Di pabrik anoda mentah, bahan baku pembuatan anoda yakni kokas, butt, green skrap da pitch cair dicampurkan dan diaduk secara merata untuk menghasilkan
pasta yang siap untuk dicetak menjadi blol-blok anoda mentah.Prosen pencampuran dan pengadukan ini disebut dengan proses pengadonan pasta yang dilakukakan pada
mesin pengadonan atau Ko-Kneader KN 201 dan KN 202 yang bekerja secara kontinu untuk menghasilkan pasta anoda dengan kualiatas yang stabil. Pitc cair yang
digunakan berasal dari CTP Coal Tar Pitch yang dicairkan dengan gabungan antara CTP yang -resinnya tinggi dengan CTP yang -resinnya rendah.Sehingga penulis
tertarik untuk mengambil judul:
PENGARUH RESIN DALAM CTP COAL TAR PITCH TERHADAP
MUTU ANODA DI PT. INALUM .
I.2. Identifikasi Masalah
PT. INALUM merupakan satu-satunya perusahaan yang memproduksi aluminium di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.Selain memproduksi aluminium perusahaan ini
juga memproduksi anaoda untuk keperluan proses peleburan aluminium.Dengan demikian perlu dipelajari, apakah anoda yang dihasilkan telah sesuai dengan
spesifikasi.
I.3. Tujuan
a Untuk mengetahui rasio pengunaan CTP antara yang -resinnya tinggi dengan -resinnya rendah.
Universitas Sumatera Utara
b Untuk mengetahui pengaruh -resin terhadap mutu anoda yang dihasilkan.
I.4. Manfaat
Dengan mencampur CTP Coal Tar Pitch yang -resinnya tinggi dengan yang -resinnya rendah yang sesuai pada proses pengadonan pasta maka diharapkan
kualitas anoda Apperent Density yang akan diperoleh sesuai dengan standart mutu yang didinginkan.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Aluminium
Aluminium ialah unsur melimpah ketiga terbanyak dalam kerak bumi sesudah oksigen dan silikon, mencapai 8,2 dari massa total. Keberadaannya umumnya
bersamaan dengan silikon dalam aluminosilikat dari feldspar dan mika dan di dalam lempung, yaitu produk pelapukan batuan tersebut. Bijih yang paling penting untuk
produksi aluminium ialah bauksit, yaitu aluminium oksida terhidrasi yang mengandung 50 samapai 60 Al
2
O
3
; 1 sampai 20 Fe
2
O
3
; 1 sampai 10 silika; sedikit sekali titanium, zirkonium, vanadium, dan oksida logam transisi yang lain; dan
sisanya 20 sampai 30 adalah air. Bauksit dimurnikan melalui proses Bayer, yang mengambil manfaat dari fakta bahwa oksida alumina amfoter larut dalam basa kuat
tetapi besiIII oksida tidak. Bauksit mentah dilarutkan dalam natrium hidroksida AL
2
O
3
s + 2 OH aq + 3 H
2
Ol
-
2 AlOH
4
aq dan dipissahkan dari besi oksida terhidrasi serta zat asing terlarut lainnya dengan
penyaringan. Aluminiun oksida terhidrasi murni mengendap bila larutan didinginkan sampai lewatjenuh dan dipancing menjadi kristal dari produk:
2 AlOH¯
4
aq Al
2
O
3
.3H
2
Os + 2 OH aq Air hidrasi dibuang melalui kalsinasi pada suhu tinggi 1200ºC.
Dibandingkan dengan tembaga, besi, emas, dan timbal, yang telah dikenal
Universitas Sumatera Utara
sejak zaman kuno, aluminium relatif merupakan pendatang baru. Sir Humphry Davy menemukannya sebagai aloi besi dan membuktikan sifat-sifat logamnya pada tahun
1809. Materi ini pertama kali dibuat dalam bentuk relatif murni oleh H. C. Oersted pada tahun 1825, melalui reduksi aluminium klorida dengan amalgam kalium yang
dilarutkan dalam merkurium, AlCl
3
s + 3 KHg
x
l 3 Kcls + AlHg
3x
l sesudah itu merkurium dipisahkan dengan penyulingan. Aluminium terutama masih
sekadar menjadi bahan penelitian di laboratorium sampi tahun 1886, ketika Charles Hall di Amerika Serikat lulusan Oberlin College yang berusia 21 tahun da Paul
Heroult berkebangsaan Prancis, berusia sama secara sendiri-sendiri menemukan proses yang efisien untuk memproduksinya. Pada tahun 1990-an produksi aluminium
di seluruh dunia yang menggunakan proses Hall-Heroult mencapai sekitar 1,5 × 107
ton metrik.
Proses Hall-Heroult melibatkan pengendapan aluminium secara katodik, dan leleha kriolit Na
3
AlF
6
yang mengandung Al
2
O
3
terlarut, dalam sel elektrolisis. Setiap sel terdiri dari kotak baja persegi panjang yang pajangnya sekitar 6 m, lebar 2 m, dan
tinggi 1 m, yang berfungsi sebagai katode, dan grafit pejal sebagai anode yang mencuat melewati atap sel hingga ke bak lelehan kriolit. Arus yang sangat besar
50.000 sampai 100.000 A dilewatkan dalam sel, dan sebanyak 100 sel seperti ini dapat disusun secara seri.
Universitas Sumatera Utara
Kerak + elektrolit
Anoda grafit
Elektrolit beku
Lapisan Al
2
O
3
dalam Na
3
AlF
6
l karbon Katode baja Al l
Gambar 2.1. Sel elektrolitik yang digunakan dalam proses Hall-Heroult untuk memproduksi aluminium
Lelehan kriolit, yang berdisosiasi semputna menjadi ion-ion Na
+
dan AlF
6 3-
, merupakan pelarut yang baik untuk aluminium oksida, menghasilkan distribusi
kesetimbangan dari ion-ion seperti Al
3+
, AlF
2+
, AlF
2 +
,..., AlF
6 3-
, dan O
2-
dalam elektrolit. Kriolit meleleh pada suhu 1000°C, tetapi titik lelehnya turun dengan adanya
aluminium oksida terlarut, sehingga suhu operasi sel hanya sekitar 950°C. Dibandingkan dengan titik leleh Al
2
O
3
murni 2050°C, suhu tersebut merupakan suhu yang rendah, dan inilah sebabnya proses Hall-Heroult bisa berhasil. Lelehan
aluminium memiliki kerapatan yang sedikit lebih besar dari pada lelehannya pada suhu 950°C sehingga materi ini mengumpul di dasar sel, untuk selanjutnya disadap
secara berkala. Oksigen merupakan produk anode yang utama, tetapi zat ini bereaksi dengan elektrode grafit menghasilkan karbon dioksida. Reaksi sel secara keseluruhan
ialah 2 Al
2
O
3
+ 3 C 4 Al + 3 CO
2
Aluminium dan aloinya telah digunakan dalam berbagai hal. Banyak di
Universitas Sumatera Utara
antaranya memanfaatkan kerapatan aluminium yang rendah 2,702 g cm
-3
pada kondisi kamar, suatu keunggulan dibandingkan besi atau baja jika diinginkan materi
yang lebih ringan seperti untuk industri transportasi, yang menggunakan aluminium untuk kendaraan mulai dari mobil samapi satelit. Konduktivitas listrik aluminium
yang tinggi dan kerapatannya yang rendah membuatnya sangat berguna untuk digunakan dalam kabel transmisi listrik. Untuk penggunaannya dalam bangunan dan
gedung, ketahanannya terhadap korosi merupakan sifat yang penting, seperti halnya kenyataan bahwa materi ini menjadi lebih kuat pada suhu di bawah nol. Baja dan besi
adakalanya menjadi rapuh pada kondisi tersebut. Produk rumah tangga yang mengandung aluminium antara lain foil, kaleng minuman ringan, dan perabot dapur.
Oxtoby.,G.,N., 2003
Aluminium termasuk logam-logam bukan besi non ferrous. Karena sifat- sifatnya yang baik untuk pengantar panas dan listrik, ringan, tahan terhadap korosi
atau secara populer dikenal anti karat, tidak beracun, lemas, non-magnetik, dan sebagainya ,maka kegunaan dari aluminium sangat besar.Aluminium dapat digunakan
untuk bahan-bahan bangunan. Seperti untuk membuat dinding, penyekat bahkan perkembangan terakhir, banyak rumah yang menggunakan atap-atap warna-warni
yang diperbuat dari aluminium. Aluminium digunakan untuk perabot rumah tangga. Mungkin di Indonesia aluminium lebih banyak dikenal sebagai bahan pembuat
perabot atau alat-alat dapur. Tetapi didalam dunia industri terutama diberbagai negara maju, penggunaan aluminium untuk alat-alat pengangkutan, terutama pesawat
terbang. Sebagai bahan pembuat alat-alat lemari es, mesin cuci, Air Condition AC dan lain-lain.Begitu juga peranan aluminium di industri listrik. Sebagian besar
digunakan untuk pengganti tembaga. Aluminum juga digunakan di dalam industri
Universitas Sumatera Utara
kaleng alat pembungkus juga digunakan di dalam industri mesin dan alat untuk industri kimia dan mettallurgi. Lindbeck, J.R., 1990
Bahan pembuat aluminium banyak terdapat di Indonesia, yaitu Bauksit. Biji bauksit perlu ditambang. Biji bauksit kalau diproses dengan proses Bayer, maka akan
menghasilkan alumina. Dari alumina inilah logam aluminium itu dibuat. Alumina yang dielektrolisa di dalam bejana cryolit cair, akan meghasilkan logam aluminium.
Alumina yang berasal dari bauksit itu banyak kegunaannya juga. Sealain alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, alumina juga digunakan untuk ampelas
abrasive, sebagai bahan yang tahan api refractory, juga digunakan untuk bahan pada industri kimia. Yang pasti sekitar 65,8 alumina digunakan sebagai bahan untuk
membuat logam.
Kata bauksit berasal dari nama tempat di Perancis, yaitu Beaux, yang terletak dekat St. Remi. Berdasarkan hasil penelitian atau penyelidikan sebetulnya bauksit
bukan suatu mineral. Ia hasil campuran colloidal oksida Al dan Fe yang mengandung air. Kata bauksit digunakan untuk biji yang mengandung oksida aluminium
monohidrat atau trihidrat. Berupa mineral gibsit Al
2.
3H
2
O, ochmit Al
2
O
3
.H
2
O atau diaspor AlO OH .
Buksit terjadi sebagai akibat adanya pelapukan dari material yang mengandung alumina. Endapan yang besar terjadi di daerah-daerah yang beriklim
tropis dan subtropis basah. Di situ banyak hujan. Sepanjang tahun suhunya tetap. Penyaluran airnya relatif baik. Bauksit yang dihasilkan dari Pulau Bintan berasal dari
pelapukan serpih pelitik yang sudah berubah menjadi hornfels afanitik, yang disebabklan oleh metamorfosa sentuh sebagai akibat dari intrusi batuan granitik.
Universitas Sumatera Utara
Bachrawi Sanusi, SE., 1984
2.2. Pitch dan Pembuatannya