51
perputaran dana ke bank lainnya sesama bank syariah untuk mendapatkan keuntungan bagi hasil. Pada saat uang pendepositoan dari para nasabah sudah
disalurkan ke bank syariah lainnya dengan jenis simpanan yang sama yaitu deposito mudharabah, bank harus memilih jangka waktu yang sama pula yaitu 1
bulan agar pada saat jatuh tempo nasabah di BPRS Asri dengan membagikan bagi hasil kepada nasabah secara tepat waktu dan dana tersebut akan terus mengalami
perputaran dan BPRS Asri juga mendapatkan keuntungan bagi hasil dari bank lainnya.
4.4.6 Kondisi Makro Ekonomi
Secara makro ekonomi terdapat hubungan antara inflasi dengan tingkat bagi hasil. Besarnya bagi hasil yang ditetapkan oleh pihak bank akan
berpengengaruh pada kesediaan nasabah atau calon nasabah untuk tetap berinvestasi pada BPR Asri Madani Nusantara ini. Permintaan orang untuk
berinvestasi inilah yang akan mempengaruhi inflasi. Meskipun tingkat bagi hasil mempengaruhi inflasi, tapi bukan berarti
inflasi begitu saja terjadi. Sebaliknya inflasi akan mengalami peningkatan jika tingkat bagi hasil diturunkan, tetapi bukan berarti harus menurunkan tingkat bagi
hasil melainkan menurunkan inflasi karena inflasi itu sendiri merupakan suatu proses meningkatnya harga secara umum dan terus menerus berkaitan dengan
mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan juga banyaknya uang yang beredar. Sehingga untuk mengurangi adanya inflasi, maka tingkat bagi
hasil di BPRS Asri akan dinaikan, secara otomatis masyarakat akan menyimpan dana mereka didalam bank. Dalam keadaan seperti inilah permintaan masyarakat
untuk memegang uang tunai akan menjadi berkurang atau rendah karena masyarakat akan lebih mengalokasikannya ke dalam bentuk deposito. Seiring
jumlah uang beredar Jika terjadi inflasi, BPR Syariah Asri Madani Nusantara akan mengambil
keputusan yang mengharuskan untuk menaikkan rate bagi hasilnya agar nasabah tetap terus mendepositokan harta masyarakat ke dalam bank. Hal ini setidaknya
52
akan membantu berkurangnya inflasi di Indonesia, dan juga ekuivalen rate di BPRS Asri akan mengalami kenaikan.
Faktor-Faktor tersebut yang paling berpengaruh dalam penentuan besarnya nisbah bagi hasil adalah faktor kinerja keuangan, karena faktor tersebut juga
terkait dengan beberapa faktor yang lainnya. Kinerja keuangan yang terdapat di BPRS paling dipertimbangkan karena faktor tersebut dapat dilihat dengan
menganalisa keuangan yang terjadi pada setiap bulannya terutama mengenai jumlah likuiditas yang terdapat di dalam neraca apakah dalam keadaan meningkat
atau menurun, karena jika likuiditas bank mengalami kenaikan maka bank akan menaikkan nisbah bagi hasil terutama dari dana yaitu deposito dengan akad
mudharabah dari kesetaraan ekuivalen rate yang sudah ditetapkan untuk mengamankan posisi keuangan.
4.5 Perlakuan Akuntansi Berdasarkan PSAK 105 pada Deposito