Elenti Novita : Pemanfaatan Jamur Isolat Lokal Untuk Menurunkan Kadar BOD, COD Pada Limbah Cair Pabrik Kertas, 2008.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses industri kertas memerlukan pasokan air dalam jumlah yang sangat besar. Keperluan air untuk memproduksi setiap ton kertas adalah 35-220 m
3
dengan muatan bahan pencemar sebesar 30 m
3.
Pasokan air yang cukup besar dalam proses industri tentunya akan mempengaruhi baku mutu air Kerski,1995. Air yang telah digunakan
yang disebut effluent, dibuang sebagai limbah cair ke dalam sungai, danau dan laut. Pelepasan effluent ini ke lingkungan menyebabkan peningkatan polusi, peningkatan
kebutuhan oksigen yaitu: kebutuhan oksigen Biochemical Oxygen Demand BOD dan kebutuhan oksigen kimia Chemical Oxygen DemandCOD, menimbulkan warna
hitam kecoklatan pada air, peningkatan toksisitas akut dan kronik dan menimbulkan mutagenitas terhadap organisme perairan karena keberadaan lignin dan derivat-
derivatnya dari proses bleaching pemutihan dalam effluen Silva et al., 2002. Mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh efluen industri kertas dan tekanan akan
kebutuhan terhadap kertas telah memaksa industri-industri pulp dan kertas untuk mengurangi dan meniadakan senyawa- senyawa terklorinasi dalam effluen dari
industri pulp dan kertas yang ramah terhadap lingkungan Ruzene Goncalves, 2002.
Usaha-usaha untuk penanganan lingkungan akibat pengaruh pencemaran di industri kertas telah banyak dilakukan antara lain dengan mengolah limbah yang
dihasilkan baik secara fisik, kimia maupun biologis. Pengolahan limbah secara fisik dan kimia memiliki beberapa kelemahan antara lain instalasi yang spesifik dan
penggunaan bahan kimia yang bermacan-macam yang harganya kemungkinan lebih mahal. Dewasa ini banyak dikembangkan pengolahan secara biologis yaitu dengan
menggunakan mikroorganisme Barr Aust, 1994
Elenti Novita : Pemanfaatan Jamur Isolat Lokal Untuk Menurunkan Kadar BOD, COD Pada Limbah Cair Pabrik Kertas, 2008.
USU Repository © 2009
Salah satu pengolahan secara biologis yang dikembangkan saat ini dengan menggunakan jamur pembusuk putih seperti Phanerochaete chrysosporium dan
Coriolus versicolor yang mempunyai kemampuan mendegradasi lignin dan turunannya serta menurunkan kadar warna air limbah pabrik pulp dan kertas. Hasil
penelitian terhadap Sporotricum sp, diketahui bahwa jamur tersebut dapat dimanfaatkan untuk mendegradasi senyawa lignin dan derivat-derivatnya dan dapat
menurunkan nilai BOD, COD dan TSS Madigan et al., 2003.
Potensi dari jamur busuk putih dan berbagai jamur lainya telah diujikan pada effluen-effluen dari pabrik kertas, strategi ini telah dikenal selama bertahun-tahun.
Sejumlah effluen dari pabrik pulp dan kertas yang diperoleh dari tempat yang berbeda dengan warna yang sangat pekat hitam kecoklatan hitam juga telah diuji untuk
didekolorisasi oleh jamur tertentu. Riset yang telah dilakukan tersebut mengenai dekolorisasi effluen pabrik kertas didominasi oleh spesies utama jamur busuk putih
seperti: Phanerochaete chrysosporium dan Coriolus versicolor. Serta dua spesies lainya yaitu: Bjerkandera adusta dan Pleurotus ostreatus Gadd, 2001.
1.2. Permasalahan