menutupi risiko kerugian yang timbul dari penanaman dana dalam aset produktif yang mengandung resiko, serta dapat digunakan untuk pembiayaan penanaman dalam
aset tetap dan investasi Mulyo, 2013. Pemenuhan modal Capital Adequacy Ratio
– CAR yang memadai bertujuan untuk menjaga likuiditas bank dan untuk menghindari penyaluran pembiayaan tanpa
memiliki afiliasi dengan bank yang bersangkutan. Penilaian permodalan suatu bank dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut Rivai dan Arifin,
2010:851 :
= �
� �
� � × 100
2.1.7 Resiko Pembiayaan
Resiko pembiayaan adalah resiko yang ditimbulkan oleh debitur bank yang telah gagal dalam mengelola dana yang ditanam oleh nasabah Imawan, 2014.
Resiko tersebut antara lain disebabkan karena ketidakcukupan dan atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem atau adanya
problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Arifin, 2009:74. Tingkat bagi hasil yang diberikan kepada nasabah sangat bergantung pada seberapa efektif
dan berkualitas dana yang disalurkan atas kegiatan pembiayaan bank. Resiko pembiayaan ini dapat diukur menggunakan Non Performing Financing NPF yang
dirumuskan sebagai berikut :
� = � �
ℎ � �
× 100
Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Karena rasio ini menunjukkan tingkat kegagalan yang ditimbulkan
oleh bank. Dalam memberikan pembiayaan bank harus melakukan analisis terhadap
kemampuan debitur dalam membayar kembali kewajibannya Mulyo, 2013. Setelah pembiayaan diberikan, bank wajib melakukan pemantauan terhadap penggunaan
pembiayaan serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam memenuhi kewajibannya.
2.1.8 Proporsi Dana Pihak Ketiga PDPK
Dana pihak ketiga menurut UU No 10 Tahun 1998 yaitu pemberian kredit atau pembiayaan yang bersumber dari dana masyarakat yang disimpan pada bank. PDPK
bertujuan untuk melihat seberapa jauh kebergantungan bank syariah terhadap dana dari pihak ketiga. Wardana 2008 mengatakan bahwa penghimpunan dana
merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh bank dalam menghimpun dana dari masyarakat melalui produk-produk yang ada, dengan tujuan saving maupun
investment. Dana yang telah diperoleh dari nasabah, dikelola dengan baik oleh manajer, dengan harapan dana tersebut mendatangkan keuntungan yang besar.
Semakin tinggi rasio ini, semakin besar rasio likuiditas yang dimiliki bank Rivai dan Arifin:871. Menurut Mulyo 2013 dana yang dihimpun dari masyarakat
merupakan dana terbesar yang paling diandalkan di dalam perbankan. Oleh karena itu dana tersebut merupakan masalah utama bagi bank. Jika dana tidak mencukupi, bank
tidak akan mampu melakukan fungsinya dengan maksimal. Proporsi Dana Pihak Ketiga diukur melalui presentase dana nasabah terhadap total aset. PDPK dirumuskan
sebagai berikut Rivai dan Arifin:871 :
� �ℎ � �� =
�ℎ � �� × 100
2.1.9 Biaya Operasional Pendapatan Operasional BOPO