Isolasi Jamur Multiseluler dari Tanah Terkontaminasi Effluen Isolasi Jamur Multiseluler

Elenti Novita : Pemanfaatan Jamur Isolat Lokal Untuk Menurunkan Kadar BOD, COD Pada Limbah Cair Pabrik Kertas, 2008. USU Repository © 2009

3.4. Isolasi Jamur Multiseluler dari Effluen Pulp

Sebanyak 6ml effluen pulp yang telah diambil dari situs pembuangan effluen pulp ke lingkungan ke dalam Erlenmeyer berukuran 100ml yang berisi 50ml media cair GMRN Tien Kirk, 1988 yang di modifikasi dengan menambahkan 2,4 mM, atau 0,27 gl diamonium sulfat dan supernatan effluen steril 50 volvol pada pH 5,6. Erlenmeyer berisi campuran tersebut diinkubasi selama 7 hari pada suhu ruang dan digoncang dengan shaker pada 120rpm. Pengisolasian dilakukan dengan menginokulasikan inokulum sebanyak 100µ l dari pengenceran 10 -4 disebarkan pada media Sabouraud Dextrose Agar SDA. Diinkubasi pada suhu ruang 7 hari.

3.5. Isolasi Jamur Multiseluler dari Tanah Terkontaminasi Effluen

Sebanyak 10g sampel tanah dari yang telah diperoleh dari beberapa lokasi di sekitar pabrik kertas digabung sampai dengan homogen. Tanah yang sudah digabung dihomogenasi dengan cara disuspensikan dalam 100ml aquadest steril, dimasukkan dalam Erlenmeyer steril dan diaduk menggunakan magnetik stirer selama 1 jam. Lima puluh milliliter suspensi tanah yang terhomogenasi disentrifugasi pada 4500 rpm selama 10 menit. Sebanyak 5ml filtrat diambil dan diinokulasikan ke dalam Erlenmeyer berukuran 100ml yang berisi 50ml media cair GMRN yang dimodifikasi dengan menambahkan 2,4 mM atau 0,27 gl, diamonium sulfat dan effluen steril 50 volvol pada pH 5,6. Erlenmeyer berisi campuran tersebut diinkubasi selama 7 hari sambil digoncang dengan shaker 120 rpm pada suhu ruang. Pengisolasian dilakukan dengan menginokulasikan inokulum sebanyak 100µ l dari pengenceran 10 -4 disebarkan pada media Sabouraud Dextrose Agar SDA. Diinkubasi pada suhu ruang 7 hari. Koloni yang tumbuh pada masing-masing cawan diamati dan dicatat sifat-sifat morfologinya, antara lain : warna, bentuk, tepi dan elevasi tepi. Elenti Novita : Pemanfaatan Jamur Isolat Lokal Untuk Menurunkan Kadar BOD, COD Pada Limbah Cair Pabrik Kertas, 2008. USU Repository © 2009

3.6. Uji Penurunan Kadar BOD, COD, dan Pertumbuhan Isolat Jamur Pada Media Cair GMRN EP

3.6.1. Uji Penurunan Kadar BOD

Seluruh isolat jamur yang diperoleh diuji kemampuannya dalam menurunkan kadar BOD dan uji pertumbuhan biomassanya pada media cair GMRN EP. Sebanyak 1 lempengan inokulum diameter koloni 5 mm yang disiapkan dengan menggunakan core borer diinokulasikan ke dalam botol berisi 50ml media GMRN ditambah supernatan effluen 50 dan 75 2,4 mM atau 0,27gL diamonium sulfat dan 1 glukosa pada pH 5,6 diinkubasi pada suhu ruang sambil di shaker 120 rpm selama 5 hari. Kemudian nilai BOD diukur. Alur kerja penurunan kadar BOD dapat dilihat pada Lampiran E Halaman 31. Persentase penurunan nilai BOD ditentukan dengan menggunakan rumus Fardiaz, 1992: Persentase penurunan nilai karakterisrik limbah = 100 X A B A − Dimana A: Nilai tiap parameter dari karakteristik limbah sebelum perlakuan tanpa jamur B: Nilai tiap parameter dari krakteristik limbah sesudah perlakuan dengan jamur

3.6.2. Uji Penurunan Kadar COD

Seluruh isolat jamur yang diperoleh diuji kemampuannya dalam menurunkan kadar COD dan uji pertumbuhan biomassanya pada media cair GMRN EP. Sebanyak 1 lempengan inokulum diameter koloni 5 mm yang disiapkan dengan menggunakan core borer diinokulasikan ke dalam botol berisi 50ml media GMRN ditambah supernatan effluen 50 dan 75 2,4 mM atau 0,27gL diamonium sulfat dan 1 glukosa pada pH 5,6 diinkubasi pada suhu ruang sambil di shaker 120 rpm selama 2 jam. Kemudian diukur nilai COD nya. Persentase penurunan nilai COD ditentukan dengan menggunakan rumus Fardiaz, 1992: Elenti Novita : Pemanfaatan Jamur Isolat Lokal Untuk Menurunkan Kadar BOD, COD Pada Limbah Cair Pabrik Kertas, 2008. USU Repository © 2009 Persentase penurunan nilai karakterisrik limbah = 100 X A B A − BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Isolasi Jamur Multiseluler

Hasil isolasi jamur yang telah dilakukan dari effluen pulp dan tanah yang terkontaminsi effluen pulp diperoleh 6 spesies jamur multiseluler yang berbeda. Enam isolat tersebut memiliki ciri-ciri morfologi yang berbeda. Foto seluruh isolat dapat dilihat pada Lampiran G Halaman 31. Ciri-ciri karakteristik morfologi jamur multiseluler didominasi oleh tepi rhizoid dengan warna hijau muda, putih, krem dan bentuk bulat dan tak teratur. Selain itu juga terdapat tepi filamen dengan warna krem, bentuk bulat dan tepi bulat dengan warna putih terang dan bentuk tak teratur. Ciri-ciri karakteristik dapat dilihat pada tabel 4.1. berikut. Tabel 4.1. Ciri-ciri morfologi koloni jamur multiseluler isolat effluen pabrik kertas dan tanah terkontaminasi effluen pabrik kertas Jamur Ciri Morfologi Koloni Jamur Warna Bentuk Tepi SP S1 Sp S2 Sp S3 Sp S4 Sp E1 Sp E2 Putih Hijau muda Hijau muda Tengah koloni krem, tepi putih Krem Putih terang Bulat Tak teratur Tak teratur Bulat Bulat Tak teratur Rhizoid Rhizoid Rhizoid Filamen Rhizoid Bulat Elenti Novita : Pemanfaatan Jamur Isolat Lokal Untuk Menurunkan Kadar BOD, COD Pada Limbah Cair Pabrik Kertas, 2008. USU Repository © 2009 Pada Tabel 4.1. dapat dilihat bahwa dari 6 spesies tersebut 4 spesies yaitu : Sp S1, Sp S2. Sp S3, Sp S4 diisolasi dari tanah terkontaminasi disekitar lokasi pabrik kertas dan 2 spesies yaitu Sp E1, SP S2, diisolasi dari situs pembuangan effluen. Seluruh Isolat yang diperoleh akan diujikan untuk mengetahui kemampuan isolat dalam menurunkan kadar BOD dan COD effluen pabrik kertas.

4.2. Nilai Kadar BOD Pabrik Kertas