masyarakat. Peneliti melakukan wawancara terhadap masyarakat sekitar guna mencari informasi mengenai cerita Singo Ulung. Selain itu, peneliti juga
melakukan penelitian di Desa Prajekan, Kabupaten Bondowoso. Peneliti melakukan penelitiannya terhadap pemilik padepokan seni Gema Buana yang
merupakan penggagas kesenian Ronteg Singo Ulung di Bondowoso.
3.3 Sasaran Penelitian
Sasaran penelitian adalah objek yang dijadikan bahan penelitian. Sasaran penelitian ini adalah ce
rita rakyat “Singo Ulung” di Bondowoso. Sasaran penelitian ini difokuskan pada bagaimana wujud cerita rakyat, nilai budaya dalam
cerita rakyat, fungsi cerita rakyat, dan pemanfaatan cerita rakyat “Singo Ulung”
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
3.4 Sumber Data dan Data
Sumber data pada penelitian ini adalah informan yang dapat memberikan informasi terkait pemerolehan data berupa cerita rakyat. Data cerita rakyat berasal
dari informan yang memenuhi sebagai kriteria narasumber. Dalam mendapatkan informan yang dapat memberikan data valid, maka sangat perlu memperlibatkan
syarat-syarat diantaranya: 1 informan adalah tokoh yang mengerti serta memahami cerita Singo Ulung, 2 informan merupakan masyarakat asli daerah
Blimbing dan Prajekan, dan 3 informan merupakan budayawan atau seniman. Data dalam penelitian ini berupa data cerita rakyat dalam penutur lisan
dari narasumber yang merupakan tokoh atau warga yang mengetahui cerita Singo Ulung. Data dalam penelitian ini berupa kalimat atau kata-kata yang
mengekspresikan ungkapan-ungkapan yang terdapat dalam cerita Singo Ulung dalam tradisi lisan Bondowoso. Informasi yang akurat akan sangat perlu dalam
mencari informasi dari tokoh atau warga yang memang mengetahui cerita rakyat dari daerah setempat. Data pendukung dalam penelitian ini adalah buku cerita
“Singo Wulung dan Topeng Kona” yang dibuat oleh P.Rus Nabi, Irawan Samawi, dan S.Siswo Soedarmo.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah teknik observasi, dokumentasi, wawancara, dan terjemahan. Beberapa teknik pengumpul data tersebut akan di uraikan sebagai berikut.
3.5.1 Observasi atau Pengamatan
Penelitian ini
menggunakan teknik
observasi langsung
untuk mengumpulkan data dengan terjun langsung ke lokasi penelitian. Pengumpulan
data dengan observasi langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar
lain untuk keperluan tersebut Nazir, 2009:175. Pengumpulan data berupa observasi dilakukan dengan cara mengamatiobjek penelitian dan terjun langsung
di lingkungan tempat tinggal masyarakat yang mengetahui secara pasti cerita rakyat tersebut.Selain itu, proses pelaksanaan ritual gedhisa juga bagian dari
kegiatan observasi. Teknik observasi dilakukan untuk mengumpulkan data berupa paparan cerita rakyat, nilai budaya, dan fungsi cerita.
3.5.2 Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara bertanya langsung secara lisan kepada narasumber atau informan.
Wawancara adalah inti terpenting dari metodologi penelitian lisan.Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah dengan teknik wawancara terstruktur yang
dilakukan secara langsung kepada informan-informan yang diwarisi cerita rakyat setempat. Hal ini dilakukan agar peneliti mendapatkan data sebanyak-banyaknya
dan data yang diperoleh sesuai dengan apa yang peneliti butuhkan.Proses wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam beruipa handphone dan
membuat catatan atas jawaban informan. Wawancara pada penelitian ini dilakukan untuk memperoleh paparan cerita rakyat, nilai budaya, dan fungsi cerita
rakyat.
3.5.3 Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah lalu. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya dari seseorang. Gottschalk dalam
Gunawan, 2014:175 mengemukakan bahwa dokumen dokumentasi dalam pengertiannya yang lebih luas berupa setiap proses pembuktian yang didasarkan
atas jenis sumber apapun, baik itu yang barsifat tulisan, lisan, gambaran, atau arkeologis.Jadi,
dokumen merupakan
sumber informasi
yang bukan
manusia.Dalam penelitian ini, peneliti melakukan kegiatan dengan membaca buku yang berhubungan dengan kegiatan dan fokus penelitian. Selain itu, peneliti juga
mendokumentasikan objek-objek yang mendukung adanya cerita rakyat yang dipercaya keberadaan dan kejadiaannya dalam bentuk foto pelaksanaan Gedhisa
dan tarian “Singo Ulung” dan video pementasan tarian “Singo Ulung” yang diperoleh dari arsip pribadi Dinas Pariwisata Bondowoso. Teknik dokumentasi
dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data tentang cerita rakyat yang terdapat dalam tarian “Singo Ulung” dan ritual Gedhisa serta pemanfaatan cerita
rakyat sebagai materi dan media ajar sastra.
3.5.4 Transkripsi dan Terjemahan
Transkripsi merupakan langkah untuk mengubah data berupa lisan menjadi data berupa tulisan. Data lisan didapat melalui teknik perekaman hasil
wawancara. Data lisan merupakan data yang terkait dengan objek penelitian yang terangkum dalam rumusan masalah. Dalam mentranskripsikan data, seorang
peneliti harus mentranskripsikan data tersebut sesuai dengan apa yang dituturkan oleh informan. Peneliti tidak boleh menambah maupun mengurangi data yang
telah diperoleh. Penerjemahan merupakan perubahan teks dari bahasa satu ke bahasa lain.
Data dalam penelitian ini adalah cerita mengenai Singo Ulung yang diutarakan oleh masyarakat Desa Blimbing dan Desa Prajekan Kabupaten Bondowoso yang
menggunakan Bahasa Madura dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti dalam hal ini melakukan penerjemahan data dari Bahasa Madura menjadi Bahasa Indonesia.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan, 1 panduan observasi yaitu untuk memperoleh data yang di
inginkan, sebelumnya peneliti harus mengobservasi tempat-tempat yang dirasa cukup untuk menemukan data yang valid. 2 panduan dokumentasi yaitu untuk
memperoleh video dan gambar pelaksanaan Ghedisa serta pertunjukan Singo Ulung.3 panduan wawancara, yaitu untuk memperoleh cerita dibalik kesenian
Singo Ulung dalam versi masyarakat sekitar, nilai budaya yang terkandung, fungsi cerita bagi masyarakat setempat, serta penyebaran cerita tersebut. Langkah-
langkah pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut. 1
Membaca buku-buku dan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan cerita Singo Ulung.
2 Melakukan observasi di Desa Blimbing dan Prajekan, serta masyarakat
yang mengetahui cerita Singo Ulung. 3
Melakukan wawancara kepada masyarakat setempat. 4
Melakukan observasi dan dokumentasi tarian Singo Ulung dan ritual gedhisa.
5 Memindahkan data wawancara ke dalam tulisan.
3.6 Teknik Analisis Data