Proses Pembuatan Anoda KESIMPULAN DAN SARAN

Penggumpalan bahan kimia batubara Campuran gas yang keluar dari tanur terdiri dari gas permanen yang menjadi gas batubara tanur kokas murni yang dijadikan bahan bakar, bersama uap air yang dapat di kondensasi, ter, minyak ringan, partikel padat debu batubara, hidrokarbon berat dan senyawa karbon kompleks. Produk- produk penting yang dapat diambil dari uap, seperti: benzena, tuluena, xilena, minyak kreosot, kresol, asam kresilat, naftalena, fenol, xilol. Piridina, kuinolina dan pitch sedang dan keras yang dapat digunakan sebagai bahan perekat binder elektrode, ter jalan, atau pitch untuk atap. Masih banyak lagi bahan kimia yang terkandung dalam jumlah besar dan menunggu penggunaan yang pengumpulannya memungkinkan secara ekonomis. Austin, G.T., 1996

2.3. Proses Pembuatan Anoda

Anoda adalah bahan yang digunakan untuk memisahkan aluminium dari alumina dengan proses elektrolisa. Pembuatan anoda dilakukan dengan beberapa tahap: 1. Proses pencetakan anoda Green Plant 2. Proses pemanggangan anoda Baking Plant 3. Proses penangkaian anoda Rodding Plant Green Plant Green plant adalah pabrik pembuatan anoda mentah green anoda block untuk kebutuhan proses elektrolisa di pot reduksi. Proses pembuatan anoda mentah menggunakan beberapa bahan baku, antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Kokas coke Kokas adalah bahan yang digunakan untuk membuat anoda yang berasal dari sisa-sisa destilasi batu bara dan minyak bumi. Dalam pembuatan anoda dilakukan pengayakan sehingga kokas terbagi atas ukuaran fisiknya yaitu: a. Kokas dengan ukuran 18-5 mm disebut kokas kasar 1C1 b. Kokas dengan ukuran 5-1mm disebut kokas kasar 2 C2 c. Kokas dengan ukuran 1-0,2 mm disebut kokas medium d. Kokas dengan ukuran dibawah 0,2 mm disebut fine Kokas yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan anoda tersusun dari beberapa material. Tabel 2.2. Spesifikasi standard kokas yang diizinkan oleh PT. INALUM Spesifikasi Satuan Nilaivalue Moisture 0,3 Max. Volatiles Matter 0,45 Max. Ash 0,25 Max. Sulphur 1,5 Max. Si Ppm 200 Max. Fe Ppm 300 Max. Ni Ppm 150 Max. Na Ppm 150 Max. Ca Ppm 150 Max. V B D -20 ~ +48 mesh gcc 0,84 Min. Real density gcc 2,06 Min. Particle size - 30 ~ 45 Universitas Sumatera Utara 2. Coal Tar Pitch CTP CTP disebut juga dengan binder yang berfungsi sebagai perekat hingga terbentuk pasta. Kualitas CTP yang rendah akan menurunkan kualitas Block anoda yang menyebabkan berkurangnya efisiensi, terganggunya operasi reduksi aluminium ,bertanbahnya pengotor impurities. CTP yang dipakai dicairkan terlebih dahulu dengan menggunkan minyak marlotherm pada temperatur 200-215°C sebelum dicampurkan dengan bahan baku yang lain. Penambahan CTP yang terlalu banyak akan menyebabkan kelembekan begitu juga sebaliknya penambahan CTP yang sedikit akan menyebabkan porosity pada Green block yang terbentuk sehingga akan mudah patah. 3. Butt Puntung anoda Butt adalah sisa anoda setelah digunakan dalam proses reduksi peleburan aluminium ditungku reduksi. Butt yang berasal dari reduksi dibawa ke rodding plant kemudian dibawa ke green plant disimpan dalam silo. Setelah itu butt tersebut dipecah denagan alat Crusher CR-202, lalu dialirkan ke Siever SR-203 untuk dipisahkan berdasarkan ukurannya. Setelah mengalami proses pengayakan butt terbagi atas dua ukuran fisiknya, yaitu: a. Butt dengan ukuran 18-3 mm didalam B-207 b. Butt dengan ukuran 3mm didalam B-208 4. Green skrap Green skrap adalah hasil daur ulang dari produk-produk yang tidak memenuhi standart mutu anoda yang digunakan untuk proses elektrolisa. Green skrap ada dua jenis yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Pasta yang belum layak dicetak karena tidak memenuhi spesifikasi. b. GB yang rejected misalnya porosity, retak,tinggi yang tidak sesuai,sompel,dan pecah. Selain menggunakan bahan baku diatas pembuatan anoda juga menggunakan minyak. Minyak yang digunakan antara lain:  Minyak Marlotherm Minyak Marlotherm adalah minyak yang digunakan untuk memanaskan CTP. Minyak marlotherm juga digunakan sebagai media pemanas preheater, dan kneader.  Minyak Heavy Oil Minyak ini digunakan untuk memanaskan minyak Marlotherm. Selain itu juga digunakan untuk bahan bakar pada saat proses pemanggangan GBGreen Block. Proses produksi Green Anoda Block terdiri dari beberapa operasi,antara lain: Receiving and Sieving Coke Sistem Sistem penerimaan dan pengayakan kokas Kokas yang terdapat dalam silo A,B,C,D yang berjumlah 20 buah dialirkan dengan menggunakan Belt Conveyer dan Bucket Elevator ke green plant hingga ke lantai 8. Hal ini bertujuan untuk mengayak kokas dengan bantuan gaya gravitasi bumi. Kokas ini diayak dengan siever SR 201 yang bergetar secara vertical hingga diperoleh ukuran kokas yaitu: a. kokas ukuran diatas 18mm akan dialirkan ke Silo S-201 untuk di crusher CR- 201, hasil penghancuran dibawa kembali ke Siever SR-201 untuk diayak b. kokas dengan ukuran 18-5 mm akan ditampung di Bin B- 201 c. kokas dengan ukuran dibawah 5 mm, akan dialirkan ke Siever SR-202. Universitas Sumatera Utara Kokas yang berukuran dibawah 5 mm yang berasal dari Siever SR-202 yang bergetar secara horizontal dan hasil pengayakan Siever SR-202 menghasilkan kokas dengan ukuran: a. kokas dengan ukuran 5-1 mm akan ditampung didalam Bin-202 b. kokas dengan ukuran 1-0,2 mm akan ditampung di dalam Bin 203 Kokas dibawah 0,2 akan disimpan sementara di Silo S-202 yang nantinya di grinding untuk menghasilkan Fine kokas halus didalam Tube mill TM-201. Selanjutnya Air Seperator AS -201 kokas yang halus akan dihisap oleh Cyclone CC- 201 dan kokas yang kasar akan kembali ke TM-201. Kokas halus yang dihisap CC- 201 akan dialirkan di Bin B-204. Receiving and crushing Butt system Sistem penerimaan dan penghancuran Butt Butt yang berasal dari silo dialirkan melalui Belt conveyer kelantai 8. butt yang terlalu kasar akan di crushing dengan Crusher CR 202.Lalu Butt ini akan diayak dengan Siever SR-203 hingga diperoleh ukuran butt: a. Butt dengan ukuran diatas 18 mm akan dicrushing kembali di Crusher CR-202 dan kembali diayak oleh siever SR-203. b. Butt dengan ukuran 3-18 akan ditampung pada Bin B-207 c. Butt dengan ukuran dibawah 3 mm akan ditampung pada Bin b-208. dengan perbandingan jumlah yang sama butt dicampur secara homogen lalu ditampung di Bin B-205 Receiving and Crushing Green Skrap System system penerimaan dan penghancuraan green skrap Green skrap yang disimpan didalam silo dialirkan dengan Belt Conveyer ke Crusher Universitas Sumatera Utara Cr-202 untuk dihancurkan. Green scrap yang berukuran diatas 20 mm akan kembali dicrushing dengan Crusher CR-202. Green scrap yang berukuran 20 mm akan ditampung di dalam Bin B-206. Receiving and Heating CTP system system penerimaan dan pemanasan CTP CTP yang ada di Storage house dibawa dengan Shovel Car lalu dimasukkan ke dalam Skip Hoist SK-201 untuk dipanaskan sehingga CTP mencair. Dalam pemanasan CTP menggunakan minyak marlotherm. CTP yang sudah cair disimpan dalam tangki TK- 204 dan TK-206, lalu CTP yang cair tadi dialirkan menuju ketangki TK-205 dengan menggunakan pompa. Suhu binder dijaga pada temperature 200ºC ± 5ºC. Pre-Heating Pemanasan awal Kokas yng disimpan didalam Bin B-201,202,203,204 dan butt dari B-207 dan B-208 dimasukkan ke dalam Pre- Heater PH-201 untuk dilakukan pemanasan awal agar kokas dapat tercampur secara sempurna. Kokas yang dimasukkan ke dalam Pre- Heater ditimbang terlebih dahulu dengan Constant feed Weiger CF. Pemanasan diatur 150-160ºC. pemanasan di dalam Pre-Heater menggunakan panas dari minyak marlotherm. Kneading pengadonan Setelah dipanaskan material tersebut masuk ke dalam Ko-Kneader KN-201 untuk diadon. Material lain seperti Binder dan green scrap juga dimasukkan. Tujuan pengadoanan ini agar material dapat tercampur secara homogen. Setelah itu dilanjutkan ke Kneader KN-202 untuk diadon agar lebih sempurna. Universitas Sumatera Utara Pencetakan Green Block Pasta yang keluar dari Ko-Kneader KN0-202 akan dikirim ke daerah pencetakan melalui Belt Conveyor. Biasanya pasta yang keluar pada awal 15 menit pertama belum layak untuk dicetak . Pasta ini akan di by pass oleh Dumper DP-212 dan didinginkan di lapangan untuk selanjutnya dijadikan green scrap. Pasta yang layak ditimbang seberat 1350 kg dengan Scale Hoppers masuk kedalam mould dan kemudian berpindah posisi keproses shaking pencetakan dimana sebelum proses shaking, pasta terlebih dahulu dilakukan proses penvakuman yang bertujuan untuk menghisap fium dimana fium selanjutnya akan dibuang ke udara melalui stack. Prinsip kerja dengan cara bergetar vibrating force ini dilakukan selama 40 55 detik. Setelah proses shaking maka anoda akan berubah posisi dan dikeluarkan dengan menggunakan Conveying Machine sambil didinginkan dengan water spray selama 50 menit. GB yang telah didinginkan disusun di storage house dan didinginkan secara alami selama 8 jam. Setelah dingin GB dapat ditumpuk sebanyak enam lapis.

2.4. Elemen-elemen penting yang mempengaruhi kualitas anoda