubahan Dari Paradigma Positivistik Ke Konstruktivisme. Jurnal Forum ilmiah, Vol 7, No.2, Mei 2010. Riau

Halide, Muhammad. (2008). Strategi Kelangsungan Hidup Lima Keluarga Petani Di Kelurahan Wala Kecamatan Maritengngae Kabupaten Sidenreng Rappang. Skripsi. Makasar: Jurusan Sosiologi. Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.

Hasbullah. 1996. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Jakarta : PT.Rajagrafindo Persada

Indra, Djumberansjah. Drs. 1995. Perencanaan Pendidikan. Surabaya :Karya Abditama

Joesoef, Soelaiman.Drs dan Santoso, Slamet. Drs.1979. Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional

Rambe, Nurainun. 2013. Strategi Bertahan Hidup Transmigran Di Kecamatan Kampung Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Skripsi. Medan : Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Rusmiyati, Chatarina dan Hikmawati, Enny. 2012. Penanganan Dampak Sosial Psikologis Korban Bencana Merapi. Jurnal Informasi Vol 17, No 02,2012. Yogyakarta

Safriani, Noni. 2006, Pengarung Tsunami Terhadap Pendidikan di Sinabang – Aceh. Skripsi. Medan : Jurusan Pendidikan Sejarah. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

Sari, Cici Rahma 2013. Strategi Keluarga Miskin Melanjutkan Studi Anaknya Ke Perguruan Tinggi (Studi Kasus: Kanagarian Talu, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat).Skripsi.Pasaman Barat. Jurusan Pendidikan Sosiologi. Universitas Negeri Padang

Sugiono, Prof.Dr. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Bandung : Alfabeta

Peraturan dan undang-undang.1990. Peraturan Pelaksanaan Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Armas Duta Jaya


(6)

81

Putri, Riana. 2012. Strategi Adaptasi Petani Musiman di Denai Kuala ( Studi Deskriptif Tentang Petani Pesisir di Desa Denai Kuala, Kecamatan Pantai Labu).(Online).(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34576/4/ Chapter%20II.pdf, diakses 2 Maret 2015 pukul 12.14 Wib)

Zuhri, Syaifuddin. (2011). Peran Keluarga dalam Pendidikan Akhlak Anak Jalanan (Studi Kasus Anak Jalan di Kawasan Tugu Muda Semarang). Sripsi. Semarang. Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31513/4/Chapter%20II.pdf, diakses 25 maret 2014 pukul 10.45 Wib

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24655/4/Chapter%20II.pdf, diakses 25 maret 2014 pukul 12.10 Wib

http://www.library.upnvj.ac.id/pdf/4s1keperawatan/0910712030/BAB%20II.pdf, diakses 31 Maret 2014 pukul 20.08 Wib

http://karokab.go.id/w/index.php/gbaran-umum di akses 2 maret 2015 pukul 20.43 Wib