PENGARUH INOVASI, LOKASI, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHDAP KEUNGGULAN BERSAING SOSIS GULUNG JURAGAN DIBANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRACT

THE EFFECT OF INOVATION, LOCATION, PRODUCT QUALITY AND PRICE TOWARD COMPPETITIVE ADVANTAGE OF SOSIS GULUNG JURAGAN IN

BANDAR LAMPUNG

By

Muhammad Kafi Prasetyo

The aims of this research are to know the effect of innovation, location, product quality and price toword advantage comppetitive of sosis gulug Juragan in Bandar Lampung. This research use explanative ressearch. The population in this research is sosis gulung Juragan consumer, with sample amount 75 person. Sampling technique in this research is incidental sampling with technique of linear regression analysis. The result of this research are in parcial innovation and location variable significantly affected to competitive advantages, product quality and price not significantly affected to competitive advantage. A while, semultaniously all variable independent significantly affected to competitive advantages sosis gulung Juagan in Bandar Lampung.


(2)

ABSTRAK

PENGARUH INOVASI, LOKASI, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING SOSIS GULUNG JURAGAN DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

Muhammad Kafi Prasetyo

Tujuan penelitian inia dalah untuk mengetahui pengaruh inovasi, lokasi, kualitas produk dan harga terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan yang ada di Bandar Lampung.Penelitian ini menggunakan penelitian explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian inia dalah konsumen sosis gulung Juragan, dengan jumlah sample sebesar 75 orang. Pengembilan sample pada penelitian ini adalah incidental sampling dengan teknik analisis linear berganda. Hasil penelitian ini adalah secara parsial inovasi dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing, kualitas produk dan harga tidak berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing. Sementara itu, secara silmutan variabel inovasi, lokasi, kualitas produk dan harga berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan yang ada di Bandar Lampung.


(3)

(4)

PENGARUH INOVASI, LOKASI, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHDAP KEUNGGULAN BERSAING SOSIS GULUNG JURAGAN

DIBANDAR LAMPUNG (Skripsi)

Disusun Oleh

MUHAMMAD KAFI PRASETYO 1016051051

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penetapan Harga ………. 20

2.2 Model Keunggulan Kompetitif……….. 22

2.3 Model Penelitian………. 27

4.1 Lokasi Sosis Gulung Juragan………. 45

4.2 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin……… 48

4.3 Data Responden Berdasarkan Usia……… 49

4.4 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan………... 51

4.5 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan……… 52

4.6 Data Responden Berdasarkan Rata-rata Penghasilan……… 54

4.7 Data Responden Berdasarkan Pengeluaran………... 56

4.8 Hasil Uji Normalitas………. 80


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1Jumlah Pesaing Sosis Gulung Juragan di Bandar Lampung……… 2

1.1Lokasi Sosis Gulung Juragan di Bandar Lampung………... 2

2.1Tipe-tipe Inovasi………. 14

3.1Variabel Penelitian dan definisi Operasional……….. 32

3.2Hasil Uji Validasi………... 36

3.3Hasil Uji reliabeitas………... 37

3.4Tabel R2 ………... 43

4.1Lokasi Sosis Gulung Juragan……….. 44

4.2Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Klamin……….. 47

4.3Karakteristik Responden Berdasarkan Usia……… 49

4.4Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan………. 50

4.5Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan……….. 52

4.6Karakteristik Responden Berdasarkan penghasilan perbulan………. 54

4.7Karakteristik Responden Berdasarka Pengeluaran Perbulan……….. 55

4.8Frekuensi Jawaban outlet yang unik……….. 57

4.9Frekuensi Pengemasan yang unik……….. 59

4.10 Frekuensi menawarkan Produk yang Sudah Dikenal……….. 60

4.11 Frekuensi Pengembangan Produk……… 61


(7)

4.13 Fekuensi Lokasi yang Strategis………. 63

4.14 Frekuensi Parkiran Yang Luas………... 64

4.15 Frekuensi Terdapat Pesaing Setiap Lokasi……… 65

4.16 Frekuensi Sosis Gulung Juragan Makanan yang Enak………. 67

4.17 Frekuensi Produk yang disajikan Bersih……….. 68

4.18 Frekuensi Memiliki Tampilan Menari……… 69

4.19Frekuensi Menu yang Bervariasi……….. 70

4.20Frekuensi Harga yang Terjangkau………. 71

4.21Frekuensi yang di Tawarkan Sebanding Kualitas Produk……… 72

4.22Frekuensi Harga yang ditawarkan bersaing dengan usaha sejenis………. 73

4.23Frekuensi Harga yang ditawarkan Sesuai dengan Kemampuan Konsumen…………. 74

4.24 Frekuensi Sosis Gulung Juragan Menawarkan Produk yang Berbeda……… 75

4.25 Frekuensi Produk yang di tawarkan produk yang tinggi……….. 76

4.26 Frekuensi Prouk yang di tawarkan produk yang Tinggi……….. 77

4.27 Frekuensi Sosis Gulung Juragan memiliki kualitas yang di pertahankan……… 78

4.28Frekuensi Sosis Gulung Juragan Merupakan produk yang Baru……….. 79

4.29Hasil Uji Multikolineritas……….. 81

4.30Hasil Uji Regresi Liner Berganda………... 83

4.31Hasil Uji R2 ………... 85

4.32Hasil Uji t………... 86


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI……….. i

DAFTAR TABEL………... ii

DAFTAR GAMBAR……….. iii

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

1.1Latar Belakang Masalah………. 1

1.2Rumusan Masalah……… 7

1.3Tujuan Penelitian……… 7

1.4Manfaat Penelitian………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA……… 10

2.1 Pengertian Pemasaran………. 10

2.2 Pengertian Inovasi………... 12

2.3 Pengertian Lokasi……… 16

2.4 Pengertian Kualitas Produk……… 18

2.5 Pengertian Harga………. 19

2.6 Keunggulan Bersaing………. 22

2.7 Penelitian Terdahulu……… 24

2.8 Kerangka Pemikiran………. 25

2.9 Hipotesis……….. 28

BAB III METODE PENELITIAN……….. 30

3.1 Tipe Penelitian………. 30

3.2 Populasi dan Sample……… 30

3.2.1 Populasi ………..………. 31

3.2.2 Sample……….. 30

3.3 Definisi Konseptual………. 32

3.4 Definisi Operasional……… 33

3.5 Skala Pengukuran Variabel………. 34

3.6 Jenis dan Sumber Data……… 34

3.7 Metode Pengumpulan Data………. 35

38 Teknik Analisis Data……… 36

3.8.1 Pengujian Istrumen Data……….. 36

3.8.1.1 Uji Validitas……….. 36

3.8.1.2 Uji Reliabilitas……… 37

3.8.2 Statistik Deskriptif……… 38

3.8.3 Uji Regresi Liner Berganda………. 39

3.8.3.1 Uji Asumsi Klasik………. 40

4BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………. 45


(9)

4.2 Hasil Analisis Data……… 47

4.2.1 Karakteristik Responden……… 47

4.3 Analisis Jawaban Responden………. 56

4.3.1 Variabel Inovasi……….. 55

4.3.2 Variabel Lokasi………... 60

4.3.3 Variabel Kualitas Produk……… 64

4.3.4 Variabel Harga……… 68

4.3.5 Variabel Keunggulan Bersaing……… 73

4.4 Hasil Pengujian Asumsi Klasik……….. 77

4.5 Pengujian Regresi Liner Berganda……… 80

4.6 Uji Hipotesis……….. 82

4.7 Pembahasan……… 86

4.7.1 Pengaruh inovasi terhadap keunggulan bersaing………. 87

4.7.2 Pengaruh lokasi terhadap keunggulan bersaing……… 89

4.7.3 Pengaruh kualitas produk terhadap keunggulan bersaing………… 90

4.7.4 Pengaruh harga terhadap keunggulan bersaing……… 92

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 95

5.1 Kesimpulan……… 95

5.2 Saran………. 96


(10)

(11)

(12)

(13)

Moto

Bersama allah segalanya mungkin

(FSPI)

Jangan menyerah apapun yang terjadi, jika meyerah

habislah sudah

(Top Ittipat)

Berdoa, ikhtiar dan qonaah

(Muhammad Kafi Prasetyo)


(14)

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat taufik dan

khidayatnya saya bisa menyelsaikan skripsi ini.

Dengan ini saya mempersembahkan skripsi ini kepada:

Orang tuaku, ayah dan ibu tersayang

Adik Fifi Dwi Puspitasari tersayang

Keluarga besarku yang selalu memberikan motivasi, do’a demi

kesuksesan dan keberhasilanku.

Seluruh guru dosen yang telah berjasa dalam membimbing, mengajar

dan mengarahkan serta memberikan ilmu untuk bekal dimasa depan.


(15)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang pada tanggal 9 juni 1992,

sebagai anak pertama dari dua bersoudara dari pasangan bapak

Agus Setyobudi dan Ibu Sri Wahyuni.

Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Tanjung

Senang diselsaikan tahun 2004. Pendidikan dilanjutkan pada Sekolah Menengah

Pertama di SMPN 9 Bandar Lampung dan diselsaikan pada tahun 2007. Penulis

mengeyam pendidikan tingkat Sekolah Menegah Atas di SMAN 15 Bandar

Lampung yang diselsaikan tahun 2010.

Pada tahun 2010, penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi

Bisnis FISIP Unila melalui jalur test seleksi nasional. Pengalaman organisasi

Kadiv Humas Kompa Unila, Anggota Fspi, Hmj dan anggota TDA lampung. Pada

tahun 2013 penulis berkesempatan menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

Tematik Univesitas Lampung di Desa Mulyosari, Kecamatan Pasir Sakti, Lampung

Timur.


(16)

SANWACANA

Assalamualikum wr.wb,

Alhamdulilahi rabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas taufik dan hidayahnya, skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam tidak lupa penulis haturkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Skripsi ini berjudul ‘ Pengaruh Inovasi, Lokasi, Kualitas Produk dan Harga terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan di Bandar Lampung’ merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada berbagi pihak yang telah banyak membantu hingga selesainya skripsi ini, antara lain:

1. Bapak Drs. H. Agus Hadiawan, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M.M selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yuliyanto, M.S selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairulsyah, S.Sos, M.H. selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(17)

5. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B selaku Kepala Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung.

6. Ibu Dr. Barohroh Lestari, S.Sos., M.A.B Selaku Pembahas. Terima kasih banyak atas saran, bantuan, dan nasihat-nasihat yang diberikan kepada penulis sehingga dapat membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Ahmad Rifa’I S.Sos., M.A Selaku Pembimbing Utama. Terima Kasih banyak telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, kritik, saran, bantuanya, ilmu, motivasi dan meluangkan waktunya untuk mendengar keluh kesah penulis dalam menyelsaikan skripsi ini.

8. Bapak Hartono S.Sos., M.A. Selaku Pembimbing Kedua. Terima Kasih telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, kritik dan saran serta arahan dalam proses penyelsaian skripsi ini.

9. Bapak Suprihatin Ali Selaku Dosen Pembimbing Akademik.

10.Ibu Mertayana selaku staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis. Terima kasih untuk semua bantuan dan waktunya dalam membantu proses penyelesainya skripsi ini.

11.Seluruh dosen Ilmu Administrasi Bisnis Unila yang telah memberikan ilmu dan pengetahuanya yang bermanfaat kepada penulis sehingga dapat membantu dalam penyelsaian skripsi ini.

12.Ayah dan Ibu tersayang yang tak pernah berhenti mendoakan disetiap sujudnya, mendidik dan membesarkan dengan penuh kesabaran dan semangat serta motivasinya yang tiada henti untuk masa depan kesuksesanku.

13.Adiku tersayang Fifi Dwi Puspitasari. Terima kasih atas bantuan dan doa yang sangat membantu dalam menyelsaikan skripsi ini.


(18)

14.Sahabat-sahabat tercinta Nuhada, Deris, harry Chandra,Ifan ,Mustaqim Devi, Ade, Hari Hardianto, Fahmi, Rusland, Andi dan Ari. Semoga kelak menjadi orang yang bermanfaat bagi agama dan lingkungan sekitar.

15.Keluarga Besar Abi 2010 Rizky, Ferdy , Lisa, Melisa, Intan, Tara, Luci, Manda, Icha, Nurul, Intria, Dian, Yoga, Alim, Ferman, Zutama, Made, Dody, Solihin, Boby, Danil, Eriansyah, Puji, Ratna, Meika, Terra, Septi, Olla, Sespana, Indah, Agung, Weny, dan semua teman Abi 2010 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih atas bantuan, kritik, saran kebersamaan dan telah membantu menyelsaikan skripsi ini.

16.Mbak Erinda Selaku Owner Sosis Gulung Juragan dan seluruh karyawan, terima kasih sudah memberikan dan membantu dalam menyelsaikan skripsi ini selamat atas bukanya restoran baru semoga semangkin sukses.

17.Teman-Teman Komunitas TDA Wilayah dan TDA Kampus terima kasih atas ilmu bisnis yang telah diberikan. Teman-teman IIBF (Indonesia Islamic bussnis forum) yang telah mengajarkan dan membuka pandangan bagaimana bisnis sesuai dengan syariat islam. Keluarga Besar Ikhtiar Indonesia yakni ak Hengki, Uyay, Ayu, Rizki, Rian, Yudi, Devi, Agung A semoga kelak impian dan cita-cita tercapai seiring dengan doa dan ikhtiar. 18.Keluarga Besar YAFE (Young academy for entrepreneur) mbak rini dan mbk rina, idam,

gery, bung elun, Mbk diah, Anggun, Cofi, dan Mentor-Mentor Mas Zaki, pak Herman, Pak Zulhizar dan yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Bandar Lampung, 16 Desember 2014


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini dunia bisnis di Indonesia mengalami perubahan yang sangat pesat, hal ini terlihat dari munculnya bisnis baru, mulai dari bisnis yang berawal dari rumahan sampai bisnis yang sudah memiliki banyak cabang diberbagai tempat. Dalam perkembangan bisnis rumahandi indonesia salah satu usaha yang dilirik oleh pelaku usaha adalah berkembanganya usaha kuliner yang memiliki masa depan cukup cerah untuk dijalankan karena kuliner merupakan bahan kebutuhan manusia yang bersifat primer, dan membuat usaha ini menjadi salah satu usaha yang sangat diminati. Sehingga fenomena ini membuat semakin suburnya perkembangan bisnis usaha di bidang kuliner akhir-akhir ini.

Bila diamati dinamisme perkembangannya usaha kuliner atau usaha makanan, banyak para pelaku usaha harus dapat bersaing dengan pelaku usaha kuliner lain yang menjalankan usaha yang sama. Untuk memenangkan persaingan tersebut para pelaku usaha harus memiliki keunggulan bersaing yang dimiliki oleh perusahaannyadalam memperoleh konsumen dan pelanggan. Keunggulan bersaing adalah suatu keunggulan diatas pesaing yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih kepada konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau dengan


(20)

2

menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung dengan menetapkan harga yang mahal (Kotler dan Armstrong, 2001).

Di Bandar Lampung sendiri terdapat usaha yang menerapkan keunggulan bersaing bagi perusahaannya yakni perusahaan sosis gulung Juragan,perusahaan ini merupakan perusahaan yang dimiliki perseorangan yang menjual olahan makanan sosis yang bervariatif. Perusahaan sosis gulung Juragan berdiri 9 juli 2013 dan kini sosis gulung juragan memiliki 30 karyawan dengan membawahi 10 outlet yang tersebar di Bandar Lampung dengan omset 200 juta/bulan.

Dengan kesuksesan dalam menawarkan olahan makanan sosis dan terus meningkatnya penjualan,hal ini membuat banyak usaha-usaha baru mengikuti jejak sosis gulung Juragan sebagai folower dalam menawarkan produk yang sama.terdapat beberapa branding seperti Mrs Sosis, Sosis Gaol,Sogumi (Sosis gulung mie), Raja Sosis sehingga menimbulkan persaingan dalam mendapatkan konsumen. Hal ini terlihat di tabel dibawah ini:

Tabel 1.1

Jumlah Pesaing Sosis Gulung Juragan Dibandar Lampung

No Lokasi Jumlah

Pesaing 1 Chandra Super-Store 2

2 Simpur Center 0

3 Unila 6

4 Central Plaza 2

5 Chandra Ki Maja 3

6 PKOR Way Halim 4

7 Chanmart Pahoman 3

8 UBL foodcourt 2

9 Giant Labuhan Ratu 1 10 Lotus Tj. Karang 2


(21)

3

Dalam tabel 1.1 menjelaskan terdapat sejumlah pesaing persaingan tertinggi terjadi di Unila yang merjumlah 6 pesaing yang tersebar di walayah kampus yakni Jl. Soemantri bojonegoro dan kampung baru. Dan untuk jumlah persaingan terendah terdapat pada autlet dilokasi mall simpur yang tidak memiliki jumlah pesaing disekitar lokasi tempat berdirinya sosis gulung Juragan. Saat ini jumlah pesaing yang menjual sosis gulung Juragan yang tersebar di Bandar Lampung berjumlah 25 oulet hal itu diperkirakan akan terus bertambah dengan semangkin minatnya konsumen dalam membeli sosis gulung dan masih banyak lokasi-lokasi yang ada di Bandar Lampung belum dijadikan lokasi dalam menjual produk tersebut.

Dengan semangkin meningkatnya jumlah pesaing yang menawarkan produk yang sama, membuat sosis gulung Juragan harus dapat menyiapkan strategi-strategi sebagai salah satu respon dalam meniyapkan persaingan. Dan beberapa starategi yang digunakan salah satunya dengan melakukan inovasi, lokasi, kualitas produk dan harga dengan tujuan inovasi akan dapat memberi sesuatu yang berbeda terhadap pesaing, dan pemilihan lokasi yang baik sesuatu dengan target pasar yang sesuai, dan tetap menjaga dan meningkatkan kualitas produk serta melakukan penetapan harga yang sesuai dengan manfaat dari mengkonsumsi sosis gulung Juragan.

Dalam menerapkan strategi keunggulan bersaing salah satu hal yang dilakukan oleh sosis gulung Juragan dengan melakukan beberapa hal salah satunya adalah melakukan inovasi yang terdapat pada produk, sehingga menimbulkan kesan makan sosis yang berbeda. Inovasi yang dilakukan sosis gulung Juragan bertujuan


(22)

4

untuk meningkatkan nilai tambah produk selain itu inovasi yang dilakukan dengan membuat pengemasan dan layout memberiki ciri khusus yang menimbulkan kesan yang berbeda dimata konsumen.

Selain menerapkan inovasi yang berbeda usaha sosis gulung Juragan memiliki lokasi yang tepat dalam menawarkan produknya, penerapan tersebut dilakukan dengan tujuan agar aksesibilitas konsumen mudah dalam menjangkau setiap cabang tempat usaha karena faktor kedekatan pasar merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi (Herjanto,2008).

Tabel 1.2

Lokasi Sosis Gulung Juragan di Bandar Lampung tahun 2014 No. Kode Lokasi

1. BL-001 Chandra Super-Store 2. BL-002 Simpur Center 3. BL-003 Unila

4. BL-004 Central Plaza 5. BL-005 Chandra Ki Maja 6. BL-006 PKOR Way Halim 7. BL-007 Chanmart Pahoman 8. BL-008 UBL foodcourt 9. BL-009 Giant Labuhan Ratu 10. BL-010 Lotus Tj. Karang

Sumber: Laporan Keuangan Sosis Gulung Juragan Tahun 2014

Tabel 1.2 menunjukan bahwa jumlah lokasi yang di tempati perusahaan sosis gulung Juragan berjumlah 10 lokasi, penetapan lokasi itu ditempatkan di beberapa pusat keramaian dan supermarket yang ada di Bandar Lampung. Penempatan outlet sosis gulung di lokasi supermarket berjumlah 7 outlet, dan untuk pusat keramaian dalam hal ini kampus terdapat 2 outlet yaitu di UBL foodcourt dan Unila sedangkan 1 outletnya lagi terletak di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Way Halim.


(23)

5

Dalam dunia usaha penerapan strategi merupakan hal yang sangat penting untukmengalahkan pesaing salah satu strategi lain yang digunakan sosis gulung Juragan dengan carameningkatkan kualitas produknya. Dengan kata lain, pelaku usaha ini menciptakan kualitas produk yang baik dibandingkan dengan kualitas yang dilakukan oleh pesaing sehingga dapat memenuhi harapan dari konsumen dan pelanggan. Menurut pendapat Kotler dan Armstrong (2008) bahwa kualitas produk merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing. Dari pendapat itu dapat disimpulkan bahwa sebuah usaha akan dapat bersaing dengan pelaku usaha yang lain dengan tetap menjaga dan meningkatkan kualiatas produk yang di tawarkannya.

Dalam melaksanakan aktifitas penjualan pelaku usaha sosis gulung Juragan mematok harga yang terjangkau konsumen, penetapan harga merupakan hal yang penting karena harga bersentuhan secara langsung dengan konsumen untuk memilih suatu produk pada dasarnya konsumen memilih produk bertujuan untuk merasakan nilai dan manfaat yang ada pada produk tersebut, sehingga apabila harga yang di tawarkan relatif terjangkau atau ekonomis konsumen akan lebih tertarik dalam mengkonsumsi produk tersebut.

Menurut Tjiptono (2008) harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan pembeli yaitu peranan alokasi dan peranan informasi. Peranan alokasi dari harga adalah untuk membantu para konsumen untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertingi yang diharapkan berdasarkan kekuatan pembelianya, sehingga dengan adanya penetapan harga tersebut konsumen dapat mengalokasikan sendiri dan mengukur kemampuan


(24)

6

membeli dari sebuah produk untuk dapat dikonsumsi. Sedangkan peranan informasi fungsi harga dalam mendidik mengenai faktor produk misalnya kualitas yang diberikan produk itu dengan asumsi bahwa harga yang tinggi atau mahal mencerminkan kualitas yang tinggi. Oleh karena itu pelaku usaha harus memperhatikan faktor harga yang sangat mempengaruhi pada konsumen dalam memutuskan pembelian terhadap suatu produk untuk di konsumsi, sehingga secara tidak langsung dengan harga yang relatif lebih rendah akan membuat sebuah usaha memenangkan persainganpada kualitas produk yang sama.

Penelitian terdahulu yang dilakukan Kurniawan (2013) inovasi produk, lokasi dan tata letak berpengaruh positif terhadap keunggulan bersaing.Sedangkan penelitian Wulandari (2013) menyebutkan kualitas produk, kualitas layanan dan lokasi memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap kepuasan konsumen.Penelitian yang dilakukan oleh Amanah (2010) menyatakan harga dan kualitas produk memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap kepusan pelanggan. Menurut Craven (2000) kepuasan pelanggan merupakan salah satu alat analisis dari keunggulan bersaing perusahaan.

Dari latar belakang yang dipaparkan di atas,peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Inovasi, Lokasi,Kualitas Produk, Dan Harga Terhadap Keunggulan Bersaing Sosis Gulung Juragan Di Bandar Lampung”.


(25)

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh inovasi terhadap keunggulaan bersaing di usaha sosis gulung Juragan?

2. Seberapa besar pengaruh lokasi produk terhadap keunggulan bersaing di usaha sosis gulung Juragan?

3. Seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap keunggulan bersaing di usaha sosis gulung Juragan?

4. Seberapa besar pengaruh harga terhadap keunggulan bersaing usaha sosis gulung Juragan?

5. Seberapa besar pengaruh inovasi, lokasi, kualitas produk dan harga terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mengetahui dan menjelaskan besarnya pengaruh inovasi terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan.

2. Mengetahui dan menjelaskan besarnya pengaruh lokasi terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan.

3. Mengetahui dan menjelaskan besarnya pengaruh kualitas produk terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan.


(26)

8

4. Mengetahui dan menjelaskan besarnya pengaruh harga terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan.

5. Mengetahui dan menjelaskan besarnya pengaruh inovasi, lokasi, kualitas produk, dan harga terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut: 1. Secara Praktis

Hasil penelitian ini di harapkan mampu memberikan informasi dan sebagai alat pertimbangan dalam mengambil keputusan sebagai pelaku usaha dalam menentukan aspek-aspek yang bertujuan untuk memengkan persaingan di dunia usaha kuliner atau makanan.


(27)

9

2. Secara Teoritis

Untuk menambah wawasan mahasiswa dalam keilmuan Administrasi Bisnis khususnya pada hubungan inovasi, lokasi,kualitas produk dan harga terhadap keunggulan bersaing dengan harapan dapat di lakukan studi yang lebih lanjut di masa yang akan datang.


(28)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain (Kotler dan Armstrong, 2001). Dengan kata lain pemasaran adalah usaha yang dilakukan individu atau kelompok dalam mendapatkan keinginanan dan kebutuhan produk yang berupa barang atau jasa untuk mengambil manfaat dari produk tersebut.

Untuk mendefinisikan misi dan tujuan perusahaan, pemasaran berperan dalam pencapaian tujuan strategis, sehingga proses pemasaran dan kekuatan dapat mempengaruhi strategi pemasaran yang bertujuan untuk memenangkan persaingan. Proses pemasaran (marketing process) adalah proses yang menganalisa peluang pemasaran, menyelidiki pasar sasaran, mengembangkan bauran pemasaran dan mengatur usaha (Kotler dan Armstrong, 2001).

Dalam merancang strategi pemasaran keunggulan kompetitif (keunggulan perusahaan) dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan secara terus-menerus membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai


(29)

10

yang diberikan oleh produk, harga, distribusi dan promosi terhadap pesaing dekatnya.

Dalam memasarkan sebuah produk barang atau jasa perusahaan harus dapat memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen. Sehingga pemasaran bertujuan memberikan kepuasan kepada konsumen dan memenuhi harapan yang diinginkan dengan mengkonsumsi produk tersebut dan pada akhirnya perusahaan yang menyediakan kebutuhan yang sesuai yang diinginkan dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan dapat bersaing dengan perusahaan lain yang menyediakan produk yang sama. Sedangkan dalam proses pemenuhan kebutuhan tersebut menjadi sebuah konsep pemasaran yaitu pemenuhan produk (product), penetapan harga (price), pengiriman barang (place) dan mempromosikan barang (promotion). Konsep pemasaran tersebut lebih dikenal sebagai marketing mix.

Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran (Kotler dan Armastong, 2001). Marketing mix (bauran pemasaran) dapat di kumpulkan empat kelompok variabel yaitu:

1. Produk (Product)

Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran.

2. Harga (Price)

Harga adalah sejumlah uang yang harus di bayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk.


(30)

11

3. Distrbusi (Place)

Tempat adalah meliputi aktivitas perusahaan agar produk mudah di dapatkan konsumen sasaranya.

4. Promosi (Promotion)

Promosi adalah berbagai kegiatan yang di lakukan oleh perusahaan untuk konsumen sasaran agar membelinya.

Marketing mix menjadi penting mengingat bauran pemasaran sangat di pengaruhi oleh keputusan perusahaan dalam menempatkan pasar dengan kata lain marketing mix sangat berpengaruh dalam menempatkan segmentasi pasar (sasaran pasar) yang diinginkan perusahaan untuk menawarkan produk berupa barang dan jasa kepada konsumen.

Selain untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, pemasaran berfungsi untuk memenangkan persaingan dengan mempertahankan pelanggan. Sehingga diperlukan sebuah manajemen pemasaran sebagai analisis, perencanaan, penerapan, dan pengendalian program yang dirancang untuk membagun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi (Kotler dan Amstrong, 2001).

2.2 Inovasi

Inovasi adalah suatu mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk


(31)

12

yang inovatif serta meningkatkan pelayanan yang memuaskan untuk pelanggan (Hurley dan Hult, 1998). Dari definisi ini peneliti menyimpulkan inovasi merupakan sesuatu yang bersifat baru yang baru ditemukaan berupa barang, atau jasa yang memberikan nilai tambah dengan tujuan memuaskan konsumen sehingga pada akhirnya inovasi menjadi salah satu keunggulan yang dimiliki perusahaan.

Pada dasarnya inovasi memiliki pengertian yang berbeda dilihat dari persaingan yang dilakukan antar perusahaan ataupun strategi yang digunakan dalam memenangkan persaingan Narver dan Slater (1990) menyatakan inovasi terdiri dari lima unsur yaitu:

1. Memperkenalkan produk baru atau perubahan kualitatif pada produk yang sudah ada.

2. Memperkenalkan proses baru ke industri. 3. Membuka pasar baru.

4. Mengembangkan sumber pasokan baru pada bahan baku atau masukan lainnya.

5. Perubahan pada organisasi industri.

Inovasi tidak hanya berfokus pada penciptaan produk dan gagasan baru tetapi inovasi juga dapat dilakukan pada organisasi industri, perubahan organisasi industri memberikan manfaat untuk perkembangan setiap perusahaan yang terlibat didalamnya karena dapat memberikan persaingan sesama perusahaan dalam membuat sebuah produk yang sama dan pada akhirnya perusahaan yang mampu


(32)

13

memberi sesuatu manfaat yang besar akan memenangkan persaingan. Melihat dari jenisnya terdiri empat jenis inovasi menurut Hubies dalam Syahroni dan Sudirman (2012) yaitu:

1. Penemuan

Penemuan adalah kreasi suatu produk, jasa dan proses yang sudah ada. 2. Pengembangan

Pengembangan suatu produk, jasa atau proses yang sudah ada. Konsep ini menjadi aplikasi ide yang berbeda.

3. Duplikasi

Peniruan suatu produk, jasa dan proses yang telah ada meskipun demikian duplikasi bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. 4. Sintesis

Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga menjadi produk yang diduplikasi dengan cara baru.

Indikator untuk konsep variabel inovasi dalam penelitian menurut (Hurley dan Hult, 1998) dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Perluasan produk. 2. Peniruan produk. 3. Produk baru.


(33)

14

Berdasarkan berbagai pengertian dari inovasi, ukuran inovasi dibagi menjadi dua kelompok yaitu ukuran yang berhubungan dengan autput dan input. Ukuran

output misalnya (Hermana, 2009):

1. Produk atau proses baru atau yang dikembangkan.

2. Persentase penjualan dari produk atau proses yang baru tersebut. 3. Kekayaan intelektual yang dihasilkan (paten, merek, desain). 4. Kinerja perusahaan.

Sedangkan ukuran inovasi yang berkaitan dengan input (Hermana, 2009) adalah: 1. Investasi dibidang penelitian dan pengembangan.

2. Kekayaan intelektual.

3. Biaya akusisi teknologi baru. 4. Biaya produksi pertama baru.

5. Asset tak terwujud misalnya goodwill.

6. Biaya pemasaran dan pelatihan untuk produk baru. 7. Perubahan organisasi dan metode manajerial.

Tabel 2.1 Tipe-tipe Inovasi

No Tipe Inovasi Karakteristik

1 Inovasi produk Produk jasa atau kombinasi keduanya yang baru

2 Inovasi proses Metode baru dalam menjalankan kegiatan yang bernilai tambah misalnya distribusi atau produksi) yang lebih baik atau murah 3 Inovasi organisasional Metode baru dalam mengelola, mengkordinasi dan mengawasi

pegawai, kegiatan dan tanggung jawab

4 Inovasi bisnis Kombinasi produk, proses dan sistem organisasional yang baru Sumber: Narver dan Slater (1990)


(34)

15

Inovasi terdapat beberapa tipe dan karakteristik (Narver dan Slater, 1990) dan masing-masing karakteristik dijelaskan dalam tabel 2.1 dimana terdapat 4 tipe inovasi yaitu inovasi produk, inovasi proses, inovasi organisasional dan inovasi bisnis. Inovasi bisnis merupakan inovasi yang menerapkan usaha untuk mendapatkan produk yang baru dengan menggunakan metode yang berbeda dari yang lainya sehingga dapat mempermudah pengelolaan, pengkordinasian dan pengawasan yang dilakukan perusahaan terhadap perusahaan dengan kata lain inovasi bisnis adalah penggabungan antara tiga inovasi yaitu inovasi produk, inovasi proses dan inovasi organisasional.

2.3 Pengertian Lokasi

Lokasi adalah letak toko atau pengecer pada daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba (Swastha, 2000). Lokasi adalah tempat toko yang paling menggantungkan yang dapat dilihat dari jumlah rata-rata halayak yang melewati toko itu setiap harinya, persentasi khalayak yang mampir ke toko. Persentasi mampir dan kemudian membeli serta nilai pembelian perpenjualan (Kotler, 1997). Sedangkan menurut Lupiyoadi (2001) mendefinisikan lokasi adalah tempat di mana perusahaan harus bermarkas melakukan operasi. Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:

1. Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan), apabila adanya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting .perusahaan sebaiknya memilih tempat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau dengan kata lain harus strategis.


(35)

16

2. Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

3. Pemberi jasa pada konsumen tidak bertemu langsung, berarti service provider dan konsumen berinteraksi malalui sarana tertentu seperti telepon, komputer dan surat-surat.

Dalam menempatkan sebuah usaha salah satu yang diperhatikan perusahaan adalah dengan memperhatikan lokasi, lokasi yang baik akan mempermudah konsumen dalam menjangkaunya. Pemilihan lokasi yang baik, merupakan keputusan yang sangat penting. Pertama, karena keputusan lokasi mempunyai dampak yang permanen dan jangka panjang, apakah lokasi itu dibeli atau disewa. Kedua, lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan dimasa mendatang (Lamb, 2001) penentuan lokasi yang salah akan membuat sebuah usaha tidak akan bertahan lama atau tutup sehingga lokasi merupakan hal yang perlu diperhatikan perusahaan yang ingin membuka sebuah usaha.

Tjiptono (2006) mengungkapkan dalam menentukan sebuah lokasi perusahaan sebaiknya harus mempertimbangkan sebagai berikut:

1. Akses yaitu kemudahan dalam menjangkau. 2. Visiabiabilitas yaitu kemudahan untuk dilihat. 3. Lalu litas ada 2 hal yang harus di perhatikan yaitu:

a. Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang yang besar terjadinya implus buying.


(36)

17

b. Kepadatan dan kemacetan bisa menjadi hambatan. 4. Tempat parkir luas dan aman.

5. Ekspansi yaitu tersedianya tempat yang luas untuk perluasan kemudian hari.

6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 7. Persaingan yaitu lokasi dengan pesaing sejenisnya.

8. Peraturan pemerintah. Peraturan pemerintah yang berbeda disetiap tempat membuat perusahaan harus selektif dalam menetapkan lokasi usahanya, peraturan pemerintah yang merugikan perusahaan harus dihindari atau diminimalkan

2.4 Pengertian Kualitas Produk

Kualitas menurut Kotler dan Keller (2006) kualitas adalah is the totality of features and characteristic of product or service that bear on its ability to satisfy stated or implied needs. Kualitas adalah keseluruhan corak dan karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang menunjang kemampuan untuk memusakan pelanggan pelanggan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya


(37)

18

tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainya (Kotler dan Armstrong, 2006).

Menurut Kotler dan Keller (2001), terdapat dua demensi kualitas produk, yaitu:

1. Quality product

In here,product quality means performance quality the ability of a product to perform its fuction. Dalam demensi kualitas, kualitas produk sama dengan kualitas performa, yaitu kemampuan dari sebuah produk untuk menjalankan fungsinya .

2. Quality consistency

Here, product quality means conformance quality-freedom from defect and consistence in delivering a targeted level of performance. Dalam dimensi konsistensi kualitas, kualitas produk sama dengan conformance quality, yaitu kebebasan dari kerusakan sebuah produk dan konsisten di dalam tingkat performa yang sudah di targetkan.

2.5 Pengertian Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunkan produk atau jasa tersebut (Kotler dan Armstrong, 2010). Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, semua elemen lainya hanya mewakili harga .harga adalah juga satu elemen yang paling fleksibel dari bauran pemasaran (Kotler dan Armstrong, 2001).


(38)

19

Pada dasarnya faktor penetapan harga sebuah perusahaan di pengaruhi baik oleh faktor-faktor eksternal perusahaan maupun faktor eksternal lingkunganya (Kotler dan Armstrong, 2001). Faktor-faktor internal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga antara lain: tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, dan organisasi perusahaan. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi penetepan harga adalah sifat pasar, permintaan, persaingan dan faktor lingkungan lainya seperti (ekonomi, penjual, dan pemerintah).

Sebuah perusahaan perlu strategi untuk menetapkan harga yang sering kali berubah-ubah, sehingga perusahaan perlu mencari satu susunan harga yang memaksimalkan keuntungan dari keseluruhan bauran produk. Berikut setrategi yang dapat dilakukan perusahaan dalam menetapkan harga bauran produk menurut Kotler dan Armstrong (2001):

1. Penetapan harga lini produk.

Penetapan tingkatan-tingkatan harga antara berbagai produk dalam sebuh lini produk berdasarkan perbedaan biaya antara produk, evaluasi pelanggan terhadap sifat-sifat yang berbeda dengan harga pesaing.

2. Penetapan harga produk pilihan.

Penetapan harga dari produk pilihan ataupun terlengkap bersama produk utama.

3. Penetapan harga produk terikat.

Penetapan suatu produk harga untuk produk-produk yang harus digunakan bersama suatu produk utama.


(39)

20

4. Penetapan produk sampingan.

Penetapan harga produk sampingan yang kurang bernilai agar dapat terbebas darinya.

5. Penetapan harga paket produk.

Penetapan harga paket-paket produk yang dijual bersamaan. Penetapan harga produk menggabungkan produk-produk yang berbeda-beda dan mengkobinasikan keseluruhan produk menjadi satu paket harga, penetapan harga paket produk biasanya berharga lebih murah karena terdapat setiap potongan harga dari setiap produk yang dijual dibanding dengan menjual satu produk saja.

Keputusan dan penetapan harga dari sebuah perusahaan ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal lingkungan (Kotler dan Armsrong, 2001).

Sumber: Kotler dan Armstrong (2001)

Gambar 2.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi penetapan harga antara lain tujuan pemasaran, strategi bauran pemasaran, organisasi perusahaan sedangkan faktor eksternal yang dimaksud disini adalah dalam menetapkan harga sebaiknya

Faktor-faktor internal

1. Tujuan pemasaran 2. Strategi bauran pemasaran 3. Biaya 4. Pertimbangan organisasi Keputusan Penetapan Harga Faktor-faktor eksternal

1. Sifat pasar dan permintaan pesaing 2. Persaingan

3. Faktor lingkungan (ekonomi, penjual, pemerintah)


(40)

21

perusahaan mempertimbangkan dari faktor lingkungannya sebagai contoh faktor eksternal ekonomi yang sedang terjadi seperti resensi,inflasi dan tingkat suku bunga (Kotler dan Armstrong, 2001).

Dalam merubah dan penetapan harga perusahaan harus mempertimbangkan reaksi pesaingnya (Kotler dan Armstrong, 2010) antisipasi pesaing dialukan dengan melihat reaksi pesaing terhadap perubahan yang terjadi dan melihat prilaku pesaing yang cendung mengikuti penetapan harga atau tidak mengkuti sehingga tidak akan terjadi perbedaan harga yang terjadi pada setiap perusahaan yang membingungkan konsumen.

2.6 Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing adalah suatu keunggulan diatas pesaing yang di peroleh dengan menawarkan nilai lebih kepada konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung penetapan harga lebih mahal (Kotler dan Armsrong, 2001).

Konsumen biasanya memilih produk dan jasa yang memberikan nilai terbaik bagi mereka dan sebuah perusahaan dapat memposisikan dirinya sebagai perusahaan sebagai perusahaan yang menyediakan nilai yang tinggi kepasar sasaran tertentu, baik dengan menawarkan harga yang lebih rendah atau dengan menyediakan manfaat lebih untuk mendukung kebijakan harga yang tinggi.


(41)

22

Strategi bersaing merupakan pencarian akan posisi bersaing yang menguntungkan didalam industri, area fundamental tempat persaingan terjadi. Strategi bertujuan menggunakan posisi yang menguntungkan dan dapat dipertahakan terhadap kekuatan-kekuatan yang menentukan persaingan industri (Porter, 1994). Terdapat indikator yang digunakan dalam mengukur keungggulan bersaing yaitu (Bharadwaj, 1993):

1. Keunikan produk

Keunikan produk adalah keunikan yang dimiliki produk yang dihasilkan perusahaan sehingga membedakan dari produk pesaing atau pada umumnya di pasaran. Sebagai sebuah trobosan yang dihasilkan perusahaan dalam menungkan ide-ide atau gagasan sehingga menciptkan sesuatu yang berbeda atau unik dari yang lain (pesaing) sehingga memiliki daya tarik pelanggan.

2. Kualitas produk

Kualitas produk adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan. Pintar dalam memilih bahan baku yang bermutu tinggi sehingga menghasilkan kualitas yang baik dibandingkan pesaing.

3. Harga yang kompetitif

Harga pesaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan harga yang mampu bersaing dengan pasar. Dengan terciptanya suatu produk yang unik dan berkualitas, perusahaan harus bisa menyesuaikan harga supaya harga tersebut sesuai dengan daya beli pelanggan (terjangkau) dalam kata lain tidak membebankan pelanggan.


(42)

23

Tujuan yang dilakukan perusahaan adalah untuk tercapinya keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Padangan yang berbasis sumber daya dan kemampuan untuk menciptakan keunggulan kompetitif yang pada akhirnya menghasilkan penciptaan nilai unggul. Diagram berikut menggabungkan pandangan berbasis sumber daya dan posisi untuk menghasilkan konsep keunggulan kompetitif.

Sumber: Porter (1993)

Gambar 2.2 Model Keunggulan Kompetitif

Diagram diatas menjelaskan dalam menciptakan keunggulan bersaing, perusahaan harus memperhatikan beberapa faktor yakni:

1. Sumber daya dan kemampuan. Menurut pandangan berbasis sumber daya, untuk mengembangkan keunggulan kompetitif, perusahaan harus memiliki suber daya dan kemampuan yang lebih unggul dari pesaingnya. Tanpa keunggulan ini, para pesaing hanya bisa meniru apa yang perusahaan lain lakukan dab keuntungan apapun dengan cepat dan menghilang.

2. Sumber daya asset perusahaan berguna untuk menciptkan keunggulan biaya atau difrensiasi dan bahwa beberapa pesaing dapat memperoleh dengan mudah.

Sumber Daya

Kompetensi Khusus

Kemampuan

Keunggulan Biayaatau

keuntungan Diferensiasi Penciptaan Keunggulan


(43)

24

3. Kemampuan perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya secara efektif. Contoh dari kemampuan adalah kemampuan untuk menbawa produk ke pasar lebih cepat dari pesaing. Kemampuan tersebut tertanam dalam rutinitas organisasi dan tidak mudah didokumentasikan sebagai prosedur dan demikian sulit bag pesaing untuk meniru.

2.7 Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Kurniawan (2013) yang menjelaskan hasil penelitian yang berhubungan dengan pengaruh inovasi produk, lokasi, tata letak terhadap keunggulan bersaing pada Rm. Pecel Lele-Lela Tasikmalaya.Penelitian ini berjumlah 93 responden yang di ambil dari konsumen Pecel Lele-Lela Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan adalah Survey data. Penelitian ini menghasilkan inovasi produk, Lokasi dan tata letak berpengaruh secara silmutan terhadap keunggulan bersaing.

Penelitian yang dilakukan Fatah (2013) yang meneliti pengaruh inovasi produk dan orientasi pasar tehadap keunggulan bersaing (survey pada ukm Batik Deden Tasikmalaya). Sample yang di ambil berjumlah 30 dari jumlah keseluruhan pengrajin yang berada pada sentra batik denden. Metode yang digunakan adalah deskriptif dan metode verifikatif. Penelitian ini menghasilkan inovasi adalah faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap keunggulan bersaing dan di ketahui orientasi pasar dan produk yang kompetitif memiliki pengaruh sifnifikan terhadap UKM keunggulan Deden Batik Tasikmalaya.


(44)

25

Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Amanah (2010) tentang pengaruh harga dan kualitas produk terhadap kepuasan konsumen pada Majestyk Bakery & Cake Shop sample yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 83 orang. metode yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini menghasilkan harga dan kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen Majestyk Bakery & Cake Shop. Menurut Craven (2000) kepuasan pelanggan merupakan salah satu alat analisis dari keunggulan bersaing perusahaan.

2.8 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, penelitian ini dibentuk dari adanya saling ketergantungan antara variabel yang diteliti. Penelitian ini menggunakan variabel inovasi produk, lokasi, kualitas produk dan harga terhadap keunggulan bersaing. Penelitian ini bertujuan mengetahui seberapa besar pengaruh inovasi produk, lokasi, kualitas produk dan harga terhadap keunggulan bersaing.

Inovasi adalah suatu mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dengan lingkungan yang dinamis. Oleh sebab itu, perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru dengan menawarkan produk yang inovatif serta meningkatkan pelayanan yang memuaskan untuk pelanggan (Hurley dan Hult, 1998). Dengan kata lain inovasi adalah nilai tambah yang dilakukan oleh perusahaan dalam dengan merubah atau memodifikasi produk atau jasa. Pada penelitian ini peneliti menekankan inovasi terletak pada perubahan modifikasi produk yang dilakukan perusahaan dalam menyajikan jenis makanan


(45)

26

yang berbeda.Indikator inovasi inovasi dalam hal teknis menghasilkan produk yang baru, prubahan desain sesuai keinginan konsumen, daya kreatifitas untuk menciptakan dan mengembangkan ide-ide baru, perubahan sistem distribusi produk sistem admintistrasi pembayaran.

Lokasi adalah tempat toko yang paling menggantungkan yang dapat dilihat dari jumlah rata-rata halayak yang melewati toko itu setiap harinya, persentasi khalayak yang mampir ke toko. Persentasi mampir dan kemudian membeli serta nilai pembelian perpenjualan (Kotler, 1997). Selain itu lokasi berkaitan dengan akses, visibilitas, lalu-lintas, tempat parkir luas dan aman, ekspansi, lingkungan, persaingan, dan peraturan pemerintah. Pada penelitian ini akses yang diberikan perusahaan adalah menempatkan setiap outlet disetiap titik keramaian, yakni di supemarket ataupun tempat publik seperti kampus dan pusat olaharga.visibilitas penempatan outlet yang sesuai memudahkan konsumen untuk melihat dengan meletakan outlet berada didepan pintu masuk atau foodcourt, lalu lintas outlet di lewati kendaraan umur seperti jalan raya dan angkutan kota, tempat parkir luas yang dapat digunakan mobil ataupun kendaraan sepeda motor, ekspansi dilakukan disekitar kota bandar lampung dan menempatkan dibeberapa supermarket dan sarana publik yang berbeda.

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainya (Kotler dan Armstrong, 2006). Dalam penelitian ini kualitas produk diagambarkan dengan menu produk yang bervariasi, cita rasa


(46)

27

sesuai dengan harapan konsumen, produk yang disajikan higenis, kelengkapan diberbagai menu. Penelitian ini variasi menu hanya memiliki satu variasi rasa sosis yaitu original, perusahaan menjaga cita rasa dengan membuat takaran dalam membuat produk, memperhatikan kebersihan baik dari segi dapur, atlet sampai menyajian, dalam menetapkan menu perusahaan hanya memiliki satu jenis menu original.

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunkan produk atau jasa tersebut (Kotler dan Armstrong, 2010). Dengan kata lain harga merupakan sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunkan produk atau jasa tersebut. Harga berkaitan dengan kesesuaian harga dengan kualitas atau rasa makanan, kesesuaian antara harga dengan kuantitas/ porsi makanan, harga berkaitan dengan daya beli konsumen.

Keunggulan bersaing adalah suatu keunggulan diatas pesaing yang di peroleh dengan menawarkan nilai lebih kepada konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung penetapan harga lebih mahal (Kotler dan Armstrong, 2010) keunggulan bersaing berkaitan dengan keunikan produk, tingkat kualitas produk, dan tingkat harga saing.


(47)

28

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dijelaskan diatas model penelitian yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut:

Gambar 2.3 Model Penelitian

2.9 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2013) adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan teori, tinjauan literatur serta kerangka pemikiran di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara inovasi terhadap keunggulan

bersaing

Inovasi (X1)

Kualitas Produk (X3)

Lokasi (X2)

Harga (X4)

Keunggulan Bersaing (Y)


(48)

29

H2 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara lokasi terhadap keunggulan

bersaing.

H3 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap

keunggulan bersaing.

H4 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara harga terhadap keunggulan

bersaing.

H5 : Terdapat pengaruh yang secara simultan antara inovasi, lokasi, kualitas


(49)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2013), penelitian eksplanasi adalah penelitian yang digunakan untuk menjelaskan kedudukan-kedudukan dari variabel-variabel yang di teliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Penelitian yang di lakukan untuk menguji hubungan variabel independen yaitu inovasi (X1), lokasi (X2), kualitas produk

(X3) ,harga (X4) dan variabel dependen keunggulan bersaing (Y).

3.2 Populasi dan Sample 3.2.1 Populasi

Menurut Sugiono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulanya. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen sosis gulung Juragan Bandar Lampung, pada penelitian ini populasi tidak dapat ditentukan jumlahnya karena konsumen memiliki perbedaan jumlah konsumsi sosis gulung Juragan setiap kali pembelian.


(50)

31

3.2.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2013) sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki dari populasi tersebut. Ukuran sample penelitian ini merunjuk kepada pendapat Roscoe dalam Sugiyono (2013) adalah sebagai berikut:

1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.

2. Bila sample dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.

3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate

(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiannya ada 5 (independen + dependen ), maka jumlah anggota sampel = 10 x 5 =50.

4. Untuk penelitian eksprimen yang sederhana, yang menggunkan kelompok eksprimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sampel masing-masing antara 10 s/d 20.

Pada isi poin ke tiga dijelaskan bahwa jumlah anggota sample minimal 10 kali dari variabel yang diteliti, dengan landasan tersebut peneliti menarapkan sample 15 kali variabel dependen dan indepnden yaitu 15 x 5 = 75, jadi anggota sampel yang peneliti tetapkan adalah sebanyak 75 anggota sample.

Teknik yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dalam menentukan sample yaitu teknik non-probability, penelitian non-probability sampling adalah


(51)

32

teknik pengambilan sample yang tidak member peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi menjadi sample (Sugiyono, 2013) dan menggunakan teknik sampling insidental. Sampling insidental adalah penentuan sample berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sample, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagi sumber data (Sugiyono, 2013).

3.3 Definisi Konseptual

Definisi konseptual dalam penelitian ini adalah:

1. Keunggulan Bersaing (Y)

Keunggulan bersaing adalah suatu keunggulan diatas pesaing yang di peroleh dengan menawarkan nilai lebih kepada konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau dengan menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung penetapan harga lebih mahal (Kotler dan Armsrong, 2001).

2. Inovasi (X1)

Inovasi adalah merupakan setiap barang, jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru (Kotler, 2007)

3. Lokasi ( X2)

Lokasi adalah tempat toko yang paling menggantungkan yang dapat dilihat dari jumlah rata-rata halayak yang melewati toko itu setiap harinya, persentasi khalayak yang mampir ke toko. Persentasi mampir dan kemudian membeli serta nilai pembelian perpenjualan (Kotler, 1997).


(52)

33

Tjiptono (2006) mengungkapkan dalam menentukan sebuah lokasi perusahaan sebaiknya harus mempertimbangkan sebagai berikut.

4. Kualitas produk (X3)

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai lainya (Kotler dan Armstrong, 2006). 5. Harga (X4)

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunkan produk atau jasa tersebut (Kotler dan Armstrong, 2010).

3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

Tabel 3.1

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

No Variabel Indikator Item 1 Keunggulan Bersaing (Y) 1. Keunikan Produk

2. Kualitas Produk 3. Harga yang Kompetitif

1. Produk berbeda 2. Bermutu tinggi

3.Produk yang dapat dipertahankan

4. Produk baru 2 Inovasi (X1) 1.Inovasi Produk

2. Inovasi Proses 3.Inovasiorganisasional 4. Inovasi Bisnis

1. tampilan otlet yang berbeda 2. pengemasan yang unik 3. Produk baru tapi dikenal 4. Pengambangan produk 3 Lokasi (X2) 1.Kemudahan dalam

Menjangkau

2.Tempat parkir yang Luas

3. Persaingan

1. Kemudahan dalam menjangkau lokasi 2. Lokasi yang strategis 3. Tempat parkir yang luas 4. Lokasi pesaing sejenis 4 Kualitas produk (X3) 1.Rasa makanan yang

Enak

2. Makanan yang

1. Rasa produk yang enak 2. Produk bersih


(53)

34

disajikan bersih 3. Bentuk/tampilan Menarik

menarik

4. Memiliki variasi produk

5 Harga (X4) 1. Harga terjangkau

2. Kesesuaian harga dengan kualitas 3. Harga yang diberikan sesuai dengan kemampuan membeli

1. Harga produk yang terjangkau

2. Harga produk yang sesuai dengan kualitas produknya 3. Harga yang bersaing dengan

usaha sejenis 4. Sesuai kemampuan Pembeli

3.5 Skala Pengukur Variabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai skala pengukurannya. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2013). Skala Likert berhubungan dengan terhadap suatu jawaban pada setiap indikator instrument, menggunakan skala Likert mempunyai nilai gradasi dari yang tertinggi sampai yang terendah, yaitu:

1. Sangat setuju dengan skor 5 2. Setuju dengan skor 4

3. Netral dengan skor 3 4. Tidak setuju dengan skor 2 5. Sangat tidak setuju dengan skor 1

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer

Data primer adalah jenis data yang diambil secara langsung oleh peneliti sumbernya yakni konsumen sosis gulung Juragan dan wawancara dari


(54)

35

owner sosis gulung Juragan. Penggunaan kusioner sebagai alat untuk menggali data yang digunakan dalam rangka mengumpulan data-data primer yakni data yang dicari secara langsung dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan sedangkan penggunakan wawancara untuk mengetahui secara lebih lanjut tentang yang ingin diteliti.

2. Data Skunder

Data skunder yaitu data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung melalui media prantara atau penunjang yang telah dipublikasikan. Data skunder dalam penelitian ini adalah seperti buku pemasaran, jurnal –jurnal pemasaran dan data internet yang mendukung penelitian.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan, yakni: 1. Kuisoner

Kuisoner adalah metode yang digunakan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden,baik pertanyaan sifatnya tertutup maupun pertanyaam yang sifatnya terbuka.pertanyaan tertutup diukur dengan menggunakan skala 1-5 yaitu dengan sangat setuju, setuju, netral/rata-rata, tidak setuju, sangat tidak setuju.

2. Observasi

Observasi adalah pengamatan secara langsung dalam pada objek penelitian. Pengamatan dilakukan pada obyek penelitian yaitu sosis gulung Juragan.


(55)

36

3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Pengujian Instrumen Data 3.8.1.2 Uji Validitas

Menurut Ghozali (2002) uji validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diukur, karena suatu alat ukur yang valid mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya suatu alat ukur yang kurang valid memiliki validitas rendah. Validitas menurut Sugiyono (2013) dapat diketahui dengan menggunakan rumus Product Moment Coeficient of Correlation

sebagai berikut:

rxy =

√ Keterangan:

rxy = Koefisien Korelasi antara variabel X dan variabel Y

n = Banyaknya sampel x = Skor faktor

y = Skor total

Kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel, maka kuesioner valid 2. Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner tidak valid

3. Menurut Masrun dalam (Sugiyono, 2013) jika didapat koefisien korelasi ≥ 0.3 dan signifikan (p<0.05), maka instrumen tersebut dinyatakan valid.


(56)

37

Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas

Variabel Indikator Kode Item Nilai r Hitung

Nilai r Tabel

Keterangan

Inovasi 1. 2. 3. 4. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 0,866 0,845 0,739 0,747 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Lokasi 1.

2. 3. 4. X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 0,758 0,683 0,624 0,473 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Kualitas Produk 1. 2. 3. 4. X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 0,709 0,793 0,764 0,546 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Harga 1.

2. 3. 4. X4.1 X4.2 X4.3 X4.4 0,886 0,895 0,817 0,890 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Keunggulan Bersaing 1. 2. 3. 4. Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 0,771 0,897 0,830 0,721 0,361 0,361 0,361 0,361 Valid Valid Valid Valid Sumber: data primer diolah 2014

Berdasarkan tebel 3.2 dapat diketahui bahwa semua item pertanyaan adalah valid. Hal itu dapat dilihat dari semua item pertanyaan yang memiliki nilai r hitung lebih besar dari pada r tabel. Perhitungan tersebut menunjukan bahwa kuesoner penelitian itu dinyatakan valid. Sehingga semua pertanyaan dalam penelitian ini dapat digunakan dalam penyebaran kuesoner pengembilan data

3.8.1.2 Uji Reliabillitas

Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk di gunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas menggunakan


(57)

38

teknik Alpha Crombach dengan rumus menurut sebagai berikut menurut Sugiyono (2013):

Rii =

Keterangan:

rii = Reliabiltas instumen

k = Banyaknya butir pertanyaan dan soal ∑α = ∑ varians butir pertanyaan

αt2

= Varians total

Menurut Ghozali (2002), instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki nilai Alpha Crombach> 0.60. Jika nilainya lebih kecil dari 0.60 maka kuesioner penelitian ini tidak reliabel.

Tabel 3.3 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Conbach alpha Status Inovasi (X1) 0,815 Realibel Lokasi (X2) 0,740 Realibel Kualitas produk (X3) 0,776 Realibel Harga (X4) 0,834 Realibel Keunggulan bersaing (Y) 0,815 Realibel Sumber: Data diolah,2011

Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan variabel independen (inovasi, lokasi, kualitas produk dan harga) dan variabel dependen ( keunggulan bersaing) memiliki nilai Alpha Crombach> 0.60, sehingga nilai variabel independen dan variabel dependen dalam penelitian ini dapat dinyatakan realibel.


(58)

39

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013). Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai suatu data. Dalam penelitian ini menggambarkan penilaian dan analisis jawaban responden.

3.8.3 Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menguji hipotesis tentang antara hubungan dua variabel bebas atau lebih secara bersama-sama dengan suatu variabel tergantung. Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel inovasi produk, lokasi, kualitas produk dan harga dalam meningkatkan keunggulan bersaing . Untuk mengetahui hal tersebut maka peneliti menggunakan model analisis regeresi linier berganda menurut sebagai berikut (Sugiyono, 2013): Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + et

Keterangan:

Y = Keunggulan bersaing X1 = Inovasi

X2 = Lokasi

X3 = Kualitas produk

X4 = Harga

a = Nilai konstanta b = Koefisien regresi et = Disturbance term.


(59)

40

3.8.3.1 Uji Asumsi Klasik

Terdapat beberapa asumsi klasik, berikut adalah asumsi klasik menurut Wijaya (2011) uji asumsi klasik dibagi menjadi empat yaitu uji normalitas, uji multikolineritas dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode regresi yang baik adalah yang normal. Cara menganalisisnya yaitu dengan melihat pola pada histogram, dan melihat grafik dengan pola yang penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis berarti model regrsi dikatakan memenuhi asumsi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan uji yang di tunjukkan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Independent). Metode regresi yang baik seharusnya tidak terjadinya multikolinieritas.untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas adalah:

1. Jika antar variabel bebas ada korelasi di atas 0,90, maka hal ini merupakan adanya multikolinieritas.

2. Atau multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka tingkat kolinieritasnya masih dapat di toleransi.

3. Nilai Eigen Value berjumlah satu atau lebih, jika variabel bebas mendekati 0 menunjukkan adanya multikolinieritas.


(60)

41

c. Uji Hetroskedastisitas

Hetroskedastisitas menunjukkan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedistisitas. Metode regresi yang baik tidak terjadinya homoskedistisitas dan hetroskedastisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya hetroskodastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Dan cara meganalisisnya adalah:

1. Dengan melihat titik-titik pola, jika pola teratur maka terdapat hetroskedastisitas.

2. Jika terdapat pola yang tidak jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 10 pada sumbu Y, maka tidak terjadinya heteroskedastisitas.

3.8.3.2 Uji Hipotesis

a. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk menguji signifikan konstanta dari setiap variabel independen dengan rumus menurut (Sugiyono,2013):

t = √ √ Keterangan:

r = korelasi parsial yang di temukan n= jumlah sampel


(61)

42

Dengan ketentuan df (Degree of Freedom) atau biasa dikenal dengan dk (derajad kebebasan) berikut rumusanya menurut (Priyatno, 2013):

Df = n-k -1

Keterangan: n = Jumlah sample

k = Jumlah variabel independen

Jadi dalam penelitian ini df = 75 4 -1 = 70, dengan taraf signifikan 95% (α = 0,05).

Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1. Jika t hit > t tab H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Jika t hit < t tab H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

4. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

b. Uji F (Simultan)

Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel independent secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependent. Nilai F menurut Sugiyono (2013) dapat dirumuskan sebagai berikut:

F = Keterangan:

R2 = koefisien korelasi ganda N = jumlah sampel


(62)

43

m = jumlah prediktor.

Untuk mengetahui nilai F-tabel, dapat dicari dengan tabel statistik dengan rumus menurut Priyanto (2013) sebagai berikut:

df1 = k dan df2 = n

Keterangan:

n = Jumlah sample k = Jumlah variabel

Dasar pengambilan keputusannya adalah: 1. Jika F hit > F tab H0 diterima dan Ha ditolak.

2. Jika F hit < F tab H0 ditolak dan Ha diterima.

3. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.

4. Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

c.Uji

Koefisien determinasi ( ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependent. Jika semakin besar (mendekati satu) maka pengaruh variabel bebas adalah besar terhadap variabel terikat. Sedangkan, jika R2 kecil maka pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat sangat kecil (Ghozali, 2006). Koefisien determinasi menunjukkan besarnya konstribusi variabel independent terhadap variabel dependent. menurut Sugiyono (2013) dapat dirumuskan sebagai berikut:

=


(63)

44

b1 = Koefisien regresi variabel inovasi

b2 = Koefisien regresi variabel lokasi

b3 = Koefisien regresi variabel kualitas produk

b 4 = Koefisien regresi variabel harga

X1 = Inovasi

X2 = Lokasi

X3 = Kualitas produk

X4 = Harga

y = Keunggulan bersaing

Hasil korelasi positif mengartikan bahwa semnagkin besar nilai variabel 1 meyebabkan semangkin besar pula nilai varaiabel 2. Korelasi negatif mengartikan bahwa semangkin besar nilai variabel 1 mangkin kecil variabel 2. Sedangkan korelasi nol mengartikan bahwa tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua variabel interpretasi dari nilai koefesien korelasi dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Interpretasi terhadap koefesien korelasi

Interval Koefesien Tingkat Hubungan 0,000-0,199 Sangat Rendah 0,200-0,399 Rendah 0,400-0,599 Sedang 0,600-0,799 Kuat 0.800-1,000 Sangat Kuat


(64)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh inovasi, lokasi, kualitas produk dan harga terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan di Bandar Lampung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Inovasi berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan. Hal ini menunjukan bahwa inovasi menjadi salah satu faktor-faktor penentu konsumen dalam memilih produk yang dimiki oleh perusahaan sosis gulung Juragan. Inovasi yang dilakukan sosis gulung juragan seperti perubahan layaut outlet, pengemasan yang unik mampu memberikan nilai tambah tersendiri dibandingkan denganapa yang ditawarkan oleh pesaingnya.

2. Lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan. Hal ini menunjukan bahwa penempatan lokasi yang strategis membantu persusahaan bersaing dalam menawarkan produknya selain di pihak konsumen penempatan lokasi yang mudah diakses, strategis, dan memiliki fasilita seakan membudahkan konsumen dalam menjangkau setiap outlet yang sudah tersedia.


(65)

96

3. Kualitas produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing. Hal ini menunjukan kualitas produk yang diberikan sosis gulung Juragan ini belum mampu mem berikan nilai tambah atau keunggulan tersendiri bagi perusahaan untuk mengalahkan setiap pesaingnya.

4. Harga secara signifikan tidak berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Hal ini menunjukan harga yang diberikan sosis gulung Juragan belum menjadi alasan konsumen lebih memilih membeli produk sosis gulung Juragan di bandingkan pesaing.

5. Secara keseluruhan inovasi, lokasi, kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan di Bandar Lampung. Pengaruh inovasi yang dilaukan sosis gulung Juragan menjadi nilai tambah tersendiri bagi perusahaan sosis gulung Juragan selain itu penempatan lokasi yang baik menjadi faktor dominan dalam mendapatkan target market untuk memenangkan persaingan.

5.2 Saran

Beberapa saran danpertimbangan yang disajikanberdasarakanpenelitianinianatara lain:

1. Sebaiknya sosis gulung Juragan lebihmeningkatkan inovasi khususnya dalam bidang produk, peningkatan inovasi di bidang produk bertujuanuntuk menghin dari konsumen dari kejenuhuan dalam memilih produk. Sedangkan penempatan lokasi harus lebih diperhatikan dengan


(66)

97

mendekatkan setiap outlet sosis gulung Juragandengan fasilitas publik seperti sekolah, mall dan pusat-pusat perbelanjaan lainnya dengan fasilitas yang menunjang.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk bisamenambah variabel penelitian danmenggunakan jenis data penelitian yang berbeda misalnya data kualitatif. Perbedaan data penelitian maka teknik pengupulan datanya akan berbeda, misalnya menggunakan teknik observasi dan wawancara, sehinggaakan mendapatkan hasil data yang lebih lengkap.


(67)

DAFTAR PUSTAKA

Craven, D.W. 2000. Pemasaran Strategis, (terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program SPSS. Semarang. Univesitas Diponogoro.

Hermana, Budi.2009. Intelektual dan Teknologi InformasiSebagai Basis Inovasi Di Perusahaan.Universitas Gunadarma Mendorong Daya Saing Di Era Informasi Dan Globalisasi:Model Pemanfaatan Modal Inovasi, Depok. Herjanto, Eddy.2008. Manajemen Operasi. Edisi ke tiga.Jakarta: PT Grasindo. Hurley,Robert. F and Hult, G, Tomas. M,1998, ”Inovation, Market Orientation,

and Organizational Learning: An Intergration and Empirical Examination”,Journal of , July. Kottler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Jilidll. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2010. Principles of Marketing 13e.New Jersey : Person Education , Inc.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management 12 e. New Jersey : Person Education, inc.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong .2001.Perinsip-perinsip pemasaran. Edisi ke 8.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstong. 2008. Perinsip-Perinsip Pemasaran.Edisi ke 12 Jakarta: Pernerbit Erlangga.

Lamb. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat, Jakarta. Narver, Jhon, dan Stanley Slater.1990. The Efefect Of A Market Orientation

Business Proditability.Journal of Marketing.

Porter, Michael, E. 1993. Competitive Strategy.The Free Press. New York.Porter, Michael,E.1994.Keunggulan Bersaing. Jakarta: Binarupa Aksara.


(68)

Bharadwaj, S.G. 1993. Sustainable Competitive Advantage In Services Industries: A Conceptual Model and Research Propotion. Jurnal of Marketing,Vol 57. Swastha dan Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku

Konsumen. Yogyakarta: BPFE.

Suyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen.Caps: Yogyakarta.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantiatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisinis (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan tujuhbelas). Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy, 2006, Manajemen Jasa, Andy Offset, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy.2003. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono,Fandy .2008. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. penerbit CV Andi Offset. edisi II Yogyakarta.

Wulandari,Nur. 2013. Analisis Kualitas Produk, Kualitas Layanan Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro (Skripsi).

Wijaya, Toni. 2011. Cepat Menguasai SPSS 19 Untuk Olah dan Interpretasi. Yogyakarta: Cahaya Atma.


(1)

b1 = Koefisien regresi variabel inovasi

b2 = Koefisien regresi variabel lokasi

b3 = Koefisien regresi variabel kualitas produk

b 4 = Koefisien regresi variabel harga

X1 = Inovasi

X2 = Lokasi

X3 = Kualitas produk

X4 = Harga

y = Keunggulan bersaing

Hasil korelasi positif mengartikan bahwa semnagkin besar nilai variabel 1 meyebabkan semangkin besar pula nilai varaiabel 2. Korelasi negatif mengartikan bahwa semangkin besar nilai variabel 1 mangkin kecil variabel 2. Sedangkan korelasi nol mengartikan bahwa tidak ada atau tidak menentunya hubungan dua variabel interpretasi dari nilai koefesien korelasi dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2

Pedoman Interpretasi terhadap koefesien korelasi Interval Koefesien Tingkat Hubungan

0,000-0,199 Sangat Rendah

0,200-0,399 Rendah

0,400-0,599 Sedang

0,600-0,799 Kuat


(2)

95

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh inovasi, lokasi, kualitas produk dan harga terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan di Bandar Lampung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Inovasi berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan. Hal ini menunjukan bahwa inovasi menjadi salah satu faktor-faktor penentu konsumen dalam memilih produk yang dimiki oleh perusahaan sosis gulung Juragan. Inovasi yang dilakukan sosis gulung juragan seperti perubahan layaut outlet, pengemasan yang unik mampu memberikan nilai tambah tersendiri dibandingkan denganapa yang ditawarkan oleh pesaingnya.

2. Lokasi berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan. Hal ini menunjukan bahwa penempatan lokasi yang strategis membantu persusahaan bersaing dalam menawarkan produknya selain di pihak konsumen penempatan lokasi yang mudah diakses, strategis, dan memiliki fasilita seakan membudahkan konsumen dalam menjangkau setiap outlet yang sudah tersedia.


(3)

3. Kualitas produk tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keunggulan bersaing. Hal ini menunjukan kualitas produk yang diberikan sosis gulung Juragan ini belum mampu mem berikan nilai tambah atau keunggulan tersendiri bagi perusahaan untuk mengalahkan setiap pesaingnya.

4. Harga secara signifikan tidak berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Hal ini menunjukan harga yang diberikan sosis gulung Juragan belum menjadi alasan konsumen lebih memilih membeli produk sosis gulung Juragan di bandingkan pesaing.

5. Secara keseluruhan inovasi, lokasi, kualitas produk dan harga berpengaruh terhadap keunggulan bersaing sosis gulung Juragan di Bandar Lampung. Pengaruh inovasi yang dilaukan sosis gulung Juragan menjadi nilai tambah tersendiri bagi perusahaan sosis gulung Juragan selain itu penempatan lokasi yang baik menjadi faktor dominan dalam mendapatkan target market untuk memenangkan persaingan.

5.2 Saran

Beberapa saran danpertimbangan yang disajikanberdasarakanpenelitianinianatara lain:

1. Sebaiknya sosis gulung Juragan lebihmeningkatkan inovasi khususnya dalam bidang produk, peningkatan inovasi di bidang produk bertujuanuntuk menghin dari konsumen dari kejenuhuan dalam memilih produk. Sedangkan penempatan lokasi harus lebih diperhatikan dengan


(4)

97

mendekatkan setiap outlet sosis gulung Juragandengan fasilitas publik seperti sekolah, mall dan pusat-pusat perbelanjaan lainnya dengan fasilitas yang menunjang.

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk bisamenambah variabel penelitian danmenggunakan jenis data penelitian yang berbeda misalnya data kualitatif. Perbedaan data penelitian maka teknik pengupulan datanya akan berbeda, misalnya menggunakan teknik observasi dan wawancara, sehinggaakan mendapatkan hasil data yang lebih lengkap.


(5)

Craven, D.W. 2000. Pemasaran Strategis, (terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.

Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program SPSS. Semarang. Univesitas Diponogoro.

Hermana, Budi.2009. Intelektual dan Teknologi InformasiSebagai Basis Inovasi Di Perusahaan.Universitas Gunadarma Mendorong Daya Saing Di Era Informasi Dan Globalisasi:Model Pemanfaatan Modal Inovasi, Depok. Herjanto, Eddy.2008. Manajemen Operasi. Edisi ke tiga.Jakarta: PT Grasindo. Hurley,Robert. F and Hult, G, Tomas. M,1998, ”Inovation, Market Orientation,

and Organizational Learning: An Intergration and Empirical Examination”,Journal of , July. Kottler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan Jilidll. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2010. Principles of Marketing 13e.New Jersey : Person Education , Inc.

Kotler, Philip and Kevin Lane Keller. 2006. Marketing Management 12 e. New Jersey : Person Education, inc.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong .2001.Perinsip-perinsip pemasaran. Edisi ke 8.Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kotler, Philip dan Gary Armstong. 2008. Perinsip-Perinsip Pemasaran.Edisi ke 12 Jakarta: Pernerbit Erlangga.

Lamb. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba Empat.

Lupiyoadi, Rambat. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat, Jakarta. Narver, Jhon, dan Stanley Slater.1990. The Efefect Of A Market Orientation

Business Proditability.Journal of Marketing.

Porter, Michael, E. 1993. Competitive Strategy.The Free Press. New York.Porter, Michael,E.1994.Keunggulan Bersaing. Jakarta: Binarupa Aksara.


(6)

Bharadwaj, S.G. 1993. Sustainable Competitive Advantage In Services Industries: A Conceptual Model and Research Propotion. Jurnal of Marketing,Vol 57. Swastha dan Handoko. 2000. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku

Konsumen. Yogyakarta: BPFE.

Suyoto, Danang. 2012. Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Prilaku Konsumen.Caps: Yogyakarta.

Sugiono. 2008. Metode Penelitian Kuantiatif Kualitatif dan R&D.Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisinis (Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan tujuhbelas). Bandung: Alfabeta.

Tjiptono, Fandy, 2006, Manajemen Jasa, Andy Offset, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy.2003. Total Quality Management. Yogyakarta: Andi.

Tjiptono,Fandy .2008. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. penerbit CV Andi Offset. edisi II Yogyakarta.

Wulandari,Nur. 2013. Analisis Kualitas Produk, Kualitas Layanan Dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro (Skripsi).

Wijaya, Toni. 2011. Cepat Menguasai SPSS 19 Untuk Olah dan Interpretasi. Yogyakarta: Cahaya Atma.