pelatihan maka karyawan bisa mengetahui apa saja yang harus dikerjakan.
4. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko,
prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen sebagai pedoman operasional dan menjamin ketaatan
dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan. Dalam menginformasikan dan
mengkomunikasikan yang berhubungan pengendalian internal perusahaan maka diperlukan adanya sekretaris
perusahaan.Sekertaris perusahaan juga memiliki fungsi yaitu pengawasan. Karena dia orang yang pertama mengetahui apa saja
yang terjadi di perusahaan.
2.1.3.3.1 Manajemen resiko Risk Management
Manajemen resiko adalah sebuah cara yang sistematis dalam memandang sebuah resiko dan menentukan dengan tepat
penanganan resiko tersebut. Ini merupakan sebuah sarana untuk mengidentifikasi sumber dari resiko dan ketidakpastian, dan
memperkirakan dampak yang ditimbulkan dan mengembangkan respon yang harus dilakukan untuk menanggapi resiko
Uher,1996:2. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah
untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh
masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan
politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas
manajemen risiko manusia, staff, dan organisasi.
Tindakan mencegah digunakan untuk mengurangi, menghindari, atau mentransfer risiko pada tahap awal proyek
konstruksi. Menurut Darmawi 2005,p.11 manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5
lima kategori utama yaitu : 1
Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
2 Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan
laba. 3
Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
4 Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan
oleh adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non-material bagi perusahaan itu.
5 Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni,
dan karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung
menolong meningkatkan public image.
Manajemen risiko memang sangat bermanfaat bagi perusahaan dalam mengelola suatu risiko yang dimiliki.Menurut
Amran et al 2009:12 manajemen risiko digunakan perusahaan untuk mengelola risikonya atau menangkap kesempatan yang
berhubungan dengan pencapaian tujuan perusahaan.
1.1.3.3.2. Etika Bisnis
Menurut Velasquez 2005:10, etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah.
Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara
untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga
masyarakat. Etika bisnis adalah penerapan etika dalam menjalankan
kegiatan suatu bisnis.Pada dasarnya tujuan bisnis adalah memperoleh keuntungan, tetapi harus berdasarkan norma-norma
hukum yang berlaku.Norma hukum bisnis mengatur mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan.Sopiah 2008
menyatakan lingkungan juga bisa mempengaruhi kinerja seseorang. Situasi lingkungan yang kondusif, misalnya dukungan
dari atasan, teman kerja, sarana dan prasarana yang memadai akan menciptakan kenyamanan tersendiri dan akan memacu kinerja
yang baik. Sebaliknya, suasana kerja yang tidak nyaman karena sarana dan prasarana yang tidak memadai, tidak adanya dukungan
dari atasan, dan banyak terjadi konflik akan memberi dampak negatif yang mengakibatkan kemerosotan pada kinerja seseorang.
Dengan budaya, lingkungan perusahaan dan kemampuan Komite Audit dengan anggota yang ahli di bidang akuntansi danatau
keuangan diharapkan akan menjadikan tata kelola perusahaan yang baik. Dengan adanya kondisi ini diharapkan dapat
meminimalkan kelemahan pengendalian internal di perusahaan tersebut.
2.1.3.3.3Training
Pelatihan training adalah suatu proses dimana orang- orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai
tujuan organisasi. Oleh karena itu, proses ini terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun
luas.Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai dengan pengetahuan yang spesifik dan dapat diketahui serta keterampilan
yang digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini. Terkadang ada batasan yang ditarik antara pelatihan dengan pengembangan, dengan
pengembangan yang bersifat lebih luas dalam cakupan serta memfokuskan pada individu untuk mencapai kemampuan baru yang
berguna baik bagi pekerjaannya saat ini maupun di masa mendatang Mathis,2002:5. Karyawan yang ada di perusahaan membutuhkan
pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan kinerjanya dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan.
Pelatihan-pelatihan yang dilakukan oleh perusahaan diharapkan dapat memberikan manfaat kepada karyawan sehingga
dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta tujuan perusahaan dapat tercapai.Dengan meningkatnya efisiensi dan efektivitas
karyawan dapat membatu dalam meminimalkan kesalahan dalam
aktifitas perusahaan.Training yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan belum sepenuhnya diterapkan perusahaan di
Indonesia.
13. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelemahan pengendalian