Steganografi Metode Least Significant Bit Insertion LSB Insertion

2.3. Steganografi

Steganografi berasal dari bahasa Yunani, “stegos” yang berati roof atap atau covered terlindungi dan “graphia” yang berarti tulisan, jadi steganografi berarti “tulisan tersembunyi”.Steganografi adalah ilmu dan seni menyembunyikan data atau pesan didalam media lain sehingga keberadaan pesan rahasia tersebut tidak dapat diketahui Munir 2006:301-306. Secara garis besar, teknik Steganografi adalah dengan cara menyisipkan sepotong demi sepotong informasi pada sebuah media, sehingga informasi tersebut tampak kalah dominan dengan media pelindungnya. Steganografi membutuhkan dua properti yaitu media penampung dan pesan rahasia. Media penampung yang umum digunakan adalah gambar, suara, atau video. Informasi yang disembunyikan dapat berupa sebuah artikel, gambar, kode program, atau pesan lainnya. Keuntungan steganografi dibandingkan dengan kriptografi adalah bahwa informasi yang dikirim tidak menarik perhatian sehingga media penampung yang membawa informasi tidak menimbulkan kecurigaan bagi pihak ketiga. Ini berbeda dengan kriptografi dimana ciphertext menimbulkan kecurigaan bahwa pesan tersebut merupakan pesan rahasia. Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan steganografi : 1 Hiddentext atau embed message : pesan yang disembunyikan. 2 Covertext atau cover-object : media yang digunakan untuk menyembunyikan embed message.. 3 Stegotext atu stego-object : media yang sudah berisi embed message. Penyisipan pesan ke dalam media covertext dinamakan encoding, sedangkan ekstraksi pesan dari stegotext dinamakan decoding. Kedua proses ini mungkin memerlukan kunci rahasia yang dinamakan stegokey agar hanya pihak yang berhak saja yang dapat melakukan penyisipan dan ekstraksi pesan. memperlihatkan diagram penyisipan dan ekstraksi pesan. Gambar 2.3 Proses steganografi sumber : http:www.jjtc.com, diakses bulan Juni 2006

2.4. Metode Least Significant Bit Insertion LSB Insertion

Metode LSB Least significant bit merupakan metode steganografi yang paling mudah diimplementasikan. Untuk menjelaskan metode ini kita menggunakan citra sebagai covertext. Setiap pixel di dalam citra berukuran 1 sampai 3 byte. Pada susunan bit di dalam sebuah byte 1 byte = 8 bit, ada bit yang paling berarti most significant bit atau MSB dan bit yang paling kurang berarti Least significant bit atau LSB. Misalnya pada byte 11010010, bit 1 yang pertama digaris bawahi adalah bit MSB dan bit 0 yang terakhir digaris bawahi adalah bit LSB. Bit yang cocok untuk diganti dengan bit pesan adalah bit LSB, sebab modifikasi hanya mengubah nilai byte tersebut satu lebih tinggi atau satu lebih rendah dari nilai sebelumnya. Misalkan byte tersebut di dalam gambar memberikan persepsi warna merah, maka perubahan satu bit LSB hanya mengubah persepsi warna merah tidak terlalu berarti. Mata manusia tidak dapat membedakan perubahan yang kecil ini. Sebagai ilustrasi, misalkan segmen pixel-pixel citra sebelum penambahan bit-bit watermark adalah 00110011 10100010 11100010 01101111 dan misalkan pesan rahasia yang telah dikonversi ke sistem biner adalah 0111. setiap bit dari watermark menggantikan posisi LSB dari segmen pixel-pixel citra menjadi : 00110010 10100011 11100011 01101111 untuk membuat hiddentext tidak dapat dilacak, bit-bit pesan tidak mengganti byte-byte yang berurutan, namundipilih susunan byte secara acak. Misalkan jika terdapat 50 byte dan 6 bit data yang akan disembunyikan, maka byte yang diganti bit LSB-nya dipilih secara acak, misalkan byte nomor 36, 5, 21, 10, 18, 49.

2.5. Perbedaaan Steganografi dan Kriptografi