Simulasi Helm Dan Perbandingannya Dengan Hasil Eksperimen

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Simulasi Helm Dan Perbandingannya Dengan Hasil Eksperimen

Sebelum simulasi elemen hingga dilakukan, helm dimodelkan dengan bantuan software autocad. Helm digambar sesuai dengan dimensi dan geometri helm yang sebenarnya Gambar 4.1. 230 b. Tampak Samping 2 235 300 147 152 190 19 226 9 a. Tampak Depan Gambar 4.1 Dimensi helm Setelah itu helm dipindahkan ke software MSCNastran 4.5 dengan mengimport dari model autocad. Dalam MSCNastran 4.5 analisa bisa dilakukan dengan mengambil setengah dari model helm M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 yang sebenarnya dengan syarat bentuk geometri helm harus simetris terhadap salah satu sumbunya Gambar 4.2. X Y Z V1 Gambar 4.2 Model helm setelah dibagi dua Di dalam software MSCNastran 4.5 telah tersedia berbagai jenis material beserta sifat-sifat mekaniknya Gambar 4.3, bila dipilih salah satu dari material-material tersebut maka kotak dialog untuk material otomatis akan terisi Gambar 4.4. M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 Gambar 4.3 Kotak dialog jenis material Gambar 4.4 Kotak dialog sifat mekanik material Namun karena material helm dalam penelitian ini tidak terdapat dalam daftar yang disediakan oleh MSCNastran 4.5 maka sifat-sifat mekanik yang telah diperoleh melalui uji tarik seperti modulus elastisitas, massa jenis, dan poisson ratio harus diisikan ke dalam kotak dialog Gambar 4.5 M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 Ketika helm dimodelkan dengan software autocad, ukuran helm dibuat dalam satuan milimeter, sehingga modulus elastisitas dan massa jenis dari hasil uji tarik yang masih memakai satuan meter harus dikonversikan terlebih dahulu ke dalam satuan milimeter sebelum dimasukkan ke dalam kotak dialog. E = 6,689 GPa = 6,689.10 9 2 m N = 6689 2 mm N = 6689 MPa 3 6 3 10 . 555 , 1 1555 mm kg m kg − = = ρ Gambar 4.5 Kotak dialog material helm komposit Bentuk elemen yang digunakan dalam simulasi adalah elemen solid tetrahedral empat node. Jumlah elemen yang akan terbentuk pada model helm tergantung pada ukuran elemen element size yang terdapat dalam kotak dialog Gambar 4.6 . Ukuran elemen sebesar delapan dipilih berdasarkan luas permukaan input bar yang membentur helm sewaktu melaksanakan eksperimen di laboratorium. Helm setelah selesai di mesh dapat dilihat pada gambar 4.7 dengan jumlah elemen sebanyak 6292 dan node 12872. M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 Gambar 4.6 Kotak dialog mesh X Y Z V1 Gambar 4.7 Helm setelah di mesh Kondisi yang terjadi sewaktu melakukan eksperimen di laboratorium menunjukkan bahwa setelah helm menerima beban impak maka helm yang terletak di atas tes rig akan bertranslasi searah dengan arah beban impaknya, sedangkan untuk gerakan rotasi tidak terjadi pada helm Gambar 3.7. Kondisi di atas harus diadopsi ke dalam simulasi agar hasil simulasi yang diperoleh dapat mendekati hasil dari eksperimen. Karena dalam penelitian ini beban yang disimulasikan adalah beban impak dari sebelah atas helm atau dalam MSCNastran artinya beban impak tersebut diberikan dalam arah sumbu Y Gambar 4.8, maka untuk gerakan translasi helm harus diconstraint dalam arah sumbu X dan Z saja. Sedangkan M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 untuk arah Y tidak diconstraint karena pada arah sumbu ini helm akan bertranslasi setelah kena beban impak Gambar 4.9. Helm setelah selesai diconstraint dapat dilihat pada gambar 4.10. X Y Z 24.5 24.5 V1 L1 Gambar 4.8 Beban impak dalam arah sumbu Y Gambar 4.9 Kotak dialog constraint M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 X Y Z 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 13 1313 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 1313 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 1313 13 13 1313 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 1313 13 13 1313 13 13 13 13 13 131313 13 13 13 13 13 131313 13 13 1313 13 13 1313 13 13 13 13 13 13 1313 13 13 1313 V1 C1 Gambar 4.10 Helm setelah diconstraint Dari diagram Lagrange diperoleh informasi bahwa bila ada perbedaan sifat mekanik dan dimensi antara input bar dengan spesimen helm, maka tegangan yang menjalar di input bar σ sebagian akan ditransmisikan ke dalam helm ασ , sedangkan sisanya akan direfleksikan kembali ke dalam input bar βσ Gambar 2.8. Tegangan yang ditransmisikan ke dalam helm disebut juga dengan tegangan insiden inilah yang sebenarnya menjadi beban impak, dan beban impak ini akan mengakibatkan terjadinya tegangan pada permukaan helm. Beban impak dan selang waktu yang telah tercatat dari eksperimen akan dimasukkan ke dalam simulasi, yaitu sebesar 24,5 MPa dengan waktu impak 300 μ s untuk ID 40 mm dan 33,56 MPa dengan waktu impak 300 μ s untuk ID 120 mm Gambar 4.11. a b 64.43 -100 -50 50 100 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 Waktu μs T e gan gan M P a 24.50 -60 -40 -20 20 40 60 100 200 300 400 Time μ s Stress MPa Input Bar Striker 1500 mm 500 mm t i P = 0,4 Mpa 200 200 Gambar 4.11 Tegangan insiden dan waktu impak hasil eksperimen Untuk memperoleh titik impak yang sesuai dengan eksperimen dapat dilakukan dengan memilih elemen yang telah terbentuk pada helm seperti yang ditampilkan pada gambar 4.7, elemen yang dipilih adalah yang sesuai dengan lokasi titik pengimpakan gambar 4.12. Gambar 4.12 Kotak dialog pemilihan elemen Di dalam software MSCNastran tersedia beberapa jenis bentuk pembebanan, diantaranya adalah dalam bentuk gaya force dan dalam bentuk tekanan atau tegangan pressure. Karena beban M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 impak yang diperoleh dari eksperimen di laboratorium dalam bentuk tegangan, maka dipilih pembebanan dalam bentuk pressure Gambar 4.13 Gambar 4.13 Kotak dialog beban impak dalam bentuk pressure Sedangkan untuk pembebanan tersedia empat arah yaitu dari sebelah atas, bawah, kiri, dan kanan. Dalam hal ini dipilih face 4 yang memberikan arah impak dari sebelah atas helm Gambar 4.14. Gambar 4.14 Kotak dialog arah pembebanan M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 Beban yang diberikan pada simulasi berdasarkan intensitas tegangan insiden dalam fungsi waktu Ft pada ID 60 yaitu sebesar 24,5 MPa dengan selang waktu 300 μs Gambar 4.15. Dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kurva tegangan insiden hasil eksperimen dimodifikasi menjadi setengah sinus dengan tidak merubah besar beban. Selanjutnya data-data tersebut dimasukkan ke dalam kotak dialog model fungsi Gambar 4.16 dan bentuk kurva tegangan insiden yang telah dimodifikasi menjadi setengah sinus dapat dilihat pada Gambar 4.17 60 40 24,5 20 100 200 300 - 20 - 40 t i = 300 μ s - 60 Gambar 4.15 Tegangan insiden vs waktu impak hasil eksperimen Gambar 4.16 Kotak dialog model fungsi M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 0. 0.0624 0.125 0.187 0.25 0.312 0.374 0.437 0.499 0.561 0.624 0.686 0.749 0.811 0.873 0.936 0.998 0. 0.0000187 0.0000375 0.0000562 0.000075 0.0000937 0.000113 0.000131 0.00015 0.000169 0.000187 0.000206 0.000225 0.000244 0.000262 0.000281 0.0003 DYNA Gambar 4.17 Kurva modifikasi tegangan insiden untuk simulasi Karena beban yang diberikan pada helm adalah beban impak atau beban dinamis maka dalam simulasi juga diperlukan pembebanan dalam bentuk dinamis Gambar 4.18. M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 Gambar 4.18 Kotak dialog beban dinamis Langkah terakhir adalah proses analisa dengan memilih analysis type dalam bentuk transient dynamic dan output types dalam bentuk displacement and stress Gambar 4.19. M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 Gambar 4.19 Kotak dialog analisa Hasil yang diperoleh dari simulasi dapat ditampilkan dalam bentuk tegangan pada permukaan helm, seperti terlihat pada gambar 4.20. X Y Z V1 L1 C1 24.22 19.98 15.73 11.48 7.238 2.992 -1.254 -5.5 -9.745 -13.99 -18.24 -22.48 -26.73 -30.97 -35.22 -39.47 -43.71 put Set: Case 30 Time 0.0087 tour: Solid Z Normal Stress Out Con Gambar 4.20 Distribusi tegangan pada helm M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 Atau dapat juga ditampilkan dalam bentuk grafik Gambar 4.21, 4.22, 4.24, dan 4.25, grafik tegangan yang terjadi pada helm inilah yang akan dibandingkan dengan grafik yang diperoleh dari eksperimen Gambar 4.23 dan 4.26. 1: Solid Z Normal Stress, Element 5576 -7.861 -7.336 -6.812 -6.288 -5.764 -5.24 -4.716 -4.192 -3.668 -3.144 -2.62 -2.096 -1.572 -1.048 -0.524 0. 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Output Set Tegangan MPa Waktu us Gambar 4.21 Grafik tegangan ID 40 mm Beban impak 24,5 MPa - St gage 15 mm 1: Solid Z Normal Stress, Element 5576 -10.77 -10.05 -9.332 -8.614 -7.896 -7.179 -6.461 -5.743 -5.025 -4.307 -3.589 -2.871 -2.154 -1.436 -0.718 0. 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Output Set Tegangan MPa Waktu us Gambar. 4.22 Grafik tegangan ID 120 mm Beban impak 33,56 MPa – St gage 15 mm M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 -10.96 -18 -12 -6 6 12 18 1000 2000 3000 4000 Waktu us St re s s M Pa ID 40 ID 120 -7,42 Gambar 4.23 Grafik tegangan hasil eksperimen - St. Gage 15 mm Dari hasil eksperimen dengan strain gage terpasang 15 mm dari titik impak diperoleh tegangan sebesar 7,42 MPa untuk beban 24,5 Mpa ID 40 mm dan 10,96 MPa untuk beban 33,56 MPa ID 120 mm. Sedangkan hasil simulasi pada jarak pengamatan yang sama diperoleh tegangan sebesar 7,861 MPa untuk beban 24,5 MPa dan 10,77 MPa untuk beban 33,56 MPa. Jika dibandingkan pada lokasi ini terjadi selisih tegangan sekitar 3,815 . 1.332 1.727 2.121 2.516 2.911 3.306 3.701 4.096 4.491 4.886 5.28 M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 Tegangan MPa Waktu us Gambar 4.24 Grafik tegangan ID 40 mm Beban impak 24,5 MPa – St. Gage 30 mm 2: Solid Z Normal Stress, Element 5491 -0.894 -0.352 0.189 0.731 1.273 1.815 2.357 2.899 3.44 3.982 4.524 5.066 5.608 6.15 6.691 7.233 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 Output Set Tegangan MPa Waktu us Gambar 4.25 Grafik tegangan ID 120 mmBeban impak 33,56 MPa – St. Gage 30 mm M. Rafiq Yanhar : Simulasi Tegangan Pada Helm Industri Dari Bahan Komposit Gfrp Yang Dikenai Beban Impak Kecepatan Tinggi, 2008 USU Repository © 2008 5.89 -18 -12 -6 6 12 18 1000 2000 3000 4000 Waktu us St re s s M Pa ID 40 ID 120 5.12 Gambar 4.26 Grafik tegangan hasil eksperimen - St.Gage 30 mm Gambar 4.26 Grafik tegangan hasil eksperimen - St.Gage 30 mm Pada strain gage terpasang 30 mm dari titik impak untuk beban 24,5 MPa diperoleh tegangan sebesar 5,12 MPa dan 5,89 MPa untuk beban 33,56 MPa. Sedangkan hasil simulasi pada jarak pengamatan yang sama diperoleh tegangan sebesar 5,26 MPa untuk beban 24,5 MPa dan 7,233 MPa untuk beban 33,56 MPa. Selisih tegangan yang terjadi pada lokasi ini adalah 10,55 . Selisih yang relatif besar ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan dimensi antara helm eksperimen dan simulasi ketika helm dimodelkan dengan autocad. Pada strain gage terpasang 30 mm dari titik impak untuk beban 24,5 MPa diperoleh tegangan sebesar 5,12 MPa dan 5,89 MPa untuk beban 33,56 MPa. Sedangkan hasil simulasi pada jarak pengamatan yang sama diperoleh tegangan sebesar 5,26 MPa untuk beban 24,5 MPa dan 7,233 MPa untuk beban 33,56 MPa. Selisih tegangan yang terjadi pada lokasi ini adalah 10,55 . Selisih yang relatif besar ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan dimensi antara helm eksperimen dan simulasi ketika helm dimodelkan dengan autocad. Klarifikasi simulasi komputer terhadap pengujian eksperimen menghasilkan perbedaan hasil yang relatif kecil, selain itu konfigurasi kurva tegangan yang berpropagasi pada helm yang dihasilkan secara simulasi mempunyai kesamaan dengan hasil eksperimen. Dari kesamaan yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa simulasi secara tidak langsung dapat menjadi suatu pembanding dari hasil eksperimen. Klarifikasi simulasi komputer terhadap pengujian eksperimen menghasilkan perbedaan hasil yang relatif kecil, selain itu konfigurasi kurva tegangan yang berpropagasi pada helm yang dihasilkan secara simulasi mempunyai kesamaan dengan hasil eksperimen. Dari kesamaan yang disebutkan di atas menunjukkan bahwa simulasi secara tidak langsung dapat menjadi suatu pembanding dari hasil eksperimen.

4.2 Tegangan pada titik-titik yang tidak dipasang strain gage