ini mengirimkan sinyal, yang berarti bahwa sensor ini telah berada dekan dengan penghalang atau dinding.
Transistor ke-4 tipe PNP A733 berfungsi untuk menyalakan LED sebagai indikator bahwa sensor ini menerima pantulan sinar infra merah dari pemancar. LED
ini akan menyala jika sensor menerima sinar infra merah, dan akan mati jika sensor tidak menerima sinar infra merah.
Pada alat ini terdapat 8 buah rangkaian pemancar dan penerima infra merah, dimana masing – masing rangkaian akan membaca 1 bit kode bar. Jika kode bar
berwarna hitam, maka sinyal yang dihasilkan adalah 1 dan jika kode bar berwarna putih, maka sinyal yang dihasilkan adalah 0. Sinyal ini kemudian dikirimkan ke
mikrokontroler untuk kemudian diolah dan dibandingkan datanya dengan nilai kode bar yang benar.
3.6. Rangkaian Driver Motor Stepper
Untuk mengendalikan perputaran motor stepper dibutuhkan sebuah driver. Driver ini berfungsi untuk memutar motor stepper searahberlawanan arah dengan
arah jarum jam. Mikrokontroler tidak dapat langsung mengendalikan putaran dari motor stepper, karena itu dibutuhkan driver sebagai perantara antara mikrokontroler
dan motor stepper, sehingga perputaran dari motor stepper dapat dikendalikan oleh mikrokontroler. Rangkaian driver motor stepper ditunjukkan pada gambar 3.6.
berikut:
Universitas Sumatera Utara
VCC 12V
18
Ω
330
Ω
330
Ω 2SC945
2SC945 1.0k
Ω
1.0k
Ω
18
Ω
Tip 127 VCC
12V Tip 122
VCC 12V
VCC 12V
18 Ω
330 Ω
330 Ω
2SC945
2SC945 1.0k
Ω
1.0k
Ω
18
Ω
Tip 127
Tip 122 Kum paran1
Kum paran2 Tip 127
18
Ω
Tip 122 1.0k
Ω VCC
12V
VCC 12V
2SC945 1.0k
Ω
18 Ω
2SC945 330
Ω
330 Ω
Tip 127 18
Ω
Tip 122 1.0k
Ω VCC
12V
VCC 12V
2SC945 1.0k
Ω
18
Ω 2SC945
330
Ω
330
Ω
Kum paran4 Kum paran3
Motor AT89S51
AT89S51 AT89S51
AT89S51
I III
II IV
Gambar 3.6. Rangkaian driver motor stepper
Untuk mempermudah
penjelasan, maka rangkaian di atas dikelompokkan
menjadi 4 rangkaian. Pada rangkaian di atas, jika salah input rangkaian I yang dihubungkan ke mikrokontroler diberi logika high dan input pada rangkaian lainnya
diberi logika low, maka kedua transistor tipe NPN C945 pada rangkaian I akan aktip. Hal ini akan membuat kolektor dari kedua transistor C945 pada rangkaian I akan
mendapat tegangan 0 volt dari ground. Kolektor dari transistor C945 yang berada di sebelah kiri atas diumpankan ke basis dari transistor tipe PNP TIP 127 sehingga basis
dari transistor TIP 127 mendapatkan tegangan 0 volt yang menyebabkan transistor ini aktip transistor tipe PNP akan aktip jika tegangan pada basis lebih kecil dari 4,34
volt. Aktipnya transistor PNP TIP 127 ini akan mengakibatkan kolektornya terhubung ke emitor sehingga kolektor mendapatkan tegangan 15 volt dari Vcc.
Kolektor dari transistor TIP 127 dihubungkan ke kumparan, sehingga kumparan akan mendapatkan tegangan 6 volt. Hal ini akan mengakibatkan kumparan
Universitas Sumatera Utara
menimbulkan medan magnet. Medan magnet inilah yang akan menarik motor untuk mengarah ke arah kumparan yang menimbulkan medan magnet tersebut.
Sedangkan rangkaian II, III dan IV karena pada inputnya diberi logika low, maka kumparannya tidak menimbulkan medan magnet, sehingga motor tidak tertarik
oleh kumparan-kumparan tersebut.
Demikian seterusnya untuk menggerakkan motor agar berputar maka harus diberikan logika high secara bergantian ke masing-masing input dari masing-masing
rangkaian.
3.7. Perancangan Rangkaian Saklar Batas