2. Menyediakan pelayanan baru atau memperluasnya
Adanya kebijakan pemerintah tentang peran swasta di sektor perumah sakitan
menyebabkan banyak bermunculan rumah sakit swasta di Indonesia
Pemerintah mengurangi jumlah rumah sakit yang dimiliki dan dioperasikan-nya sendiri.
Rumah sakit yang dibiayai atau disubsidi oleh pemerintah sebaiknya hanya tinggal rumah
sakit pendidikan dan penelitian, rumah sakit khusus tertentu dan rumah sakit untuk
masyarakat tidak mampu. Rumah sakit jenis lain seyogyanya diserahkan kepada swasta
penyelenggaraannya. Pemerintah jangan sampai menjadi pesaing bagi swasta dalam
penyelenggaraan rumah sakit.
Dengan semakin kompetitifnya persaingan antar rumah sakit membuat rumah sakit menjadi kreatif dan inovatif dalam memciptakan pelayanan yang unggul
dan dapat bersaing dengan rumah sakit yang lain
Kreativitas ini sangat didukung oleh kemajuan di bidang teknologi kedokteran
yang terus berkembang
Dalam kondisi seperti ini biasanya rumah sakit akan membuat focus layanan unggulan yang didukung oleh tenaga dokter dan paramedis, fasilitas serta
teknologi kedokteran sehingga rumah sakit mempunyai nilai jual yang
berbeda denga rumah sakit lainnya
Contoh : rumah sakit yang punya pelayanan unggulan kateterisasi jantung, rumah sakit dengan pelayanan unggulan bedah palstik, rumah sakit dengan
pelayanan unggulan onkologi.
Sektor swasta termasuk swasta asing akan lebih berperan dalam penyelenggaraan rumah
sakit untuk tujuan pelayanan dan rujukan. Fungsi layanan rumah sakit akan berubah, terutama
untuk layanan kasus gawat darurat, rujukan diagnostik dan tindakan teknologi tinggi, perawatan intensif, perawatan penyakit
menahun dan penyakit usia lanjut. Persaingan akan meningkat, bukan hanya antara rumah
sakit di dalam dan di luar negeri tapi juga dengan hospitals
without beds, diagnostic centers, treatment centers, nursing homes, dan
lain-lain. Sebagai akibat persaingan akan terjadi konglomerasi rumah sakit hospital chains
atau bentuk usaha lain yang lebih menjanjikan efisiensi dan efektifitas.
3. Memperbaiki aksesibilitas pelayanan
Dengan perkembangan dunia teknologi berdampak juga terhadap teknologi di bidang kesehatan
Rina Amelia : Prinsip Pemasaran Nathan Kauffman Apakah Tepat Atau Tidak Diterapkan Pada Pemasaran Rumah Sakit Di Indonesia Manajemen Strategik Rumah Sakit, 2008
USU Repository © 2008
SIRS Sistem Informasi rumah sakit, adalah sistem yang mengatur manajemen yang dilakukan di rumah sakit yang berbasiskan sistem informasi
terpusat Dengan adanya SIRS yang baik dapat diberikan pelayanan yang cepat dan
tepat kepada pasien, karena kan mudah menemukan identitas pasien RM yang komputerisasi
Dapat menentukan terapi dengan cepat RM online
4. Memperbaiki pelayanan konsumen, memperbaiki kekurangan dalam operasi
Pelayanan kesehatan melalui jalur rumah sakit semakin dihadapkan pada tuntutan kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan rumah sakit sangat
dipengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh rumah sakit tersebut. Tenaga perawat merupakan salah satu jenis tenaga kesehatan
yang selalu ada pada setiap rumah sakit, juga merupakan salah satu ujung
tombak dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Sebagian besar tenaga perawat tersebut 75 adalah tenaga perawat yang memiliki latar belakang Sekolah Akademi Perawat. Bedasarkan kondisi
tersebut berbagai upaya perbaikan dan pengembangan tenaga perawat dilakukan. Upaya-upaya tersebut dimaksudkan agar tenaga perawat yang ada
dapat beradaptasi dengan perkembangan Iptek dan dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam perkerjaanya, sehingga perkembangan
pelayanan asuhan keperawatan sejalan dengan pelayanan kesehatan lainnya. Peningkatan mutu layanan disesuaikan dengan tuntutan obyektif transisi
demografi dan epidemiologi, perkembangan ilmu dan teknologi, persaingan dan tuntutan subyektif karena peningkatan pendidikan, kesejahteraan, gaya
hidup, sistem nilai. Salah satu upaya tersebut dilakukan melalui kegiatan
pelatihan.
Profesionalisme tenaga medik dikembangkan melalui Komite Medik yang ada di rumah sakit, ikatan profesi, fakultas kedokteran dan lembaga perizinan
dokter.
Profesionalisme tenaga perawat dikembangkan melalui Komite Keperawatan di rumah sakit, fakultas keperawatan, ikatan profesi dan Departemen
Kesehatan.
Rina Amelia : Prinsip Pemasaran Nathan Kauffman Apakah Tepat Atau Tidak Diterapkan Pada Pemasaran Rumah Sakit Di Indonesia Manajemen Strategik Rumah Sakit, 2008
USU Repository © 2008
Profesionalisme manajer rumah sakit dikembangkan melalui proses pendidikan, pelatihan dan ikatan profesi.
Profesionalisme tenaga non medik dikembangkan melalui gerakan total quality management yang mengacu pada proses kecil untuk kelancaran
organisasi.
5. Renovasi gedung atau membeli produk baru