9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Mengenai Pembelajaran Bahasa Jawa
Berbagai upaya dilakukan oleh pemerintah untuk melestarikan kebudayaan daerah, salah satunya dengan menetapkan mata pelajaran muatan
lokal ke dalam kurikulum sekolah dasar dan menengah. Muatan lokal ini kemudian dapat dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi daerah masing-
masing. Mata pelajaran muatan lokal yang ditetapkan di wilayah provinsi DIY adalah mata pelajaran bahasa Jawa.
1. Hakikat Pembelajaran Bahasa Jawa
Menurut UU Sisdiknas nomor 20 tahun 2003, pembelajaran adalah proses interaksi antara guru dengan siswa dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Wina sanjaya 2012:27 menjelaskan bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dengan siswa dalam memanfaatkan segala
potensi dan sumber yang ada baik potensi yang yang bersumber dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar
tertentu. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa Jawa merupakan proses interaksi dan kerja sama antara guru dengan siswa
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan belajar yang telah ditetapkan dalam kurikulum muatan lokal bahasa Jawa.
Di sekolah dasar, ruang lingkup muatan lokal Bahasa, Sastra, dan Budaya Jawa mencakup komponen kemampuan berbahasa, kemampuan bersastra, dan
kemampuan berbudaya yang meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara,
10 membaca, dan menulis. Salah satu aspek dalam pembelajaran bahasa Jawa di
sekolah dasar adalah menulis. Dalam penelitian ini, ruang lingkup yang dijadikan fokus penelitian adalah materi menulis karangan sederhana berbahasa Jawa.
Standar kompetensi muatan lokal bahasa Jawa kelas III aspek menulis karangan yaitu mengungkapkan gagasan wacana tulis sastra dan nonsastra dalam kerangka
budaya Jawa. Kompetensi dasarnya yaitu menulis karangan kegiatan sehari-hari dengan ejaan yang benar.
Menurut Mulyana 2006:10 pembelajaran bahasa Jawa perlu diajarkan secara kreatif, lebih terarah dan menyenangkan untuk memenuhi rasa kenyamanan
dan menumbuhkan minat belajar siswa terhadap bahasa Jawa. Hal tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara atau teknik pengajaran yang efektif dan efisien
seperti teknik rekreasi, teknih mempermudah belajar, dan teknik lomba. Oleh karena itu, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang lebih kreatif dan
menyenangkan agar siswa lebih antusias mengikuti pembelajaran bahasa Jawa.
2. Fungsi dan Tujuan Pembelajaran Bahasa Jawa