Pada ilustrasi jurnal PSAK No. 101 sudah tidak terdapat istilah tabungan dana
qard al hasan melainkan diganti dengan akun dana kebajikan.
2. Penyajian
Penyajian disini hasil dari akun-akun yang terdapat pada pencatatan sebelumnya, kemudia disajikan secara struktur berdasarkan
PSAK No. 101. Ilustrasi penyajian laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan
5
Tabel. 4.4 Sumber Dana Kebajikan
Infaq dari dalam bank syariah Sedekah
Hasil pengelolaan wakaf Pengembalian dana kebajikan produktif
Denda Pendapatan nonhalal
Jumlah Sumber Dana Kebajikan Penggunaan Dana Kebajikan
Dana kebajikan produktif Sumbangan
Penggunaan lainnya untuk kepentingan umum Jumlah Penggunaan Dana Kebajikan
Kenaikan penurunan dana kebajikan Saldo awal dana kebajikan
Saldo akhir dana kebajikan xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
xxx
xxx xxx
xxx xxx
Sumber:
Wiroso, Akuntansi Transaksi Syariah
5
Ibid, 68
Dalam PSAK No.101, sudah tidak terdapat istilah laporan sumber dan penggunaan dana qard al hasan melainkan berganti istilah menjadi laporan
sumber dan penggunaan dana kebajikan. Terdapat akun tambahan pada sumber dana kebajikan dalam PSAK No. 101 yaitu hasil pengelolaan wakaf
dan pengembalian dana keabajikan produktif dalam PSAK No. 59 sumber dana qard al hasan hanya terdiri dari infaq, shadaqah, denda, pendapatan non
halal dan pengembalian pinjamanqard al hasan. Penggunaan dana kebajikan berdasarkan PSAK No. 101 adalah untuk
dana kebajikan produktif, sumbangan dan penggunaan lainnya untuk kepentingan umum. Sedangkan penggunaan dana qard al hasan dalam PSAK
No. 59 digunakan untuk hanya sebatas pada pinjaman dan sumbangan. Beberapa perbedaan utama antara PSAK No. 59 dengan PSAK No.
101-106: No.
PSAK No. 59 PSAK No. 101-106
1. 2.
3.
4. Hanya 1 standar
Hanya untuk entitas bank syariah
Tidak ada metode pengukur
Tidak mengatur pihak terkait Terdapat 6 standar
Berlaku untuk entitas syariah dan konvensional
Dikenal 3 metode pengukuran historis,
current value,
ne realizable value
Mengatur pihak terkait dengan
dengan entitas syariah entitas syariah
Selama ini BMT masih belum menerapkan PSAK No. 101 dalam laporan keuangannya karena mengalami beberapa hambatan, yaitu faktor
SDM Sumber Daya Manusia yakni kurangnya pengetahuan para staf di BMT Mandiri Sejahtera tentang PSAK dan Badan Pengawas yang belum
optimal.
6
6
Khotim,
wawancara
BMT Mandiri Sejahtera, 15 Januari 2015
94
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan penulis, maka dapat ditarik kesimpulan, sebagai berikut:
1. Untuk penyajian laporan sumber dan penggunaan dana qard al hasan
masih belum sesuai dengan PSAK No. 59, ketidaksesuaian ini terjadi pada pencatatan dan penyajiannya. Dalam pencatatan akun-akun
pinjaman qard al hasan terdapat beberapa istilah yang belum sesuai dengan PSAK No. 59 dan untuk penyajian pada laporan ini juga masih
belum sesuai dimana dijadikan satu dengan laporan sumber dan penggunaan dana zakat. Pada PSAK No. 59 pada pelaporan tersebut
harus dibedakan. Hal ini disebabkan, dari segi syariat, zakat merupakan dana yang penggunaannya terbatas pada sasaran yang telah diatur dalam
al-Qur ’an, sedangkan dana qard al hasan tidak terbatas.
2. Dalam pelaporan laporan keuangan khususnya laporan sumber dan
penggunaan dana kebajikan masih belum mengacu pada PSAK No. 101 dari segi pencatatan dan penyajiannya.
B. Saran
Adapun hal-hal yang dapat penulis sampaikan sebagai masukan kepada BMT Mandiri Sejahtera adalah sebagai berikut:
1. BMT Mandiri Sejahtera diharapkan selalu mengikuti setiap revisi yang
dilakukan oleh IAI selaku lembaga yang mengatur Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
2. Untuk meningkatkan kualitas SDM, KJKS BMT Mandiri Sejahtera
disarankan untuk melakukan pelatihan terhadap SDM yang bersangkutan sesuai bidangnya masing-masing.
Untuk mengantisipasi kebutuhan dimasa depan adanya keinginan dari para stakeholders agar laporan keuangan andal dan dapat dipercaya,
maka, BMT Mandiri Sejahtera sesegera mungkin untuk mengikuti PSAK terkini dalam hal ini adalah PSAK No. 101 tentang laporan keuangan
entitas syariah
96
DAFTAR PUSTAKA
Abi’ Al-Hafizh, Muhammad Abdillah Ibnu Yazid Al-Qazwan. Sunnah Ibnu Majah. Beirut: Dar Al-kutub Al-ilmiyah, 2004.
Amin, M. Azis Rahmadi. Akuntansi BMT. Jakarta: Pinbuk Press, 2006.
Ascarya. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Departemen Agama Republik Indonesia, ‚Al- Qur’an dan Terjemahannya‛. Surabaya:
Duta Ilmu Surabaya, 2002. Djayulu A dan Janwari Yadi.
Lembaga-lembaga Perekonomian Umat. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada. 2002.
Dumari, M. Nor dkk . Ekonomi Syariah Versi Salaf . Pasuruan: Pustaka Sidogiri,
2012. Hery.
Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2012. Huda, Nurul Mohammad Heykal.
Lembaga Keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan praktis. Jakarta: Kencana, 2010.
Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana. 2011.
Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah Edisi Revisi. Jakarta: PPHIM, 2009. Menteri
Negara Koperasi
dan UMKM,
Peraturan Nomor
: 35.2
perM.KUKMX2007 Tentang : Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Jasa Keuangan Syariah dan Unit Jasa Keuangan Syarih
Koperasi . Kementerian Negara Koperasi dan UMKM: Jakarta, 2007. Min, Muhammad al Kurdin.
Tanwir al Qutub fi Muamalah ‘Allam al-Ghuyub . Beirut: Daar al Fikr, tt
Muhammad. Pendirian Baitul Mal wat-TamwilBMT. Yogyakarta: Citra Media,
2006. Muhammad.
Pengantar Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat. 2002.
Nashirudin Muhammad AL-Albani. Sahih At-Tarhib Al-juzul Awwal. Riyadh: Maktabah
Al- Ma’arif Lin Nasyri Wat Tauzi, 2000.
Nurhayati Sri,Wasilah. Akuntansi Syariah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
2009.
PSAK No. 59. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Akuntansi Perbankan
Syariah. Jakarta: Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, 2002.
Rival, Veithzal Arviyan Arifin. Islamic Banking Sistem Bank Islam Bukan Hanya
Solusi Menghadapi Krisis Namun Solusi dalam Menghadapi Berbagai Persoalan Perbankan Ekonomi Global . Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010.
Soemitra Andri. Bank Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. 2009. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Penerbit
Alfabeta. 2012. Sumitro, Warkum,
Asas-Asan Perbankan Islam dan Lembaga-Lembaga Terkait BMUI Takaful di Indonesia . Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996
Sutedi, Adrian. Perbankan Syariah
– Tinjauan dan Beberapa segi Hukum. Bogor: Ghalia Indonesia, 2009.
Standar Operasional Prosedur SOP BMT Mandiri Sejahtera Syafi’I Muhammad Antonio. Bank Syariah Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema
Insani. 2001. Syarifudin, Amir.
Garis-Garis Besar Fiqh. Bogor: Kencana, 2003. Tim Penyusun Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia IAI.
Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia papsi 2003. Jakarta: Iakatan Akuntan Indonesia
Tim Prima Pena. Kamus Besar Bahasa Indonesia. tk: Gita Media Press. Tt Wardi, Ahmad Muslich.
Fiqh Muamalat. Jakarta: AMZAH, 2010. Wardyaningsih.
Bank Asuransi Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media, 2005.
Widodo Hertanto, dkk. Panduan Praktis Operasional Baitul Mal wat Tamwil. Bandung: Penerbit Mizan. 1999.
Wiroso. Akuntansi Transaksi Syariah. Jakarta: Iakatan Akuntan Indonesia. 2011.