2.4.6 Pengaruh Proporsi Komisaris Independen terhadap Pembentukan
RMC
Menurut teori agensi salah satu cara untuk mengurangi biaya agensi adalah dengan meningkatkan pengawasan terhadap perilaku manajemen. Dalam hal ini
dewan komisaris memiliki peran penting untuk meningkatkan pengawasan. Literatur agency menunjukkan bahwa dewan yang berasal dari luar perusahaan
menyumbangkan keahlian dan objektivitas yang meminimalkan perilaku oportunistik dan pengambilalihan sumber daya perusahaan Byrd dan Hickman
1992, Fama dan Jensen 1983a dalam Yatim 2010. Oleh karena itu, untuk mendukung pengawasan terhadap manajemen yang lebih efektif dibutuhkan
komisaris independen. Suatu dewan dengan proporsi komisaris independen yang tinggi cenderung
untuk menyediakan pengawasan yang lebih besar pada aktivitas manajemen risiko perusahaan Yatim 2009. Keberadaan komisaris independen di dalam sebuah
dewan dapat meningkatkan kualitas pengawasan karena komisaris independen tidak memiliki hubungan usaha dengan perusahaan dan mereka juga berperan
sebagai perwakilan independen dari kepentingan shareholder sehingga diharapkan dapat bersikap lebih fair dan adil dalam melakukan pemantauan.
Perusahaan dengan proporsi komisaris independen yang lebih besar ingin memberikan pengawasan yang lebih besar demi menjaga reputasi mereka. Untuk
membantu meningkatkan pengawasan tersebut dibutuhkan suatu komite khusus seperti komite manajemen risiko RMC. Oleh sebab itu, dewan yang semakin
independen atau memiliki proporsi komisaris independen yang lebih besar akan
cenderung mendukung pembentukan RMC. Penelitian Yatim 2010 memberikan sebuah hasil bahwa sebuah dewan dengan proporsi komisaris independen yang
besar akan membentuk RMC demi meningkatkan kemampuan pengawasan mereka. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang dapat dikembangkan:
H6: Proporsi Komisaris Independen Berpengaruh Positif terhadap Pembentukan Risk Management Committee RMC
2.4.7 Pengaruh Aktivitas Dewan Komisaris terhadap Pembentukan RMC