Pengaruh Lokasi Usaha dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Pada Resto & Resort De Tuik Di Bandung

(1)

PENGARUH LOKASI USAHA DAN INOVASI PRODUK

TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING

PADA RESTO & RESORT DE TUIK DI BANDUNG

The Influence of Business Location and Product Innovation

Toward Competitive Advantage

at Resto & Resort De Tuik Bandung

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Oleh:

BAGJA AULIYA RAHMAN 21208728

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(2)

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PENGESAHAN... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN...ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9

1.2.2 Rumusan Masalah ... 9

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10

1.3.1 Maksud Penelitian ... 10

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Manfaat Penelitian ... 11

1.4.1 Manfaat Praktis ... 11


(3)

1.4.2 Manfaat Akademis ... 12

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 14

2.1.1 Jasa ... 14

2.1.1.1 Pengertian Jasa ... 14

2.1.1.2 Karakteristik Jasa ... 15

2.1.1.3 Klasifikasi Jasa ... 17

2.1.2 Lokasi ... 19

2.1.2.1 Pengertian Lokasi ... 19

2.1.2.2 Pemilihan Lokasi ... 20

2.1.2.3 Pertimbangan Dalam Pemilihan Lokasi ... 21

2.1.3 Inovasi Produk ... 22

2.1.3.1 Pengertian Inovasi Produk ... 22

2.1.3.2 Proses Inovasi ... 24

2.1.3.4 Indikator Inovasi Produk ... 24

2.1.4 Keunggulan Bersaing ... 27

2.1.4.1 Pengertian Keunggulan Bersaing ... 27

2.1.4.2 Teori Strategi Generik dan Keunggulan Bersaing ... 28

2.1.4.3 Indikator Keunggulan Bersaing ... 29

2.1.5 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 31


(4)

2.2 Kerangka Pemikiran ... 34

2.2.1 Keterkaitan Antar Variabel ... 36

2.2.1.1 Keterkaitan Lokasi Usaha Dengan Keunggulan Bersaing ... 36

2.2.1.2 Keterkaitan Inovasi Produk Dengan Keunggulan Bersaing ... 37

2.3 Hipotesis ... 39

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40

3.2 Metode Penelitian ... 40

3.2.1 Desain Penelitian ... 41

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 43

3.2.3 Metode Penarikan Sampel ... 49

3.2.3.1 Populasi ... 49

3.2.3.2 Sampel ... 49

3.2.4 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ... 51

3.2.4.1 Jenis Data ... 51

3.2.4.2 Metode Pengumpulan Data ... 52

3.2.5 Metode Analisis dan Perancangan Hipotesis ... 53

3.2.5.1 Uji Validitas ... 54

3.2.5.2 Uji Realibilitas ... 58

3.2.6 Rancangan Analisis dan Perancangan Hipotesis... 60

3.2.6.1 Rancangan Analisis ... 60


(5)

3.2.6.1.1 Analisis Deskriftif/kualitatif... 60

3.2.6.1.2 Analisis Verifikatif (Kuanitatif) ... 62

3.2.6.2 Pengujian Hipotesis ... 69

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan...72

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 72

4.1.2 Profil Perusahaan ... 72

4.1.2.1 Data dan Profil ... 72

4.1.3 Struktur Organisasi ... 73

4.1.4 Job Description ... 74

4.1.5 Aktivitas Perusahaan ... 79

4.2 Karakteristik Responden ... 79

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 80

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 81

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 82

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 83

4.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 84

4.2.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan ... 85

4.3 Analisis Deskriptif ... 86

4.3.1 Tanggapan Responden Tentang Lokasi Usaha Resto & Resort De Tuik ... 86 4.3.2 Tanggapan Responden Terhadap Inovasi Produk Resto & Resort De Tuik


(6)

... 107

4.3.3 Tanggapan Responden Terhadap Keunggulan Bersaing Resto & Resort De Tuik ... 118

4.4 Analisis Verifikatif ... 127

4.4.1 Persamaan regresi Linear Berganda ... 127

4.4.2 Uji Asumsi Klasik ... 128

4.4.3Analisis Korelasi ... 132

4.4.4 Analisis Koefisien Determinasi ... 135

4.4.5 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) ... 137

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 142

5.2 Saran ... 144

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(7)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Hal

2.1 Paradigma Penelitian... 38

3.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho ... 71

4.1 Struktur Organisasi PT. YUSA BUMI SEDAYA ... 74

4.2 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 81

4.3 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

4.4 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 83

4.5 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 84

4.6 Diagram Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Status Pekerjaan ... 85

4.7 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Keunggulan Bersaing ... 139

4.8 Daerah Penerimaan Dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing ... 140


(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Gambar Hal

1.1 Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Lokas Usaha Resto & Resort

De Tuik ... 4

1.2 Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Inovasi Produk Resto & Resort De Tuik ... 6

1.3 Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Keunggulan Bersaing Resto & Resort De Tuik ... 8

1.4 Jadwal Penelitian ... 13

2.1 Penelitian Terdahulu ... 31

3.1 Matriks Penelitian ... 43

3.2 Operasionalisasi Variabel ... 44

3.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Lokasi Usaha (X1)...56

3.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Inovasi Produk (X2) ... 57

3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Keunggulan Bersaing (Y) ... 57

3.6 Standar Penilaian Koefisien Validitas dan Realiabilitas ... 59

3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 60

3.8 Kriteria Persentase Skor Tanggapan Responden Terhadap Skor Ideal ... 62

3.9 Tingkat Keeratan Korelasi ... 68

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 80


(9)

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 81

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan ... 82

4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 83

4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Status Pekerjaan ... 84

4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Per Bulan ... 85

4.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Lokasi Usaha ... 87

4.8 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Lokasi Resto & Resort De Tuik Mudah dijangkau ... 89

4.9 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Lokasi Resto & Resort De Tuik dilalui dengan mudah bila menggunakan sarana kendaraan umum ... 90

4.10 Tanggapan Responden Tentang Akses ... 91

4.11 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Akses ... 91

4.12 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Petunjuk Menuju Lokasi Resto & Resort De Tuik jelas ... 92

4.13 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Lokasi Resto & Resort De Tuik dapat terlihat dengan jelas dari tepi jalan ... 93

4.14 Tanggapan Responden Tentang Visibilitas ... 94

4.15 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Visibilitas .. 94

4.16 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Lokasi Usaha Resto & Resort De Tuik berada di tempat yang strategis ... 95

4.17 Tanggapan Responden Tentang Lalu Lintas ... 96 4.18 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Lalu Lintas 96


(10)

4.19 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Tempat parkir di Resto & Resort De Tuik Luas ... 97 4.20 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Tempat parkir di Resto & Resort De Tuik Aman ... 98 4.21 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Tempat parkir di Resto & Resort De Tuik Nyaman ... 99 4.22 Tanggapan Responden Tentang Tempat Parkir ... 99 4.23 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Tempat Parkir ... 100 4.24 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Lokasi Usaha Resto & Resort

De Tuik luas untuk perluasan dikemudian hari ... 100 4.25 Tanggapan Responden Tentang Ekspansi ... 101 4.26 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Ekspansi .. 101 4.27 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kondisi Lingkungan Resto &

Resort De Tuik Nyaman ... 102 4.28 Tanggapan Responden Tentang Lingkungan ... 103 4.29 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Lingkungan103 4.30 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Lokasi Usaha Resto & Resort

De Tuik memiliki daya tarik dibanding pesaing ... 104 4.31 Tanggapan Responden Tentang Kompetisi ... 105 4.32 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Kompetisi 105 4.33 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Lokasi Usaha Resto & Resort


(11)

De Tuik tidak menyalahi peraturan dari pemerintah daerah ... 106 4.34 Tanggapan Responden Tentang Peraturan Pemerintah ... 106 4.35 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Peraturan

Pemerintah ... 107 4.36 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Inovasi Produk ... 108 4.37 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Kualitas makanan dan minuman

yang ditawarkan di Resto & Resort De Tuik memiliki inovasi yang tinggi..109 4.38 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Rasa Makanan dan Minuman

yang disajikan lebih enak dibandingkan pesaing ... 110 4.39 Tanggapan Responden Tentang Kualitas Produk ... 111 4.40 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Kualitas

Produk ... 111 4.41 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Banyak varian produk makanan

dan minuman yang baru di Resto & Resort De Tuik ... 112 4.42 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Produk makanan & minuman

yang ada di Resto & Resosrt De Tuik lebih beragam daripada produk

Pesaing... 113 4.43 Tanggapan Responden Tentang Fitur Produk ... 114 4.44 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Fitur

Produk ... 114 4.45 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Produk Makanan dan Minuman

yang ditawarkan di Resto & Resort De Tuik memiliki sajian yang berbeda


(12)

dari yang lain ... 115 4.46 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Tampilan produk makanan dan

minuman yang ditawarkan di Resto dan Resort De Tuik menarik ... 116 4.47 Tanggapan Responden Tentang Gaya dan Desain Produk ... 117 4.48 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Gaya dan

Desain Produk ... 117 4.49 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Keunggulan Bersaing ... 118 4.50 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Produk yang ditawarkan Resto

& Resort De Tuik mempunyai nilai tersendiri di mata konsumen ... 119 4.51 Tanggapan Responden Tentang Bernilai ... 121 4.52 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Bernilai ... 121 4.53 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Produk makanan dan minuman

yang ditawarkan Resto & Resort De Tuik berbeda dari yang lain ... 122 4.54 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Produk makanan dan minuman

yang ditawarkan Resto & Resort De Tuik lebih unik dibanding pesaing .. 123 4.55 Tanggapan Responden Tentang Berbeda Dari Yang Lain ... 124 4.56 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Berbeda Dari

Yang Lain ... 124 4.57 Tanggapan Responden Tentang Pernyataan Produk makanan dan minuman

yang ditawarkan Resto & Resort De Tuik lebih khas dibanding yang lain 125 4.58 Tanggapan Responden Tentang Tidak Mudah Digantikan ... 126


(13)

4.59 Pengkategorian Skor Jawaban Responden Terhadap Indikator Tidak Mudah

Digantikan ... 126

4.60 Hasil regresi ... 127

4.61 Uji Normalitas ... 129

4.62 Uji Multikolinearitas ... 131

4.63 Uji Heteroskedastisitas ... 132

4.64 Koefisien Korelasi Lokasi Usaha Dengan Keunggulan Bersaing ... 133

4.65 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 133

4.66 Koefisien Korelasi Inovasi produk Dengan Keunggulan bersaing ... 134

4.67 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 134

4.68 Koefisien Korelasi Lokasi Usaha Dengan Inovasi Produk ... 135

4.69 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 135

4.70 Koefisien Determinasi Lokasi usaha Dan Inovasi produk Terhadap Keunggulan bersaing ... 136

4.71 Pengaruh Variabel Bebas Terhadap Variabel Terikat ... 136

4.72 Nilai thitung Masing-Masing Variabel Independen ... 138


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Alhusin, Syahri, Drs., M.S. 2003, Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS.10 for Windows. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Ke 3. Jakarta: Rineke Cipta.

Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi. Yogyakarta: Sigma Alpha.

Bagas Prakosa. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi Dan Orientasi Pembelajaran Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Empiris Pada Industri Manufaktur Di Semarang). Vol. 2 No. 1 Januari 2005. Broery Andrew Sihombing. Pengaruh Lokasi, Kualitas Pelayanan dan Retail Brand

Loyalty Terhadap Kesetiaan Pelanggan Toko CV. Kawani Sarana Petualang. Vol. 1, No. 1 (2014).

Buchari Alma . (2009) Kewirausahaan . Bandung : Alfabeta.

Dewi Sondari, Syamsul Maarif dan Yandra Arkeman. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Produk Nanoenkapsulasi Ekstrak Pegagan Sebagai Sediaan Untuk Mengatasi Selulit. Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340. Eddy soeryanto Soegoto. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pembisnis Ulung. Elex

Media Computindo.

Faradiba, Sri Rahayu Tri Astuti. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen (Studi pada Warung Makan “Bebek Gendut” Semarang) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-11.

Frans Sudirjo. Pengembangan Model Membangun Keunggulan Bersaing Berbasis Budaya Pada Industri Mebel Skala Menengah Di Jepara. MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN Vol 25. No 1 Januari 2012.


(15)

Gujarati. 2005. SPSS Versi 16 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hendra Fure. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Celaca. Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 273-283.

Heri Setiawan. Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Teknologi Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Songket Skala Kecil Di Kota Palembang. Jurnal Orasi Bisnis Edisi ke-VIII, November 2012.

Hurriyati Ratih, Dr., M.Si. “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”. 2010. Jakarta: Alfabeta CV.

Husein Umar. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

Jasa Suatma. Analisis Strategi Inovasi Atribut Produk dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. JURNAL STIE SEMARANG. Vol. 5, NO. 2, Edisi Juni 2013.

Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Mashuri. 2008. Penelitian Verifikatif. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi. Moh. Nazir. 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nur Wulandari dan Widiantono. Analisi Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen KOPIKITA Semarang). Vol. 2, Nomor 2. 2013.

Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. 2002. Consumer Behavior and Marketing Strategy Sixth Edition. McGraw-Hill Irwin.

Putu Sukarmen, Andi Sularso, Deasy Wulandari. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Keunggulan Bersaing Sebagai Variable Intervening Pada Produk Gula Pasir Sebelas (Gupalas) Pabrik Gula Semboro PTP Nusantara XI (PERSERO). JEAM Vol XII No. 1/2013.

Ratna Kusumawati. 2010. Pengaruh Karakteristik Pimpinan dan Inovasi Produk Baru Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 54 No. 9.


(16)

Schiffman, leon. And Kanuk, Leslie Lazar. 2004. Perilaku Konsumen (edisi ketujuh). PT. Indeks, Jakarta.

Stijn Claessens and Neeltje van Horen. Location Decisions of Foreign Banks and Institutional Competitive Advantage. DNB Working Paper No. 172 / April 2008.

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Suryana , M.Si (2006). kewirausahaan. Salemba Empat.

Syahlan A. Sume. 2007. Analisi Lokasi Perusahaan dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Studi kasus pada PT. Hotel Salak The Heritage Bogor. Vol 7 No. 2, Oktober 2007.

Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Utami, Christina Widya. 2010, Strategi dan Implementasi operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Vivin Oblivia Yunal dan Ratih Indriyani. Analisa Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Inovasi Produk Terhadap Pertumbuhan Usaha Kerajinan Gerabah di Lombok Barat. AGORA Vol. 1, No. 1, (2013).

Yuni Istanto. 2010. Pengaruh Strategi Keunggulan Bersaing Dan Positioning Terhadap Kinerja (Suvey Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sleman Yogyakarta).Buletin Ekonomi, Vol. 8, No.2, 70-170.


(17)

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan usulan penelitian yang berjudul: “PENGARUH LOKASI USAHA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING PADA RESTO & RESORT DE TUIK BANDUNG”.

Usulan penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu syarat untuk penyusunan skripsi di Universitas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia. Penulis sangat dibantu dengan segala jenis bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak dalam proses pelaksanaannya. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini., SE., Spec. LIC., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Ibu Dr. Raeni Dwisanty, SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Komputer Indonesia.

4. Ibu Trustorini, SE.,M.Si., selaku Dosen Wali Manajemen-3 di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

5. Ibu Dr. Rahma Wahdiniwaty.,Dra.,M.,Si, selaku Pembimbing yang sudah memberi masukan, dorongan serta membimbing penulis sampai selesai.


(18)

6. Rizky Zulfikar,SE., M.Si selaku Dosen Penguji 1. 7. Dr. Ir. H. Iman Santoso, M.M., MBA Dosen Penguji 2.

8. Bapak Didin sebagai Manajer dan pembimbing yang telah memberikan pengarahan kepada penulis.

9. Ibu Sumiyati dan Bapak Abbas yang telah banyak membantu penulis di lapangan.

10. Bapak Sutono, selaku ayah kandung penulis yang selalu membimbing dan mendidik penulis.

11. Ibu Cucu Cudayah, selaku ibu kandung penulis yang sudah merawat dan membesarkan penulis yang sangat-sangat penulis sayangi dan penulis cintai. 12. Keluarga kecil penulis yang selalu memberi inspirasi, dan selalu ada di hati. 13. Adik-adik penulis Ihsan, Astri, Gelar yang selalu menyindir dan membakar

semangat penulis.

14. Teman-teman kelas Manajemen-4 2009 dan legends team koben, uji, cikal, brian, redy, ucup dan yang lain yang penulis tidak bisa sebutkan satu pesatu, terima kasih banyak atas semangat, bantuan, motivasi, dan sarannya.

15. Teman-teman Manajemen-3 2010 iyus, eri, doni, adit, teo dan yang lain yang penulis tidak bisa sebutkan satu pesatu, yang selalu memberikan semangat, bantuan, motivasi, dan saran.

Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, penulis menyadari bahwa penyusunan usulan penelitian yang penulis lakukan masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik dari berbagai pihak agar penulis


(19)

dapat berkarya lebih baik lagi dimasa depan. Akhir kata penulis berharap penyusuan usulan penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Juli 2014

Penulis


(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era perdagangan bebas dan persaingan global memaksa setiap perusahaan harus siap menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Munculnya persaingan dalam dunia bisnis merupakan hal tidak dapat dihindari. Dengan adanya persaingan, maka perusahaan – perusahaan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam negeri. Untuk itu setiap perusahan dituntut untuk selalu mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada dilingkungan bisnisnya sehingga mampu bersaing dengan perusahaan – perusahaan lainnya, sudah seharunya perusahaan berupaya untuk meminimalisasi kelemahan – kelemahannya dan memaksimalkan kekuatan yang dimilikinya. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk mampu memilih dan menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menguasai persaingan.

Dengan semakin ketatnya persaingan tersebut maka perusahaan harus memahami apa dan bagaimana cara untuk mengelola berbagai sumber daya yang dimilikinya. Fenomena ini semakin menyadarkan para pengusaha untuk mencari pendekatan-pendekatan serta terobosan yang inovatif guna merebut pangsa pasar. Upaya yang dilakukan yakni mencoba untuk bersaing di pasar yang lebih luas, juga menentukan bagian pasar mana yang dapat dilayani dengan baik. Kunci penting


(21)

2

untuk memenangkan persaingan terletak pada kemampuan perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing.

Persaingan bisnis jasa saat ini sedang ketat-ketatnya, berbagai macam perusahaan jasa menjamur dimana-mana dan saling bersaing satu sama lain. Untuk menghadapi persaingan itu setiap perusahaan dituntut harus selalu peka terhadap perubahan - perubahan yang terjadi pada pasar dan harus mampu menciptakan ide-ide yang kreatif agar jasa yang ditawarkannya dapat menarik bagi konsumen, sehingga apa yang diinginkan oleh konsumen dapat dipenuhi dengan baik dan perusahaan dapat bertahan ditengah-tengah badai persaingan. Restoran sebagai salah satu perusahaan jasa yang menawarkan berbagai macam menu kreatifitas dituntut untuk dapat menyajikan menu yang berbeda dari yang sudah ada, hal tersebut agar dapat memberikan nilai lebih dari sekedar mengkonsumsi produk yang ditawarkan restoran, sehingga konsumen tertarik untuk membeli produk dari restoran tersebut.

Seiring perkembangan bisnis jasa restoran khususnya di Bandung dan sekitarnya pusat bisnis dan kuliner, semakin meningkatkan persaingan di antara restoran-restoran tersebut. Di Bandung dan sekitarnya pusat bisnis dan kuliner banyak sekali usaha-usaha yang sedang marak dan berkembang saat ini salah satunya banyaknya restoran-restoran dengan memperlihatkan persaingan yang ketat dalam merebut konsumen dan mengembangkan pangsa pasar, pada usaha di bidang jasa restoran ini.

Resto & Resort De Tuik Bandung merupakan nama salah satu restoran Sunda yang berada di Jl. Bojong koneng no.8a kampung haur manggung Kabupaten


(22)

3

Bandung. Kampung De Tuik berdiri pada tahun 2006 oleh Rakhmat Basuki bersama istrinya Ina Wiyandini (pendiri Ina Cookies) dengan luas sekitar 1,1 hektar.

Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan, salah satunya adalah menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi perusahaan. Lokasi fasilitas jasa acapkali merupakan faktor krusial yang berpengaruh terhadap kesuksesan suatu jasa karena lokasi erat hubungannya dengan pasar potensial penyedia jasa (Syahlan A. Sume, 2007:138). Lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen dan dekat dengan keramaian merupakan lokasi yang paling tepat untuk membuka usaha, termasuk usaha Resto & Resort. Sebelum seseorang atau sekelompok orang memutuskan untuk makan di Restoran, mereka juga mempertimbangkan lokasi tempat makan tersebut. Sebagian orang memilih lokasi tempat makan yang dekat dengan rumah atau kantor. Menurut (Nur Wulandari dan Widiantono, 2013:3) pemilihan lokasi dinilai sangat penting untuk kelangsungan hidup sebuah usaha yang ada pada saat ini, karena lokasi yang strategis memudahkan seorang konsumen untuk menjangkau tempat usaha tersebut. Lokasi Resto & Resort De Tuik Bandung berdasarkan hasil wawancara dengan Bapa Didin selaku manajer operasional Resto & Resort De Tuik Bandung (17/04/2014), terdapat keluhan dari konsumen dalam hal lokasi Resto & Resort De Tuik Bandung yaitu akses yang tidak mudah dijangkau oleh konsumen.

Sehubungan dengan hal itu, penulis melakukan survey awal dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 responden konsumen Resto & Resort De Tuik Bandung tentang lokasi Resto & Resort De Tuik sebagai berikut :


(23)

4

Table 1.1

Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Lokasi Usaha Resto & Resort De Tuik

No. Pertanyaan

Jawaban

Ya Tidak

1. Resto & Resort De Tuik mudah dijangkau

oleh konsumen 5 17% 25 83%

2. Resto & Resort De Tuik dijalur lalu lintas

7 23% 23 77%

3. Lokasi Resto & Resort De Tuik lebih mudah dijangkau dibanding lokasi resto selain Resto

& Resort De Tuik di daerah bojongkoneng 9 30% 21 70%

Lokasi Usaha (Rata-Rata Jawaban)

7 23% 23 77%

Sumber : Resto & Resort De Tuik

Berdasarkan tabel survey awal tentang lokasi usaha Resto & Resort De Tuik Bandung di atas, terdapat masalah pada faktor-faktor yang terjadi seperti pada akses yaitu 83% menyatakan Resto & Resort De Tuik sulit untuk dijangkau oleh konsumen, pada lalu lintas yaitu 77% konsumen menyatakan Resto & Resort De Tuik tidak berada pada jalur lalu lintas, pada kompetisi (lokasi pesaing) yaitu 70% Resto & Resort De Tuik lebih sulit untuk dijangkau. Rata-rata jawaban responden menyatakan bahwa 77% lokasi usaha Resto & Resort De Tuik menjadi kendala kurang minatnya konsumen berkunjung ke Resto & Resort De Tuik Bandung.

Selain lokasi, dalam dunia bisnis yang perlu diperhatikan adalah inovasi produk sebuah perusahaan, yang bisa membuat sebuah perusahaan berani mencoba unggul. Inovasi Produk Dawyer (1987) dalam penelitian Ratna Kusumawati


(24)

5

(2010:54) menyatakan munculnya produk inovasi pada dasarnya adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Produk inovasi diyakini akan dapat meningkatkan penjualan, laba dan juga kekompetitifan suatu organisasi bisnis. Melalui survey awal dan wawancara dengan manajer operasional tentang inovasi produk yang dilakukan penulis, Resto & Resort De Tuik Bandung terus mengembangkan inovasi produknya. Resto & Resort De Tuik Bandung menawarkan menu dengan ciri khas makanan Sunda seperti nasi liwet castrol, nasi tutug oncom, gurame bakar dan lainnya. Selain itu terdapat beberapa produk unggulan lainnya seperti ayam abg, baby chicken dan bala-bala dengan ukuran yang besar. Inovasi produk yang dilakukan Resto & Resort De Tuik Bandung sudah cukup baik, seperti kualitas makanan yang ada sudah memiliki inovasi yang baik dan tampilan produk yang cukup menarik di mata konsumen. Akan tetapi dalam hal varian produk makanan dan minuman yang ditawarkan masih terkesan “biasa-biasa saja”. Berikut hasil survey awal :


(25)

6

Tabel 1.2

Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Inovasi Produk

No. Pertanyaan

Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah kualitas makanan dan minuman yang ditawarkan di Resto & Resort De Tuik memiliki inovasi yang tinggi

19 63% 11 37%

2. Varian produk makanan dan minuman banyak yang baru di Resto & Resort De Tuik

12 40% 18 60%

3. Tampilan produk yang ditawarkan di Resto &

Resort De Tuik menarik 20 67% 10 33%

Inovasi Produk (Rata-Rata Jawaban) 17 57% 13 43%

Sumber : Resto & Resort De Tuik Bandung

Data pada survey awal tentang inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung, terdapat indikator yang menjadi masalah dalam hal fitur produk yaitu 60% konsumen menyatakan bahwa varian produk yang ditawarkan Resto & Resort De Tuik kurang banyak yang baru. Rata-rata jawaban responden mengenai inovasi produk yang dilakukan Resto & Resort De Tuik menyatakan bahwa 43% belum bisa secara sepenuhnya memenuhi inovasi produknya. Hal itu menunjukan bahwa Resto & Resort De Tuik Bandung belum maksimal dalam memahami dan memenuhi kebutuhan ataupun keinginan para konsumennya.

Sebuah perusahaan harus mampu mengembangkan inovasi produknya agar dapat mencapai keunggulan bersaingnya. Keunggulan bersaing sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan kecil memiliki keunggulan bersaing jika pelanggannya memperoleh kesan bahwa produk atau jasanya lebih baik daripada produk atau jasa


(26)

7

pesaing. Pemilik perusahaan dapat mencipatakan persepsi ini dengan berbagai cara. Menurut Porter dalam penelitian Yuni Istanto (2010:125) menjelaskan bahwa “keunggulan bersaing adalah konsep keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan cara memandang sebuah perusahaan sebagai suatu keseluruhan, tetapi harus dari asal keunggulan bersaing itu yaitu berbagai aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung produknya”. Dengan semakin maraknya persaingan bisnis restoran di kota bandung dan sekitarnya yang menawarkan aneka produk yang beragam dengan ciri khas nya yang mampu menarik pelanggan untuk berkunjung. Maka dari itu untuk menghadapi persaingan yang dari hari ke hari semakin ketat, Resto & Resort De Tuik Bandung harus mampu membaca peluang keunggulan bersaing yang dimilikinya. Keunggulan bersaing di Resto & Resort De Tuik Bandung sudah cukup baik seperti produk yag ditawarkan berbeda dengan pesaing. Akan tetapi Resto & Resort De Tuik Bandung kurang mempunyai nilai tersendiri di mata pelanggan. Berikut hasil survey awalnya :


(27)

8

Tabel 1.3

Survey Awal Tanggapan Konsumen Tentang Keunggulan Bersaing

No. Pertanyaan

Jawaban

Ya Tidak

1. Apakah produk yang ditawarkan mempunyai

nilai tersendiri di mata konsumen 12 40% 18 60%

2. Resort & Resto De Tuik mempunyai produk

yang berbeda 19 63% 11 37%

3. Adakah produk yang bisa menggantikan ciri

khas dari produk Resto & Resort De Tuik 15 50% 15 50%

Keunggulan Bersaing (Rata-Rata Jawaban) 15 50% 15 50%

Sumber : Resto & Resort De Tuik

Data pada survey awal tentang keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung, terdapat indikator yang menjadi masalah dalam hal bernilai yaitu 60% konsumen menyatakan bahwa nilai produk yang ditawarkan Resto & Resort De Tuik kurang bernilai. Rata-rata jawaban responden menyatakan bahwa 50% keunggulan bersaing yang dilakukan Resto & Resort De Tuik Bandung cukup baik, namun belum secara maksimal memenuhi keinginan dan kebutuhan para konsumennya.

Berdasarkan uraian - uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan Penelitian tentang analisis pengaruh lokasi usaha dan inovasi produk untuk mencapai keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung.


(28)

9

1.2 Identifikasi Dan Rumusaan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Secara umum setiap perusahaan menginginkan para konsumen mempunyai kepuasan yang tinggi terhadap perusahaan, maka dari itu perusahaan harus tahu inovasi seperti apa yang diharapkan konsumen itu sendiri agar dapat unggul bersaing dengan perusahaan lain. Perusahaan Resto & Resort De Tuik Bandung kurang memperhatikan faktor lokasi usaha yang kurang strategis sehingga mengakibatkan sulitnya konsumen untuk menjangkau tempat usaha.

Resto & Resort De Tuik Bandung dihadapi oleh persaingan yang sangat ketat dan kunci dalam keberhasilan dalam bersaingnya yaitu harus mampu inovatif dalam pengembangan inovasinya agar dapat mencapai keunggulan bersaing. Resort yang ditawarkan Resto & Resort De Tuik Bandung harus mempunyai ciri khas tersendiri dalam hal penyajian produknya. Di mata konsumen, keunikan dari penyajian yang ditawarkan membuat sebuah restoran mempunyai ciri khas tersendiri. Ciri khas ini yang bisa melekat didalam benak konsumen yang bisa membedakan konsepnya dari para pesaing.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka akan diteliti masalah pengaruh lokasi dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing. Dengan demikian tersusun identifikasi masalah sebagai berikut.


(29)

10

1. Bagaimana tanggapan responden tentang lokasi usaha pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

2. Bagaimana tanggapan responden tentang Inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

3. Bagaimana tanggapan responden tentang keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

4. Seberapa besar pengaruh lokasi usaha terhadap keunggulan bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

5. Seberapa besar pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lokasi usaha dan inovasi terhadap keunggulan bersaing usaha Resto & Resort De Tuik Bandung yang akan penulis gunakan dalam rangka menyusun penelitian.


(30)

11

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang lokasi usaha pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

2. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

3. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi usaha terhadap keunggulan bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Inovasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi: 1. Manfaat Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi pimpinan perusahaan yang diteliti, sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat memahami tentang lokasi usaha, dan inovasi, serta sebagai bahan pertimbangan dalam rangka memperbaiki kelemahan – kelemahan yang ada.


(31)

12

2. Bagi Pihak Terkait

Agar mendapatkan informasi tambahan mengenai Pengaruh Lokasi Usaha dan Inovasi terhadap Keunggulan Bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

3. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang ingin membuat skripsi dengan topik yang sama khususnya pada program studi manajemen.

1.4.2 Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya, dan manfaat penelitian tersebut terurai sebagai berikut :

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi tentang pengaruh lokasi usaha dan inovasi terhadap keunggulan bersaing sebagai bahan informasi bagi penelitian pengembangan khasanah ilmu pengetahuan.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penerapan pelaksanaan teori yang selama ini penulis peroleh di bangku kuliah, serta referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama.

3. Bagi Penulis

Hasil Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan sebagai bahan perbandingan antara teori dan kenyataan di lapangan sebagai bahan referensi dan


(32)

13

pengalaman yang berharga bagi penulis guna mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja atau dunia usaha

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan selama pembuatan laporan penelitian ini, penulis melakukan penelitian Resto & Resort De Tuik Bandung yang beralamat di Jalan Bojong Koneng Atas, Kampung Haur Manggung Cikutra, Bandung. Waktu penelitian dimulai pada bulan Maret 2014.

Tabel 1.4

Tabel Jadwal Penelitian

No. Jadwal & Kegiatan

Bulan

Maret April Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengajuan

proposal UP

2. Pencarian

perusahaan

3. Bimbingan

4. Sidang UP

5. Penelitian


(33)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai lokasi usaha dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tanggapan responden tentang lokasi usaha baik didasarkan pada akses, visibilitas, lalu lintas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan, kompetisi, peraturan pemerintah yang sudah baik. Total skor tertinggi ada pada indikator lingkungan sebesar 73,0% dan terendah ada pada indikator visibilitas sebesar 60,2%. Item pernyataan tertinggi pada kondisi lingkungan Resto & Resort De Tuik nyaman yang berada pada indikator peraturan pemerintah sebesar 73,0%. Sementara item pernyataan terendah ada pada Tempat parkir di Resto & Resort De Tuik Bandung nyaman yang berada pada indikator tempat parkir sebesar 56,8%.

2. Tanggapan responden tentang inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung di dasarkan pada kualitas produk, fitur produk dan gaya dan desain produk cukup baik. Total skor tertinggi ada pada gaya dan desain produk sebesar 63,8% dan terendah ada pada fitur produk sebesar 62,2%. Item pernyataan tertinggi pada Rasa Makanan dan minuman yang disajikan yang berada pada indikator kualitas produk sebesar 65,0%. Sementara item pernyataan terendah ada pada banyaknya varian produk


(34)

143

makanan dan minuman yang berada pada indikator fitur produk sebesar 62,0%.

3. Tanggapan responden tentang keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung di dasarkan pada bernilai, berbeda dari yang lain dan tidak mudah digantikan cukup baik. Total skor tertinggi ada pada tidak mudah digantikan sebesar 70,0% dan terendah ada pada berbeda dari yang lain sebesar 59,4%. Item pernyataan tertinggi pada kekhasan makanan dan minuman yang ditawarkan di Resto & Resort De Tuik yang berada pada indikator tidak mudah digantikan sebesar 70,0%. Sementara item pernyataan terendah ada pada makanan dan minuman yang di tawarkan Resto & Resort De Tuik berbeda dari yang lain yang berada pada indikator berbeda dari yang lain sebesar 59,4%.

4. Secara parsial lokasi usaha memberikan pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Hasil pengujian menunjukan bahwa lokasi usaha berpengaruh signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

5. Secara parsial inovasi produk memberikan pengaruh positif terhadap keunggulan bersaing. Hasil pengujian menunjukan bahwa inovasi produk memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung.


(35)

144

5.2 Saran

Setelah penulis memberikan kesimpulan dari hasil penelitian tentang Lokasi Usaha dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang dapat digunakan:

1. Lokasi usaha pada Resto & Resort De Tuik Bandung sudah masuk dalam kategori cukup strategis, namun akan lebih baik lagi jika Lokasi usaha yang cukup strategis tersebut dapat ditingkatkan dan dikembangkan lagi, terutama terhadap petunjuk menuju lokasi Resto & Resort De Tuik Bandung, agar lebih memudahkan pelanggan untuk berkunjung.

2. Inovasi Produk yang dilakukan Resto & Resort De Tuik Bandung sudah masuk dalam kategori cukup baik, namun akan lebih baik lagi jika Resto & Resort De Tuik Bandung meningkatkan inovasinya terutama terhadap pengembangan fitur produk dengan fitur-fitur yang belum pernah ada serta memperbanyak varian yang baru.

3. Keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung sudah cukup baik masuk dalam kategori cukup baik karena konsumen menilai Resto & Resort De Tuik Bandung cukup unggul dibanding pesaing, namun akan lebih baik lagi jika Resto & Resort De Tuik Bandung lebih meningkatkan dari segi nilai dan manfaat untuk pelanggannya, agar menunjukkan keunggulan yang lebih kompetitif diantara para pesaing.

4. Lokasi usaha Resto & Resort De Tuik Bandung sudah cukup strategis, akan tetapi akan lebih baik lagi bila Resto & Resort De Tuik meningkatkan


(36)

faktor-145

faktor penting seperti visibilitasnya, agar memudahkan konsumen untuk berkunjung. Dengan memudahkan konsumen untuk berkunjung dapat membuat perusahaan sedikit lebih unggul dibanding pesaing.

5. Inovasi produk memberikan pengaruh yang lebih tinggi terhadap keunggulan bersaing. Untuk itu pihak Resto & Resort De Tuik Bandung perlu menjadikan faktor inovasi produk sebagai pertimbangan utama dalam meningkatkan keunggulan bersaingnya.


(37)

1

PENGARUH LOKASI USAHA DAN INOVASI PRODUK TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING

PADA RESTO & RESORT DE TUIK BANDUNG

BAGJA AULIYA RAHMAN Universitas Komputer Indonesia

www.Unikom.ac.id

Abstract

An important key to winning the competition lies in the ability of companies to create competitive advantage. Companies must be able to design appropriate strategies to achieve company goals, one of which is to determine the location of a place for any business is an important task for the company. Moreover, in the business world to be considered is a product innovation company, which can make a company excel daring to try.

This study aims to find out the customer responses regarding the a business location, product innovation, competitive advantage and how big the impact of the competitive advantage of the business location on Resto & Resort De Tuik, and how big the effect of product innovation on competitive advantage.

Sampling method used consists of the population and the sample. The sampling technique used was simple random sampling consisting of 100 respondents. The method of analysis in this study using descriptive analysis and verification consisting of simple linear regression analysis and coefficient of determination being used to measure the influence of the location of the business and product innovation to competitive advantage.

The results of the analysis showed that the partial location of the business and product innovation in a significant effect on the biggest competitive advantage. The magnitude of influence business location and product innovation to competitive advantage partially at 64.7% and the rest is influenced by other factors not revealed in this study was 35.3%. Most of product innovations had the highest impact on improving the competitive advantage compared to the business location. Keywords : Bussiness location, Product innovation, Competitive Advantage

I.Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perusahaan jasa harus dapat merancang strategi yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan, salah satunya adalah menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi perusahaan. Lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen dan dekat dengan keramaian merupakan lokasi yang paling tepat untuk membuka usaha, termasuk usaha Resto & Resort Bandung. Sebelum seseorang atau sekelompok orang memutuskan untuk makan di Restoran, mereka juga mempertimbangkan lokasi tempat makan tersebut. Sebagian orang memilih lokasi tempat makan yang dekat dengan rumah atau kantor. Lokasi Resto & Resort De Tuik Bandung berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Didin selaku manajer operasional Resto & Resort De Tuik Bandung (17/04/2014), terdapat keluhan dari konsumen dalam hal lokasi Resto & Resort De Tuik Bandung yaitu akses yang tidak mudah dijangkau oleh konsumen.

Selain lokasi, dalam dunia bisnis yang perlu diperhatikan adalah inovasi produk sebuah perusahaan, yang bisa membuat sebuah perusahaan berani mencoba unggul. munculnya produk inovasi pada dasarnya adalah untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Produk inovasi diyakini akan dapat meningkatkan penjualan, laba dan juga kekompetitifan suatu organisasi bisnis. Inovasi produk yang dilakukan Resto & Resort De Tuik


(38)

2

sudah cukup baik, seperti kualitas makanan yang ada sudah memiliki inovasi yang baik dan tampilan produk yang cukup menarik di mata konsumen. Akan tetapi dalam hal varian produk makanan dan minuman yang ditawarkan masih terkesan “biasa-biasa saja”.

Sebuah perusahaan harus mampu mengembangkan inovasi produknya agar dapat mencapai keunggulan bersaingnya. Keunggulan bersaing sangat penting bagi perusahaan. Perusahaan kecil memiliki keunggulan bersaing jika pelanggannya memperoleh kesan bahwa produk atau jasanya lebih baik daripada produk atau jasa pesaing. Keunggulan bersaing adalah konsep keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan cara memandang sebuah perusahaan sebagai suatu keseluruhan, tetapi harus dari asal keunggulan bersaing itu yaitu berbagai aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung produknya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana tanggapan responden tentang lokasi usaha pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

2. Bagaimana tanggapan responden tentang Inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

3. Bagaimana tanggapan responden tentang keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

4. Seberapa besar pengaruh lokasi usaha terhadap keunggulan bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

5. Seberapa besar pengaruh inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh lokasi usaha dan inovasi terhadap keunggulan bersaing usaha Resto & Resort De Tuik Bandung yang akan penulis gunakan dalam rangka menyusun penelitian.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang lokasi usaha pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

2. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

3. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lokasi usaha terhadap keunggulan bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

5. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Inovasi Produk terhadap Keunggulan Bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi: 1. Manfaat Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapakan dapat berguna sebagai bahan masukan bagi pimpinan perusahaan yang diteliti, sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat memahami tentang lokasi usaha, dan inovasi, serta sebagai bahan pertimbangan dalam rangka memperbaiki kelemahan – kelemahan yang ada.

2. Bagi Pihak Terkait

Agar mendapatkan informasi tambahan mengenai Pengaruh Lokasi Usaha dan Inovasi terhadap Keunggulan Bersaing pada usaha Resto & Resort De Tuik Bandung.

3. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang ingin membuat skripsi dengan topik yang sama khususnya pada program studi manajemen.


(39)

3

1.4.2 Kegunaan Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembacanya, dan manfaat penelitian tersebut terurai sebagai berikut :

1. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi tentang pengaruh lokasi usaha dan inovasi terhadap keunggulan bersaing sebagai bahan informasi bagi penelitian pengembangan khasanah ilmu pengetahuan.

2. Bagi Peneliti Lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang penerapan pelaksanaan teori yang selama ini penulis peroleh di bangku kuliah, serta referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama.

3. Bagi Penulis

Hasil Penelitian ini menambah wawasan dan pengetahuan sebagai bahan perbandingan antara teori dan kenyataan di lapangan sebagai bahan referensi dan pengalaman yang berharga bagi penulis guna mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja atau dunia usaha

II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Lokasi Usaha

Menurut Peter dan Olson (2002:254) Lokasi adalah tempat kedudukan penjual dari tempat kedudukan konsumen dalam arti akses/cara yang harus ditempuh konsumen menuju tempat tersebut.

Lokasi yang tepat akan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk menjangkaunya, sehingga konsumen tidak perlu mengeluarkan waktu dan biaya yang berlebihan untuk menjangkau. Kemudahan dalam menjangkau lokasi dengan angkutan umum seperti bus, angkot, becak, dan lain sebagainya memudahkan konsumen untuk menuju lokasi tersebut.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:63) : “Lokasi adalah Tempat yang meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran

2.1.2 Inovasi Produk

Menurut (Thompson dalam Indriani dan Prasetyowati, 2008) dalam penelitian Vivin Oblivia Yunal dan Ratih Indriyani (2013:2) definisi inovasi produk secara klasik adalah konsep yang luas, mencakup ide-ide dan pelaksanaan/implementasi ide terhadap suatu produk baru.

Sedangkan menurut (Johne, 1999 dalam Nursiah dan Radhi, 2009) dalam penelitian Vivin Oblivia Yunal dan Ratih Indriyani (2013:2) inovasi produk terkait dengan pengembangan desain produk, tambahan fitur, segala atribut produk sehingga menghasilkan produk yang unik dan berbeda dengan produk pesaing lain yang telah ada.

2.1.3 Keunggulan Bersaing

Menurut Porter dalam penelitian Yuni Istanto (2010:125) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing adalah konsep keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan cara memandang sebuah perusahaan sebagai suatu keseluruhan, tetapi harus dari asal keunggulan bersaing itu yaitu berbagai aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan dan mendukung produknya”.

Menurut (Swier dan Spencer, 1992 dalam Purnama, 2000) dalam penelitian Ratna Kusumawati (2010:58) memberikan pengertian bahwa keunggulan bersaing adalah suatu posisi unik yang dikembangkan oleh suatu perusahaan atau organisasi sebagai upaya untuk mengalahkan pesaing.

Menurut Day dan Wensley dalam penelitian Yuni Istanto (2010:125) menjelaskan bahwa “keunggulan bersaing diartikan sebagai kompetisi yang berbeda dalam keunggulan keahlian dan sumber daya”. inginkan.


(40)

4

2.2 Keterkaitan Antar Variabel Penelitian

2.1.1 Hubungan Antara Lokasi Usaha Dengan Keunggulan Bersaing

Lokasi adalah tempat yang meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran dan daerah yang strategis sehingga dapat memaksimumkan laba. Menurut (Berman & Evans dalam Ma’ruf 2006 : 113) dalam penelitian Hendra Fure (2013:274) lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran eceran, pemilihan lokasi yang tepat dan strategis pada sebuah gerai atau toko akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang strategis. Dan menurut Stijn Claessens and Neeltje van Horen (2008:1) Keputusan lokasi merupakan faktor penting dalam keunggulan bersaing.

2.1.2 Hubungan Inovasi Produk Dengan Keunggulan Bersaing

Munculnya inovasi atau produk inovasi pada dasarnya untuk memenuhi permintaan pasar sehingga produk inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan kompetitif bagi perusahaan (Prakosa (2005) dalam penelitian Ratna Kusumawati (2010:59)). Sedangkan Menurut (Henard dan Szymanski (2001) dalam Aditya (2004) dalam penelitian Ratna Kusumawati (2010:59)) inovasi produk merupakan cara meningkatkan nilai sebagai sebuah komponen kunci kesuksesan sebuah operasi bisnis yang dapat membawa perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dan menjadi pemimpin pasar. Selanjutnya dikatakan untuk memiliki keunggulan yang kompetitif maka diperlukan produk-produk yang unggul pula.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas, maka penulis berasumsi mengambil hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1.Terdapat pengaruh secara parsial antara Kontrol diri terhadap pembelian impulsif 2.Terdapat pengaruh secara parsial antara Diskon terhadap pembelian impulsive

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Pengertian objek penelelitian menurut Suharsimi Arikunto (2000:29), objek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.

Berdasarkan pengertian diatas, yang dimaksud dengan objek penelitian adalah sesuatu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya. Penulis menjadikan Lokasi usaha dan Inovasi produk sebagai acuan untuk peningkatan penjualan dari Keunggulan bersaing.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif karena penulis ingin mendeskripsikan pengaruh Lokasi usaha dan Inovasi produk terhadap Keunggulan bersaing di Resto & Resort De Tuik Bandung.

Menurut Sugiyono (2005:21): “Metode Deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas.”

Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008:45) menyatakan bahwa:

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu penelitian yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

verifikatif.

3.2.1 Desain Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian yang diangkat oleh peneliti yaitu “Pengaruh Lokasi usaha dan Inovasi produk terhadap Keunggulan bersaing di Resto & Resort De Tuik Bandung“. maka langkah-langkah yang akan dilakukan penulis dalam penyusunan penelitian ini adalah sebagai berikut:


(41)

5

2. Mengumpulkan data-data mengenai tanggapan para konsumen atas produk yang diberikan Resto & Resort De Tuik Bandung sehingga mereka membeli produk Resto & Resort De Tuik Bandung serta keluhannya.

3. Membuat hipotesis untuk membuktikan adanya hubungan atau dampak antara Lokasi usaha terhadap keunggulan bersaing.

4. Menganalisa data-data yang diperoleh untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang telah dibuat.

5. Membuat kesimpulan terhadap hasil hipotesis. 6. Menyusun Penelitian.

Metode yang digunakan untuk peneliatian ini adalah metode penelitian survey explanatory yang digunakan untuk menjalankan hubungan kausal antara 3 variabel melalui pengujian hipotesis. Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama, kedua dan ketiga yaitu untuk mengetahui tanggapan konsumen Resto & Resort De Tuik Bandung mengenai Lokasi usaha dan Inovasi produk terhadap keunggulan bersaing digunakan penelitian deskriptif guna menyajikan variabel yang terstruktur, faktual, dan akurat mengenai permasalahan di atas dengan menggunakan sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak Manajer Resto & Resort De Tuik Bandung dan penyebaran kuisioner kepada konsumen Resto & Resort De Tuik tersebut Bandung.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh pengukuran variabel-variabel penelitian. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat-sifat atau nilai dari seseorang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya ( Sugiono, 2005 ).

1. Variabel bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab atau timbulnya variabel dependent (terikat). Adapun yang menjadi variabel independent dalam penelitian ini adalah Lokasi usaha dan Inovasi produk.

2. Variabel terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent adalah keunggulan bersaing.

3.2.3 Metode Penarikan Sampel 3.2.3.1 Populasi

Definisi populasi menurut Naziradalah : “Kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri yang telah ditetapkan” (Nazir ,1998 :32).

Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen Resto & Resort De Tuik pada tahun 2013. Berdasarkan informasi dari pihak Resto & Resort De Tuik diketahui konsumen Resto & Resort De Tuik diambil dari banyaknya pengunjung yang datang adalah sebanyak 52.150 orang yang bisa dijadikan ukuran populasi.

3.2.3.2 Sampel

”Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi, meskipun jumlah sampel relatif kecil tetapi harus dapat mewakili ciri-ciri dan sifat-sifat keseluruhan populasi”.(Sugiyono ,2008 : 74)

Rumus yang digunakan adalah pendapat Slovin yang dikutip dari Drs.Husein Umar (2003:146)yaitu: 2

1

N

n

Ne

=

+


(42)

6

dimana :

n = Jumlah sampel N = Jumlah Populasi

e = Persentase kelonggaran

Dari jumlah populasi ( N ) yang terdiri dari 52.150 orang, maka jumlah sampel penelitian (n) atau responden yang harus diambil berdasarkan dengan tingkat persentase kelonggaran sebesar 10% adalah sebagai berikut :

�= 52150

1 + 52150(0,1)2= 99,80 = 100 responden

Jadi untuk menghindari kebiasan dalam penyebaran angket, maka dipilih 100 orang untuk menjadi responden.

3.2.4 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

3.2.4.1 Jenis Data

Data yang digunakan oleh peneliti ada dua jenis, yaitu :

1. Data primer, yaitu merupakan data informasi yang diperoleh pengamatan langsung pada pelanggan yang menjadi objek penelitian.

2. Data sekunder, yaitu merupakan data yang diperoleh dari perusahaan, buku-buku, laporan-laporan ilmiah.

3.2.4.2 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah : 1. Studi Pustaka ( Library Research )

Yaitu mengumpulkan data dan mempelajari atau membaca pendapat para ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti untuk memperoleh landasan teori – teori yang dapat menunjang penelitian. Sehingga penelitian yang dilaksanakan mempunyai landasan teori yang kuat dan menunjang.

2. Studi Lapangan ( Field Research )

Dalam teknik ini peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data yang diperlukan. Adapun studi lapangan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut :

a. Observasi

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan langsung terhadap objek penelitian dengan mengunjungi perusahaan.Data atau informasi yang diperoleh didapat secara langsung dari sumber – sumber tertulis yang diberikan perusahaan.Pengamatan langsung ini dimaksudkan untuk melengkapi data yang diperlukan serta membandingkan keterangan yang diperoleh sebelumnya dengan ketepatan data yang ada diperusahaan.

b. Wawancara

Penulis mengadakan wawancara langsung dengan pihak perusahaan yang berwenang dalam bidang yang berhubungan dengan masalah yang dibahas sehingga memperoleh data – data yang diperlukan.

c. Dokumentasi

Yaitu mengumpulkan dan menganalisa data – data penting tentang perilaku konsumen

3.2.5 Metode Analisis dan Perancangan Hipotesis

Pada dasarnya rancangan analisis data yang digunakan terdiri dari dua bagian yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Menurut Sugiyono (2005:13), data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. Sementara untuk data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (skoring). Analisis kualitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah satu, dua dan tiga, yaitu mengenai Lokasi usaha, Inovasi produk serta Keunggulan bersaing konsumen dengan cara mengelompokan data,


(43)

7

ditabulasikan, kemudian diberikan penjelasan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah yang keempat, yaitu untuk mengetahui seberapa besar Lokasi usaha dan Inovasi produk terhadap keunggulan bersaing konsumen Resto & Resort De Tuik Bandung.

3.2.5.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2009:361), validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Sedangkan valid menurut Sugiyono (2005:173), valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Jadi suatu penelitian dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Sebelum kuesioner disebarkan kepada responden terpilih maka harus diadakan uji validitas terlebih dahulu pada butir-butir yang benar-benar mengukur apa yang diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi validitas suatu alat ukur maka alat ukur tersebut semakin mengenai pada sasarannya, atau semakin menunjukkan apa yang seharusnya di ukur.

Hasil perhitungan uji validitas ditentukan dengan kriteria yang digunakan adalah item valid berarti layak untuk digunakan dalam pengujian hipotesis. Valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor totalnya, dan apabila koefisien korelasinya > 0,30 (Azwar Saefuddin, 1999:158) maka pernyataan tersebut dinyatakan valid, sedangkan jika korekasinya < 0,30 menunjukan bahwa data tersebut tidak valid dan akan disisihkan dari analisis selanjutnya. 3.2.5.2 Uji Realibilitas

Pengujian terhadap tingkat reliabilitas atau keandalan dimaksudkan untuk mengetahui apakah kuesioner dapat memberikan ukuran yang konstan dan mampu mengungkapkan data yang dapat dipercaya. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali (Umar, 2003 : 87). Reliabilitas mencakup tiga aspek penting, yaitu: alat ukur yang digunakan harus stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability), sehingga alat ukur tersebut mempunyai realibilitas yang tinggi atau dapat dipercaya (Nazir 1998: 61).

Untuk mengetahui ketepatan alat ukur yang digunakan adalah reliabilitas Alpha Cronbach yang rumusnya adalah:

rxx =

2 1 2 1 1 k x i y s k k s α =       = − −      

sx 2 =

(

)

1 1 2 − −

= n X X n i i

sy2 =

(

)

1 1 2 − −

= n Y Y n i i


(44)

8

Dimana :

r xx = Nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach’s k = Jumlah item pertanyaan

s²xi = Varians masing- masing item

s²y = Varians skor total item dari responden

Sekumpulan pertanyaan untuk mengukur suatu variabel dikatakan reliabel dan berhasil mengukur variabel-variabel yang kita ukur jika koefisien reliabilitasnya lebih dari sama dengan 0, 70 (Robert M Kaplan dan Dennis Saccuzo, 1993 : 126).

3.2.6Rancangan Analisi dan Perancangan Hipotesis 3.2.6.1 Rancangan Analisis

3.2.6.1.1 Analisis Deskriftif/Kualitatif

Analisis kualitatif digunakan dengan menyusun tabel frekuensi distribusi untuk mengetahui apakah tingkat perolehan nilai (skor) variabel penelitian masuk dalam kategori: sangat baik, baik, cukup, tidak baik, sangat tidak baik.

Selanjutnya untuk menetapkan peringkat dalam setiap variabel penelitian dapat dilhat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat responden sesuai klasifikasi bobot yang diberikan (1,2,3,4, dan 5). Sedangkan skor ideal diperoleh melalui perolehan predisi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah kuesioner dikalikan jumlah responden.

Sumber:UmiNarimawati (2007:84) Keterangan:

a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan. b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih

jawaban dengan skor tertinggi. 3.2.6.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif)

Data yang telah dikumpulkan melalui kuisioner akan diolah dengan pendekatan kuantitatif. Oleh karena data yang didapat dari kuesioner merupakan data ordinal, sedangkan untuk menganalisis data diperlukan data interval, maka untuk memecahkan persoalan ini perlu ditingkatkan skala interval melalui “Methode of Successive Interval” (Hays, 1969:39). Dan selanjutnya dilakukan analisis regresi korelasi serta determinasi.

1. Transformasi Data Ordinal Menjadi Interval

Adapun langkah-langkah untuk melakukan transformasi data ordinal menjadi interval adalah sebagai berikut:

a) Ambil data ordinal hasil kuesioner

b) Setiap pertanyaan, dihitung proporsi jawaban untuk setiap kategori jawaban dan hitung proporsi kumulatifnya

c) Menghitung nilai Z (tabel distribusi normal) untuk setiap proporsi kumulaif. Untuk data n > 30 dianggap mendekati luas daerah dibawah kurva normal.

d) Menghitung nilai densititas untuk setiap proporsi komulatif dengan memasukan nilai Z pada rumus distribusi normal.

e) Menghitung nilai skala dengan rumus Method Successive Interval

f) Menentukan nilai transformasi (nilai untuk skala interval) dengan menggunakan rumus : Nilai Transformasi = Nilai Skala + Nilai Skala Minimal + 1


(45)

9

Untuk mengetahui pengaruh antara Lokasi usaha dan Inovasi produk terhadap Keunggulan bersaing, dalam hal ini adalah konsumen yang melakukan pembelian di Resto & Resort De Tuik digunakan analisis regresi Berganda (Multiple Regression).

2. Analisis Regresi

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel bebas atau independen variabel (X) terhadap satu variabel tidak bebas atau dependen variabel (Y) secara bersama-sama.

Persamaan Regresi Linier Berganda adalah:

Dimana :

Y = variabel dependen X1, X2 = variabel independen Α = konstanta

β 1, β 2 = koefisien masing-masing faktor

Dalam hubungan dengan penelitian ini, variabel independen adalah Lokasi usaha (X1) dan Inovasi produk (X2), sedangkan variabel dependen adalah Keunggulan bersaing (Y), sehingga persamaan regresi berganda estimasinya.

Y = α + β1X1 + β 2X2 + e Dimana:

Y = Keunggulan bersaing

α = Konstanta dari persamaan regresi

β1 = Koefisien regresi dari variable X1, Lokasi usaha β2 = Koefisien regresi dari variable X2, Inovasi produk X1 = Lokasi usaha

X2 = Inovasi produk 2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal atau tidak

b. Uji Multikolinier

Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah:

1. koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir

2. Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

Dengan demikian berarti semakin besar korelasi diantara sesama variabel independen, maka tingkat kesalahan dari koefisien regresi semakin besar, yang mengakibatkan standar error nya semakin besar pula.

c. Uji Heteroskedastitas

Menurut Gujarati (2005:406), situasi heteroskedastisitas akan menyebabkan penaksiran koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang atau melebihi dari yang semestinya. Dengan demikian, agar koefisien-koefisien regresi tidak menyesatkan, maka situasi heteroskedastisitas tersebut harus dihilangkan dari model regresi.


(46)

10

3. Analisis Korelasi

Koefisien korelasi Pearson product moment digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat atau untuk mengujisignifikasi antara pengaruh Lokasi Usaha dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing.

Rumusyang digunakan Menurut Sugiyono (2008;248) adalah sebagai berikut : �= �(∑ � �)−(∑ �)(∑ �)

�{�(∑ �2)− (∑ �)2}{�(∑ ��2)−(∑ ��)2} Dimana :

r = Koefisien Korelasi x1= Lokasi Usaha x2= Inovasi Produk y = Keunggulan Bersaing n = Jumlah Responden

4. Analisis Koefisien Determinasi

Persentase peranan semua variabel bebas atas nilai variabel bebas ditunjukkan oleh besarnya koefisien determinasi (R2).Semakin besar nilainya maka menunjukkan bahwa persamaan regresi yang dihasilkan baik untuk mengestimasi variabel terikat. Hasil koefisien determinasi ini dapat dilihat dari perhitungan dengan Microsoft/SPSS atau secara manual didapat dari R2 = SS reg/SStot

Kd = r2 x 100% Dimana :

d = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi 3.2.6.2 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini yang akan diuji adalah Pengaruh Lokasi usaha dan Inovasi produk terhadap Keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung. Dengan memperhatikan karakteristik variabel yang akan diuji, maka uji statistik yang akan digunakan adalah melalui perhitungan analisis regresi dan korelasi.

IV. Hasil Analisi Dan Pembahasan 4.1 Analisis Deskriptif

4.1.1 Hasil Analisis Lokasi Usaha

Analisis kualitatif diakukan mengacu kepada setiap indikator yang ada pada variabel Lokasi usaha. Berikut diuraikan hasil tanggapan responden mengenai Lokasi usaha konsumen

Resto & Resort De Tuik Bandung berdasarkan indikator pada tabel 4.1.

Tabel 4.7 menunjukkan skor dari lokasi usaha Resto & Resort De Tuik Bandung menghasilkan skor sebesar 64,9% yang berada pada interval 52.01% - 68.00% yang berarti masuk ke dalam kriteria cukup baik.

Total skor tertinggi ada pada indikator lingkungan sebesar 73,0% dan terendah ada pada indikator visibilitas sebesar 60,2%. Item pernyataan tertinggi pada kondisi lingkungan Resto & Resort De Tuik nyaman yang berada pada indikator lingkungan sebesar 73,0%. Sementara item pernyataan terendah ada pada Tempat parkir di Resto & Resort De Tuik Bandung nyaman yang berada pada indikator tempat parkir sebesar 56,8%.

4.3.2 Hasil Analisis Diskon

Analisis kualitatif diakukan mengacu kepada setiap indikator yang ada pada variable Inovasi produk. Berikut diuraikan hasil tanggapan responden mengenai Inovasi produk konsumen Resto & Resort De Tuik Bandung berdasarkan indikator pada tabel 4.2

Tabel 4.2 menunjukkan skor dari Inovasi produk Resto & Resort De Tuik menghasilkan skor sebesar 63,2% yang berada pada interval 52.01% - 68.00% yang berarti masuk ke dalam kriteria cukup baik.

Total skor tertinggi ada pada gaya dan desain produk sebesar 63,8% dan terendah ada pada fitur produk sebesar 62,2%. Item pernyataan tertinggi pada Rasa Makanan dan minuman


(47)

11

yang disajikan yang berada pada indikator kualitas produk sebesar 65,0%. Sementara item pernyataan terendah ada pada banyaknya varian produk makanan dan minuman yang berada pada indikator fitur produk sebesar 62,0%.

4.3.3 Hasil Analisis Pembelian Impulsif

Analisis kualitatif diakukan mengacu kepada setiap indikator yang ada pada variable Keunggulan bersaing. Berikut diuraikan hasil tanggapan responden mengenai Keunggulan bersaing konsumen Resto & Resort De Tuik Bandung berdasarkan indikator pada tabel 4.3

Tabel 4.3 menunjukkan skor dari keunggulan bersaing Resto & Resort De Tuik menghasilkan skor sebesar 65,2% yang berada pada interval 52.01% - 68.00% yang berarti masuk ke dalam kriteria cukup baik.

Total skor tertinggi ada pada tidak mudah digantikan sebesar 70,0% dan terendah ada pada berbeda dari yang lain sebesar 59,4%. Item pernyataan tertinggi pada kekhasan makanan dan minuman yang ditawarkan di Resto & Resort De Tuik yang berada pada indikator tidak mudah digantikan sebesar 70,0%. Sementara item pernyataan terendah ada pada makanan dan minuman yang di tawarkan Resto & Resort De Tuik berbeda dari yang lain yang berada pada indikator berbeda dari yang lain sebesar 59,4%.

4.4 Analisis Verifikatif

Analisis verivikatif dilakukan untuk membuktikan kebenaran dari hipotesis yang telah diajukan dan pada bab sebelumnya diajukan akan diuji dan dibuktikan melalui uji statistik.

4.4.1 Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk menganalisis hubungan linear antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan kata lain untuk mengetahui besarnya pengaruh lokasi usaha dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing. Dalam perhitungannya, penulis menggunakan perhitungan komputerisasi yaitu dengan menggunakan media program komputer, yaitu SPSS 16 for windows.

Dari tabel output di atas diketahui nilai kontstanta dan koefisien regresi sehingga dapat dibentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 8,239 + 0,162 X1 + 0,351 X2

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:

a = 8,239 artinya jika variabel X1, X2 bernilai nol (0), maka variabel Y akan bernilai 8,239

b1= 0,162 artinya jika Lokasi Usaha (X1) meningkat sebesar satu satuan maka variabel Keunggulan Bersaing (Y) akan meningkat sebesar 0,162

b2= 0,351 artinya jika Inovasi Produk (X2) meningkat sebesar satu satuan maka variabel Keunggulan Bersaing (Y) akan meningkat pula sebesar 0,351 Berdasarkan hasil hasil penelitian perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa koefisien regresi memiliki tanda positif yang berarti perubahan positif pada lokasi usaha dan inovasi produk akan mempengaruhi perubahan yang positif terhadap keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung dan sebaliknya .

4.4.2 Uji Asumsi Klasik

A. Uji Normalitas

Berdasarkan pengolahan data menggunakan software SPSS 20 for windows maka hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.4

Analisis kenormalan berdasarkan metode Kolmogorov-Smirnov mensyaratkan kurva normal apabila nilai Asymp. Sig. berada di atas batas maximum error, yaitu 0,05. Adapun dalam analisis regresi, yang diuji kenormalan adalah residual atau variabel gangguan yang bersifat stokastik acak, maka data di atas dapat digunakan karena variable residu berdistribusi normal.

B. Multikolinieritas

Berdasarkan tabel 4.5, dapat dilihat bahwa lokasi usaha dan inovasi produk menunjukan nilai tolerance> 0,10 dan nilai VIF < 10, Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa variabel


(48)

12

independen yang digunakan dalam model regresi penelitian ini adalah terbebas dari multikolineritas atau dapat dipercaya dan obyektif.

C. Uji Heteroskedastisitas

Dari output Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa data tidak signifikan. Hal ini dilihat dari nilai p-value (Sig) yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

4.4.2 Analisis Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui tingkat keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat atau untuk menguji signifikasi antara pengaruh Lokasi Usaha dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing.

a. Korelasi Secara Parsial antara Lokasi usaha dengan Keunggulan bersaing

Berdasarkan hasil output tabel 4.7 dari pengolahan data menggunakan program SPSS 16 for windows tersebut maka didapat nilai korelasi untuk Lokasi usaha dengan Keunggulan bersaing adalah 0.595, artinya hubungan variabel lokasi usaha dengan Keunggulan bersaing adalah Sedang.

b. Korelasi Secara Parsial Antara Inovasi produk Dengan Keunggulan bersaing

Berdasarkan hasil output tabel 4.8 dari pengolahan data menggunakan program SPSS 16 for windows tersebut maka didapat nilai korelasi untuk Inovasi produk dengan Keunggulan bersaing adalah 0.783, artinya hubungan variabel inovas produk dengan Keunggulan bersaing adalah Kuat.

c. Korelasi Secara Parsial Antara Lokasi usaha Dengan Inovasi produk

Berdasarkan hasil output tabel 4.9 dari pengolahan data menggunakan program SPSS 16 for windows tersebut maka didapat nilai korelasi untuk Lokasi usaha dengan Inovasi produk adalah 0.165, artinya hubungan variabel Lokasi usaha dengan Inovasi produk adalah sangat rendah.

4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi

Hasil koefisien determinasi sebesar 0,647 atau 64,7 % ini menyatakan bahwa variabel Keunggulan bersaing dipengaruhi oleh Lokasi usaha dan Inovasi produk sedangkan 35,3 % dipengaruhi oleh faktor lain yang diabaikan penulis. Seperti pada tabel 4.10

Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat secara individu maka dilakukan dengan cara nilai beta X zero order pada output SPSS sebagai berikut pada tabel 4.11.

Berikut disajikan hasil pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap variabel terikat dengan rumus beta x zero order:

1. Lokasi usaha = (0,223)x(0,595) = 0,132 atau 13,3% 2. Inovasi produk = (0,657)x(0,783) = 0,514 atau 51,4%

Dari hasil perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa variabel yang paling berpengaruh terhadap variabel Keunggulan bersaing adalah variabel Inovasi produk (X2) sebesar 51,4% selanjutnya Lokasi usaha (X1) mempengaruhi variabel Keunggulan bersaing sebesar 13,3%. Dengan demikian pengaruh secara keseluruhan sebesar 64,7 %.

4.4.5 Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)

a. Pengujian hipotesis variabel X1 (Lokasi Usaha)

H0 : b1 = 0, Lokasi Usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.

H1 : b1 ≠ 0, Lokasi Usaha berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan bersaing. Tingkat signifikan (α) sebesar 5%, dan ttabel didapat 1,985

Dari hasil pengolahan SPSS pada Tabel 4.12 didapat nilai thitung sebesar 3,052. Dengan alpha (α) = 5% dan derajat kebebasan (dk) = 97 (n-(k+1)), maka berdasarkan tabel distribusi-t dua pihak didapat nilai ttabel sebesar 1,985. Nilai thitung dan ttabel tersebut kemudian diuji menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel atau -thitung≤ -ttabel, maka Ho ditolak. Jika thitung < ttabel atau -thitung <-ttabel, maka Ho diterima.


(49)

13

Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa nilai thitung 3,052 lebih besar daripada ttabel 1,985 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan Lokasi Usaha berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.

Hal ini sesuai dengan penelitian Menurut Heizer (2001) lokasi mempunyai kekuatan untuk mensukseskan ataupun menghancurkan strategi perusahaan. Oleh karena itu, penyedia jasa harus benar–benar mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang responsif terhadap kemungkinan perubahan ekonomi, demografis, budaya, persaingan, dan peraturan di masa mendatang. Lokasi yang strategis merupakan salah satu alasan seseorang berkunjung Resto & Resort De Tuik Bandung.

b. Pengujian hipotesis variabel X2 ( Inovasi Produk )

H0 : β2 = 0, Inovasi Produk tidak berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.

H1 : β2 ≠ 0, Inovasi Produk berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing.

Tingkat signifikan (α) sebesar 5%, dan ttabel didapat 1,985

Dari hasil pengolahan SPSS pada Tabel 4.13 didapat nilai thitung sebesar 8,985. Dengan alpha (α) = 5% dan derajat kebebasan (dk) = 97 (n-(k+1)), maka berdasarkan tabel distribusi-t dua pihak didapat nilai ttabel sebesar 1,985. Nilai thitung dan ttabel tersebut kemudian diuji menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut:

Jika thitung > ttabel atau -thitung≤ -ttabel, maka H0 ditolak. Jika thitung < ttabel atau -thitung <-ttabel, maka H0 diterima.

Berdasarkan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa nilai thitung 8,985 lebih besar daripada ttabel 1,985 maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan Inovasi Produk berpengaruh signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. Hasil penelitian ini mendukung hasil empiris dari Faulkner (1997) dalam Putu Sukarmen dkk (2013;73) yang menemukan bahwa inovasi produk berpengaruh terhadap keunggulan bersaing. Artinya perusahaan yang mampu mendesain produknya sesuai dengan keinginan konsumen akan mampu bertahan di tengah persaingan dikarenakan produknya tetap diminati oleh konsumen.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai lokasi usaha dan inovasi produk terhadap keunggulan bersaing pada Resto & Resort De Tuik Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Tanggapan responden tentang lokasi usaha baik didasarkan pada akses, visibilitas, lalu lintas, tempat parkir, ekspansi, lingkungan, kompetisi, peraturan pemerintah yang sudah baik. Total skor tertinggi ada pada indikator lingkungan sebesar 73,0% dan terendah ada pada indikator visibilitas sebesar 60,2%. Item pernyataan tertinggi pada kondisi lingkungan Resto & Resort De Tuik nyaman yang berada pada indikator peraturan pemerintah sebesar 73,0%. Sementara item pernyataan terendah ada pada Tempat parkir di Resto & Resort De Tuik Bandung nyaman yang berada pada indikator tempat parkir sebesar 56,8%.

2. Tanggapan responden tentang inovasi produk pada Resto & Resort De Tuik Bandung di dasarkan pada kualitas produk, fitur produk dan gaya dan desain produk cukup baik. Total skor tertinggi ada pada gaya dan desain produk sebesar 63,8% dan terendah ada pada fitur produk sebesar 62,2%. Item pernyataan tertinggi pada Rasa Makanan dan minuman yang disajikan yang berada pada indikator kualitas produk sebesar 65,0%. Sementara item pernyataan terendah ada pada banyaknya varian produk makanan dan minuman yang berada pada indikator fitur produk sebesar 62,0%.


(1)

22

DAFTAR PUSTAKA

Alhusin, Syahri, Drs., M.S. 2003, Aplikasi Statistik Praktis Dengan SPSS.10 for Windows. Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Ke 3. Jakarta: Rineke Cipta.

Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi. Yogyakarta: Sigma Alpha.

Bagas Prakosa. Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi Dan Orientasi Pembelajaran Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing (Studi Empiris Pada Industri Manufaktur Di Semarang). Vol. 2 No. 1 Januari 2005.

Broery Andrew Sihombing. Pengaruh Lokasi, Kualitas Pelayanan dan Retail Brand Loyalty Terhadap Kesetiaan Pelanggan Toko CV. Kawani Sarana Petualang. Vol. 1, No. 1 (2014).

Buchari Alma . (2009) Kewirausahaan . Bandung : Alfabeta.

Dewi Sondari, Syamsul Maarif dan Yandra Arkeman. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Inovasi Produk Nanoenkapsulasi Ekstrak Pegagan Sebagai Sediaan Untuk Mengatasi Selulit. Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340.

Eddy soeryanto Soegoto. (2009). Entrepreneurship Menjadi Pembisnis Ulung. Elex Media Computindo.

Faradiba, Sri Rahayu Tri Astuti. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Lokasi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang Konsumen (Studi pada Warung Makan “Bebek Gendut” Semarang) Volume 2, Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-11.

Frans Sudirjo. Pengembangan Model Membangun Keunggulan Bersaing Berbasis Budaya Pada Industri Mebel Skala Menengah Di Jepara. MEDIA EKONOMI DAN MANAJEMEN Vol 25. No 1 Januari 2012.

Gujarati, Damodar. 2003. Econometric, Erlangga, Jakarta.

Gujarati. 2005. SPSS Versi 16 Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hendra Fure. Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat Beli Pada Pasar Tradisional Bersehati Celaca. Vol.1 No.3 September 2013, Hal. 273-283.

Heri Setiawan. Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Teknologi Dan Inovasi Produk Terhadap Keunggulan Bersaing Usaha Songket Skala Kecil Di Kota Palembang. Jurnal Orasi Bisnis Edisi ke-VIII, November 2012.

Hurriyati Ratih, Dr., M.Si. “Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen”. 2010. Jakarta: Alfabeta CV.

Husein Umar. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.


(2)

23

Jasa Suatma. Analisis Strategi Inovasi Atribut Produk dan Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen. JURNAL STIE SEMARANG. Vol. 5, NO. 2, Edisi Juni 2013.

Kotler, Philip; Armstrong, Garry, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

Mashuri. 2008. Penelitian Verifikatif. Edisi Pertama. Yogyakarta : Andi.

Moh. Nazir. 1998. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Nur Wulandari dan Widiantono. Analisi Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan Lokasi Terhadap Kepuasan Konsumen (Studi Kasus Pada Konsumen KOPIKITA Semarang). Vol. 2, Nomor 2. 2013.

Peter, J. Paul dan Jerry C Olson. 2002. Consumer Behavior and Marketing Strategy Sixth Edition. McGraw-Hill Irwin.

Putu Sukarmen, Andi Sularso, Deasy Wulandari. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Dengan Keunggulan Bersaing Sebagai Variable Intervening Pada Produk Gula Pasir Sebelas (Gupalas) Pabrik Gula Semboro PTP Nusantara XI (PERSERO). JEAM Vol XII No. 1/2013.

Ratna Kusumawati. 2010. Pengaruh Karakteristik Pimpinan dan Inovasi Produk Baru Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol. 54 No. 9.

Schiffman, leon. And Kanuk, Leslie Lazar. 2004. Perilaku Konsumen (edisi ketujuh). PT. Indeks, Jakarta.

Stijn Claessens and Neeltje van Horen. Location Decisions of Foreign Banks and Institutional Competitive Advantage. DNB Working Paper No. 172 / April 2008.

Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Suryana , M.Si (2006). kewirausahaan. Salemba Empat.

Syahlan A. Sume. 2007. Analisi Lokasi Perusahaan dan Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Studi kasus pada PT. Hotel Salak The Heritage Bogor. Vol 7 No. 2, Oktober 2007.

Uma Sekaran, 2006, Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 1, Jakarta: Salemba Empat.

Utami, Christina Widya. 2010, Strategi dan Implementasi operasional Bisnis Ritel Modern di Indonesia, Salemba Empat, Jakarta.

Vivin Oblivia Yunal dan Ratih Indriyani. Analisa Pengaruh Motivasi Berwirausaha dan Inovasi Produk Terhadap Pertumbuhan Usaha Kerajinan Gerabah di Lombok Barat. AGORA Vol. 1, No. 1, (2013).


(3)

24

Yuni Istanto. 2010. Pengaruh Strategi Keunggulan Bersaing Dan Positioning Terhadap Kinerja (Suvey Pada Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sleman Yogyakarta).Buletin Ekonomi, Vol. 8, No.2, 70-170.


(4)

(5)

LAMPIRAN 12

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BIODATA

Nama

: Bagja Auliya Rahman

Alamat

: Komp. Gading Tutuka 2 Blok P11 No. 24

Rt 03/12, Ciluncat Kec. Cangkuang

Tempat/tanggal lahir

: Bandung, 28 Desember 1989

Agama

: Islam

Telepon

: 083820774107

PENDIDIKAN FORMAL

Tahun 1996

: SD Negeri 1 Banjaran

Tahun 2002

: SMP Negeri 1 Banjaran

Tahun 2005

: SMA Negeri 1 Banjaran


(6)