Pengertian Wakaf Landasan Teori .1

14 harga pembelian air dengan penduduk setempat. Kemudian Rasulullah SAW pada saat itu menganjurkan pembelian sumur tersebut. Maka Utsman Bin Affan menebusnya walaupun dengan harga mahal.

2.1.2 Pengertian Wakaf

Menurut Kartika 2006: 54, wakaf adalah Al-habs, pengertian mengenai bahasa yang berasal dari kata kerja habasa-yahbisu-habsan adalah menjauhkan orang dari sesuatu atau memenjarakan yang kemudian berkembang menjadi habbasa yang berarti mewakafkan harta karena Allah. Sedangkan kata wakaf itu sendiri berasal dari kata kerja waqata fil madi-yaqifu fiil mudari-waqdan isim masdar, yang mempunyai arti berhenti atau berdiri. Dalam bahasa arab, kata wakaf ialah waqf dan memiliki sinonim habs. Kedua kata ini merupakan kata benda yang berasal dari kata kerja wakafa dan habasa. Sedangkan untuk bentuk jamaknya, waqf adalah awqaf dan habs adalah ahbas. Perbedaan penggunaan kata waqf dan habs tergantung pada daerah dan mahzab yang dianut. Perkataan habs dan ahbas biasanya dipergunakan di Afrika Utara di kalangan pengikut mahzab Maliki Ali, 1988: 80. Kata wakaf sudah sangat populer di kalangan umat Islam walaupun terjadi perbedaan pendapat mengenai arti dari wakar secara hukum. Perbedaan pengertian wakaf ini dipengaruhi oleh mahzab yang dianut para ulama, sehingga mewarnai pemahaman umat muslim di belahan bumi ini. Namun hal penting dari wakaf ialah menahan suatu harta, tidaklah terjadi perbedaan pendapat. 15 Jika pengertian wakaf adalah menahan sesuatu, maka apabila dihubungan dengan kekayaan makna wakaf dalam pembahasan ini adalah menahan sesuatu benda untuk diambil manfaatnya sesuai dengan ajaran Islam Ali, 1988: 80. Dari pengertian diatas, menunjukan bahwa wakaf berasal dari modal ekonomi yang memiliki potensi untuk dikembangkan manfaatnya, seperti tanah yang telah diwakafkan untuk sebuah pasar tradisional pada masyarakat pedesaan. Dengan adanya pasar tersebut dapat meningkatkan penjualan para petani yang menghasilkan beraneka ragam buah-buahan dan sayur-sayuran ataupun masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang. Dalam instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam KHI pasal 251 ayat 1 menyatakan bahwa wakaf adalah perbuatan hukum seorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian benda miliknya dan melembagakannya untuk selamanya guna kepentingan ibadah atau keperluan umum lainya sesuai dengan ajaran Islam. Berdasarkan pengertian wakaf di atas, dapat dikatakan bahwa wakaf merupakan perbuatan hukum yang sah, suci dan mulia. Selain itu, manfaat dari wakaf dapat digunakan secara terus menerus, untuk itu wakaf juga dikenal sebagai sedekah jariah, yakni ibadah yang meberikan pahala yang mengalir terus walaupun pemberi wakaf telah meninggal. Berdasarkan beberapa pengertian yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa wakaf merupakan suatu bentuk ibadah yang dilakukan dengan mengaharap ridha dari Allah SWT dengan cara menahan suatu harta yang memiliki potensi ekonomi yang dapat dimanfaatkan secara terus-menerus atau dalam jangka waktu 16 tertentu sehingga dapat menyejahterakan umat. Wakaf atau sedekah jariah merupakan ibadah yang mempunyai pahala yang besar,sehingga sangat disayangkan apabila orang yang melakukan wakaf masih ada rasa riya dihatinya ditambah lagi dengan tidak mengharapkan ridha dari Allah SWT.

2.1.3 Dasar Hukum Wakaf