Fungsi Bank Syariah Landasan Teori

Sistem Bunga Sistem Bagi Hasil Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun keuntungan naik berlipat ganda. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan keuntungan. Eksistensi bunga diragukan kalau tidak kecam oleh semua agama. Tidak ada yang meragukan kebsahannya bagi hasil. Sumber : Rivai dan Arifin 2010

2.1.3 Fungsi Bank Syariah

Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 pasal 4 ayat 1-3 telah menjelaskan bahwa Bank syariah diwajibkan untuk menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat. Disamping itu bank syariah juga dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul maal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan disalurkan melalui organisasi pngelola zakat. Bank syariah juga dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf nazhi sesuai dengan kehendak pemberi wakaf wakif. Salman 2012:70 mengatakan bank syariah dalam skema non-riba memiliki setidaknya 4 empat fungsi sebagai berikut : a. Fungsi Manajer Investasi Fungsi manajer investsi dapat dilihat dari segi penghimpunan dana oleh bank syariah, khususnya dana mudharabah. Dimana bank syariah bertindak sebagai manajer investasi dari pemilik dana shahibul maal dan dana tersebut harus dapat disalurkan pada penyaluran dana yang produktif, sehingga dana yang dihimpun dapat menghasilkan keuntungan yang akan dibagikan antara bank syariah dan pemilik dana. b. Fungsi Investor Dalam penyaluran dana, bank syariah berfungsi sebagai investor pemilik dana. Penanaman dana yang dilakukan harus ditempatkan pada sektor-sektor produktif dengan resiko yang minim dan menggunakan produk investasi yang sesuai dengan ketentuan syariah. Produk investasi yang sesuai dengan syariah meliputi akad jual-beli murabahah, salam, dan istishna, akad investasi mudharabah dan musyarakah, akad sewa-menyewa ijarah dan ijarahmuntahiya bittamlik, dan akad lainnya yang diperbolehkan dalam syariah. c. Fungsi Sosial Fungsi sosial sangat melekat pada perbankan syariah. Ada dua instrumen yang digunakan oleh bank syariah dalam menjalankan fungsi sosialnya, yaitu instrumen Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf ZISWAF dan instrumen Qardhul Hasan. Instrumen ZISWAF berfungsi untuk menghimpun ZISWAF dari masyarakat, pegawai bank, serta bank sendiri sebagai lembaga milik investor. ZISWAF yang telah dikumpulkan, akan disalurkan kepada yang berhak dalam bentuk bantuan atau hibah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. d. Fungsi Jasa Keuangan Fungsi jasa keuangan pada bank syariah berbeda dengan bank konvensional, seperti memberikan layanan kliring, transfer, inkaso, pembayaran gaji, letter of guarantee, letter of credit, dan lain sebagainya. Namun, mekanisme untuk mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut bank tetap menggunakan skema yang sesuai dengan prinsip syariah.

2.1.4 Produk Perbankan Syariah