32
Rachmi Syahidah , 2015 PEMANFAATAN OBSERVATORIUM BOSSCHA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
adalah untuk memebuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat sifat serta hubungan antar fenomena
yang di selidiki, sedangkan menurut Arikunto 2009, hlm. 30. “Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mnegumpulkan informasi menegnai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada
saat penelitian dilakukan”. Dalam penlitian ini penyusun berusaha mencari data yang akurat tentang
bagaimana pemanfaatan Observatorium Bosscha oleh guru-guru geografi di SMAN di sekitar Observatorium Bossch untuk dijadikan sumber pembelajaran
geografi. Berdasarkan rumusan maslah yang ingin dijawab dan fokus utama dalam penelitian ini, penyusun melakukan penelitian yang bersifat deskriptif
dengan teknik survey. Metode deskriptif ini digunakan untuk dapat mendeskripsikan, memperoleh gambaran dan memaparkan keadaan atau kondisi
daerah penelitian secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta dan fenomena
yang ada di daerah penelitian.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Popuasi menuru t Tika 1997, hlm. 32 adalah “himpunan individu atau obyek
yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Sedangkan menurut Jalil Dkk 1997, Hlm. 122
“populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan satuan atau individu individu yang karakteristiknya ingin kita ketahui
”. Berdasarkan dari penjelasan tersebut, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Populasi wilayah yaitu, meliputi wilayah Observatorium Bosscha yang terletak di Desa Lembang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Serta SMA-N yang tersebar di sekitar Observatorium Bosscha yakni sekolah yang berada di Kab Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi
b. Populasi manusia yaitu seluruh guru Geografi di SMA-N yang hanya
mengajar di kelas sepuluh yakni pada materi yang berkaitan dengan Observatorium Bosscha, sebanyak 48 guru geografi.
33
Rachmi Syahidah , 2015 PEMANFAATAN OBSERVATORIUM BOSSCHA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berikut gambar 3.1 peta persebaran sekolah yang menjadi populasi, yakni SMA-N yang tersebar di sekitar Observatorium.
34
Rachmi Syahidah , 2015 PEMANFAATAN OBSERVATORIUM BOSSCHA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1 Peta persebaran sekolah
35
Rachmi Syahidah , 2015 PEMANFAATAN OBSERVATORIUM BOSSCHA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan gambar peta 3.1 di atas, persebaran sekolah di sekitar Observatorium Bosscha yakni sekolah yang berada di Kab Bandung Barat, Kota
Bandung dan, Kota Cimahi.
2. Sampel
Menurut Tika 1997, hlm. 33 sampel adalah “sebagian dari obyek atau
individu individu yang mewakili suatu populasi”, selaras dengan pengertian sampel yang di kemukakan Tika. Sumaatmadja 1988, hlm. 112 mengemukakan
bahwa “sampel adalah bagian cuplikan dan contoh dari populasi yang mewakili populasi yang bersangkutan
”, dan menurut Jalil Dkk 1997, hlm. 137 Sampel adalah sebagaian anggota yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan
dalam suatu penelitian. Berdasarkan dari penjelasan tersebut, maka yang menjadi sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Sampel wilayah : yaitu wilayah Observatorium Bosscha yang memiliki dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar bagi pembelajaran geografi
c. Sampel manusia : yaitu seluruh guru Geografi di SMA-N yang hanya
mengajar di kelas sepuluh yakni pada materi yang berkaitan dengan Observatorium Bosscha, sebanyak 48 guru geografi.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik adalah
boring sampling
, menurut Noor 2011, hlm. 159 “boring sampel adalah, sampel
yang mewakili jumlah populasi, biasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100. dikarena jumlah populasinya
yang sedikit”, jadi keseluruhan populasi dalam penelitian ini dijadikan sampel penelitian, yaitu sebanyak 48 guru
geografi.
Kemudian seluruh sekolah-sekolah tersebut di bagi menjadi beberapa wilayah berdasarkan jarak anatara lokasi sekolah dengan keterjangkauan ke
Observatorium Bosscha, yakni jarak 10 km sampai 50 km.
36
Rachmi Syahidah , 2015 PEMANFAATAN OBSERVATORIUM BOSSCHA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berikut gambar 3.2 peta jarak antara sekolah-sekolah menengah atas negeri di sekitar Observatorium Bosscha menuju lokasi Observatorium Bosscha yang
berada di Desa Lembang .
37
Rachmi Syahidah , 2015 PEMANFAATAN OBSERVATORIUM BOSSCHA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 peta jarak sekolah ke bosscha
38
Rachmi Syahidah , 2015 PEMANFAATAN OBSERVATORIUM BOSSCHA SEBAGAI SUMBER BELAJAR
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan gambar peta 3.2 di atas dapat di lihat, sekolah menengah atas negeri di sekitar sekitar Observatorium Bosscha yakni sekolah yang berada Kab
Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota Cimahi Kab Bandung Barat. Memiliki jarak yang berbeda beda terhadap Observatorium Bosscha yang berada di Desa
Lembang. Berikut tabel pengelompokan jarak sekolah menengah atas negeri di sekitar Observatorium Bosscha.
Tabel 3.2 Sampel sekolah yang tersebar di Kab Bandung Barat, Kota Bandung dan Kota
Cimahi
Sumber : Dinas Pendidikan Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat
.
D. Definisi Operasional