PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P. 2014/2015.
PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU
DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P 2014/2015
Oleh:
Siti Maysarah
NIM 4111521004
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Siti Maysarah dilahirkan di Kuta Tengah pada tanggal 07
Desemberr 1992. Ayah bernama Alm.Kamaruddin Ba dan ibu bernama Rabatiah dan
merupakan anak keenam dari enam bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk MIN
Lawe sigala-gala dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan
sekolah ke MTsN Lawe sigala-gala dan lulus pada tahun 2008. Kemudian pada tahun
2008, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas ke SMA Negeri 1 Lawe
sigala-gala dan lulus pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2011, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus tahun 2015.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skiripsi berjudul ” Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada: Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, Bapak Drs. Rappel
Situmorang, M.Si, dan Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si, selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Purwanto,Ssi,M.Pd dan Bapak Mukti Hamzah Hrp, M.Si selaku dosen Validator yang
telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian dan juga
ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd selaku dosen pembimbing
akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Teristimewa
penulis
sampaikan
terima
kasih
kepada
ayahanda
Alm.Kamaruddin Ba dan Ibunda tercinta bernama Rabatiah yang telah membimbing
dan mendidik penulis dengan kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan
penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini penulis persembahkan
untuk kedua orang tua saya sebagai tanda terimakasih yang terdalam. Terima kasih
juga kepada semuas saudara kandung saya Abang/Kakak tercinta, (Erwin
Syahputra,SPdi,M.Pd/Nelli AM.Keb, Zulham Efendi AM.d/Marianti SP.d, Ahmad
Afandi SP.d/Nur Asiah SE , Surya Darmanto AM.k/NS,devi susanti S.kep dan
khususnya buat kakak saya tercinta Siti khadijah SP.d/Wahyuni Ambriono ST)
karena telah memberi dukungan, materi ,motivasi terutama doanya kepada penulis
selama perkuliahan dan penyusunan skiripsi ini. Dan juga buat ponakan-ponakan
kecil kami yang selalu mampu menghibur lewat tingkah-tingkah lucunya salam peluk
dan cium bibik apun.
Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman seperjuangan
khususnya fisika ekstensi 2011, terkhusus buat sahabat-sahabat penulis Novera
Amalia Nst, Khoirani Hasugian, Maghfirah HR, Ainun Jariyah, Arini Ulfah
Mawaddah, Dae Sri Ardian dan Nova Darlina atas dukungan dan semangatnya
selama ini, dan trimakasih juga buat Peris Suwanto yang telah mendorong saya dan
memberi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang
bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat
dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan,
Penulis,
Siti Maysarah
iii
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II
SMA N 1 Percut Sei Tuan
T.P 2014/2015
Siti Maysarah
NIM 4111521004
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based
learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015
yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random
sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X-MIA 1 sebagai kelas eksperimen
yang berjumlah 32 orang dan kelas X-MIA 5 sebagai kelas kontrol yang berjumlah
34 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes
hasil belajar yang berbentuk essay test dengan jumlah 10 soal.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 34,71
dengan simpangan baku 10,94 dan nilai rata-rata kelas kontrol 33,06 dengan
simpangan baku 11,66. Pada pengujian normalitas untuk pretes pada kelas
eksperimen diperoleh Lhitung = 0,1017 dan Ltabel = 0,1566, untuk kelas kontrol dengan
Lhitung = 0,1305 dan Ltabel = 0,1566 , karena Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas
berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,13 dan Ftabel = 2,44
karena Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Dari
hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 0,625
dan ttabel = 1,99 , karena thitung < ttabel maka Ho diterima, maka hal ini menunjukkan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas
memiliki kemampuan awal yang sama. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 56,42% ,
pertemuan ke II sebesar 70,31% dan pada pertemuan ketiga 80,38%. Kemudian
diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model problem based
learning dan kelas kontrol dengan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai
diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 76,53 dengan
simpangan baku 12,99 dan kelas kontrol 69,7 dengan simpangan baku 10,68. Dan
berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung = 2,36 dan ttabel = 1,67, karena thitung > ttabel
maka Ha diterima, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model
problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan
kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1
1.2.Identifikasi Masalah
5
1.3.Batasan Masalah
5
1.4.Rumusan Masalah
5
1.5.Tujuan Penelitian
6
1.6.Manfaat Penelitian
6
1.7.Defenisi Operasional
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
8
2.1.1
Pengertian Belajar
8
2.1.2
Aktivitas Belajar
8
2.1.3
Hasil Belajar
10
2.2
Model Pembelajaran
13
2.2.1
Model Problem Based Learning
13
2.3
Pembelajaran Konvensional
22
2.4
Materi pembelajaran Suhu dan Kalor
23
2.4.1
Pengertian Suhu
23
2.4.2
Pemuaian
25
2.4.3
Pengertian Kalor
28
vii
2.5
Kerangka Konseptual
42
2.6
Hipotesis Penelitian
43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
44
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
44
3.3
Variabel Penelitian
44
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
44
3.5
Prosedur Penelitian
45
3.6
Instrumen Penelitian
48
3.7
Teknik Analisis Data
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
56
4.2 Pembahasan
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
68
5.2 Saran
69
DAFTAR PUSTAKA
70
LAMPIRAN
72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Aktivitas Siswa
9
Tabel 2.2.
Sintaks Problem Based Learning
20
Tabel 2.3.
Muai Panjang Pada Suhu Kamar
27
Tabel 2.4.
Tabel Kalor Jenis
32
Tabel 2.5.
Titik Lebur dan Titik Didih
34
Tabel 2.6.
Kalor Lebur dan Kalor Uap
36
Tabel 2.7
Konduktivitas Termal Suatu Zat
39
Tabel 3.1
Control Group Pretest-Postest Design
45
Tabel 3.2.
Indikator Observasi Aktivitas Siswa
48
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Tes Uraian
49
Tabel 3.3.
Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa
49
Tabel 3.5.
Kategori Hasil Belajar Siswa
50
Tabel 3.6.
Kriteria dan Persentase Nilai
50
Tabel 4.1
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
57
Tabel 4.2
Uji Normalitas Data Pretes
58
Tabel 4.3
Uji Homogenitas Data Pretes
59
Tabel 4.4
Uji Hipotesis Data Pretes
59
Tabel 4.5
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
60
Tabel 4.6
Uji Normalitas Data Postes
61
Tabel 4.7
Uji Homogenitas Data Postes
61
Tabel 4.8
Uji Hipotesis Data Postes
62
Tabel 4.9
Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
63
Tabel 4.10
Penilaian Afektif Kelas Eksperimen
63
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rancangan PBL
17
Gambar 2.2 Termometer Celcius
25
Gambar 2.3 pemuaian Panjang
25
Gambar 2.4 Proses Tumbukan Molekul-Molekul
29
Gambar 2.5 Percobaan James Prescott Joule
29
Gambar 2.6 Diagram Perubahan Zat
33
Gambar 2.7 Grafik Suhu Terhadap Fungsi Kalor
35
Gambar 2.8 Pristiwa Konduksi
37
Gambar 2.9 Air Mendidih
40
Gambar 2.10 Menyetrika
40
Gambar 2.11 Perpindahan Kalor Secara Radiasi
41
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
47
Gambar 4.1 Diagram Garis Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
58
Gambar 4.2 Diagram Garis Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
61
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
72
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
89
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
106
Lampiran 4
Lembar Kerja Siswa 1
122
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa 2
125
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa 3
127
Lamipran 7
Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar
132
Lampiran 8
Tes Hasil Belajar
147
Lampiran 9
Data Mentah Pretes Kelas Eksperimen
149
Lampiran 10 Data Mentah Postes Kelas Eksperimen
150
Lampiran 11 Data Mentah Pretes Kelas Kontrol
151
Lampiran 12
152
Data Mentah Postes Kelas Kontrol
Lampiran 13 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
153
Lampiran 14 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
155
Lampiran 15 Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku
157
Lampiran 16 Uji Normalitas Data
160
Lampiran 17
165
Uji Homogenitas Data
Lampiran 18 Uji Hipotesis Data
168
Lampiran 19 Rekapitulasi Aktivitas Kelas Eksperimen
173
Lampiran 20 Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik
179
Lampiran 21 Rekapitulasi Penilaian Afektif
181
Lampiran 22 Validitas Isi
187
Lampiran 23 Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
190
Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
192
Lampiran 25 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
193
Lampiran 26 Daftar Distribusi F
194
Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke-z
196
Lampiran 28 Dokumentasi Penelitian
197
Lampiran 29 Lembar Wawancara
201
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan merupakan salah satu dari
aspek tersebut. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia (SDM). Kualitas SDM sangat bergantung pada kualitas pendidikan.
Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena
berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap
pembangunan di bidang yang lainnya. Pembangunan dalam bidang pendidikan
sekarang ini semakin giat dilaksanakan. Berbagai cara ditempuh untuk memperoleh
pendidikan, baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal .
Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas,
damai, terbuka dan demokratis. UU RI No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Peran
pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka
dan demokratis. Sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih rendah. Rendahnya pendidikan
di Indonesia dapat dilihat dari hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran.
Salah satu mata pelajaran yang memiliki nilai rendah adalah mata pelajaran fisika.
Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari fenomena dan
2
gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang melibatkan proses dan
sikap ilmiah. Fisika dapat dijelaskan berdasarkan pada tiga aspek fisika atau dimensi
fisika, yakni: isi fisika, sikap fisikawan dan metode fisika. Berdasarkan aspek isi
fisika, pada dasarnya fisika adalah konsep, hukum, dan teori. Aspek sikap fisikawan
adalah ahli dalam melakukan kegiatan fisika. Dengan perkataan lain kecenderungan
individu untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara
sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Sikap ilmiah dalam menyelesaikan
masalah fisika, yakni: sikap ingin tahu, kritis, obyektif, menemukan, menghargai
karya orang lain, tekun dan terbuka. Metode fisika merupakan metode yang digunakan
fisikawan dalam mengembangkan isi fisika. Pada dasarnya metode fisika adalah
metode ilmiah berbasis eksperimen.
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang memerlukan suatu proses
pembelajaran sehingga menimbulkan hasil yang sesuai dengan proses yang telah
dilalui. Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan sumber
daya manusia. Pendidikan berperan penting karena merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. kualitas sumber
daya manusia, dapat dilihat dari pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat terlepas dari
kemajuan fisika. Oleh karena itu, Fisika ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran
yang penting karena salah satu syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains.
Fisika merupakan bagian dari sains yang memungkinkan manusia memproleh
kebenaran ilmiah dari fenomena-fenomena alam. Selain itu, mata pelajaran fisika
merupakan mata pelajaran yang berfungsi mengembangkan semua aspek belajar yang
dimiliki peserta didik (afektif, kognitif, dan psikomotorik) sehingga mempunyai sikap
percaya diri untuk bekal hidup di masyarakat.
Berdasarkan fakta proses belajar mengajar dilapangan bahwa guru dalam
mengajarkan konsep dari teori fisika melalui kegiatan yang hanya berpusat pada guru,
siswa tidak dilibatkan dalam kegiatan secara aktif dan kurang membuka kesempatan
untuk mengembangkan proses berpikir siswa. Pembelajaran dengan metode ini belum
3
memberdayakan seluruh potensi siswa sehingga sebagian besar siswa belum mampu
mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran
selanjutnya dan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa tersebut.
Masalah rendahnya hasil belajar juga disebabkan oleh kurangnya atau
rendahnya motivasi belajar terhadap siswa yang bersangkutan. Pada diri siswa
terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak
tersebut berasal dari berbagai sumber. Siswa belajar karena di dorong oleh kekuatan
mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan,perhatian,kemauan,atau cita-cita.
Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. (Dimyati dan Mudjiono
: 2009) yang mengatakan bahwa kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar
tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi di pandang sebagai dorongan mental yang
menggerakan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku belajar. Dorongan
merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau
pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti
motivasi (Dimyati dan Mudjiono : 2009). Pada peristiwa rendahnya nilai siswa pada
mata pelajaran fisika sebagaimana telah di sebutkan sebelumnya, peranan guru untuk
mempertinggi motivasi belajar siswa sangat berarti. Guru dapat terus mendampingi
siswa yang memiliki nilai rendah tersebut dengan cara mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan prilaku individu belajar. Misalnya dengan
memberi saran untuk mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat. Menyadari
hasil belajar bertambah baik maka semangat belajar siswa semakin tinggi.
Berdasarkan observasi awal peneliti pada masa PPLT 2014 di SMAN 4 Kisaran
bahwa pendekatan pembelajaran yang diterapkan dikelas masih berpusat kepada guru
sehingga siswa tidak turut aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional. Disamping itu,
siswa juga jarang melakukan praktikum secara langsung di laboratorium karena
keterbatasan waktu, mengejar materi, dan sarana prasarana yang kurang memadai,
contohnya banyak alat yang telah rusak sehingga peralatan di laboratorium tidak
dimanfaatkan. Hal tersebut menyebabkan siswa yang bersangkutan sulit mengingat
apa yang telah dipelajarinya dan mudah dilupakan.
4
Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut, salah satu usaha yang dapat
dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan model
pembelajaran yang tepat, yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Model
pembelajaran tersebut salah satunya model problem based learning. Problem Based
Learning (PBL) adalah pembelajaran berdasarkan masalah merupakan inovasi dalam
pembelajaran
karena
dalam
PBL
kemampuan
berpikir
siswa
betul-betul
dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga
siswa dapat memperdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan.
Menurut Arends (2008), PBL merupakan pelajaran yang memiliki esensi
berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada
siswa. Sebagai tambahan, dalam PBL peran guru adalah menyodorkan berbagai
macam masalah autentik sehingga jelas bahwa dituntut motivasi siswa untuk dapat
menyelesaikan masalah tersebut. Setelah masalah diperoleh maka selanjutnya
melakukan perumusan masalah, dari masalah-masalah tersebut kemudian dipecahkan
secara bersama sama dengan didiskusikan. Saat pemecahan masalah tersebut terdapat
pertukaran informasi antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga
permasalahan yang telah dirumuskan dapat terpecahkan. Sumber informasi bukan
hanya didapatkan dari guru akan tetapi dapat juga dari berbagai sumber. Guru disini
berperan sebagai fasilisator untuk mengarahkan permasalahan sehingga saat diskusi
tetap fokus pada tujuan pencapian kompetensi.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMAN 1 Percut Sei
Tuan T.P 2014/2015”.
5
1.2. Identifikasi Masalah
Dari hasil investigasi awal sesuai latar belakang diatas, masalah-masalah yang
dapat diidentifikasikan adalah:
1. Model penyampaian materi yang dilakukan guru kurang bervariasi
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi fisika
3. Siswa jarang melakukan praktikum di laboraturium sehingga pembelajaran
kurang bermakna
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan di teliti, maka batasan
masalah dalam peneitian ini yaitu :
1. Peneliti melakukan peneitian di kelas X SMAN 1 Percut Sei Tuan semester II
T.P 2014/2015.
2. Menerapkan model Problem Based Learning
3. Materi yang diajarkan adalah Suhu dan Kalor
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model Problem
Based Learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II
SMAN 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015?
2. Bagaiaman hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran
konvensional pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMAN 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
problem based learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester
II SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 ?
6
4. Bagaimana pengaruh hasil belajar siswa kelas X semester II SMAN 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 melalui penerapan model problem
based learning dan pembelajaran konvensional?
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model problem
based learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMAN 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil balajar siswa melalui penerapan pembelajaran
konvensional pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMAN 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahuai aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
problem based learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester 2
SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 ?
4. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa kelas X semester II SMAN
1 Percut Sei Tuan melalui penerapan model problem based learning dan
pembelajaran konvensional T.P 2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran
problem based learning di SMAN1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 pada
materi kalor.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
7
pembelajaran termasuk di dalamnya termasuk buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain (Joyce et all., 2009)
2. Model Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran
yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian
yang nyata (Trianto,2010).
3. Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya dan meningkatnya perkembangan
mental siswa yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning
pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II di SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan T.P 2014/2015 diperoleh nilai rata-rata 76,53 dengan kategori
baik.
2. Hasil belajar siswa dengan
menggunakan pembelajaran konvensional
pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II di SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan T.P 2014/2015 diperoleh nilai rata-rata 69,7 dengan kategori
baik.
3. Aktivitas belajar siswa yang diberi perlakuan dengan model Problem
Based Learning mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata aktivitas
pada pertemuan I sebesar 56,42, pada pertemuan ke-II nilai rata-rata
aktivitasnya 70,31 dan nilai rata-rata aktivitas pada pertemuan ke- III
80,38 dengan kategori di setiap pertemuan dinyatakan cukup aktif, aktif
dan sangat aktif.
4. Ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model Problem Based
Learning pada kelas eksperimen dengan pembelajaran konvensional.
Dengan thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2,36 > 1,67.
5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan
pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar
tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model
Pembelajaran PBL, ada baiknya memberikan motivasi terlebih
dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil karya untuk
meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut.
3. Dari hasil penelitian maka dianjurkan untuk peneliti selanjutnya agar
lebih
70
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh Buku Satu, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh Buku Dua, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati dan Mujdiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah Saiful Bshri, (2001), Psiologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching: Model-Model
Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Matlin, M. E. (2009). Cognitive Psychology. Seventh Edition. Internasional
Student Version. Jhon Wiley & Sons, Inc.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta, Bandung.
Sanjaya., W, (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sihotang, P.S, (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Kalor di Kelas X Semester II SMA N 02
Pematangsiantar T.P 2013/2014. Skripsi. FMIPA UNIMED,Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2001), Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif, Falah Production,
Bandung
Sudjana,. (2005). Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sukadinata. Nana. S, (2003), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Surya,yohanes. (1997). Olimpiade Fisika. Jakarta : Penerbit PT Primatika Cipta
Ilmu
Syah. Muhibbin, (2008). Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
71
Tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2015), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar
Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan,
FMIPA Unimed; Medan.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK SUHU
DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA
NEGERI 1 PERCUT SEI TUAN T.P 2014/2015
Oleh:
Siti Maysarah
NIM 4111521004
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Siti Maysarah dilahirkan di Kuta Tengah pada tanggal 07
Desemberr 1992. Ayah bernama Alm.Kamaruddin Ba dan ibu bernama Rabatiah dan
merupakan anak keenam dari enam bersaudara. Pada tahun 1999 penulis masuk MIN
Lawe sigala-gala dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan
sekolah ke MTsN Lawe sigala-gala dan lulus pada tahun 2008. Kemudian pada tahun
2008, penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah atas ke SMA Negeri 1 Lawe
sigala-gala dan lulus pada tahun 2011. Kemudian pada tahun 2011, penulis diterima di
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (FMIPA UNIMED) dan lulus tahun 2015.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunianya yang telah diberikan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.
Skiripsi berjudul ” Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil
Belajar Siswa pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMA Negeri 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih
kepada: Ibu Dra. Ida Wahyuni, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Drs. Jonny H Panggabean, M.Si, Bapak Drs. Rappel
Situmorang, M.Si, dan Bapak Dr. Karya Sinulingga, M.Si, selaku dosen penguji yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Purwanto,Ssi,M.Pd dan Bapak Mukti Hamzah Hrp, M.Si selaku dosen Validator yang
telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian dan juga
ucapan terima kasih kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd selaku dosen pembimbing
akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan
Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis.
Teristimewa
penulis
sampaikan
terima
kasih
kepada
ayahanda
Alm.Kamaruddin Ba dan Ibunda tercinta bernama Rabatiah yang telah membimbing
dan mendidik penulis dengan kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan
penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini penulis persembahkan
untuk kedua orang tua saya sebagai tanda terimakasih yang terdalam. Terima kasih
juga kepada semuas saudara kandung saya Abang/Kakak tercinta, (Erwin
Syahputra,SPdi,M.Pd/Nelli AM.Keb, Zulham Efendi AM.d/Marianti SP.d, Ahmad
Afandi SP.d/Nur Asiah SE , Surya Darmanto AM.k/NS,devi susanti S.kep dan
khususnya buat kakak saya tercinta Siti khadijah SP.d/Wahyuni Ambriono ST)
karena telah memberi dukungan, materi ,motivasi terutama doanya kepada penulis
selama perkuliahan dan penyusunan skiripsi ini. Dan juga buat ponakan-ponakan
kecil kami yang selalu mampu menghibur lewat tingkah-tingkah lucunya salam peluk
dan cium bibik apun.
Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada teman-teman seperjuangan
khususnya fisika ekstensi 2011, terkhusus buat sahabat-sahabat penulis Novera
Amalia Nst, Khoirani Hasugian, Maghfirah HR, Ainun Jariyah, Arini Ulfah
Mawaddah, Dae Sri Ardian dan Nova Darlina atas dukungan dan semangatnya
selama ini, dan trimakasih juga buat Peris Suwanto yang telah mendorong saya dan
memberi motivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian
skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang
bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skiripsi ini bermanfaat
dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
Medan,
Penulis,
Siti Maysarah
iii
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Materi Pokok Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II
SMA N 1 Percut Sei Tuan
T.P 2014/2015
Siti Maysarah
NIM 4111521004
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based
learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan kalor di kelas X
SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperiment. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh siswa kelas X MIA SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015
yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random
sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X-MIA 1 sebagai kelas eksperimen
yang berjumlah 32 orang dan kelas X-MIA 5 sebagai kelas kontrol yang berjumlah
34 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes
hasil belajar yang berbentuk essay test dengan jumlah 10 soal.
Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 34,71
dengan simpangan baku 10,94 dan nilai rata-rata kelas kontrol 33,06 dengan
simpangan baku 11,66. Pada pengujian normalitas untuk pretes pada kelas
eksperimen diperoleh Lhitung = 0,1017 dan Ltabel = 0,1566, untuk kelas kontrol dengan
Lhitung = 0,1305 dan Ltabel = 0,1566 , karena Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas
berdistribusi normal. Pada uji homogenitas diperoleh Fhitung = 1,13 dan Ftabel = 2,44
karena Fhitung < Ftabel , maka kedua sampel berasal dari kelompok yang homogen. Dari
hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 0,625
dan ttabel = 1,99 , karena thitung < ttabel maka Ho diterima, maka hal ini menunjukkan
tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas
memiliki kemampuan awal yang sama. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
observer diperoleh rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I sebesar 56,42% ,
pertemuan ke II sebesar 70,31% dan pada pertemuan ketiga 80,38%. Kemudian
diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model problem based
learning dan kelas kontrol dengan model konvensional. Setelah pembelajaran selesai
diberikan, diperoleh postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 76,53 dengan
simpangan baku 12,99 dan kelas kontrol 69,7 dengan simpangan baku 10,68. Dan
berdasarkan hasil uji t diperoleh thitung = 2,36 dan ttabel = 1,67, karena thitung > ttabel
maka Ha diterima, dengan demikian hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh model
problem based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok suhu dan
kalor di kelas X semester II SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
i
Riwayat Hidup
ii
Abstrak
iii
Kata Pengantar
iv
Daftar Isi
vii
Daftar Gambar
viii
Daftar Tabel
ix
Daftar Lampiran
x
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
1
1.2.Identifikasi Masalah
5
1.3.Batasan Masalah
5
1.4.Rumusan Masalah
5
1.5.Tujuan Penelitian
6
1.6.Manfaat Penelitian
6
1.7.Defenisi Operasional
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teoritis
8
2.1.1
Pengertian Belajar
8
2.1.2
Aktivitas Belajar
8
2.1.3
Hasil Belajar
10
2.2
Model Pembelajaran
13
2.2.1
Model Problem Based Learning
13
2.3
Pembelajaran Konvensional
22
2.4
Materi pembelajaran Suhu dan Kalor
23
2.4.1
Pengertian Suhu
23
2.4.2
Pemuaian
25
2.4.3
Pengertian Kalor
28
vii
2.5
Kerangka Konseptual
42
2.6
Hipotesis Penelitian
43
BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Lokasi dan Waktu Penelitian
44
3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
44
3.3
Variabel Penelitian
44
3.4
Jenis dan Desain Penelitian
44
3.5
Prosedur Penelitian
45
3.6
Instrumen Penelitian
48
3.7
Teknik Analisis Data
51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
56
4.2 Pembahasan
64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
68
5.2 Saran
69
DAFTAR PUSTAKA
70
LAMPIRAN
72
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1.
Aktivitas Siswa
9
Tabel 2.2.
Sintaks Problem Based Learning
20
Tabel 2.3.
Muai Panjang Pada Suhu Kamar
27
Tabel 2.4.
Tabel Kalor Jenis
32
Tabel 2.5.
Titik Lebur dan Titik Didih
34
Tabel 2.6.
Kalor Lebur dan Kalor Uap
36
Tabel 2.7
Konduktivitas Termal Suatu Zat
39
Tabel 3.1
Control Group Pretest-Postest Design
45
Tabel 3.2.
Indikator Observasi Aktivitas Siswa
48
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian Tes Uraian
49
Tabel 3.3.
Spesifikasi Tes Hasil Belajar Siswa
49
Tabel 3.5.
Kategori Hasil Belajar Siswa
50
Tabel 3.6.
Kriteria dan Persentase Nilai
50
Tabel 4.1
Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
57
Tabel 4.2
Uji Normalitas Data Pretes
58
Tabel 4.3
Uji Homogenitas Data Pretes
59
Tabel 4.4
Uji Hipotesis Data Pretes
59
Tabel 4.5
Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
60
Tabel 4.6
Uji Normalitas Data Postes
61
Tabel 4.7
Uji Homogenitas Data Postes
61
Tabel 4.8
Uji Hipotesis Data Postes
62
Tabel 4.9
Aktivitas Siswa Kelas Eksperimen
63
Tabel 4.10
Penilaian Afektif Kelas Eksperimen
63
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rancangan PBL
17
Gambar 2.2 Termometer Celcius
25
Gambar 2.3 pemuaian Panjang
25
Gambar 2.4 Proses Tumbukan Molekul-Molekul
29
Gambar 2.5 Percobaan James Prescott Joule
29
Gambar 2.6 Diagram Perubahan Zat
33
Gambar 2.7 Grafik Suhu Terhadap Fungsi Kalor
35
Gambar 2.8 Pristiwa Konduksi
37
Gambar 2.9 Air Mendidih
40
Gambar 2.10 Menyetrika
40
Gambar 2.11 Perpindahan Kalor Secara Radiasi
41
Gambar 3.1 Prosedur Penelitian
47
Gambar 4.1 Diagram Garis Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
58
Gambar 4.2 Diagram Garis Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
61
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1
72
Lampiran 2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2
89
Lampiran 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3
106
Lampiran 4
Lembar Kerja Siswa 1
122
Lampiran 5
Lembar Kerja Siswa 2
125
Lampiran 6
Lembar Kerja Siswa 3
127
Lamipran 7
Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar
132
Lampiran 8
Tes Hasil Belajar
147
Lampiran 9
Data Mentah Pretes Kelas Eksperimen
149
Lampiran 10 Data Mentah Postes Kelas Eksperimen
150
Lampiran 11 Data Mentah Pretes Kelas Kontrol
151
Lampiran 12
152
Data Mentah Postes Kelas Kontrol
Lampiran 13 Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
153
Lampiran 14 Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
155
Lampiran 15 Perhitungan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku
157
Lampiran 16 Uji Normalitas Data
160
Lampiran 17
165
Uji Homogenitas Data
Lampiran 18 Uji Hipotesis Data
168
Lampiran 19 Rekapitulasi Aktivitas Kelas Eksperimen
173
Lampiran 20 Rekapitulasi Penilaian Psikomotorik
179
Lampiran 21 Rekapitulasi Penilaian Afektif
181
Lampiran 22 Validitas Isi
187
Lampiran 23 Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa
190
Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t
192
Lampiran 25 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors
193
Lampiran 26 Daftar Distribusi F
194
Lampiran 27 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke-z
196
Lampiran 28 Dokumentasi Penelitian
197
Lampiran 29 Lembar Wawancara
201
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sangat mempengaruhi
berbagai aspek kehidupan manusia. Dunia pendidikan merupakan salah satu dari
aspek tersebut. Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia (SDM). Kualitas SDM sangat bergantung pada kualitas pendidikan.
Pendidikan memegang peranan penting dalam pembangunan bangsa karena
berhasilnya pembangunan di bidang pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap
pembangunan di bidang yang lainnya. Pembangunan dalam bidang pendidikan
sekarang ini semakin giat dilaksanakan. Berbagai cara ditempuh untuk memperoleh
pendidikan, baik pendidikan secara formal maupun pendidikan secara nonformal .
Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas,
damai, terbuka dan demokratis. UU RI No. 20 Pasal 1 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional telah ditetapkan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Peran
pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka
dan demokratis. Sistem pendidikan nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Pendidikan di Indonesia dapat dikatakan masih rendah. Rendahnya pendidikan
di Indonesia dapat dilihat dari hasil belajar siswa dalam berbagai mata pelajaran.
Salah satu mata pelajaran yang memiliki nilai rendah adalah mata pelajaran fisika.
Fisika merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari fenomena dan
2
gejala alam secara empiris, logis, sistematis, dan rasional yang melibatkan proses dan
sikap ilmiah. Fisika dapat dijelaskan berdasarkan pada tiga aspek fisika atau dimensi
fisika, yakni: isi fisika, sikap fisikawan dan metode fisika. Berdasarkan aspek isi
fisika, pada dasarnya fisika adalah konsep, hukum, dan teori. Aspek sikap fisikawan
adalah ahli dalam melakukan kegiatan fisika. Dengan perkataan lain kecenderungan
individu untuk bertindak atau berperilaku dalam memecahkan suatu masalah secara
sistematis melalui langkah-langkah ilmiah. Sikap ilmiah dalam menyelesaikan
masalah fisika, yakni: sikap ingin tahu, kritis, obyektif, menemukan, menghargai
karya orang lain, tekun dan terbuka. Metode fisika merupakan metode yang digunakan
fisikawan dalam mengembangkan isi fisika. Pada dasarnya metode fisika adalah
metode ilmiah berbasis eksperimen.
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia yang memerlukan suatu proses
pembelajaran sehingga menimbulkan hasil yang sesuai dengan proses yang telah
dilalui. Pendidikan memegang peranan penting dalam proses peningkatan sumber
daya manusia. Pendidikan berperan penting karena merupakan wahana untuk
meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia. kualitas sumber
daya manusia, dapat dilihat dari pesatnya perkembangan pengetahuan dan teknologi.
Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak dapat terlepas dari
kemajuan fisika. Oleh karena itu, Fisika ditempatkan sebagai salah satu mata pelajaran
yang penting karena salah satu syarat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains.
Fisika merupakan bagian dari sains yang memungkinkan manusia memproleh
kebenaran ilmiah dari fenomena-fenomena alam. Selain itu, mata pelajaran fisika
merupakan mata pelajaran yang berfungsi mengembangkan semua aspek belajar yang
dimiliki peserta didik (afektif, kognitif, dan psikomotorik) sehingga mempunyai sikap
percaya diri untuk bekal hidup di masyarakat.
Berdasarkan fakta proses belajar mengajar dilapangan bahwa guru dalam
mengajarkan konsep dari teori fisika melalui kegiatan yang hanya berpusat pada guru,
siswa tidak dilibatkan dalam kegiatan secara aktif dan kurang membuka kesempatan
untuk mengembangkan proses berpikir siswa. Pembelajaran dengan metode ini belum
3
memberdayakan seluruh potensi siswa sehingga sebagian besar siswa belum mampu
mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran
selanjutnya dan menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa tersebut.
Masalah rendahnya hasil belajar juga disebabkan oleh kurangnya atau
rendahnya motivasi belajar terhadap siswa yang bersangkutan. Pada diri siswa
terdapat kekuatan mental yang menjadi penggerak belajar. Kekuatan penggerak
tersebut berasal dari berbagai sumber. Siswa belajar karena di dorong oleh kekuatan
mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan,perhatian,kemauan,atau cita-cita.
Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. (Dimyati dan Mudjiono
: 2009) yang mengatakan bahwa kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar
tersebut sebagai motivasi belajar. Motivasi di pandang sebagai dorongan mental yang
menggerakan dan mengarahkan prilaku manusia, termasuk prilaku belajar. Dorongan
merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau
pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti
motivasi (Dimyati dan Mudjiono : 2009). Pada peristiwa rendahnya nilai siswa pada
mata pelajaran fisika sebagaimana telah di sebutkan sebelumnya, peranan guru untuk
mempertinggi motivasi belajar siswa sangat berarti. Guru dapat terus mendampingi
siswa yang memiliki nilai rendah tersebut dengan cara mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan prilaku individu belajar. Misalnya dengan
memberi saran untuk mengambil kursus tambahan dan belajar lebih giat. Menyadari
hasil belajar bertambah baik maka semangat belajar siswa semakin tinggi.
Berdasarkan observasi awal peneliti pada masa PPLT 2014 di SMAN 4 Kisaran
bahwa pendekatan pembelajaran yang diterapkan dikelas masih berpusat kepada guru
sehingga siswa tidak turut aktif dalam proses pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran konvensional. Disamping itu,
siswa juga jarang melakukan praktikum secara langsung di laboratorium karena
keterbatasan waktu, mengejar materi, dan sarana prasarana yang kurang memadai,
contohnya banyak alat yang telah rusak sehingga peralatan di laboratorium tidak
dimanfaatkan. Hal tersebut menyebabkan siswa yang bersangkutan sulit mengingat
apa yang telah dipelajarinya dan mudah dilupakan.
4
Berdasarkan pemaparan masalah-masalah tersebut, salah satu usaha yang dapat
dilakukan oleh guru untuk memperbaikinya adalah dengan menerapkan model
pembelajaran yang tepat, yang dapat melibatkan siswa secara aktif. Model
pembelajaran tersebut salah satunya model problem based learning. Problem Based
Learning (PBL) adalah pembelajaran berdasarkan masalah merupakan inovasi dalam
pembelajaran
karena
dalam
PBL
kemampuan
berpikir
siswa
betul-betul
dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga
siswa dapat memperdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan
berpikirnya secara berkesinambungan.
Menurut Arends (2008), PBL merupakan pelajaran yang memiliki esensi
berupa menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna kepada
siswa. Sebagai tambahan, dalam PBL peran guru adalah menyodorkan berbagai
macam masalah autentik sehingga jelas bahwa dituntut motivasi siswa untuk dapat
menyelesaikan masalah tersebut. Setelah masalah diperoleh maka selanjutnya
melakukan perumusan masalah, dari masalah-masalah tersebut kemudian dipecahkan
secara bersama sama dengan didiskusikan. Saat pemecahan masalah tersebut terdapat
pertukaran informasi antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya sehingga
permasalahan yang telah dirumuskan dapat terpecahkan. Sumber informasi bukan
hanya didapatkan dari guru akan tetapi dapat juga dari berbagai sumber. Guru disini
berperan sebagai fasilisator untuk mengarahkan permasalahan sehingga saat diskusi
tetap fokus pada tujuan pencapian kompetensi.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar
Siswa Pada Materi Suhu dan Kalor di Kelas X Semester II SMAN 1 Percut Sei
Tuan T.P 2014/2015”.
5
1.2. Identifikasi Masalah
Dari hasil investigasi awal sesuai latar belakang diatas, masalah-masalah yang
dapat diidentifikasikan adalah:
1. Model penyampaian materi yang dilakukan guru kurang bervariasi
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi fisika
3. Siswa jarang melakukan praktikum di laboraturium sehingga pembelajaran
kurang bermakna
1.3. Batasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan di teliti, maka batasan
masalah dalam peneitian ini yaitu :
1. Peneliti melakukan peneitian di kelas X SMAN 1 Percut Sei Tuan semester II
T.P 2014/2015.
2. Menerapkan model Problem Based Learning
3. Materi yang diajarkan adalah Suhu dan Kalor
1.4. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana hasil belajar siswa dengan menerapkan model Problem
Based Learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II
SMAN 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015?
2. Bagaiaman hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran
konvensional pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMAN 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015?
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
problem based learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester
II SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 ?
6
4. Bagaimana pengaruh hasil belajar siswa kelas X semester II SMAN 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 melalui penerapan model problem
based learning dan pembelajaran konvensional?
1.5. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model problem
based learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMAN 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.
2. Untuk mengetahui hasil balajar siswa melalui penerapan pembelajaran
konvensional pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester II SMAN 1
Percut Sei Tuan T.P 2014/2015.
3. Untuk mengetahuai aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model
problem based learning pada materi Suhu dan Kalor kelas X semester 2
SMA N 1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 ?
4. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa kelas X semester II SMAN
1 Percut Sei Tuan melalui penerapan model problem based learning dan
pembelajaran konvensional T.P 2014/2015.
1.6. Manfaat Penelitian
1. Sebagai informasi hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran
problem based learning di SMAN1 Percut Sei Tuan T.P 2014/2015 pada
materi kalor.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran
1.7. Defenisi Operasional
1. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
atau pembelajaran tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
7
pembelajaran termasuk di dalamnya termasuk buku-buku, film, komputer,
kurikulum, dan lain-lain (Joyce et all., 2009)
2. Model Problem Based Learning merupakan suatu model pembelajaran
yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan
penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian
yang nyata (Trianto,2010).
3. Hasil belajar adalah kemampuan – kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya dan meningkatnya perkembangan
mental siswa yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan:
1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model Problem Based Learning
pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II di SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan T.P 2014/2015 diperoleh nilai rata-rata 76,53 dengan kategori
baik.
2. Hasil belajar siswa dengan
menggunakan pembelajaran konvensional
pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II di SMA Negeri 1 Percut
Sei Tuan T.P 2014/2015 diperoleh nilai rata-rata 69,7 dengan kategori
baik.
3. Aktivitas belajar siswa yang diberi perlakuan dengan model Problem
Based Learning mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata aktivitas
pada pertemuan I sebesar 56,42, pada pertemuan ke-II nilai rata-rata
aktivitasnya 70,31 dan nilai rata-rata aktivitas pada pertemuan ke- III
80,38 dengan kategori di setiap pertemuan dinyatakan cukup aktif, aktif
dan sangat aktif.
4. Ada pengaruh yang signifikan dengan menerapkan model Problem Based
Learning pada kelas eksperimen dengan pembelajaran konvensional.
Dengan thitung lebih besar dari ttabel yaitu 2,36 > 1,67.
5.2. Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan berdasarkan pembahasan adalah sebagai
berikut:
1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan lebih mengoptimalkan
pengelolaan kelas khususnya pada saat diskusi berlangsung agar
tidak terjadi kegaduhan-kegaduhan di dalam kelas.
2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang Model
Pembelajaran PBL, ada baiknya memberikan motivasi terlebih
dahulu kepada siswa yang akan mempresentasekan hasil karya untuk
meningkatkan rasa percaya diri pada siswa tersebut.
3. Dari hasil penelitian maka dianjurkan untuk peneliti selanjutnya agar
lebih
70
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh Buku Satu, Pustaka
Pelajar, Yogyakarta.
Arends, R. I., (2008), Learning to Teach Edisi Ketujuh Buku Dua, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Arikunto, S., (2010), Prosedur Penelitian, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Dimyati dan Mujdiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Djamarah Saiful Bshri, (2001), Psiologi Belajar, Rineka Cipta, Jakarta
Joyce, B., Weil, M. dan Calhoun, E., (2009), Models of Teaching: Model-Model
Pengajaran, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Matlin, M. E. (2009). Cognitive Psychology. Seventh Edition. Internasional
Student Version. Jhon Wiley & Sons, Inc.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabeta, Bandung.
Sanjaya., W, (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Prenada Media Grup, Jakarta
Sardiman, (2009), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Sihotang, P.S, (2014), Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Kalor di Kelas X Semester II SMA N 02
Pematangsiantar T.P 2013/2014. Skripsi. FMIPA UNIMED,Medan.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2001), Metode & Teknik Pembelajaran Partisipatif, Falah Production,
Bandung
Sudjana,. (2005). Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sukadinata. Nana. S, (2003), Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Surya,yohanes. (1997). Olimpiade Fisika. Jakarta : Penerbit PT Primatika Cipta
Ilmu
Syah. Muhibbin, (2008). Psikologi pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Remaja
Rosdakarya, Bandung.
71
Tim Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2015), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa dan Standar
Operasional (SOP) Kepembimbingan Skripsi Program Studi Pendidikan,
FMIPA Unimed; Medan.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Kencana,
Jakarta