2.4.4 Pengaruh Keahlian Akuntansi atau Keuangan Komite Audit terhadap
Pembentukan RMC
Menurut  teori  agensi,  untuk  mengatasi  konflik  kepentingan  antara  pemilik dan  manajemen,  komite  audit  harus  memiliki  kemampuan  yang  memadai  agar
dapat  meningkatkan  efektivitasnya.  Sarbane-Oxley  Act  2002  menetapkan kehadiran  setidaknya  satu  direktur  ahli  keuangan  pada  komite  audit.  Sedangkan
pada  perusahaan  yang  terdaftar  di  New  York  Stock  Exchange  NYSE  juga mensyaratkan  bahwa  semua  anggota  komite  audit  memiliki  pengetahuan
keuangan.  Di  Indonesia,  Bapepam  mensyaratkan  salah  seorang  anggota  komite audit  harus  memiliki  latar  belakang  pendidikan  akuntansi  dan  keuangan  serta
seluruh  anggota  harus  memiliki  pengetahuan  yang  cukup  untuk  membaca  dan memahami laporan keuangan.
Anggota komite audit dengan keahlian  pengetahuan keuangan dan akuntansi dianggap  memiliki  ketelitian  yang  tinggi dalam  proses  akuntansi  dan  dapat
memperbaiki masalah pelaporan keuangan dengan tepat waktu Lisic et al, 2011 .
Anggota komite audit dengan latar belakang keuangan memiliki pengalaman dan pelatihan  untuk  memahami  kegiatan  manajemen  risiko  sehingga  diharapkan
perusahaan-perusahaan  dengan  setidaknya  satu  komite  audit  berpengetahuan finansial  akan  terlibat  lebih  aktif  dalam  proses  manajemen  risiko  dan  akan
mendukung  pembentukan  RMC.  Berdasarkan  uraian  tersebut,  hipotesis  yang dapat dikembangkan:
H4:  Keahlian  Akuntansi  atau  Keuangan  Komite  Audit  Berpengaruh  Positif terhadap Pembentukan Risk Management Committee RMC
2.4.5 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Pembentukan RMC
Menurut teori agensi, ukuran dewan yang besar berpengaruh positif terhadap asimetri informasi. Untuk mengatasi hal tersebut, dewan komisaris akan berusaha
meningkatkan  keefektifan  pemantauannnya.  Dalam  mewujudkan  pemantauan yang  efektif  diperlukan  sumber  daya  yang  cukup.  Subramaniam,  et  al 2009
menyatakan  bahwa  ukuran  dewan  yang  besar  cenderung  dapat  menjadi  sumber daya yang besar bagi dewan komisaris. Keuntungan dari jumlah dewan yang besar
salah  satunya  adalah  perusahaan  memiliki  sumber  daya  yang  cukup  dalam mengelola  pemantauan  perusahaan.  Ukuran  dewan  yang  besar  akan
mempermudah  perusahaan  dalam  mendapatkan  anggota  dengan  keterampilan yang diperlukan untuk mengkoordinasikan dan terlibat dalam komite-komite yang
dibentuk  dewan  komisaris  Subramaniam  et  al., 2009.  Oleh  karena  itu,  jumlah anggota  dewan  komisaris  yang  semakin  besar  akan  memudahkan  mereka  untuk
membentuk  RMC.  Berdasarkan  uraian  tersebut,  hipotesis  yang  dapat dikembangkan:
H5:  Ukuran  Dewan  Komisaris  Berpengaruh  Positif  terhadap  Pembentukan Risk Management Committee RMC
2.4.6 Pengaruh  Proporsi  Komisaris  Independen  terhadap  Pembentukan