RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega16

Rancang Bangun Sistem Pintu Boarding Pass Menggunakan Bar code……………….…………….Muzakir , dkk

RANCANG BANGUN SISTEM PINTU BOARDING PASS
MENGGUNAKAN BARCODE BERBASIS
MIKROKONTROLLER ATMega16
Muzakir1 , Salahuddin2, Syahrul Azmi 3
1

Alumni Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe
Dosen Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe
Email : muzakir@gmail.com1; salahuddin.mt@pnl.ac.id2; signal_ec@yahoo.com3
2,3

ABSTRAK
Rancang bangun sistem pintu boarding pass menggunakan barcode, barcode scaner ini dikontrol oleh
mikrokontroller ATMega16. akses unit dengan kode yang beragam yang dapat digunakan adalah barcode. dalam
menginput nomor kartu yang di scan untuk hak akses, pada LCD akan menampilkan silahkan masuk yang
terdeteksi pada saat kartu diletakkan berdekatan dengan scaner barcode. Kartu yang digunakan adalah kartu
khusus barcode yang memiliki kode yang beragam. penelitian ini bertujuan untuk membuat sistem akses pintu
boarding pass dengan barcode yang dikendalikan oleh selenoid dooor lock untuk membuka dan menutup pintu.
sedangkan program untuk membuat pintu boarding pass yaitu menggunakan database dengan visual basic yang

mana data tersebut akan disimpan didalam PC (personal Computer) dan dapat di print langsung menggunakan
printer.
Kata kunci : Barcode, Scanner barcode, LCD, Mikrokontroller ATMega 16, dan PC (Personal Computer)
I.

PENDAHULUAN

titik sinar pembaca yang dipancarkan oleh alat
pembaca yaituBarcode.
Dalam perancangan sistem ini memiliki
beberapa permasalahan antara lain :
1. Bagaimana cara merancang program sistem
control membuka pintu boarding dengan
scanning barcode.
2. Bagaimana cara mengakses pintu dari dalam
dan dari luar ruangan agar pintu bisa terbuka.
3. Bagaimana merancang agar tidak terjadi
manipulasi pada pengisian data penumpang.
4. Bagaimana cara membuka dan menutup pintu
berbasis

mikrokontroller
dengan
menggunakan barcode.
Adapun tujuan pembuatan modul ini yaitu:
1. Membuatan desain alat untuk membuka pintu
boarding pass dengan menggunakan barcode.
2. Untuk mempermudahkan mengakses data
penumpang.
3. Dapat mempermudahkan keamanan dan tanpa
penjaga.

Perkembangan teknologi yang semakin
pesat pada zaman modern ini mendorong manusia
untuk terus berinovasi dalam menciptakan sarana
dan prasarana, dengan mengetahuai mekanik
sebuah robotika. Banyak hal-hal yang sederhana
sampai sulit sekalipun, dapat dipelajari, dan
berinovasi untuk menciptakan sebuah karya yang
berguna untuk masyarakat, seperti halnya sebuah
membuka pintu bording pass dengan menggunakan

barcode. Azima(2014) telah pernah membuat
rancang bangun sistem akses pintu dan absensi
dengan barcode berbasis mikrokontroler. Saputra
(2011) telah membuat rancangan dan pembuatan
pembuka dan penutup pintu palangan otomatis
meggunakan barcode pada plat kendaraan berbasis
mikrokontroller.
Maka dengan hal tersebut kami dapat ide
untuk membuat sebuah alat yang judul “rancang
bangun sistem pintu boarding pass dengan
menggunakan barcode berbasis mikrokontroller
ATmega16”. Perancangan dan pembuatan yang
kami buat ini menggunakan basis mikrokontroler
ATmega16, sehingga tidak perlu sebuah computer
menjadi pengontrol utama untuk kinerja sebuah
rancang bangun sistem pintu boarding pass dengan
menggunakan barcode berbasis mikrokontroler,
dan membuat barcode dapat berkerja sama serta
berkomunikasi
dengan

mikrokontroler.
Diterjemahkan pada suatu nilai karena ketebalan
batang barcode menentukan waktu lintasan bagi

II. PERANCANGAN SISTEM
2.1

Blok Diagram Sistem

Untuk perancangan sebuah alat perlu dibuat
blok diagram terlebih dahulu, Untuk blok diagram
sistem pintu boarding pass menggunakan barcode
berbasis mikrokontroler dapat di lihat pada gambar
1 berikut ini.

40

Jur nal Litek: Jur nal Listr ik Telekomunikasi Elektr onika ( pISSN: 1693-8097; eISSN: 2549-8762)
Vol. 14 No.1, Mar et 2017: hal. 40-45


Relay Buka
Pintu

LCD

ATMEGA 16

Relay
Tutup
Pintu

SENSOR PIR
MIKROKONTROLLER

SELENOID
DOOR
LOCK

BARCODE


Converter
USB to
serial 232

Gambar 2 Bentuk keseluruhan pintu boarding pass
Dapat dilihat pada gambar 3 bentuk
keseluruhan alat yang telah didesain sedemikian
rupa, dimana rincian bangunannya hingga asesoris
yang terdapat pada keseluruhan sistem.

PC Database
Gambar 1 Blok Diagram Rangkaian Sistem
Fungsi masing-masing blok diagram(5,6,7):
1. Mekrokontroller ATmega16 berfungsi sebagai
pengontrol input/ output dan mengendalikan
system.
2. Personal Komputer (PC) berfungsi untuk sistem
database data pengunjung.
3. Barcode berfungsi sebagai sensor pembaca data
kode barcode yang terhubung dengan

mikrokontroler menggunakan komunikasi PS2
4. USB berfungsi untuk mengirim data dari
mikrokontroler ke komputer.
5. LCD merupakan salah satu perangkat display
yang bias menampilkan gambar atau karakter
yang diinginkan.
6. Selenoid Doorlock berfungsi untuk membuka
dan menutup pintu ruangan yang sudah di scan
oleh barcode scanner.
7. Sensor PIR berfungsi untuk membaca gerak/
suhu badan manusia lalu perintah tersebut di
baca mikrokontroller ATmega16.
8. Relay Berfungsi untuk mengontrol pintu untuk
membuka dan menutup pintu.
2.2. Perancangan Perangkat
pembuatan Rangkaian

Keras

Gambar 3 Bentuk keseluruhan pintu otomatis

b. Perancangan Input / Output (I/O)
Untuk perancangan port serta fungsi port
pada mikrokontroler dapat dilihat pada tabel 1
berikut ini:
Tabel 1 perancangan port pada mikrokontroler
ATmega16

dan

a. Perancangan Alat dan Pembuatan Rangkaian
Perancang alat menggunakan bahan dari
besi yang dirancang sedemikian rupa, dapat dilihat
pada gambar 2.

NAMA
PORT
PORT C

22-29


Untuk LCD

PORT A

A0

Untuk selenoid

PORT D

D4-D5

Untuk barcode

PORT B
PORT A
PORT D

B0-B1
A5-A6

16

Untuk limit switch
Untuk relay
Untuk sensor PIR

PIN

KETERANGAN

Algoritma program yang akan dibuat pada
perancangan alat pintu boarding pass ini akan
diuraikan pada poin-poin berikut ini:
1. Proses inisialisasi,
Dalam tahap ini adalah proses inisialisasi PORT
sebagai input maupun output yang disesuaikan

41

Rancang Bangun Sistem Pintu Boar ding Pass Menggunakan Bar code…………….…………….Muzakir , dkk


dengan rangkaian serta pengaturan tombol dan
posisi mula-mula data.
2. Cek kondisi sensor
Melihat sensor barcode pada saat awal sistem
hidup.
3. Proses eksekusi
Setelah semua proses input dimasukkan, maka
selanjutnya melakukan test pada tiap-tiap data
masukkan dan keluarannya.
c. Perancangan Rangkaian LCD (Liquid Crystal
Display)
Rangkaian LCD ((Liquid Crystal Display)
merupakan device yang berfungsi
untuk
menampilkan data berupa angka, huruf maupun
karakter. Lcd yang digunakan adalah lcd 12 x 6.
maksudnya lcd yang mempunyai 2 baris dan 16
kolom jadi total karakter yang dapat ditulis pada
layar led hanya 32 karakter saja yang merupakan
salah satu led buatan seiko instrument yang telah
dilengkapi back light (lampu latar) dan kontrol
sehingga lcd yang akan digunakan untuk
menampilkan database dari sistem pintu boarding
pass menggunakan barcode.

Rangkaian 5 Rangkaian Relay
e. Perancangan Rangkaian Barcode Scanner
Barcode adalah kode-kode berbentuk bar
memanjang, sedangkan barcode scaner adalah alat
yang dapat membaca kode-kode tersebut, Sinar
yang dikeluarkan alat ini berupa infrared, pada saat
barcode scanner ditembakan tepat ke area barcode
maka data atau kode-kode tersebut akan dibaca,
Selanjutnya data ditransfer ke komputer dan
disimpan di alamat tertentu (address) untuk
ditampilkan dilayar monitor atau alat lain.
rangkaian barcode scanner dapat dilihat pada
gambar .6

Gambar 4 Rangkaian LCD (Liquid Crystal
Display) ke mikrokontroller

Gambar 6 Rangkaian Barcode Scanner

d. Perancangan Rangkaian Relay

Rangkaian barcode Scanner ini akan
mengeluarkan logika low jika sensornya tertutup
oleh warna hitam pekat atau jika sensornya tidak
tertutup apa-apa sama sekali. Jika sensor terkena
warna putih, output yang dikeluarkan berlogika
high.

Rangkaian
relay
adalah
rangkaian
elektronika yang dapat kita gunakan untuk
mengendalikan sesuatu dari jarak jauh (4,5). Relay
sendiri merupakan saklar magnetis yang paling
sering digunakan
pada setiap rangkaian
elektronika. Dalam dunia elektronika, relay sangat
berperan penting dalam suatu rangkaian karena
dapat mengontrol rangkaian beban arus tinggi
dengan arus yang rendah. Berikut adalah rangkaian
relay pada gambar 5

f. Perancangan Rangkaian Selenoid Doorlock
Selenoid adalah Salah satu jenis kumparan
terbuat dari kabel yang dililitkan secara rapat
sehingga tercipta medan magnet sekitar batang besi
yang fungsinya hampir mirip seperti relay,
bergerak masuk jika dialiri tegangan sebesar
12Volt.

42

Jur nal Litek: Jur nal Listr ik Telekomunikasi Elektr onika ( pISSN: 1693-8097; eISSN: 2549-8762)
Vol. 14 No.1, Mar et 2017: hal. 40-45

Gambar 7 Rangkaian Selenoid Door lock
g. Perancangan Rangkaian USB
Serial Bus)

(Universal

Rangkaian USB adalah rangkaian yang
digunakan
untuk
mentransfer
data
dari
mikrokontroler ke PC.

Gambar 9 Flowchart sistem pintu boarding pass
untuk masuk pintu

Gambar 8 Rangkaian USB
2.3

Perancangan Perangkat Lunak
Sebelum memulai membuat program, maka
terlebih dahulu dirancang flowchart sistem untuk
memudahkan dalam perencanaan program yang
akan dibuat . Berikut ini adalah flowchart sistem
kerja dari alat sistem pintu boarding pass yang
ditunjukan pada gambar 9.
Dari bagian alir diatas dapat diuraikan pada
saat seseorang untuk mengakses pintu, seseorang
tersebut memperlihatkan tiket dan mendekatkan
titek tersebut ke scanner barcode, maka scanner
barcode akan membaca titek tersebut dan buka
pintu lalu disimpan di database, setelah itu hasil
tampilan pada lcd yaitu silahkan masuk. Pada saat
timer 5 detik maka pintu terkunci.
Gambar 10 Flowchart sistem pintu boarding pass
untuk keluar pintu

43

Rancang Bangun Sistem Pintu Boar ding Pass Menggunakan Bar code…………….…………….Muzakir , dkk

III. HASIL DAN ANALISA
3. 1

Driver relay disini digunakan sebagai keluaran
sistem yang diinginkan apabila driver menerima
data dari mikrokontroler sebgai pengendali sistem
keseluruhan, dalam system ini dilakukan untuk
mengaktifkan motor DC.

Tujuan Pengujian

Pengujian perangkat lunak ini bertujuan
untuk mengolah data-data yang dihasilkan dari
kerja sistem dan berkaitan dengan pengendali
sistem-sistem alat. Sehingga dapat diketahui
karakteristik kehandalan dan ketepatan ekskusi dari
program yang telah dibuat serta untuk mengetahui
kelemahannya. pada analisisnya dapat disimpulkan
apakah perangkat lunak yang telah di program
dapat menjalankan sistem secara benar dan sesuai
dengan kriteria yang diharapkan.

Tabel 3 Pengukuran Tegangan Keluaran Driver
Relay untuk motor DC
Hasil Seharusnya
12Volt

3.6

3.2

Prosedur Pengujian
Sistem yang dilakukan ini berkaitan dengan
pengujian secara terintegrasi dari semua komponen
hardware dan software yang terdiri dari pengujian
rangkaian power supplay, dan hasil pengujian alat
dengan scanner.

Tegangan
Keluaran
Adaptop

1

220 V/ AC

12 V/AC

ON

0Volt

6,39Volt

Pengujian Selenoid Doorlock

Tabel 4 hasil pengujian rangkaian solenoid
dorrlock.
Hasil
Seharusnya
12Volt

Hasil Pengukuran
OFF

ON

0Volt

9,58Volt

3.7 Hasil Pengujian Alat menggunakan
Scanner barcode
Sebelum melakukan pengujian menyiapkan modul
yang telah dirancang untuk melakukan scaner kode
barcode menggunakan barcode scanner dan PC
yang sudah siap dihubungkan dengan alat yang
dirancang. Data yang dibaca setiap melakukan
scanner disimpan pada database. Adapun hasil
pengujian alat ini dapat dilihat pada gambar berikut

Table 2 Pengujian power supplay
Input PLN

OFF

Hasil pengujian rangkaian selenoid doorlock
ditunjukkan dalam table 4.

3.3 Pengujian Rangkaian Power Supply
Untuk mengetahui sumber tegangan yang
sesuai dengan tegangan yang telah ditetapkan pada
modul, kita harus memasukkan pengukuran pada
power supply. Hal ini karena jika tegangan yang
dihasilkan dari power supply terlalu besar dari
tegangan yang ditetapkan untuk modul (+5 V/DC)
maka modul tersebut akan mengalami kerusakan.
Tabel menunjukkan hasil pengukuran pada power
supply.

No

Hasil Pengururan

Tegangan
Keluaran IC
Regulator
(7805)
4,98 V/DC

Berdasarkan dari hasil pengujian rangkaian
power supplay diatas dapat diketahui bahwa
besarnya output tegangan yang dikeluarkan oleh IC
AN7805 adalah +5V/DC, walaupun besarnya
tegangan yang masuk melebihi dari tegangan
tersebut.
3.4 Pengujian Tampilan LCD 2x16
Pada pengujian rangkaian lcd yang mana
pada saat kartu telah di scan oleh barcode scanner,
maka pintu terbuka dan tampilan lcd akan
menampilkan “akses suskses, terima kasih”

Gambar 12 Tampilan awal software akses pintu
boarding pass
Berdasarkan dari hasil pengujian diatas dapat
diketahui bahwa pada tampilan tersebut adalah
tampilan sebelum akses dilakukan dan pintu dalam
keadaan tertutup karena tidak ada tiket yang di
baca oleh barcode scanner. Apabila ada tiket yang
di baca oleh barcode scanner, maka pintu akan
terbuka dan akan ditampil pada software visual.
apabila ada tiket yang di scan oleh barcode scanner
maka akan menampilkan pada visual basic yaitu
barcode, nama, tujan, pintu, dan jam/tanggal dapat
dilihat pada gambar 13.

Gambar 11Ttampilan LCD pada saat kartu sudah di
baca oleh barcode
3.5 Pengujian rangkaian Relay

44

Jur nal Litek: Jur nal Listr ik Telekomunikasi Elektr onika ( pISSN: 1693-8097; eISSN: 2549-8762)
Vol. 14 No.1, Mar et 2017: hal. 40-45

akses pintu boarding pass dengan mengunakan
barcode scanner dapat di rekapitulasi secara
keseluruhan dari hasil yang sudah di scan. Hasil
laporan rekapitulasi yaitu berbentuk tabel microsoft
excel seperti pada tabel 5.
IV. KESIMPULAN
Setelah sejumlah penjelasan dan uraian pada
sebelumnya, dalam penulisan tugas akhir ini yaitu
sistem pintu boarding pass menggunakan barcode
berbasis mikrokontroler ATMega16, dapat diambil
beberapa kesimpulan :
1. Pembacaan barcode scanner terkadang masih
sering mengalami kendala karena kondisi
barcode yang discan tidak semuanya dalam
keadaan kurang baik.
2. Pada Visual basic kita dapat membuat program
yang dihubungkan dengan database. Pada
Microsoft Acces juga dapat membuat program
untuk menampilkan data penumpang yang
sudah di scan oleh barcode.
3. Apabila kartu tidak terdaftar di database
terlebih dahulu, maka kartu tidak bisa di pakai
untuk akses pintu boarding pass menggunakan
barcode scanner.

Gambar 13 Tiket masuk ruang tunggu
Hasil Pengujian Tampilan Visual basic

Gambar 14 Tampilan setelah melakukan scanner
barcode

REFERENSI

3.8 Hasil Seluruhan Akses Pintu Boarding Pass

(1) Fauzun Azima, (2014). Rancang bangun
sistem akses pintu dan absensi dengan barcode
berbasis
mikrokontroler
ATMega16.
Politeknik Negeri Lhokseumawe.

Tabel 5 Tampilan data penyimpanan boarding pass

(2) Ryandi Saputra, 2011 rancang bangun sistem
pencatat pengunjung perpustakaan politeknik
negeri lhokseumawe menggunakan barcode.
(3) Sutrisno 1986, Elektronika
Penerapannya, ITB, Bandung.

Teori

dan

(4) Malvino, Alber Paul, 1992, Prinsip-Prinsip
Elektronika. Ahlih bahasa : M. Barmawa :
Erlangga Jakarta
(5) Budiharto, Widodo, Interface Komputer dan
Mikrokontroller. Elek media Komputinndo,
jakarta: 2004
(6) Usman. 2008. Teknik antarmuka dan
Pemrograman mikrokontroller ATMega16.
Yogyakarta : C. V. Andi Offset (Penerbit
Andi).
(7) Nalwan Paulus A, 2003, Panduan praktis
Teknik Antarmuka dan Pemrograman
Mikrokontroller AVR Atmega 16. Jakarta: PT
Gramedia.

Berdasarkan dari hasil pengujian dapat
dilihat pada tampilan software visual basic yaitu
hasil akses pintu boarding pass kode barcode, nama
ruang dan tujuan yang telah di akses oleh
beberapa User dengan menggunakan barcode
scanner. yang mana hasil akses pintu boarding pass
tersebut langsung bisa di rekapitulasi ketika semua
User telah melakukan scanner dan hasil semua

45