Kesenjangan Pembangunan Manusia Antar Provinsi p Selama kurun waktu lima tahun, kesenjangan pembangunan manusia di .b

Kesenjangan Pembangunan Manusia Antar Provinsi p Selama kurun waktu lima tahun, kesenjangan pembangunan manusia di .b

tingkat provinsi masih cukup tinggi dan cenderung stagnan. Selama lima w tahun, kesenjangan antara IPM provinsi tertinggi dan terendah selisihnya w

hanya berada pada angka 21, dengan kisaran antara 21,64 hingga 21,98.

Kesenjangan di tingkat provinsi selama lima tahun terakhir terjadi /w

antara Provinsi DKI Jakarta (tertinggi) dengan Provinsi Papua (terendah).

Gambar 5.2 Perkembangan Selisih IPM Provinsi Tertinggi dengan Terendah, 2010- p

tt

52 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2014

Pembangunan Papua perlu mendapat sentuhan khusus, dengan memperhatikan aspek, mulai dari faktor budaya, demograi hingga aspek spasialnya. Selain pencapaian IPM yang rendah, kesenjangan IPM kabupaten/kota di Papua pun cukup tinggi seperti terlihat pada gambar berikut.

Gambar 5.3 Kesenjangan IPM antar Kabupaten/Kota di dalam Provinsi, 2014

d .i o

g s.

p .b

Kesenjangan pembangunan manusia di Papua terjadi akibat perbedaan

signiikan antara Kota Jayapura dengan Kabupaten Nduga. Tercatat /w bahwa kesenjangan IPM antara kedua kabupaten/kota tersebut mencapai :/ 52,48. Tingginya kesenjangan IPM antara kabupaten/kota di Provinsi p Papua mengakibatkan IPM Papua menjadi rendah. Namun, meskipun tt kesenjangan IPM di Papua tergolong tinggi, perkembangan selama lima h

tahun menunjukan hasil yang baik. Rentang IPM cenderung menyempit. Kondisi sebaliknya justru terjadi di Sulawesi Barat. Meskipun, kesenjangan

IPM kabupaten/kota di Sulawesi Barat terbilang kecil, tren dari waktu ke waktu menunjukkan adanya peningkatan kesenjangan. Bagai sebuah paradoks, peningkatan yang signiikan di suatu wilayah, akan memperbesar jurang perbedaan jika tidak diimbangi oleh pembangunan wilayah lainnya.

Disparitas Sebagai Tantangan Dalam Pembangunan Manusia Antarwilayah 53

Kesenjangan Kesehatan

Seiring dengan kesehatan masyarakat Indonesia yang semakin membaik, kesenjangan kesehatan antarprovinsi pun semakin mengecil. Hal ini dapat dilihat dari jarak antara AHH tertinggi dengan AHH terendah.

Tahun 2014 kesenjangan AHH antarprovinsi sebesar 10,46, tergolong masih tinggi namun menurun. Dalam hal ini, upaya-upaya untuk pemerataan pembangunan kesehatan masyarakat harus terus digalakkan. Tentunya, harus mempertimbangkan daerah yang menjadi prioritas agar kesenjangan juga semakin mengecil.

Gambar 5.4 Perkembangan Selisih AHH Provinsi Tertinggi dengan Terendah, 2010- 2014

.i

g s.

p .b 10,46

ww

2012 /w 2013 2014

Apabila ditelusuri lebih mendalam, Provinsi DI Yogyakarta merupakan p daerah dengan pemerataan kesehatan paling baik. Artinya, kesenjangan tt AHH di wilayah ini paling kecil. Di Yogyakarta, perbedaan AHH h

antarkabupaten/kota tidak begitu mencolok. Misalnya, pada tahun 2014, Kabupaten Kulon Progo merupakan daerah di Yogyakarta dengan AHH tertinggi yang mencapai 74,90 tahun. Sementara Kabupaten Bantul merupakan wilayah dengan AHH terendah yang hanya mencapai 73,24 tahun. Jika dikalkulasi, perbedaan AHH antara kedua wilayah hanya 1,66 tahun.

Hal berbeda justru terjadi di Provinsi Papua. Provinsi yang terletak di timur Indonesia merupakan wilayah dengan pemerataan kesehatan paling buruk. Kesenjangan AHH di Papua sangat besar. Tercatat pada tahun 2014, kesenjangan AHH antara Kabupaten Mimika dengan Kabupaten Nduga mencapai 18,27 tahun. AHH di Kabupaten Mimika telah mencapai 71,87

54 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2014 54 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2014

Kesenjangan Pendidikan

Seiring dengan perbaikan kualitas kesehatan, dalam kurun waktu 2010- 2014, pendidikan di Indonesia menunjukkan perkembangan yang baik. Harapan lama sekolah penduduk 7 tahun semakin meningkat. Begitu pula dengan rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Gambar 5.5 Perkembangan Selisih EYS Provinsi Tertinggi dengan Terendah, 2010-2014 d

.i

s. p

.b

w /w

2010 p 2011 2012 2013 2014

tt Kesenjangan capaian pembangunan pendidikan yang ditunjukkan dengan h

rentang angka harapan lama sekolah tertinggi dan terendah di provinsi semakin membaik. Selisihnya kian mengecil sejak 2010 hingga 2014, yang berarti bahwa upaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat untuk sekolah makin merata di seluruh Indonesia.

Kesenjangan angka harapan lama sekolah di tingkat provinsi terjadi akibat perbedaan capaian antara Provinsi DI Yogyakarta dengan Provinsi Papua. Pada tahun 2014, rata-rata penduduk usia 7 di Yogyakarta dapat berpotensi menempuh pendidikan selama 14,85 tahun. Di tahun yang sama, penduduk usia 7 tahun di Papua hanya berpotensi menempuh pendidikan selama 9,94 tahun.

Disparitas Sebagai Tantangan Dalam Pembangunan Manusia Antarwilayah 55

Apabila ditelusuri lebih jauh, kondisi kesenjangan capaian harapan lama sekolah di setiap provinsi relatif bervariasi. Tahun 2014, kesenjangan paling kecil terjadi di DKI Jakarta. Perbedaan capaian harapan lama sekolah antara Kota Jakarta Selatan dengan Kabupaten Kepulauan Seribu hanya 1,2 tahun. Di tahun yang sama, kesenjangan paling parah terjadi di Provinsi Papua. Kesenjangan di Papua terjadi akibat perbedaan capaian yang sangat signiikan antara Kota Jayapura dengan Kabupaten Nduga. Selisih capaian harapan lama sekolah antara kedua wilayah mencapai 11,90 tahun. Penduduk usia 7 tahun di Kota Jayapura yang akan bersekolah memiliki potensi bersekolah selama 14,06 tahun. Sebaliknya, penduduk usia 7 tahun di Kabupaten Nduga hanya memiliki potensi untuk bersekolah selama 2,16 tahun.

Gambar 5.6 Perkembangan Selisih MYS Provinsi Tertinggi dengan Terendah, 2010- 2014

.i

g s.

4,72 p

.b

ww

/w

p Pola berbeda justru terjadi pada indikator rata-rata lama sekolah. Selama tt hampir setengah dasawarsa, kesenjangan yang terjadi antara provinsi h

dengan capaian rata-rata lama sekolah tertinggi dengan terendah cenderung stagnan. Artinya, perubahan pendidikan di provinsi terendah kurang menunjukkan perkembangan yang signiikan.

Kesenjangan rata-rata lama sekolah di provinsi terjadi akibat perbedaan capaian antara Provinsi DKI Jakarta dengan Provinsi Papua. Perbedaan antara kedua provinsi relatif stagnan selama empat tahun terakhir. Tercatat bahwa pada tahun 2014 kesenjangan antara kedua provinsi mencapai 4,78 tahun. Di tahun tersebut, rata-rata penduduk DKI Jakarta yang berusia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan selama 10,54 tahun. Sementara penduduk usia 25 tahun ke atas di Papua hanya menempuh pendidikan selama 5,76 tahun.

56 INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA 2014

Gambar 5.7 Disparitas Rata-rata Lama Sekolah Menurut Provinsi, 2014

d .i

Secara umum, kondisi kesenjangan rata-rata lama sekolah di setiap o provinsi juga cukup bervariasi. Meski capaian rata-rata lama sekolah di g

DKI Jakarta merupakan yang tertinggi, namun kesenjangan rata-rata lama

sekolah di DKI Jakarta tidak begitu bagus. Tercatat bahwa Provinsi Sulawesi s. Barat menjadi daerah dengan kesenjangan paling rendah di Indonesia. p

.b

Kesenjangan rata-rata lama sekolah di Sulawesi Barat hanya 1,23 tahun.

Berbeda dengan Provinsi Papua, daerah ini mengalami kesenjangan

capaian rata-rata lama sekolah cukup lebar. Tercatat bahwa rata-rata w lama sekolah di Kota Jayapura telah mencapai 11,09 tahun. Sementara w

itu, penduduk usia 25 tahun ke atas di Kabupaten Nduga secara rata-rata

hanya menempuh pendidikan 0,63 tahun. /w :/ Kesenjangan Pengeluaran per Kapita p tt