Eva Septina Sianturi : Uji Efektifitas Beberapa Insektisida Nabati Pada Tanaman Kacang Hijau Dan Kacang Panjang Terhadap Hama Maruca testulalis Geyer Lepidoptera : Pyralidae , 2009.
1. Persentase Polong Terserang
Tabel 1 menunjukkan rata-rata persentase polong terserang pada perlakuan jenis ekstrak insektisida nabati menunjukkan perbedaan yang nyata pada E3 yaitu
sebesar 9,25 dan persentase serangan terendah terdapat pada perlakuan E1 yaitu sebesar 6,29. Rataan persentase serangan menunjukkan bahwa perlakuan E1
lebih efektif mampu menekan serangan dan perkembangan hama M.testulalis. Insektisida dari ekstrak daun babadotan mempunyai senyawa aktif yang dapat
menekan perkembangan hama. Senyawa bioaktif mengandung saponin, flavanoid, polifenol, dan minyak atsiri yang berpengaruh terhadap sistem saraf otot,
keseimbangan hormon, reproduksi, perilaku berupa penolak, penarik, anti makan dan sistem pernafasan OPT. Hal ini sesuai dengan literatur Plantus 2008 yang
menyatakan bahwa daun babadotan Ageratum conyzoides yang dianggap sebagai gulma ternyata bermanfaat sebagai insektisida botani, karena mengandung
saponin, flavanoid, polifenol, dan minyak atsiri. Tabel 1 menunjukkan rata-rata persentase serangan polong pada perlakuan
jenis kacangan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata jika rata-rata berkisar antara 7,63-7,82. Hal ini diduga karena dalam pengamatan hanya pada
polong. Larva ini tidak hanya menggerek daun, tunas, dan biji. Hal ini sesuai dengan literatur Kalshoven 1981 yang menyatakan bahwa M. testulalis Gey.
menyerang bunga, tunas, dan buah polong dari sejumlah tanaman kacangan. Penyebarannya berada di kawasan tropis. Larva muda lebih suka pada kuncup
bunga tempat dia makan. Larva ini juga memakan tunas, dan buah polong muda, dan memakan daunnya.
Eva Septina Sianturi : Uji Efektifitas Beberapa Insektisida Nabati Pada Tanaman Kacang Hijau Dan Kacang Panjang Terhadap Hama Maruca testulalis Geyer Lepidoptera : Pyralidae , 2009.
Rataan persentase serangan pada perlakuan kombinasi tidak menunjukkan perbedaan yang nyata jika rata-rata berkisar antara 6,03-10,67. Hal ini diduga
karena jenis insektisida nabati mempunyai kandungan senyawa bioaktif yang sama sehingga tidak menimbulkan daya kompeten antara jenis insektisida.
Senyawa yang terkandung pada masing-masing insektisida adalah saponin, flavanoid, polifenol, dan minyak atsiri. Persentase serangan sangat kecil karena
pengamatan persentase serangan hanya pada polong saja. Larva dapat menyerang bunga, tunas, dan biji.
2. Jumlah Larva