Azwar Aziz
RAPI DAN ORARI S UMATERA B ARAT )
Pembinaan oleh Permerintah No
Kategori /Fenomena
Perkembangan
Hasil
dan Organisasi
1. Proses Percepatan izin
Bukti setor dan rekening Percepatan
belum
Izin merupakan kebahagian
giro diemail ke pusat
dirasakan
oleh tersendiri.
anggota
2. Aktivitas RAPI
Kurang Sosialisasi Melekat
Bantuan
Komunikasi Yang punya izin taat
organisasi maupun kemanusiaan
dengan terhadap event Tour de secara teknis, namun
banyak Balmon
mengudara
yang
tidak punya izin
Tertib teknis sudah dibina oleh Gate,
3. Aktivitas ORARI melalui ORARI,
masing Cek
in
sekali
namun tertib percobaan
server
karena mempunyai server karena seminggu.
SDPPI,
frekuensi komunikasi belum tersentuh eksperimen ORARI.
masih percobaan.
Range
sudah dipatuhi sesuai peruntukan
u/
repeater, bencana dan lain-lain.
Organisasi Membina Menggunakan Repeater di Sumbar , Jambi dan Rau
4. Organisasi
RAPI Jangkauan
meliputi Dari
segi
aturan,
melanggar komunikasi mulai dari Aceh kaki Gunung Talang
tentu
segi hingga Papua. 1.3,93 Mdpl.
sangat membantu
i) Wawancara dengan Pak WIM (Ketua RAPI Lokal Teknologi Digital perlu dipelajari contoh ada 20 orang Gunung Kidul)
pemuda dari Bandung tanpa izin, mereka radio gelap, dikaki Anggota KRAP
luar biasa banyaknya pengguna merapi mereka langganan jaringan internet, HT dicolokkan komunikasi, operating prosedurnya kacau, terdiri atas
bisa berhubungan dengan amatir dunia, dalam kebencanaan komunitas-komunitas dan lebih loyal pada komunitas dari
sangat cepat reaksinya seluruh dunia, dari titik lokasi bencana pada ke organisasi, frekuensi RAPI 14200- 14360, digunakan
dapat diberi bantuan segera dari berbagai pihak. Contoh lain oleh non call siner, jauh lebih mendominasi dari yang
Kerena waktu latihan ke Wonosari , diaplikasikan pada alat mempunyai izin, sehingga melebar kemana-mana aturan yang
ada helicopter, terbang difungsikan bawa kamera, ada berita digunakan sudah tidak jelas band konsesi maupun band
dari HT, kirim helicopter geser dari sudut pandang yang amatir.
berbeda jarak terbang 30 menit, lingkungan di lokasi bencana Komunitas merasa lebih dulu menggunakan Frekuensi
dapat di pelajari sehingga keperluan penyelamatan dapat yang berdekatan repeaternya yang besar-besar, seolah-olah
dilakukan dengan tepat sasaran.
ingin menguasai seluruh jawa, pada hal tidak demikian, repeater itu hanya tugasnya untuk mengcover lingkup daerah
C. Pengolahan Data Primer
Yogyakarta saja dan kalau yang lokal untuk kabupaten Dalam pengembangan kategori –kategori dan pengkodean
Gunung Kidul saja. Pancar ulang kalau crowded bagus kalau , untuk menyusun data dengan memeriksa data untuk mencari tidak ada kalimat yang hilang, cara menangkap berita berbeda,
keteraturan, topik-topik dan pola-pola, Menurut Emzir, dalam penerima harus mencatat di looksheet, jam berapa penanggung
buku Metodologi penelitian kualitatif, analisis data, jawabnya siapa, urutannya bagus ini pekerjaan organisasi.
menyebutkan bahwa, pengembangan sistem pengkodean Untuk penertiban, walaupun di RAPI alokasi repeater
dalam penelitian kualitatif menyerupai parameter yang sama. ditambah, juga ditambahkan watt, tinggi menara 50 meter,
Pertanyaan penelitian tertentu dan konsentrasi menghasilkan sepanjang tidak menggangu, orang akan bangga kalau sampai
kategori tertentu. Kita membuat rumpun kode dibawah pada daerah lain. Untuk penertiban radio komunitas satu tahun
kategori yang mewakili rumpun tersebut (Emzir 2011;114). tidak akan rampung.
Dari tabel hasil wawancara tersebut diatas dapat disortir menjadi beberapa kode-kode seperti kode latar atau kontek,
j) Wawancara dengan Pak Winarto (Anggota ORARI kode situasi, kode proses, kode aktivitas, kode peristiwa kode Yogyakarta)
strategi dan kode naratif.
Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.12 No.1 Maret 2014 : 39 - 58
T ABEL 4. H ASIL W AWANCARA DENGAN P ENGURUS DAN A NGGOTA ORARI DAN RAPI DI S UMATERA B ARAT (K EY INFORMAN : H. A FRIZUL Y USMAN K ARIM
P ENGURUS R API B UKITTTINGGI )
Pembinaan oleh
Perkembangan teknologi.
No Kategori /Fenomena
Kondisi sosial
Ketaatan
Permerintah dan Organisasi
1. Teknologi dan komunikasi tidak
Komunikasi Radio 2 meter dapat
Anggota Taat pada pengurus
hebat bila ada bencana
bertahan dengan bencana
dan Tolong menolong dalam bencana
2. Aktivitas RAPI
Kurang Sosialisasi Melekat dengan kemanusiaan
Bantuan Komunikasi terhadap
Yang punya izin taat secara
event Tour de Singkarak.
teknis, namun masih banyak
Dari organisasi
mengudara yang tidak punya
maupun Balmon
izin
3. Aktivitas ORARI melalui Gate,
Tertib teknis sudah server karena percobaan masih
ORARI, masing mempunyai
Cek in sekali seminggu.
dibina oleh SDPPI, eksperimen ORARI
server karena percobaan.
Range frekuensi sudah
dipatuhi sesuai peruntukan u/
namun tertib
repeater, bencana dan lain-
komunikasi belum
lain
tersentuh
4. Organisasi RAPI Menggunakan
Organisasi Membina Repeater di kaki Gunung Talang
Jangkauan meliputi Sumbar ,
Dari segi aturan, tentu
komunikasi mulai dari 1.3,93 Mdpl.
Jambi dan Rau
melanggar tetapi dari segi
topologi daerah sangat
Aceh hingga Papua.
membantu
1. Organisasi RAPI Menggunakan Repeater di kaki Gunung proses ( Suri Hamdasir : RAPI Sumatera Barat ) tabel tersebut
Dalam pengembangan kategori melalui rumpun kode
Talang 1.3,93 Mdpl. Jangkauan meliputi Sumbar , Jambi diatas dapat diperinci yaitu Proses Percepatan izin, dalam
dan Rau. Dari segi aturan , tentu melanggar tetapi dari segi proses telah dilengkapi dengan bukti setor yang di email ke
topologi daerah sangat membantu. Pusat, namun percepatan izin belum dirasakan oleh anggota.
2. Tertib teknis sudah dibina oleh SDPPI, namun tertib Mendapatkan izin merupakan kebahagiaan tersendiri dalam
komunikasi belum tersentuh.
pergaulan anggota RAPI, sebagai eksistensi diri.
3. Organisasi dapat membina komunikasi mulai dari Aceh Peristiwa Rumpun kode Peristiwa (Suri Hamdasir : RAPI
hingga Papua.
Sumatera Barat), kode ini diarahkan pada unit data yang Rumpun kode Aktivitas ( Daliva dari ORARI Kab. berhubungan secara khusus dengan aktivitas khusus yang
Solok), data diarahkan pada jenis perilaku yang secara teratur, terjadi dalam latar kehidupan dapat diperinci :
dan relatif informal :
1. Kurangnya Dari organisasi maupun Balmon,
1. Aktivitas RAPI Melekat dengan kemanusiaan
2. Aktivitas ORARI melalui Gate , server karena percobaan SDPPI/Balmon, namun tertib komunikasi belum
2. Dalam penugasan tertib teknis dibina oleh Ditjen.
masih eksperimen ORARI, masing mempunyai server tersentuh.
karena percobaan. cek in sekali seminggurange frekuensi
3. Paling penting adalah sweeping, ( Martinus Effendy : sudah dipatuhi sesuai peruntukan untuk repeater, bencana ORARI Sumatera Barat ) ada tetapi buat yang perorangan
dan lain-lainnya.
terlewatkan, kalau bisa sweeping khusus ORARI
3. Teknologi dan komunikasi tidak hebat dengan bencana, dipisahkan dengan RAPI, jangan digabung, karena
komunikasi radio 2 meter dapat bertahan dengan keduanya saling membocorkan.
terjadinya bencana.
4. Yang punya izin taat secara teknis, namun masih banyak kode ini diarahkan pada unit data yang berhubungan secara
Rumpun kode Peristiwa (Daliva dari Rapi Kab. Solok),
mengudara yang tidak punya izin.
khusus dengan aktivitas khusus yang terjadi dalam latar kehidupan dapat diperinci :
T ABEL 5. H ASIL W AWANCARA DENGAN P ENGURUS DAN A NGGOTA ORARI DAN RAPI DI S UMATERA B ARAT (K EY INFORMAN : H. A FRIZUL Y USMAN K ARIM
P ENGURUS R API B UKITTTINGGI )
Pembinaan oleh Permerintah dan NO
Perkembangan
Kategori /Fenomena teknologi
Ketaatan
Organisasi
1. Percepatan izin belum
Sosialisasi dan penertiban terhadap pengguna dirasakan oleh anggota. manfaatnya
Gate way banyak
Banyak Anggota baru
tidak berizin dirasakan sangat kurang. Banyak yg tidak punya izin
Tidak taat secara teknis
Survey Layanan Publik Pemantauan Frekuensi Radio untuk Radio Amatir Dan Radio Antar Penduduk Indonesia (Azwar Aziz)
Pembinaan oleh Permerintah dan NO
Perkembangan
Kategori /Fenomena teknologi
Ketaatan
Organisasi
2. Aktivitas RAPI
Bantuan Komunikasi
Yang punya izin taat
Kurang Sosialisasi
Dari organisasi maupun Balmon kemanusiaan
Melekat dengan
terhadap event Tour
secara teknis, namun
de Singkarak.
masih banyak mengudara yang tidak punya izin
3. Aktivitas ORARI
Tertib teknis sudah dibina oleh SDPPI, namun melalui Gate, server
ORARI, masing
Cek in sekali seminggu
tertib komunikasi belum tersentuh karena percobaan
mempunyai server
range frekuensi sudah
karena percobaan.
dipatuhi sesuai
masih eksperimen
peruntukan u/ repeater,
ORARI
bencana dan lain-lain
4. Organisasi RAPI
Organisasi Membina komunikasi mulai dari Menggunakan
Jangkauan meliputi
Dari segi aturan, tentu
Sumbar, Jambi dan
melanggar tetapi dari
Aceh hingga Papua.
Repeater di kaki
Rau
segi topologi daerah
Gunung Talang 1.3,93
sangat membantu
Mdpl.
T ABEL 6. H ASIL W AWANCARA DI B ALAI M ONITOR S PEKTRUM F REKUENSI R ADIO (K EY I NFORMAN : I WAN , K ASI O PERASI P EMELIHARAAN , B ATAM )
No Kategori/ Fenomena
Pengembangan /Proses
Hasil
Pembinaan
Balmon undang Anggota belum terpelihara/-terbentuk
1. Data Base ORARI dan RAPI
Animo Masyara-kat tetap
Ketaatan terhadap
bertahan karena kondisi
regulasi dianggap baik
RAPI dalam Bimtek dan
Kepulauan
tertib berbicara Pembinaan calon Amatir oleh organisasi
2. IOTA dilaksana-kan pulau
Stasiun radio non komersial Andalas
Menciptakan kondisi sosial
Dampaknya diharap-
kemasyarakatan berdekatan
kan dapat memper-
lancar berkomunikasi di
dengan negara tetangga
tahankan pulau-pulau
wilayah Indonesia yang
terpencil
lokasinya terluar
3. Pulau Anambas diberi
Mempromosikan pulau terluar di
Kesadaran pemerintah
perangkat dan biaya ujian
Indonesia
kabupaten
oleh Bupati
4. Sosialisasi bagi para anggota
BIMTEK, di Puau Natuna ORARI
Sudah mewakili semua
Kerjasama antara
Kabupaten dan Kecamatan
pemerintah Daerah dan
sosialisasi peraturan radio
Balmon.
oleh Balmon dan sisi teknis dari Organisasi Daerah.
2. Kegiatan Bimtek di pulau natuna, mensosialisasikan Sumbar ) yang diarahkan pada jenis perilaku yang teratur :
Menjadi kode Aktivitas (Martinus Effendy : Orari
regulasi, peraturan radio dan dari sisi tenis. Peserta telah
1. Orari dalam perkembangannya telah bisa berhubungan mewakili setiap Kecamatan pada seluruh Kabupaten di dengan Pekanbaru dan Jambi setelah dikuatkan dengan
Batam.
repetater di Gunung Singgalang dan Gunung padang,
3. IOTA dilaksanakan di Pulau Andalas, di Pulau Anambas sehingga hubungan dengan Kota Solok biasanya dapat
bupatinya mengerakkan penduduk setempat untuk punya sekarang sudah bisa
radio dan dapat menggunakannya, dalam ujian UNAR.
2. Komunikasi kegiatan pengupdate data melalui data base di Balmon belum terbentuk.
Pemerintah daerah Pulau Anambas bersama dengan Balmon memfasilitasi agar masyarakatnya mempunyai alat Dalam pengembangan kategori melalui pengkodean tabel
komunikasi radio antar penduduk atau perangkat amatir radio. tersebut diatas dapat diperinci menjadi Kode Aktivitas (Iwan,
Kategori kedua stasiun radio perorangan non komersial Kasi OPP Balmon Batam) yang diarahkan pada jenis
yang lancar berkomunikasi ke Luar Negeri. perilaku yang teratur :
1. Kegiatan pengupdate data, melalui data base di Balmon belum terbentuk dan belum dapat dilaksanakan, sedangkan data bertambah dengan meningkatnya animo masyarakat menggunakan radio perorangan.
Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.12 No.1 Maret 2014 : 39 - 58
T ABEL 7. H ASIL W AWANCARA DENGAN P ENGURUS DAN A NGGOTA ORARI DAN RAPI DI Y OGYAKARTA (K EY I NFORMAN : A GUS S UBEKTI , S EKRETARIS
D AERAH RAPI Y OGYAKARTA )
Perkembangan Sosial Dan
Ketaatan Pada
No Kategori/ Fenomena Pembinaan
Teknologi
Peraturan
1. Banyak bermain diluar
ORARI pembinaan melalui peruntukan pengguna yang
Perkembangan sosial, adanya
Balmon harus lebih
UNAR, sedangkan untuk tidak punya izin sangat
Permintaan frekuensi radio untuk
berani untuk melakukan
pembinaan anggota RAPI banyak dan crowded.
RAPI dari 142, diperlebar
penindakan.
menjadi 140 hingga 149.
dilakukan sangat jarang sekali
2. Konsistensi alur spasi kanal
KRAP untuk pemancar ulang tidak konsisten, Permen 34
Pelaksanaan KRAP adalah
ayat 2) kanal pita
dimana 142. 000, kalau spasi tahun 2000 pasal 19 ayat 1
142.000 Mhz sampai dengan
frekuensi yang
kanal 20 tentu, akan naik karena frekuensi radio,
143.600 Mhz dengan spasi alur
diizinkan untuk VHF
menjadi 142.020, tertulis RPU .
20 Khz, Jelas aturannya.
tidak jelas kanal
spasinya
3. Pancar ulang
Unsur 50 watt tetap sebagai cenderung sumber masalah
Penempatan setinggi-tingginya
Penempatan antenna
/untuk mencapai sejauh-jauhnya
pada, ketinggian 1000
patokan tetapi faktor
Mdpl , ini akan sampai
ketinggian ter-gantung pada
kemana-mana
kebutuhan meng-cover Kabupaten/ kabupaten.
4. Nuansa keilmuan Anggota
YC Kemampuan komunikasi ORARI melemah
Bercampur RAPI dan ORARI
ORARI menempati
menjadi sama tidak berbeda
kanal RAPI
LN terabaikan .
b. Pancar Ulang sering sumber masalah, dimana tersebut dapat dikodekan beberapa dibawah kategori :
Dari hasil wawancara (Agus Subekti : RAPI Yogyakarta)
penempatan antenna setingginya dapat menjangkau
1. Kode Situasi, untuk menempatkan data dimana mereka sejauh-jauhnya, mereka berpendapat penempatan dapat melihat diri mereka sendiri seperti :
antena sesuai dengan kebutuhan organisasi dan sesuai
a. Pengguna yang tidak punya izin sangat banyak dengan tingkatan organisasinya, kalau di Kabupaten, sehingga komunikasi menjadi crowded .
jangkaunya lingkup kabupaten, kalau organisasi daerah
b. Nuansa keilmuan Anggota ORARI melemah , sebagai menjadi lingkup organisasi daerah. indikatornya ajang latih diri untuk komunikasi dengan luar negeri terabaikan.
Dalam mengkodekan tabel tersebut diatas, dapat
c. Permintaan frekuensi radio untuk RAPI dari 142 , dikelompokkan pada kode peristiwa, (Sulaiman Suseno : diperlebar menjadi 140 hingga 149.
Wakil Ketua RAPI Yogyakarta) dimana kejadian khusus
2. Kode Proses (Agus Subekti : RAPI Yogyakarta) untuk dengan aktivitas khusus yang jarang terjadi atau hanya menggunakan kode proses memperhatikan orang,
ditemui satu ini. Dimana dengan modal sendiri berinisiatif kelompok, organisasi atau aktivitas. Dalam tabel diatas
untuk membangun pemancar ulang yang dapat dimanfaatkan dapat diperinci sebagai berikut :
oleh club atau anggota RAPI, yang bersangkutan mempunyai
a. Alur kanal pada Permen 34 tahun 2000, ps 19 ayat 1, penafsiran untuk membangun lingkar merapi yang rawan apabila dihubungkan dengan ayat 2 tidak konsisten.
bencana, dapat menyatukan Jawa Tengah dan Yogyakarta, KRAP untuk pemancar ulang dimana 142. 000, kalau mengikuti teritorial TNI. spasi kanal 20 tentu, akan naik menjadi 142.020, tertulis 142.025.
T ABEL 8. H ASIL W AWANCARA DENGAN P ENGURUS DAN A NGGOTA ORARI DAN RAPI DI Y OGYAKARTA (K EY I NFORMAN : S ULAIMAN S USENO , W AKIL K ETUA
RAPI Y OGYA )
Kategori/
Perkembangan Sosial Dan
No Fenomena
Teknologi
Ketaatan Pada Peraturan
Pembinaan
1 Inisiatif Repeater
Memadukan Jawa Tengah dan
Penafsiran Peraturan melalui
membangun Lingkar
Yogya
pendekatan teritotial ABRI
Merapi
T ABEL 9. H ASIL W AWANCARA DENGAN P ENGURUS DAN A NGGOTA ORARI DAN RAPI DI Y OGYAKARTA (K EY I NFORMAN : W IM ( K ETUA RAPI L OKAL
G UNUNG K IDUL ))
Perkembangan Sosial Dan
Ketaatan Pada
No Kategori/ Fenomena
Teknologi
Peraturan l
Pembinaan
1. Komunikasi pd pita
Penertiban tidak sejak Organisasi tidak mampu 14200-14360 didominasi
Melebar kemana-mana.
menegakkan aturan oleh yang tdk punya call
Berlomba membuat repeater
awal,makin lama
makin meluas, susah
sign
ditertibkan
Survey Layanan Publik Pemantauan Frekuensi Radio untuk Radio Amatir Dan Radio Antar Penduduk Indonesia (Azwar Aziz)
Perkembangan Sosial Dan
Ketaatan Pada
No Kategori/ Fenomena
Teknologi
Peraturan l
Pembinaan
2. Balmon sangat luas
Sosialisasi jarang cakupan monitoringnya
Pengembangan organisasi
Penertiban untuk
belum mengarah pada
amatir dan RAPI
dilakukan oleh Balmon
spesialisasi
jarang
3. Organisasi mengejar
Materi/isi Komunikasi, kuantitas jumlah anggota
Kualitas terabaikan
Ketaatan pada aturan
menjadi lemah
antara ORARI dan RAPI sering sama
T ABEL 10. H ASIL W AWANCARA DENGAN P ENGURUS DAN A NGGOTA ORARI DAN RAPI DI Y OGYAKARTA (K EY I NFORMAN : W INARTO ( ANGGOTA S ENIOR
ORARI Y OGYAKARTA ))
Perkembangan Sosial Dan
Ketaatan Pada
No Kategori/ Fenomena Pembinaan
Teknologi
Peraturan l
Pendekatan senior untuk Adu superioritas antar
1. Hadirnya Radio
Antara aturan dan Praktek sangat
Mengganggu bermain
meredam Radio balap pemula
jauh, menggunakan 1000 Watt
diluar batas power
2. Teknologi digital
Pembinaan organisasi kearah diprakarsai oleh pemuda
Menggunakan internet berko-
Membantu gempa dan
ini sudah ada Bandung untuk bantuan
munikasi dengan amatir dunia
bencana gunung
Mereapi
bencana
Kode Situasi (Wim : RAPI Gunung Kidul), untuk situasi darurat. Pembinaan ORARI sudah diarahkan menempatkan data dimana mereka dapat melihat diri mereka
kesana.
sendiri seperti :
D. Analisis Data Sekunder
a. Komunikasi Peruntukan RAPI pada pita 14200-14360
didominasi oleh yang tidak punya call sign.
1) Izin Amatir Radio
b. Penertiban tidak sejak awal, makin lama makin meluas, Data sekunder dari jumlah pemegang izin Amatir Radio susah ditertibkan Organisasi tidak mampu menegakkan
diperlukan sebagai pembanding dalam analisis data dan aturan.
interprestasi data lapangan yang telah diperoleh dalam
c. Organisasi hanya mengejar kuantitas jumlah anggota
wawancara mendalam.
materi/isi komunikasi, antara ORARI dan RAPI sering Izin Amatir Radio ( IAR ). Menurut peraturan masa laku sama;
IAR untuk tingkat pemula 2 tahun, tingkat siaga 3 tahun
d. Balmon sangat luas cakupan monitoringnya, penertiban tingkat penggalang 5 tahun dan tingkat penegak 5 tahun untuk amatir dan RAPI jarang dan tugas Balmon tidak ada
( Kepmen33/2009, psl 5, ayat (3)), sehingga jumlah izin tidak spesialisasi ORARI dan RAPI.
bisa jumlahkan secara otomatis, diperlukan pengurangan data Rekomendasi kode situasi ini mereka mengharapkan
bagi yang naik tingkatan. Namun kalau diasumsikan belum pengembangan organisasi Balmon, atau UPT sejenis yang
naik tingkatan selama 4 tahun maka pemegang izin IAR menangani materi isi komunikasi, seperti di daerah juga ada
dapat di jumlahkan untuk mengetahui minimal kekuatan yang UPT yang menggunakan anggaran pusat untuk mengerjakan
ada pada suatu daerah yang menggunakan radio perorangan. penugasan pemerintah yang kosong, tidak ada yang
Kalau dibuat perbandingan pengguna radio perorangan menangani.
yang memiliki izin amatir radio (IAR) pada daerah survey Kode aktivitas tabel (Winarto : ORARI Yogyakarta)
adalah sebagai berikut : DKI Jakarta : 2186, Jawa Barat : tersebut diatas diarahkan pada jenis perilaku yang secara
3769, Yogyakarta : 1254, Sumatera Barat : 699 dan terus menerus dilakukan dan relatif informal seperti :
Kepulauan Riau : 159.
a. Adu superioritas dalam menggunakan radio Amatir Potensi dari organisasi amatir radio, dapat digambarkan maupun RAPI, sehingga aktivitas ini banyak melanggar
sebagai kemampuan organisasi yang dapat dikembangkan aturan yang ada , sehingga antara regulasi dan praktek
menjadi kekuatan nasional yang bekerja dengan sungguh- dilapangan tidak sama , menjadi potensi gangguan bagi
sungguh dengan mengggunakan peralatan komunikasi sendiri internal
maupun masyarakat. Anak-muda /pemula untuk membantu menyelamatkan jiwa manusia, harta benda, menyebutnya radio Balap.
bantuan darurat dilaksanakan sampai komunikasi menjadi
b. Pengembangan teknologi digital, upaya latih diri dengan normal dari dan ke daerah bencana dapat berfungsi kembali. menggunakan internet dapat berkomunikasi dengan amatir
Kemampuan atau kekuatan yang belum terwujud atau luar negeri, sehingga sangat memudahkan penangananan
yang telah terwujud yang dimiliki oleh organisasi, tetapi belum digunakan secara maksimal dapat diklasifikasi pada
Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.12 No.1 Maret 2014 : 39 - 58 kemampuan dasar, tingkat inteligensi, abstarksi, logika dan
menjadi perhatian utama adalah fokus pada pembinaan daya tanggap. Disamping itu diperlukan etos kerja, seperti
penggunaan radio perorangan yang non komersial. Untuk ketekunan, ketelitian dan daya tahan terhadap tekanan menjadi
mencari gagasan utama dari penulis tetap berpegang pada suatu bagian dari potensi yang dapat diandalkan bagi para
subjek bahasan. Dari berbagai format alur pikiran dari penggiat amatir radio, yang tidak kalah pentingnya adalah
kategori diperinci sampai pada pengkodean, dari kode yang kepribadian yang meliputi pola yang menyentuh semua
sama dikombinasi menjadi satu format alur narasi. kemampuan, perbuatan serta emosional yang ditaati secara
1) Penggunaan frekuensi radio untuk Amatir Radio dan khas dibawah aneka pengaruh luar.
Radio Antar Penduduk Indonesia
2) Izin Komunikasi Radio Antar Penduduk (IKRAP) Hasil penelitian di lapangan terdapat banyaknya pengguna Data sekunder dari jumlah pemegang izin komunikasi
amatir radio dan radio antar penduduk yang tidak memiliki Radio Antar Penduduk diperlukan sebagai pembanding dalam
izin, sehingga keadaannya sangat tidak kondusif bagi analisis data dan interprestasi data lapangan yang telah
perkembangan keberadaan amatir radio dan radio antar diperoleh dalam wawancara mendalam.
penduduk. Bagi yang memiliki izin diperlakukan tidak adil, Izin Komunikasi Radio Antar Penduduk Indonesia
yang punya izin taat secara teknis, namun masih banyak (IKRAP) Menurut peraturan masa laku IKRAP diberikan
mengudara yang tidak punya izin. Suatu contoh komunikasi untuk jangka waktu 5 tahun dan dapat diperpanjang menurut
menjadi crowded, selain itu komunikasi peruntukan radio Keputusan Menteri 34/2009 : psl 5, ayat (3), sedangkan jenis
antar penduduk pada pita kanal frekuensi radio 14200-14360 IKRAP meliputi : Baru, Pembaruan, dan IKRAP perpanjangan. Mhz. didominasi oleh yang tidak punya call sign. Sosialisasi Dengan berlakunya lima tahun, selama rentang waktu tersebut
dan penertiban terhadap pengguna tidak berizin dirasakan dapat menjaring jumlah data IKRAP dimana setiap tahun ada
sangat kurang baik dari organisasi amatir radio Indonesia dan yang memperpanjang, sehingga data Jumlah seluruhnya akurat
radio antar penduduk Indonesia.
menjadi data aktif IKRAP. Perkembangan sosial, adanya permintaan frekuensi radio Potensi yang dimiliki organisasi komunikasi Radio Antar
untuk radio antar penduduk dari 142, diperlebar menjadi 140 Penduduk Indonesia (RAPI) dengan aktivitasnya melekat pada
hingga 149.
kemanusia, sosial dan olah raga. RAPI dalam hal kebencanaan
2) Ketaatan dan tingkat kepatuhan para anggota Amatir RAPI mengambil inisiatif di lapangan baik waktu pra-bencana
Radio dan Radio Antar Penduduk Indonesia terhadap maupun pasca-bencana, semangat anggota itu luar biasa besar,
Peraturan Perundangan dan Disiplin Organisasi. sehingga berapa anggota mengambil keputusan untuk
Tingkat kepatuhan hanya berada pada anggota murni bagi mengembangkan kemampuannya, posisinya sehingga tidak
anggota sedangkan yang tidak patuh adalah pengguna yang hanya masalah komunikasi saja melainkan termasuk dalam
ilegal. Dalam penggunaan spektrum frekuensi radio Resque, Akhirnya berkembang oleh karena itu perlu dipahami
perorangan ada tiga buah rumah yaitu yang bernaung dibawah bahwa RAPI memberi dukungan komunikasi, sebagai partner
organisasi amatir radio Indonesia, yang tujuan hobby dan latih bantuan komunikasi.
diri, bernaung dibawah radio antar penduduk indonesia merukapan rumah pengguna frekunsi untuk komunikasi
E. Analisis Data Primer kemasyarakatan , dan ada lagi rumah yang bernaung dengan
Dengan merekam apa yang dikatakan key informan dan izin stasiun radio yang menampung kegiatan bisnis. menarik kesimpulan tentang situasi sosial mengenai
Masyarakat penggiat yang ingin berbisnis sudah ada pembinaan amatir radio dan komunikasi radio antar penduduk
tempatnya , tetapi banyak yamng bercampur ke rumah yang mereka ketahui. Dalam mengkerangkakan pemahaman
Organisasi Radio Amatir Indonesia dan radio Antar Penduduk terhadap pembinaan radio perorangan yang non komersial,
Indonesia.
menampilkan issu kunci pada situasi sosial dalam hal : Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio saat ini cendrung perkembangan teknologi, pemahaman regulasi, dan kepatuhan
baru mengamankan yang memiliki izin satsiun radio, terhadap regulasi.
dilakukan monitoring dan penertiban, sedangkan untuk Selanjutnya issu yang mengemuka akan diuraikan
Organisasi Amatir Radio Indonesia dan Radio Antar lebih jauh untuk mengarah pada pembuktian baik bersifat
Penduduk Indonesia sangat jarang dilakukan penertiban comfirming atau discomfirming. Penguatan/penekanan pada
sampai ke pengadilan.
fokus bahasan tertentu dipresenrasikan, membuat penulis memahami kasus issu tersebut dan generalisasinya dituntun
3) Pembinaan penggunaan frekuensi radio untuk Amatir Radio dan Radio Antar Penduduk Indonesia.
oleh regulasi yang terkait. Sebagai analisis final setelah meninggalkan lapangan.
Dalam pembinan kualitas amatir radio, pembinaan calon dimana banyak dikumpulkan subjek-subjek yang berbeda
peraturan telekomunikasi , teknik atau
anggota meliputi
mempunyai kode rumpun yang sama ,Untuk elektronika , komunikasi dengan kode morse. mengembangkan fokus penelitian tentang apa yang dilakukan
Peningkatan pengetahuan melalui diskusi dan seminar , dan sehingga ada beberapa hal yang menarik perhatian dan
komunikasi jarak jauh (Qsling dan Awards hunting), digital komunikasi dan satelite serta peraturan dan ketentuan amatir
Survey Layanan Publik Pemantauan Frekuensi Radio untuk Radio Amatir Dan Radio Antar Penduduk Indonesia (Azwar Aziz) radio.
untuk komunikasi kemasyarakatan yang dapat menunjang dilaksanakanm di Yogyakarta dengan peralatan yang dibuat
Peragaan uji
komunikasi darurat yang kegiatan sehari-harinya seperti : sendiri. Kontes komunikasi pada Band VHF, dan HF 80 meter
melakukan ekperimen, kegiatan komunikasi, kegiatan pesertanya sangat kurang memerlukan dorongan lebih lanjut.
pengabdian masyarakat dan kegiatan monitoring, Island on Air telah dilaksanakan oleh beberapa daerah
telekomunikasi sangat ternyata perlu pembinaan mengenai tujuannya.
Perkembangan
teknologi
mempengaruhi aktivitas amatir radio yang pada mulanya Maritim mobil diizinkan pemerintah setelah peragaan
komunikasi suara menjadi komunikasi data dan gambar Arung Samudra 1995, saat ini kurang mendapat sambutan dari
seperti AMSAT, TV amatir, Amtor, Paktor, Packet, RTTY, anggota.
PSK , dan lain sebagainya.
Penyuluhan dan pelaporan pelanggaran melalui media Amatir Packet radio merupakan sistem komunikasi radio masa pada organisasi setempat. Secara bertingkat lintas negara
digital yang masih relatif baru pada dunia keamatiran. dilaporkan ke IARU, Regio 3 monitoring serta melaksanakan
Kemampuan sistem ini sangat luas dalam pendeteksian DF foxhunting baik internal maupun dengan Polri.
kesalahan dan pembentukan jaringan komputer dengan Dalam pengawasan dan pengendalian pelaporan secara
menggunakan radio sebagai media komunikasi. berkala mulai dari orlok, orda sampai pada orpus belum
Semua sudah dilaksanakan oleh sebagian anak muda yang terlaksana dengan baik , hal ini disebabkan stasiun monitoring
ada di Bandung pada waktu gunung merapi meletus mereka belum berfungsi dengan baik. Juga belum semua Orlok dan
datang kesana dengan hanya membawa laptop saja. Orda mempunyai data tentang pelanggaran frekuensi di
5) Analisis Rumpun Kode
daerahnya masing masing. Penataan Organisasi masing- Yang ditemukan dilapangan yaitu rumpun kode proses,
masing tingkat organisasi dari segi administrasi dan prasarana rumpun kode aktivitas, dan rumpun kode peristiwa. rumpun sekretariat belum ada pusat informasi data . kode situasi yang menjadi subjek pembicaraan. Langkah yang dilakukan oleh Organisasi Pusat adalah
dengan menerbitkan buletin dan call book secara periodik.
Rumpun kode Proses
Peningkatkan hubungan antara sekretariat lokal, daerah dan Peralihan dari status, peralihan waktu yang menjadi pusat lebih intensif, Himbauan pada instansi pemerintah dan
pembicaraan subjek dapat digabung sebagai berikut: swasta untuk tidak menggunakan frekuensi radio untuk amatir. a). Proses Percepatan izin (Suri Hamdasir: RAPI Sumatera Peningkatan kemampuan teknik radio dan mengadakan
Barat), dalam proses telah dilengkapi dengan bukti setor kerjasama dengan perguruan tinggi mengenai pengetahuan,
yang di email ke Pusat, namun percepatan izin belum riset dan teknologi.
dirasakan oleh anggota. Mendapatkan izin merupakan Kegiatan dalam dukungan operasional dalam berbagai
kebahagiaan tersendiri dalam pergaulan anggota RAPI, event seperti angkutan lebaran, pramuka dan olah raga.
sebagai eksistensi diri.
Dukungan komunikasi dalam keadaaan darurat seperti b). Alur kanal pada Permen 34 tahun 2000, pasal 19 ayat 1 , penanggualan kebakaran hutan, bencana alam, kecelakaan
apabila dihubungkan dengan ayat 2 tidak konsisten. KRAP kapal laut & Ferry, tanah, longsor, banjir huru hara penggulan
untuk pemancar ulang dimana 142. 000, kalau spasi kanal kemanan sebagai mitra polisi.
20 tentu, akan naik menjadi 142.020, tertulis 142.025 , Penegakan hukum di bidang Spektrum frekuensi radio
(Subekti : Sekretaris Daerah RAPI Yogyakarta). khususnya pengguna frekuensi untuk perorangan, tahapan
c). Pancar Ulang sering sumber masalah, dimana penempatan yang dilakukan adalah : Tahap preventif, dilakukan pada saat
antenna setingginya dapat menjangkau sejauh-jauhnya, sosialisasi peraturan perundangan dan saat penerbitan izin,
pada hal seharusnya mereka berpendapat penempatan melalui pemahaman terhadap peraturan perundang-undangan.
antenna sesuai dengan kebutuhan organisasi dan sesuai Tahap penertiban dilakukan sampai pada tingklat penuntutan
dengan tingkatan organisasinya, Kalau Kabupaten , di pengadilan .
jangkauan lingkup kabupaten, Kalau Organisasi Daerah Dalam penegakan hukum bagi penggiat frekuensi radio
menjadi Lingkup Daerah . (Subekti : Sekretaris Daerah untuk perorangan ini masih lemah dimana para penggiat
RAPI Yogyakarta).
mewabah menimbulkan gangguan bertahun-tahun karena
Rumpun kode Peristiwa
tidak ditertibkan dan merasa nyaman dan tidak ada aturannya, Kode ini diarahkan pada unit data yang berhubungan sedangkan penggiat yang mempunyai izin juga sebaliknya
secara khusus dengan aktivitas khusus yang terjadi dalam latar bertahun-tahun mengalami ketidak nyamanan karena taat
kehidupan dapat diperinci;
pada aturan. a). Tertib teknis sudah dibina oleh SDPPI, namun tertib
4) Pemanfaatan perkembangan teknologi terhadap Amatir komunikasi belum tersentuh (Daliva : RAPI Kab Solok). Radio dan Radio Antar Penduduk Indonesia
b). Yang paling penting adalah sweeping, (Martinus Effendy : Perkembangan
ORARI Sumatera Barat) ada tetapi buat yang perorangan teknologi komputer dan internet banyak mempengaruhi
terlewatkan, kalau bisa sweeping khusus ORARI kegiatan amatir radio seperti berkembangnya potensi Nasional
dipisahkan dengan RAPI, jangan digabung, karena keduanya saling membocorkan.
Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.12 No.1 Maret 2014 : 39 - 58 c). Kurangnya Sosialisasi peraturan Perundang-undangan
f). Permintaan frekuensi radio untuk RAPIdari 142, (Suri Hamdasir: RAPI Sumatera Barat), dari organisasi
diperlebar menjadi 140 hingga 149(Subekti : Sekretaris maupun Balmon,
Daerah RAPI Yogyakarta) g). Organisasi
mengejar kuantitas jumlah Rumpun kode Aktivitas anggotaMateri/isi Komunikasi, Antara ORARI dan RAPI
hanya
Data diarahkan pada jenis perilaku yang secara teratur ,
sering sama.
dan relatif informal :
Kode Stategi
a). Aktivitas RAPI Melekat dengan kemanusiaan (Daliva dari ORARI Kab. Solok).
Tersebut diatas diarahkan pada taktik, metode, teknik b). Aktivitas ORARI melalui Gate , server karena percobaan
dan cara lain yang digunakan orang untuk berbagai hal : masih eksperimen ORARI, masing mempunyai server
a). Adu superioritas dalam menggunakan radio Amatir karena percobaan. cek in sekali seminggu (Daliva dari
maupun RAPI, sehingga aktivitas ini banyak melanggar ORARI Kab Solok).
aturan yang ada, sehingga antara regulasi dan praktek c). Kegiatan pengupdate data, melalui data base di Balmon
dilapangan tidak sama, menjadi potensi gangguan bagi belum terbentuk dan belum dapat dilaksanakan, sedangkan
internal maupun masyarakat. Anak-muda /pemula data bertambah dengan meningkatnya animo masyarakat
menyebutnya radio Balap (Winarto dari Orari menggunakan radio perorangan (Iwan, Kasi OPP Balmon
Yogyakarta).
Batam). b). Pengembangan teknologi digital, upaya latih diri dengan d). Kegiatan
menggunakan internet dapat berkomunikasi dengan amatir mensosialisasikan regulasi dari Balmon, peraturan radio
luar negeri, sehingga sangat memudahkan penangananan dan dari sisi teknis oleh organisasi. Peserta telah mewakili
situasi darurat ( Winarto dari Orari Yogyakarta). setiap kecamatan pada seluruh kabupaten di Batam (Iwan,
c). Organisasi RAPI Menggunakan Repeater di kaki Gunung Kasi OPP Balmon Batam).
Talang 1.393 Mdpl. Jangkauan meliputi Sumatera Barat, e). Kegiatan IOTA dilaksanakan di pulau andalas, di pulau
Jambi dan Propinsi Riau. Dari segi aturan, tentu melanggar anambas bupatinya mengerakkan penduduk setempat
tetapi dari segi topologi daerah sangat membantu (Daliva : untuk punya radio dan dapat menggunakannya, dalam
Rapi Kabupaten Solok).
ujian UNAR (Iwan, Kasi OPP Balmon Batam). d). Dengan modal sendiri berinisiatif untuk membangun pemancar ulang yang dapat dimanfaatkan oleh club atau
Rumpun Kode Situasi anggota RAPI, Yang bersangkutan mempunyai penafsiran
Untuk menempatkan data dapat melihat, seperti : untuk membangun lingkar merapi yang rawan bencana, a). Pengguna yang tidak punya izin sangat banyak sehingga
dapat menyatukan Jawa Tengah dan Yogyakarta, komunikasi menjadi crowded. (Subekti : Sekretaris Daerah
mengikuti teritorial TNI (Sulaiman Suseno : Wakil Ketua RAPI Yogyakarta).
RAPI Yogyakarta).
b). Yang punya izin taat secara teknis, namun masih banyak e). Teknologi dan komunikasi tidak hebat dengan bencana, mengudara yang tidak punya izin ( Daliva : ORARI Kab
Komunikasi Radio 2 meter dapat bertahan dengan terjadi Solok)
bencana ( Daliva dari ORARI Kabupaten Solok). c). Nuansa keilmuan Anggota ORARI melemah , sebagai
6) Analisis Kategori
indikatornya ajang latih diri untuk komunikasi dengan luar negeri terabaikan ( Subekti : Sekretaris Daerah RAPI
Dalam rumpun kode situasi dalam alur penelitian dapat Yogyakarta).
pengembangan kategori, pertama yang kita lakukan adalah d). Komunikasi Peruntukan RAPI pada pita 14200-14360
propertinya, kemudian dapat didimensikan. Properti adalah didominasi oleh yang tidak punya call sign, (Wim : RAPI
sebuah atribut dari sebuah kategori. Sedangkan properti dapat Gunung Kidul).
menjadi dimensi yang bervariasi disepanjang kontinum dalam e). Penertiban tidak sejak awal akan semakin meluas, susah
fenomena pengawasan khususnya untuk Amatir Radio dan ditertibkan Organisasi tidak mampu menegakkan aturan
RAPI. Secara grafis, dalam Pengawasan pemanfaatan (Wim : RAPI Gunung Kidul)
spektrum frekuensi radio
khusus untuk perorangan (RAPI/ORARI) dapat dipresentasikan sebagai berikut:
a). Kategori Pengawasan
T ABEL 11. K ATEGORI , P ROPERTI DAN R ENTANG D IMENSIONAL U NTUK R UMPUN K ODE S ITUASI
Kategori Properti
Rentang Dimensional
Pengawasan Komunikasi Radio
Crowded
Yang tidak berizin
Tidak taat secara teknis
Survey Layanan Publik Pemantauan Frekuensi Radio untuk Radio Amatir Dan Radio Antar Penduduk Indonesia (Azwar Aziz)
Kategori Properti
Rentang Dimensional
Pita 14200-14360
Dipenuhi oleh yang tidak punya call sign
Penertiban tidak dari awal
Sangat susah menertibkannya
Kuantitas anggota
Banyak, sedangkan kualitas sedikit
Dalam kondisi situasi pengawasan tersebut diatas muncul usulan untuk memperlebar alokasi Frekuensi untuk RAPI semula 14200-1430 menjadi 14200-14000.
Sumber : Rumpun kode
b). Kategori Superioritas
T ABEL 12. K ATEGORI , P ROPERTI DAN R ENTANG D IMENSIONAL U NTUK R UMPUN K ODE A KTIVITAS
Kategori Properti
Rentang Dimensional
Superioritas Adu Power
Sampai 1000 watt
Latih diri lewat internet
Lebih banyak hubungan dengan luar negeri
Adu tinggi Menara
Jauh jangkauan
Berbagai taktik, metode, teknik dan cara lain untuk menjadi superioritas Balmon sangat luas cakupan monitoringnya. Penertiban untuk amatir dan RAPI jarang dan tugas Balmon tidak ada spesialisasi untuk
ORARI dan RAPI ( Winarto : Orari Yogyakarta) Sumber : Rumpun kode
c). Kategori Kepatuhan Kepatuhan terhadap regulasi spektrum frekuensi radio, khusus untuk perorangan (RAPI/ORARI ) dapat dipresentasikan sebagai berikut :
T ABEL 13. K ATEGORI , P ROPERTI DAN R ENTANG D IMENSIONAL U NTUK R UMPUN P ROSES
Kategori Properti
Rentang Dimensional
Kepatuhan Tertib Teknis
Sesuai dengan aspek teknis
Tertib Administrasi
3 kali pertahun
Penertiban
Jarang
Update data ORARI dan RAPI di
Terkendala
Balmon
Pembinaan ORARI sudah diarahkan kesana. Harapan satu tahun. Sedangkan mengupdate data ORARI dan RAPI di mereka agar Balmon dapat memperlihatkan keberadaannya
Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio masih terkendala. dalam membina komunikasi radio perorangan ada aktivitas sifatnya yang tegakkan aturan dan agar di fasilitasi
IMPULAN DAN V. S S ARAN pengembangannya dengan menyiapkan regulasinya (Winarto :
A. Kesimpulan
Orari Yogyakarta).
1. Penggunaan frekuensi radio untuk perorangan khususnya Sehingga yang menjadi catatan disini adalah keseriusan amatir radio dan Radio Antar Penduduk Indonesia di Pemerintah Daerah ikut memperhatikan perkembangan lokasi penelitian belum kondusif, dalam arti masih banyak ORARI dan RAPI. Jelas disini pemerintah daerah Pulau penggiat amatir yang liar memenuhi frekuensi radio atau Anambas bersama dengan Balmon memfasilitasi agar yang tidak memiliki izin. Dalam kategori Superioritas masyarakatnya mempunyai alat komunikasi Radio Antar penggunaan frekuensi radio diwarnai oleh adu power, adu penduduk atau perangkat Amatir radio. tinggi antenne, jauh jangkauan, dan latih diri melalui Dalam membangun kepatuhan terhadap peraturan yang internet. dalam superioritas ini ada sisi positif dan sisi terkait dengan ORARI dan RAPI dapat dikatakan bahwa
negatifnya.
tertib teknis bagi yang punya izin sudah memperhatikan
2. Tingkat kepatuhan hanya berada pada anggota murni, aspek teknisnya, tertib administrasi masih terkendala pada sedangkan yang tidak patuh adalah pengguna yang ilegal. organisasi, sedangkan untuk sosialisasi dan penertiban jarang Dalam kategori Kepatuhan , diwarnai oleh tertib teknis dilakukan. Dalam pembinaan kepatuhan dilakukan dengan oleh yang punya izin, tertib administrasi masih terkendala Ujian Amatir Radio (UNAR) yang dilaksankan 3 kali dalam oleh organisasi, sedangkan untuk melakukan penertiban
Buletin Pos dan Telekomunikasi, Vol.12 No.1 Maret 2014 : 39 - 58
khusus untuk ORARI dan RAPI jarang dilakukan.
D AFTAR P USTAKA Kategori Pengawasan penggunaan spektrum frekuensi radio untuk ORARI dan RAPI diwarnai oleh komunikasi
Berman. E.M.(2003), Implementation of ethics in organization. Dalam radio yang crowded, banyak yang tidak punya izin, Pita
Ensycplopedyof public Administration and Public Policy . Diedit oleh Jack 14200-14360 dipenuhi oleh yang tidak punya izin, anggota
Rabin. New York. N.Y: Marcel Dekker , Hal 461-464. banyak tetapi yang berkualitas sedikit.
Budiawan, B. B. (2012). Pembangunan Sistem Informasi Klinik Gigi Dental
3. Pembinan kualitas amatir radio, peningkatan pengetahuan Smile Menggunakan Framework Codeinteger. UAJY. melalui diskusi dan seminar, peningkatan kemampuan
Budiono. (2003). Pelayanan Prima Perpajakan, Cetakan kedua. Jakarta : PT. teknik radio dan mengadakan kerjasama dengan perguruan
Rineka Cipta.
tinggi mengenai pengetahuan, riset dan teknologi. Cooper. T.L. (1998), The Responsible Administrator. 4 th Edition.
4. Perkembangan teknologi
telekomunikasi
sangat
SanFransisco C.A: Yosey-Bass Publisher.
mempengaruhi aktivitas amatir radio dan radio antar Denhardt, Janet, V., and Denhardt, Robert, B. (2003). The New Public penduduk yang pada mulanya komunikasi suara menjadi
Service : Serving, not Steering, USA : M.E. Sharpe. komunikasi data dan gambar. Kemampuan sistem ini
Denzin, Norman K (2005). The Artand Politics of interprestation : dalam sangat
Denzin &Linclon. (1994) Hanbook of qualitative Research, London: sage pembentukan jaringan komputer dengan menggunakan
luas dalam
radio sebagai media komunikasi. Donahue, AK. (2003), Ethics and Public Policy Dalam Encycplopedia of Publik Administration and public policy . Diedit oleh Rabin New York. N.Y,:
B. Saran
Marcel Dekker . Hal.469-473.
1. Dalam kondisi situasi pengawasan tersebut diatas muncul Emzir, (2011), Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis data. Jakarta : usulan untuk memperlebar alokasi Frekuensi untuk RAPI
Rajawali Press, Hal 63.
semula 14200-1430 menjadi 14200-14000. Hallowell, Roger, Leonard A. Schlesinger, Jeffrey Zornitsky, (1996), Internal
2. Perlu dilakukan penertiban baik yang dilakukan Balai Servis Quality, Customer and Job Satisfaction : Linkages and Implications for Monitor Spektrum Frekuensi Radio, tetapi juga di
manajement, Human Resource Planning, Journal, Vol.19, No 2, harapkan Organisasi yang mewadainya melakukan ABI/INFORM Global.
pengawasan dan penertiban terhadap anggotanya. Hamidi, (2010), Metode penelitian kualitatif, pendekatan Praktis, Penulisan
3. Proposal dan laporan, Malang : UMM.Press. Perutama pembinaan yang dilakukan kepada anggota amatir radio dan radio antar penduduk dalam mematuhi
Henry, Nicolas, (1995), Public Administration and Public Affair, Sixth peraturan
Edition Enngelwood Cliffs, N.J.: Prentice-Hall International. Inc. perizinan. Nugroho, Riant, (2008), Public Policy, Teori Kebijakan-Analisis Kebijakan-
4. Pengguna amatir radio dan radio antar penduduk selalu Proses Kebijakan, Perumusan, Implementasi, Evaluasi, Revisi Risk meningkatkan kualitas berkomunikasi dengan pertemuan Management dalam Kebijakan Publik, Kebijakan sebagai The fifth estate- Metode, Jakarta : PT .Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. berkala dan memperbarui perangkat dengan teknologi
yang terbaru. Patton, M. (1990). Qualitative evaluation and research methods (pp.169-
186). Beverly Hills, CA: Sage.
Purwanto, (2007), Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan , Pengembangan dan Pemanfaatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Widowati, E. & Achjari (2004). Pengukuran Konsep Efektifitas Sistem Informasi: Penelitian Pendahuluan (pp:33-47). Yogyakarta : SNATI.
58