Pengaturan Gatekeeper sebagai Pihak Pelapor dalam Transaksi

penjual dan pengedar narkoba drug traffickers, para penyelundup, dan penjahat penjahat-penjahat lainnya untuk dapat memperluas kegiatannya. Meluasnya kegiatan-kegiatan kejahatan tersebut mengakibatkan meningkatnya biaya pemerintah untuk membiayai peningkatan upaya penegakan hukum dalam rangka memberantas kejahatan-kejahatan itu dan menanggulangi segala akibatnya. Disamping itu, pemerintah akan terpaksa meningkatkan biaya untuk merawat korban kejahatan misalnya untuk mengobati korban narkoba. Di antara akibat sosio ekonomi yang negatif itu adalah bahwa pencucian uang memindahkan kekuatan ekonomi pasar, pemerintah, dan warga negara kepada para penjahat. Besarnya kekuatan ekonomi yang dapat di himpun oleh para penjahat dari kegiatan mereka dalam melakukan pencucian uang itu dapat menimbulkan akibat yang tidak baik terhadap semua unsur masyarakat. Tidak mustahil dalam kasus- kasus yang ekstrem, hal itu dapat mengakibatkan terjadinya pengambilalihan kekuasaan pemerintah yang sah oleh pihak-pihak tertentu yang dibiayai oleh organisasi-organisasi kejahatan itu.

2.3 Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Terjadinya Tindak Pidana Pencucian Uang

Salah satu aspek penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan TPPU ialah peraturan perundang-undangan, baik dalam skala nasional maupun internasional. Oleh karena itu, berikut akan dijelaskan mengenai pengaturan gatekeeper sebagai pihak pelapor atas transaksi keuangan mencurigakan baik dalam perspektif hukum nasional dan hukum internasional.

2.3.1 Pengaturan Gatekeeper sebagai Pihak Pelapor dalam Transaksi

Keuangan Mencurigakan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang UU PPTPPU tidak memberikan definisi terkait dengan istilah gatekepeer, namun jika memahami gatekepeer sebagaimana telah diuraikan di atas, maka dapat dipahami bahwa gatekepeer adalah orang-orang profesi yang memiliki keahlian dalam menjalankan pekerjaannya. Gatekepeer dalam UU PPTPPU dapat dipahami adalah sebagai Pihak Pelapor. Karena Pihak Pelapor dalam UU PPTPPU merupakan profesi- profesi yang dalam menjalankan pekerjaannya memerlukan keahlian atau orang- orang profesional, yang pada intinya sama dengan apa yang telah dikemukakan di atas oleh para ahli tentang apa yang dimaksud dengan gatekepeer itu sendiri. Pasal 1 angka 11 UU PPTPPU menyatakan, Pihak Pelapor adalah Setiap Orang yang menurut Undang-undang ini UU PPTPPU wajib melaporkan laporan kepada PPATK, yang terdiri dari Penyedia Jasa Keuangan dan Penyedia Barang danatau Jasa lain. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan PPATK adalah lembaga independen yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana Pencucian Uang. 88 Laporan yang wajib dilaporkan kepada PPATK oleh Penyedia Jasa Keuangan meliputi 3 hal, yakni: 89 a. Transaksi Keuangan Mencurigakan; b. Transaksi Keuangan Tunai 90 dalam jumlah dalam jumlah paling sedikit Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah atau dengan mata uang asing yang nilainya setara, yang dilakukan baik dalam satu kali Transaksi 91 maupun beberapa kali Transaksi dalam 1 satu hari kerja; danatau c. Transaksi Keuangan 92 transfer dana dari dan ke luar negeri. Sedangkan laporan yang wajib diberikan oleh Penyedia barang danatau jasa lain adalah menyampaikan laporan Transaksi yang dilakukan oleh Pengguna Jasa dengan mata uang rupiah danatau mata uang asing yang nilainya paling sedikit atau setara dengan Rp500.000.000,00 lima ratus juta rupiah kepada PPATK. 93 88 Lihat Pasal 1 angka 2 UU PPTPPU. 89 Lihat Pasal 23 ayat 1 UU PPTPPU. 90 Pasal 1 angka 6 UU PPTPPU menyatakan, Transaksi Keuangan Tunai adalah Transaksi Keuangan yang dilakukan dengan menggunakan uang kertas danatau uang logam. 91 Pasal 1 angka 3 UU PPTPPU menyatakan, Transaksi adalah seluruh kegiatan yang menimbulkan han danatau kewajiban atau menyebabkan timbulnya hubungan hukum antara dua pihak atau lebih. 92 Pasal 1 angka 4 UU PPTPPU menyatakan, Transaksi Keuangan adalah Transaksi untuk melakukan atau menerima penempatan, penyetoran, penarikan, pemindahbukuan, pentransferan, pembayaran, hibah, sumbangan, penitipan, danatau penukaran atas sejumlah uang atau tindakan danatau kegiatan lain yang berhubungan dengan uang. 93 Lihat Pasal 27 ayat 1 UU PPTPPU.

2.3.2 Pengaturan dalam Perspektif Hukum Nasional dan Hukum Internasional