BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dari hasil survey di lapangan, kebutuhan masayarakat akan energi listrik semakin meningkat dan oleh sebab itu dituntut pula tersedianya pembangkit listrik
yang mampu menghasilkan daya listrik relative besar dan ekonomis. Salah satu pembangkit listrik yang banyak digunakan adalah Pembangkit Listrik Tenaga uap
PLTU, selain dapat menghasilkan daya listrik relative besar juga mudah untuk mendapatkan fluida utamanya. Untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat
terutama Medan, kebutuhan listrik sama saja dengan kebutuhan primer didalam lingkungan masyarakat dan hasil survey lapangan menunjukkan pasokan listrik
yang dibutuhkan disuatu kecamatan di Medan sebesar 61 MW. Pada pembangkit listrik tenaga uap dimana uap digunakan sebagai fluida
utama yang diperoleh dari air yang dipanaskan pada boiler hingga mencapai kondisi saturasihingga air berubah fase menjadi uap. Semakin besar kapasitas
listrik yang dihasilkan maka semakin besar pula kapasitas uap yang dibutuhkan, kapasitas uap yang banyak berarti membutuhkan pasokan air yang banyak pula.
Maka, suatu pembangkit listrik tenaga uap layak didirikan pada tempat yang memiliki persedian air yang banyak seperti sungai, laut, dan danau. Meskipun
persediaan air memadai, tetapi uap bekas dari turbin masih dapat dimanfaatkan dengan cara mengubahnya menjadi kondensat dengan suatu perlatan yang disebut
kondensor. Kemudian kondensat yang keluar dari kondensor dipompakan untuk mengisi boiler sebagai air pengumpan boiler. Dengan demikian suplai air ke
boiler akan berkurang sekaligus mengurangi biaya operasional pengolahan air untuk pengisian boiler.
1.2 Tujuan Perencanaan
Tujuan perencanaan kondensor ini adalah menganalisa kondensor pada sebuah pembangkit listrik tenaga uap yang berfungsi untuk mengkondensasikan
uap jenuh yang keluar dari turbin dengan memanfaatkan air laut sebagai media pendingin dimana antara uap bekas turbin dengan air pendingin terpisah tidak
tercampur.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Batasan-Batasan Masalah