pengelolaan Diabetes Mellitus di Indonesia kelompok umur berisiko tinggi menderita Diabetes Mellitus adalah kelompok umur 45 tahun ke atas PERKENI, 1998.
Diabetes Mellitus pada pasien 45 tahun umumnya adalah Diabetes Mellitus Tipe 2. Prevalensi Diabetes Mellitus makin meningkat dengan lanjutnya usia.
Beberapa ahli berpendapat bahwa dengan meningkatnya umur, intoleransi terhadap glukosa juga meningkat. Jadi untuk golongan umur usia dewasa tua
– usia lanjut diperlukan batas glukosa darah yang lebih tinggi daripada batas yang dipakai untuk
menegakkan diagnosis Diabetes Mellitus pada orang dewasa non usia intoleransi glukosa pada usia berkaitan dengan obesitas, aktivitas fisik yang berkurang,
kurangnya massa otot, penyakit penyerta, penggunaan obat-obatan, disamping karena pada usia lanjut terjadi penurunan sekresi insulin dan insulin resisten.
Menurut Jeffrey dalam Ikram, 1996, peningkatan kadar gula darah pada usia lanjutdewasa tua disebabkan beberapa hal, antara lain sebagai berikut :
1. Fungsi sel pankreas dan sekresi insulin yang berkurang. 2. Perubahan-perubahan karena usia lanjut sendiri yang berkaitan dengan
resistensi insulin, akibat berkurangnya massa otot dan perubahan vaskular. 3. Aktifitas fisik yang berkurang, banyak makan, badan kegemukan.
4. Keberadaan penyakit lain, sering menderita stres, operasi dan istirahat lama. 5. Sering menggunakan bermacam-macam obat-obatan.
6. Adanya faktor keturunan.
4.3.3 Distribusi pasien Diabetes Mellitus tipe 2 berdasarkan kadar glukosa darah
Dari hasil distribusi pasien Diabetes Mellitus tipe 2 berdasarkan kadar glukosa darah yang dikelompokan menjadi 4 kelompok, berdasarkan tingkat glukosa
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
darah pada saat pertama kali diperiksa yaitu, kadar glukosa darah 120-150 mgdl sebanyak 4 pasien 3, kadar glukosa darah 151-180 mgdl sebanyak 35 pasien
24, kadar glukosa darah 181-210 mgdl sebanyak 36 pasien 25, kadar glukosa darah 210 mgdl sebanyak 68 pasien 48. Hal ini menunjukan bahwa banyak
pasien Diabetes Mellitus tipe 2 memiliki memiliki kadar glukosa darah puasa yang termasuk dalam kategori buruk dalam pengendalian Diabetes Mellitus.
Pada keadaan Diabetes Mellitus, dimana terjadi retensi insulin maka menyebabkan aktifnya enzim fosforilase, yang mengakibatkan pemecahan glikogen
menjadi glukosa fosfat. Enzim glukosa fosfat yang biasanya dihambat oleh insulin, sekarang menjadi aktif oleh karena tidak ada insulin dan menyebabkan radikal fosfat
lepas dari glukosa dan keadaan ini menyebabkan glukosa bebas berdifusi kembali ke dalam darah. Sehingga pada Diabetes Mellitus, kadar gula darah meningkat
PriceWilson, 2005. Hiperglikemia dapat menimbulkan gejala-gejala yang terjadi akibat
hiperosmolaritas darah. Selain itu, terjadi glikosuria karena kapasitas ginjal menyerap glukosa telah terlampaui. Ekskresi molekul glukosa yang aktif secara
osmotis menyebabkan hilangnya sejumlah besar air diuresis osmotik. Dehidrasi yang terjadi mengaktifkan mekanisme yang mengatur asupan air sehingga timbul
polidipsia. Terjadi pengeluaran Na
+
dan K
+
melalui urin yang juga cukup banyak. Untuk setiap gram glukosa yang dikeluarkan tubuh kehilangan 4,1 kkal. Peningkatan
asupan kalori untuk menutupi pengeluaran ini akan menyebabkan peningkatan glukosa plasma lebih lanjut dan memperparah glukosuria, sehingga mobilisasi
protein endogen dan simpanan lemak serta penurunan berat tidak terhambat. Bila glukosa plasma secara episodik meningkat dalam jangka waktu tertentu, maka
sejumlah kecil hemoglobin A akan mengalami glikolisis non-enzimatik membentuk HbA
IC
. Albumin juga mengalami glikosilasi, dan albumin yang terglikosilasi
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id http:digilib.unej.ac.id
mengalami pertukaran lebih cepat, sehingga merupakan indeks fluktuasi yang lebih cepat pada kontrol pasien diabetes Ganong, 1998.
4.3.4 Distribusi pasien Diabetes mellitus tipe 2 berdasarkan kadar trigliserida