3.5. Pembagian Data
Setelah data ditransformasikan dan dibagi menjadi data latih dan data uji,  selanjutnya dilakukan  prediksi  dengan  menggunakan  jaringan  saraf  RBF.  Data  yang  berjumlah
1191 data dibagi menjadi 75 data latih dan 25 data uji.
3.6. Proses Pelatihan
Proses  prediksi  dilakukan  adalah  dengan  membandingkan  data  aktual  dengan  data output  dari  data  uji  hasil  prediksi  dengan  jaringan  RBF.  Pada  proses  prediksi
dilakukan  pelatihan  data  untuk  mendapatkan  weight  dan  parameter  lain  agar  dapat melakukan  pengujian  sistem.  Langkah  yang  dilakukan  pada  proses  pelatihan  dapat
dijelaskan pada Gambar 3.2.
Mulai Data Training, input
node, hidden Node, output node, learning
rate, maximum epoch Jarak Euclidean
norm minimum
Nilai centerbaru = nilai center
lama Hitung Fungsi
Aktivasi Gaussian Update nilai Cn
Hitung nilai output
Bobot baru = bobot lama
bobot, bias dan learning rate, epoch
center Update nilai bobot
Selesai yes
No
yes No
Gambar 3.2 Tahap Pelatihan
Universitas Sumatera Utara
3.6.1 Data Pre-processing Data  proses  yang  akan  digunakan  pada  jaringan  saraf  tiruan  merupakan  data  yang
berbentuk  vektor.    Data-data  yang  digunakan  untuk  proses  merupakan  data  kemarin, data hari ini dan data hasilnya adalah data untuk hari selanjutnya.
Data1 Data2
Data3 Data4
Data5 Data6
Data895 Data896
Skala data Hari
1 2
3 4
5 6
895 896
Gambar 3.3  Data Time Series untuk Pre-processing Pelatihan
Penetapan  pemilihan  jumlah  variabel  dilakukan  berdasarkan  kemungkinan pengaruh  variabel  tersebut  dengan  nilai  yang  akan  dihasilkan.  Variabel  yang  akan
digunakan ada dua yaitu sebagai berikut. a.
Hasil produksi Hasil produksi merupakan berat keseluruhan jumlah produksi kelapa sawit.
b. Jumlah tross
Tross  merupakan  jumlah  buah  seluruh  tandan  kelapa  sawit.  Hampir  sama dengan berat tandan, hubungan jumlah tross dengan hasil produksi berpengaruh
pada berat keseluruhan hasil produksi. Tahapan  praproses  pelatihan  yang  akan  dilakukan  pada  proses  prediksi  ini
adalah 1.
Langkah  penggunaan  data  misalkan  menggunakan  5  input  data  untuk mendapatkan hasil prediksi hari selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Model Data yang Digunakan Jumlah Variabel = 1 Data Hari Ke
Variabel yang digunakan
4 hari yang lalu Hasil n                               untuk n = 1,2,3,…
3 hari yang lalu Hasil n+1                           untuk n = 1,2,3,…
2 hari yang lalu Hasil n+2                           untuk n = 1,2,3,…
1 hari yang lalu Hasil n+3                           untuk n = 1,2,3,…
Hari ini Hasil n+4
untuk n = 1,2,3,… Esok hari
Hasil n+5                           untuk n = 1,2,3,…
Universitas Sumatera Utara
Penentuan  jumlah  input  node  yang  ditentukan  berdasarkan  seberapa  banyak data  masa  lalu  yang  akan  dipakai  untuk  memprediksi  jumlah  hasil  produksi  di  hari
selanjutnya. Misalkan data yang digunakan sebanyak lima data, maka akan ada 5 input dengan  jumlah  variabel  yang  dipakai  sebanyak  1  variabel  dalam  satu  jaringan.
Variabel  n  merupakan  alur  data  yang  akan  digunakan  untuk  selanjutnya  dan menghasilkan output n selanjutnya. Sehingga arsitektur jaringan RBF yang digunakan
dapat dilihat pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4 Arsitektur Jaringan RBF yang Digunakan Haykin, 2009
Input  data  yang  digunakan  adalah  5  dengan  1  variabel  dan  menghasilkan  1 output. Aturan penggunaan data tersebut seperti pada tabel digambarkan pada Gambar
3.5.
Data1 Data2
Data3 Data4
Data5 Data6
Data895 Data896
Skala data Hari
1 2
3 4
5 6
895 896
= [
� �
� �
� ]
} jumlah node input
Jumlah variabel Output =
[ �
]
Gambar 3.5 Langkah 1 untuk n = 1
2. Menetapkan  nilai  hidden  node,  learning  rate  dan  jumlah  maksimum  epoch
yang  dibutuhkan.  Sebagai  pelatihan  awal,  nilai  parameter  dapat  ditentukan seperti yang tertulis pada Tabel 3.6.
� �
�
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.6 Nilai-Nilai Parameter Parameter
Nilai
Input Node 5
Hidden Node 3
Output Node 1
Learning Rate 0.1
Epoch 1
Maksimal Epoch 3000
3.6.2 Data Proses Setelah menentukan nilai-nilai parameter  yang akan digunakan untuk jaringan, maka
proses pelatihan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut. Proses iterasi 1, Jumlah Variabel yang digunakan = 1, pada n =1.
1. Proses dari input layer ke hidden layer siap dilakukan. Inisialisasi nilai awal
input dapat dilihat pada Tabel 3.7. Algoritma K-Means akan digunakan untuk mendapatkan nilai center. Sebelumnya dilakukan inisialisasi nilai  center awal
yang ditentukan sama dengan nilai input, dapat dilihat pada Tabel 3.8,
Tabel 3.7 Nilai Input untuk n = 1
Input ke Nilai
1 0.3355234239444766
2 0.31410063620589934
3 0.46827067669172934
4 0.592967032967033
5 0.5111162521688838
Tabel 3.8 Nilai Awal Center
Center hidden ke A
1 0.3355234239444766
2 0.31410063620589934
3 0.46827067669172934
Universitas Sumatera Utara
Setelah  menentukan  nilai  awal  center,  maka  nilai  tersebut  akan  digunakan untuk  mencari  nilai  center  baru  di  setiap  hidden  node.  Jika  nilai  center  yang
baru tersebut sama dengan nilai center lama pada perulangan berikutnya maka nilai center tersebut akan digunakan untuk proses pada hidden layer.
2. Hitung  nilai  euclidian  distance  pada  hidden  node  dengan  persamaan  2.8.
Contoh perhitungan nilai euclidean distance seperti yang terlihat berikut ini.
Hidden Node 1 Perulangan 1 Distance
11
= √   .
−   . =   .
Distance
21
= √ .
−   . = 0.0214227877
… …
… Distance
51
= √ .
−   . = 0.1755928
Hidden Node 2 Perulangan 1 Distance
12
= √   .
−   . =  .
Distance
22
= √   .
−   . = 0.0
… …
… Distance
51
= √ .
−   . = 0.197015615
Hidden Node 3 Perulangan 1 Distance
13
= √   .
−   . = 0.13274725
Distance
23
= √   .
−   . =  0.15417004
… …
… Distance
51
= √   .
−   . = 0.04284557
Universitas Sumatera Utara
Lalu didapat hasil perhitungan jarak pada hidden node seperti pada tabel 3.9
Tabel 3.9 Hasil Jarak Data pada Masing-Masing Hidden Node
Data ke Node Hidden 1
Node Hidden 2 Node Hidden 3
dH1  dH2  dH3
1 0.0
0.0214227877 0.1327472527
Ok 2
0.0214227877 0.0
0.1541700404 Ok
3 0.1327472527
0.1541700404 .
Ok 4
0.257443609 0.2788663967
0.12469635627 Ok
5 0.17559282822
0.19701561596 0.04284557547
Ok
3. Ambil nilai indeks data pada hidden dengan nilai jarak euclidean yang paling
minimum. Lalu hitung nilai center baru dengan persamaan 2.9  dan didapat nilai center baru.
Center
1
=
×
.
= [
.
] Center
2
= ×
.
=   [
.
]
Center
3
= ×  .
+   . + .
= .
4. Setelah mendapat nilai center baru ulangi langkah 2 dan langkah 3 sampai
nilai center tersebut tidak berubah. Jika nilai center tidak berubah lagi maka proses pencarian center dengan algoritma K-Means selesai. Nilai center akhir
seperti yang tertulis pada tabel 3.10.
Tabel 3.10 Nilai Center Setelah Di-update
Center hidden ke a
1 0.33552342
2 0.31410063
3 0.52411798
5. Setelah  mendapatkan  nilai  center,  maka  dihitung  nilai  aktivasi  pada  hidden
layer dengan menggunakan fungsi gaussian. Untuk menghitung nilai gaussian terlebih dahulu dihitung nilai standar deviasi
σ dengan persamaan 2.5
Universitas Sumatera Utara
� = .
. =   .
� = .
. =   .
� = .
. = .
Setelah  didapat  nilai  standar  deviasi  dihitung  nilai  gaussian φ  dengan
persamaan 2.4 Φ =
−  ×    . −  .
2
+⋯+ . −  .
2
×  .
2
=   . Φ =
−  ×    . −  .
2
+⋯+ . −  .
2
×  .
2
=   .
Φ =
−  ×    . −  .
2
+⋯+   . −  .
2
×  .
2
=   .
Nilai hasil perhitungan fungsi aktivasi gaussian dapat dilihat pada Tabel 3.11
Tabel 3.11 Nilai Fungsi Gaussian pada n = 1
Hidden Node X1
1 0.534323352
2 0.565679106
3 0.5240411326
Karena  pada  jaringan  terdapat  nilai  bias  maka  bentuk  matrix  fungsi  gaussian dapat dilihat seperti berikut ini.
� =  [ . .
. . ]
6. Setelah  mendapatkan  nilai  fungsi  aktivasi  pada  hidden  layer  maka  tahap
selanjutnya adalah proses hidden layer menuju ke output layer. Pada tahap ini merupakan tahapan supervised learning dengan menggunakan algoritma Least
Means Square. Pertama inisialisasi nilai weight dan bias terlebih dahulu secara acak seperti pada Tabel 3.12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.12 Inisialisasi Nilai Awal Weight
Node Hidden Weight pada Output 1
1 0.0
2 0.0
3 0.0
Bias 0.0
7. Hitung  nilai  output  dengan  melakukan  seperti  yang  tertulis  pada  persamaan
2.10. Uraian hitungan output dapat dilihat seperti yang berikut ini.
=  [ . .
. . ] × [
. .
. .
] = .
8. Hitung  selisih  atau  sinyal  error  antara  nilai  output  dan  target  dengan
persamaan 2.11 Uraian hitungan dapat dilihat seperti berikut ini. �
=   [ . ] − [ . ] =  [ .
]
9. Update  weight  dan  bias  dengan  persamaan  berikut  ini  pada  persamaan  2.12
dan 2.13. Uraian hitungan dapat dilihat seperti berikut ini.
∆ = [ . ] × [
. .
. .
] =  [ .
. .
. ]
� =   [ .
. .
. ] +   .   × [
. .
. .
]   =  [ .
. .
. ]
Nilai weight yang telah di update dapat dilihat pada Tabel 3.13
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.13 Nilai Weight yang Telah Di-update pada n = 1
Node Hidden Weight
1 .
2 .
3 .
Bias .
10. Lakukan hal yang sama untuk n = 2 sampai n = 891 dengan langkah 1 sampai
9 dengan menggunakan nilai awal center dan weight yang di dapat pada n-1.
11. Lakukan  langkah 1-10 pada iterasi selanjutnya sampai nilai  center dan nilai
weight tidak berubah lagi dan menghasilkan nilai error yang kecil.
Pada akhirnya didapat nilai akhir  center dan nilai  weight yang tidak berubah. Nilai  akhir  center  dapat  dilihat  pada  Tabel  3.14  dan  nilai  akhir  weight  dapat
dilihat pada Tabel 3.15.
Tabel 3.14 Nilai Center Akhir
Hidden Node Nilai
Center
1 0.3664545980335454
2 0.27865818392134184
3 0.4166917293233083
Tabel 3.15 Nilai Weight Akhir
Hidden Node Nilai
Weight
1 0.035982847464890146
2 0.056416156514107585
3 -0.018242887407292956
Bias 0.33156795193391864
Universitas Sumatera Utara
3.7 Proses Pelatihan