Sehingga gardu MK-294 layak untuk dilakukan penelitian evaluasi arus netral akibat beban tidak seimbang.
Sebelum dilakukan pemerataan beban dilakukan pengukuran ulang, didapat data yang ditampilkan pada tabel 4.2. Pada tabel ini terlihat bahwa, beban di jurusan
C masih memiliki perbedaan yang sangat besar dan memiliki arus netral yang sangat besar, bahkan melebihi arus fasa.
Pada kasus di gardu MK-294 ini, jurusan C merupakan saluran Kabel Tegangan Rendah yang ditanam di bawah tanah dengan tipe NFA2X, dengan
konduktor alumunium 2 x 10 mm
2
. Tabel 4.2 Tabel Hasil Ukur Beban Gardu Dari Survey
JRS Arus Amper
Cos ϕ
Procentage Unbalance R
S T
N MEAN R
S T
R S
T A
80 73,5
69,5 18
74,33 0,96
0,92 0,948
7,08 -1,12
-6,50 B
207 172
107,2 79
162,07 0,975 0,952
0,94 27,73
6,13 -33,85
C 13
67 57
26,67 0,977
0,98 0,996 -51,25 151,25
-100 D
123 130
114,3 24
122,43 0,973 0,975
0,97 0,46
6,18 -6,64
423 442,5
291 178
TGL UKUR 11 FEBRUARI 2009 JAM 19:00
IV.3.1. Kegiatan Pemerataan Beban Jurusan C Gardu MK-294
Kegiatan pemerataan beban beban di jurusan C lebih mudah dan cepat,
karena semua pelanggan tersambung ke panel pembagi melalui MCB-MCB, sebagai pembatasnya. Wiring pada panel sebelum pemerataan beban dapat digambarkan
dalam gambar 4.1. Dari gambar terlihat bahwa phase T tidak mendapat beban sama sekali,
sehingga pada hasil pengukuran terbaca beban T di jurusan C adalah 0tabel 4.2, dan fasa S mempunyai beban yang sangat besar, sehingga beban terpusat di fasa S. Hal
Universitas Sumatera Utara
inilah yang menyebabkan arus yang mengalir di kawat netral menjadi besar, bahkan lebih besar dari pada arus yang mengalir di fasa Rlihat tabel 4.2.
Pada jaringan SKTR, semua beban pelanggan langsung terhubung ke panel, dan pada panel terdapat panel kecil sesuai dengan urutan fasa R-S-T. Sehingga
pemerataan beban pada jaringan ini lebih mudah, dan pemindahan beban dilakukan dengan acuan beban yang sedang digunakan pelanggan pada saat itu. Beban yang
sedang digunakan pelanggan dapat dengan mudah diukur dengan tang ampere. Hasil pengukuran beban pelanggan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3 Hasil Ukur Beban Pelanggan ID PEL
NAMA PELANGGAN ARUS
PHASE 547103959167
DRS UMAR SHAHAB 1,8
R 547103939177
SJECH AL DJOEFRIE 2,4
R 547103791774
AHMAD MAHFUD 6
S 547103827582
DRS. HASAN LATIF 4,2
S 547103898466
MUHAMMAD HUSEN 3,1
S 547203766504
MOHD ALKAFF 7,5
R 547103791741
RATNA DJAUHARI 4,2
S 547103791733
WIJAYA 11,4
S 547103791766
ACMAD SYAFIQ 2,1
S 547103766512
ACMAD SYAFIQB 2,3
S 547103766490
ACMAD SYAFIQ 1,2
R 547103766482
FARIDA 8,2
S 547104053797
NINING 1
R Jam Ukur = 19:00
19 Februari 2009
Tabel 4.4 Perencanaan Permerataan Beban Jurusan C
ID PEL Arus Pengukuran
Sebelum Pemerataan ID PEL
Arus Pengukuran Sesudah Pemerataan
Universitas Sumatera Utara
R S
T R
S T
547103959167 1,8
547103959167 1,8
547103939177 2,4
547103939177 2,4
547103791774 6
547103791774 6
547103827582 4,2
547103827582 4,2
547103898466 3,1
547103898466 3,1
547203766504 7,5
547203766504 7,5
547103791741 4,2
547103791741 4,2
547103791733 11,4
547103791733 11,4
547103791766 2,1
547103791766 2,1
547103766512 2,3
547103766512 2,3
547103766490 1,2
547103766490 1,2
547103766482 8,2
547103766482 8,2
547104053797 1
547104053797 1
13,9 41,5
18,3 18,7
18,4
Dari hasil ukur beban yang sedang digunakan pelanggan, dapat disusun suatu perencanaan pemerataan beban. Agar tidak terjadi aliran arus pada netral, maka
beban dari tiap-tiap fasa harus diseimbangkan yaitu : I Tiap fasa =
3
T S
R
I I
I +
+
=
3 5
, 41
9 ,
13 +
+
= 18,46 A Jadi arus tiap fasa dibuat menjadi kurang lebih 18,46 A.
Perencanaan pemerataan beban dilakukan sebagai berikut, pelanggan di fasa S dengan beban masing-masing 6; 4,2; 8,2; A dipindah ke fasa T dan pelanggan di
phase S dengan beban 2,1 A dan 2,3 A dipindah ke fasa R.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.2 Panel CDT 16409 beban tidak merata Sesuai dengan perencanaan pemerataan beban seperti di atas, wiring
sambungan rumah pelanggan di panel CDT 16409 diubah menjadi berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.3 Panel CDT 16049 Setelah Pemerataan Beban Cara manual ini sangat menggangu pemakaian listrik oleh pelanggan, karena
listrik padam nyala beberapa saat. Meskipun kurang optimal, tetapi hasil dari pemerataan beban ini didapat hasil berupa penurunan arus netral di jurusan C.
Sehingga penurunan arus netral ini penekanan losses dengan jalan pemerataan beban.
Tabel 4.5 Hasil Pengukuran Beban Setelah Pemerataan Beban JRS
Arus Amper Cos
ϕ Procentage Unbalance
R S
T N
MEAN R S
T R
S T
A 111
85 64
36 86,67
0,985 0,922 0,947 28,08
-1,92 -26,15
B 180
143 133
27 152
0,966 0,929 0,966 18,42
-5,92 -12,50
C 24,7
26 25
13
25,53 0,962 0,941 0,973
-2,11 3,04
-0,92 D
149 132
126 33
135,67 0,978 0,969 0,965
9.83 -2,70
-7,13
465 386
348 109
399,57 TGL UKUR 11 MARET 2009 JAM 19:00
Universitas Sumatera Utara
IV.3.2 Perhitungan Penekanan Loses Arus Netral di Jurusan C.