PENGARUH SUASANA TOKO, LOKASI, DAN INOVASI TERHADAP MINAT BELI (STUDI PADA NASI GORENG REMPAH MAFIA BANDAR LAMPUNG)

(1)

PENGARUH SUASANA TOKO, LOKASI DAN INOVASI

TERHADAP MINAT BELI

( Studi pada Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung)

Oleh

Deris Alintio

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA ADMINISTRASI BISNIS

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2015


(2)

ABTRACT

INFLUENCE STORE ATMOSPHERE, LOCATION, AND INOVATION TOWARDS PURCHASE INTENTION

(STUDIES ON NASI GORENG REMPAH MAFIA BANDAR LAMPUNG)

By

DERIS ALINTIO

This research concerns on quantitative research. The aims of this research to find out the influence of store atmosphere, location, and inovation towards purchase intention nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung. The target of this research, the students who are still as an active students of Lampung University and know about Nasi Goreng Rempah Bandar Lampung product. This reasearch uses a questionnaire as an instrument for taking a sample of 60 respondents by using puposive sampling technique. The results of data analysis using multiple linear regression with SPSS software showed that partially there is significant effect between store atmosphere, location, and inovation towards purchase intention. Regarding of the result, the third simultan of variable independent also has a significant effect towards dependent variable. The writer sums up that store atmosphere, location, and inovation have a partial and simultan significant towards purchase intention nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung. For the next research, the writer suggests to add another variable and use different data. Therefore, the different data will use different technique while collecting the data.


(3)

ABSTRAK

PENGARUH SUASANA TOKO, LOKASI, DAN INOVASI TERHADAP MINAT BELI

(STUDI PADA NASI GORENG REMPAH MAFIA BANDAR LAMPUNG)

Oleh

DERIS ALINTIO

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suasana toko, lokasi, dan inovasi terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung. Penelitian ditujukan pada mahasiswa aktif Universitas Lampung yang mengetahui produk nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan kuesioner dalam pengumpulan data. Sampel yang diambil berjumlah 60 responden dengan teknik purposive sampling. Hasil olah data menggunakan regresi linier berganda dibantu dengan software SPSS menunjukkan bahwa variabel suasana toko, lokasi dan inovasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap minat beli. Berdasarkan hasil uji simultan ketiga variabel independent juga berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Dapat disimpulkan bahwa suasana toko, lokasi dan inovasi berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menambahkan variabel yang belum ada dalam penelitian ini, serta menggunakan jenis data penelitian yang berbeda. Data penelitian berbeda akan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda pula.


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Deris Alintio dilahirkan di Bogorejo, Lampung pada tanggal 25 Oktober 1991. Penulis adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Ayahanda Supangat dan Ibunda Dewi Haryati. Penulis menempuh pendidikan Taman Kanak-Kanak di TK Nurul Iman Sukaraja yang diselesaikan pada tahun 1998, dan di lanjutkan di SDN 1 Sukaraja yang selesai tahun 2004. Pendidikan di lanjutkan di SMPN 1 Gedong Tataan yang diselesaikan tahun 2007, lalu pada tahun 2010 penulis menyelesaikan pendidikan tingkat menengah atas di SMA Negeri 3 Bandar Lampung.

Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai Mahasiswa Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN. Selama menempuh perkuliahan penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2013 yang bertempat di Desa Bengkulu Jaya, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan.

Penulis aktif tergabung dalam kegiatan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) tingkat Fakultas maupun Universitas, diantaranya divisi Danus FSPI (Forum Studi Pengembangan Islam) pada tahun 2012-2013. Kemudian aktif dalam kegiatan Paduan Suara Mahasiswa Universitas Lampung dan menjadi Ketua Umum pada masa bakti tahun 2012-2013.


(8)

Selama tergabung dalam unit kegiatan paduan suara penulis banyak mengikuti kompetisi paduan suara diantaranya di tingkat Provinsi Dharmajaya Choir Competition meraih predikat Grand Champion dan Gold Medal. Di tingkat Nasional mengikuti Pesparawi Mahasiswa Ambon, Maluku tahun 2012 dan Jakarta tahun 2014 masing-masing memperoleh satu Medali Emas dan dua Medali Perak. Kemudian di ajang Internasional pernah mengikuti Bali International Choir Competition (BICC) di Denpasar, Bali tahun 2012 dan meraih dua Medali Emas serta mengikuti Canta Al-Mar, festival coral interncional, kompetisi paduan suara yang diselenggarakan di Calella-Barcelona Spanyol pada tahun 2014 meraih dua Medali Emas.


(9)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah kami panjatkan segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya

Dengan penuh ketulusan dan kerendahan hati penulis persembahkan karya kecil ini untuk

kedua orang tua tercinta

Ayahku Supangat dan Ibuku Dewi Haryati Kakak dan Adikku

yang selalu mendoakan serta menyertai dalam setiap langkah, Almamater tercinta Universitas Lampung


(10)

MOTO

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah,

dan Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajarkan (manusia) dengan perantaraan kalam, Dia mengajarkan

kepada manusia apa yang tidak diketahuinya” -QS. Al-Alaq 1-5

“Kalau keadilanmu menurun berarti kau melemah, dibawah rasa keadilan tidak ada kelemahan apapun”

-Hatake Kakashi

Hanya orang yang takut yang bisa berani karena keberanian adalah

melakukan sesuatu yang ditakutinya -Random Quotes


(11)

SANWACANA

Alhamdulillah segala puji hanya bagi Allah SWT, atas segala limpahan karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan Skripsi dengan judul “PENGARUH SUASANA TOKO, LOKASI DAN INOVASI TERHADAP MINAT BELI (Studi pada Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung)”. Penyusunan Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis di Universitas Lampung. Penulis menyadari bahwa proses penulisan dan penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, khususnya yang berada pada Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Sebagai wujud rasa hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. A. Effendi, M.M., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

3. Bapak Prof. Dr. Yulianto, M.S., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Pairulsyah, M.H, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.


(12)

5. Bapak Dr. Suripto, S.Sos., M.A.B., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung, serta Dosen Penguji pada ujian Skripsi ini. Terima kasih atas bimbingan, kritik dan saran selama penyusunan Skripsi ini.

6. Bapak Ahmad Rifai S.Sos., M.Si., selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung serta sebagai dosen Pembimbing Akademik penulis.

7. Ibu Dr. Baroroh Lestari, S.Sos., M.A.B, selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis serta bersedia meluangkan waktu untuk penulis dalam proses penyusunan Skripsi ini.

8. Ibu Mertayana selaku staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung yang telah banyak membantu penulis.

9. Seluruh Dosen dan staff Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Lampung, terima kasih atas pengajaran dan ilmu yang telah diberikan selama ini kepada penulis.

10. Terisitimewa untuk Ayahanda Supangat dan Ibunda Dewi Haryati yang telah mendidik dan membesarkan penulis, terima kasih sebesar-besarnya untuk cinta dan kasih sayang sepanjang masa yang senantiasa telah memberikan motivasi,

semangat dan kepercayaan serta do’a selama ini yang telah mengiringi

kesuksesan sehingga mampu menyelesaikan Skripsi ini.

11. Kakakku Okkyawan dan Septi Mardhatillah, terima kasih telah memberikan


(13)

kalian selalu dalam lindungan Allah dan keponakan ku Alesha menjadi anak yang solehah sukses di dunia dan akhirat.

12. Adikku Jefri Maulid Dio, terimakasih telah memberikan dukungan dan memotivasi dalam menyelesaikan Skripsi ini. Semoga Jefri bisa menjadi anak yang patuh pada kedua orang tua serta sukses di dunia dan akhirat.

13. Annisa Kurnia yang selalu menasehati memberi semangat serta setia dalam membantu dan menemani penulis menyelesaikan Skripsi ini, semoga dapat wisuda bersama dan meraih masa depan yang baik bersama.

14. Sahabat-sahabatku Bimbing Rakasiwi, Ridho Pitra, M. Mawardi Janitra, Palupi Angguning Tias, Cahaya Isphani, Singgih Pradito, Fiskan Y, Aqmal Satrio, Deny Firaz, Ranindia Akbar atas semangat dan motivasinya.

15. Rekan seperjuangan Administrasi Bisnis 2010, Nuhada Malwa, Hari Chandra, Atanasius Ifan, Ruslan Gani Okta, Ari Haryanto, Ade Prima, Dian Santika, Nurul Anisa, Mas Supri, Devi Melysa, Tria Melisa, Fahmi Ariestyan, Mustaqim, Rahmat Andi Soebardi, M.Kafi Prasetyo, Rizky Yuliansyah, Riandini Tarana Putri L, Mutiara Najla, Amanda Zavhi Tania, Annisa Noerlita, Agung Fatria, Zutama Rinaldo, Saut Samuel, Wahyudi Jufan, Prayoga Pangestu Alga, Dodi Saputra, Sunarto, Nikko Prima, Solihin, Rifatunnisa, Intria Prigustiwi, Terra Eka Yusticia, Marianun, Kusuma Woroasri, R Maulana, Annisa Fabiolla, Dian Novitasari, Nurmala, Novi Elita, Fermansyah, serta teman-teman Administrasi Bisnis 2010 lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu terima kasih.


(14)

16. Teman-teman SMA Negeri 3 Bandar Lampung, Bimbing R, Galih PP, Rudy Wijaya, Pebri Jaseng, M.Akhirudin, Deassy Charina, Emmalia NS, terima kasih atas semua dukungannya.

17. Rekan-rekan di organisasi Paduan Suara Mahasiswa Universitas Lampung, terimakasih atas pengalaman dan cerita hidup yang kita rangkai bersama, penulis berkeyakinan bahwa apa yang kita perjuangkan selama ini bersama PSM Unila di masa depan nanti akan bermanfaat bagi kita semua.

18. Teman-teman KKN, Bang Yuliansyah, Toni Pinem, Budi, Yohanes, Dila, Melda, Dede di Desa Bengkulu Jaya Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Waykanan, terima kasih atas kerjasama selama masa KKN yang sangat berkesan. 19. Seluruh teman-teman penulis yang tidak dapat disebutkan satu persatu serta

semua pihak yang telah membantu dan mendo’akan penyelesaian Skripsi ini.

20. Almamater tercinta, atas kisah hidup yang didapatkan semasa bangku perkuliahan.

Akhir Kata, Penulis menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi besar harapan semoga Skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat semuanya, Amiin. Sekali lagi terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan Skripsi ini.

Bandar Lampung, 18 Agustus 2015 Penulis


(15)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Manusia ... 9

1. Teori Perilaku Beralasan ( Theory Of Reasoned Action) ... 9

2. Teori Tindakan Terencana (Theory of Planned Behavior) ... 9

B. Pemasaran ... 10

1. Pengertian Pemasaran ... 10

C. Perilaku Konsumen ... 11

D. Bauran Pemasaran/Marketing Mix ... 14

1. Suasana Toko/ Store Atmosphere ... 14

2. Lokasi ... 16

3. Inovasi ... 17

4. Minat Beli ... 17

E. Hubungan Antar Variabel ... 18

F. Kerangka Pemikiran ... 20

G. Kerangka Penelitian ... 21

H. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 22

B. Definisi Konseptual ... 22

C. Definisi Operasional ... 23

D. Populasi dan Sampel ... 25

E. Skala Pengukuran Variabel ... 25

F. Teknik Pengumpulan Data ... 26

G. Sumber Data ... 26

H. Pengujian Instrumen Data ... 27

1. Uji Validitas ... 27

2. Uji Reliabilitas ... 28

I. Uji Asumsi Klasik ... 29

1. Uji Multikolinieritas ... 29


(16)

ii

3. Uji Normalitas ... 30

J. Teknik Analisis Data ... 30

1. Uji Regresi Linier Berganda ... 30

2. Uji Koefisien Determinasi ... 31

3. Uji Hipotesis ... 31

a. Uji Parsial ... 31

b. Uji Simultan ... 32

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 33

B. Karakteristik Responden ... 35

1. Jenis Kelamin Responden ... 36

2. Usia Responden ... 36

C. Analisis Jawaban Responden ... 37

1. Variabel Suasana Toko ... 38

2. Variabel Lokasi ... 40

3. Variabel Inovasi ... 43

4. Variabel Minat Beli ... 46

D. Pengujian Asusmsi Klasik ... 48

1. Uji Normalitas ... 49

2. Uji Heteroskedastisitas ... 50

3. Uji Multikolinearitas ... 51

E. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda ... 51

F. Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 54

G. Hasil Uji Hipotesis ... 54

1. Uji Parsial ... 54

2. Uji Simultan ... 56

H. Pembahasan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 63

B. Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(17)

iii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman

1. Data Perekonomian Umum Kota Bandar Lampung (2006-2010) ... 2

2. Definisi Operasional ... 24

3. Hasil Uji Validitas ... 28

4. Hasil Uji Reliabilitas ... 29

5. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 36

6. Responden Berdasarkan Usia ... 37

7. Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Penilaian Responden pada Variabel Suasana Toko... 38

8. Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Penilaian Responden pada Variabel Lokasi ... 41

9. Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Penilaian Responden pada Variabel Inovasi ... 44

10.Rekapitulasi Distribusi Frekuensi Penilaian Responden pada Variabel Minat Beli ... 46

11.Hasil Uji Multikoliniearitas ... 51

12.Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 52


(18)

iv

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman

1.

Proses Perilaku Konsumen ... 13

2.

Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen ... 13

3.

Kerangka Penelitian ... 21

4.

Grafik Normal Probability ... 49

5.

Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 50


(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kota Lampung merupakan kota yang memiliki keberagaman etnis suku dan budaya. Menurut data http//ciptakarya.pu.go.id (diakses 14 April 2015) masyarakat Lampung terdiri atas berbagai suku antara lain Lampung, Rawas, Melayu, Pasemah dan Semendo. Masyarakat Lampung bentuknya yang asli memiliki struktur hukum adat yang tersendiri, bentuk masyarakat hukum adat tersebut berbeda antara kelompok masyarakat yang satu dengan yang lainnya, kelompok-kelompok tersebut menyebar di berbagai tempat di daerah Lampung. Penduduk pendatang yang menetap di Provinsi Lampung diperkirakan mencapai 84%. Kelompok etnis terbesar adalah Jawa (30%), Banten/Sunda (20%), Minangkabau (10%), Semendo (12 %). Kelompok etnis lain yang cukup banyak jumlahnnya adalah Bali, Batak, Bengkulu, Bugis, China, Ambon, Aceh, Riau, dan lain-lain. Banyaknya penduduk pendatang ini akibat adanya progam relokasi yang dilakukan sejak tahun 1905 oleh pemerintah kolonial Belanda dengan memindahkan petani dari Bagelan Jawa Tengah dan membangun Kota Wonosobo dan Kota Agung.


(20)

2

Kemudian tahun 1932 – 1937 ada pembukaan lahan transmigrasi baru di Kota Metro, Pringsewu, dan berbagai kota lainnya. Program transmigrasi ini terus berlangsung hingga akhir dekade 80-an.

Tabel 1 Data Perekonomian Umum Kota Bandar Lampung (2006-2010)

NO URAIAN 2006 2007 2008 2009 2010

1 PDRB Harga Konstan (x Rp 1.000.000,-)

5,079,047.00 5,426,158.00 5,802,308.00 6,151,069.00 6,540,521.00 2 Pendapatan per kapita

kota (Rp)

6,198,964.29 6,681,366.23 7,051,220.10 7,379,656.32 7,417,230.19 3 Upah Minimum

Regional Kota (Rp/Bln)

510,000.00 560,500,00 627,500.00 700,000.00 776,500.00

4 Inflasi (%) 6.08 6.08 12.81 3.90 9.20 5 Pertumbuhan Ekonomi

(%)

4.40 5.80 3.70 4.90 5.25

Sumber : http//lampung.bps.go.id (diakses 8 Juni 2015)

Berdasarkan data pada tabel 1 bahwa perekonomian Kota Bandar Lampung cukup baik. Pendapatan perkapita rata-rata per tahun bergerak positif. Namun UMR kota yang ditetapkan masih terbilang cukup randah dibandingkan pendapatan perkapita, hal tersebut merupakan salah satu faktor masyarakat Lampung mulai membuka unit-unit usaha untuk meningkatkan penghasilan.

Karakteristik mata pencaharian penduduk pendatang pada umumnya memiliki kekhasan dalam beradaptasi. Beragamnya etnis dan budaya dalam sebuah daerah menciptakan keberagaman masakan tradisional hingga karya asli yang dimodifikasi dari beragam makanan pendatang. Hal tersebut merupakan suatu fakta bahwa banyaknya usaha kuliner di Indonesia yang menjamur saat ini terutama di Bandar Lampung.


(21)

3

Usaha kuliner merupakan peluang ekonomi rakyat yang sangat penting karena menyediakan salah satu kebutuhan primer manusia yaitu kebutuhan jasmani melalui makanan yang berdampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap kebugaran fisik.

Sistem franchise digunakan pelaku usaha dalam mengembangkan unit usahanya dan untuk memasyarakatkan sistem keterkaitan usaha. Dalam bidang pemasaran di Indonesia di pandang perlu untuk mencari suatu persamaan kata yang lebih mudah dipakai, dibaca, diucapkan dan berakar pada kata-kata yang lazim di gunakan di Indonesia. Oleh karena itu istilah di Indonesia lebih dikenal dengan istilah Wara Laba. Waralaba berasal dari kata WARA (lebih atau istimewa) dan LABA (untung). Waralaba berarti usaha yang memberikan laba lebih atau istimewa. (Barly Haliem, 2003). Istilah waralaba pertama kali diperkenalkan oleh Lembaga Pendidikan dan Pembinaan Management (LPPM) sebagai persamaan kata franchise.

Selanjutnya Pengertian waralaba atau franchise yang terdapat pada pasal 1 butir 1 Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1997 tentang Waralaba (franchise), waralaba atau franchise adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki oleh pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan pihak lain tersebut, dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan atau jasa.

Penentuan lokasi restauran atau toko sangat penting bahkan mutlak diperhitungkan melalui studi atau riset. Suatu lokasi disebut strategis bila berada


(22)

4

dipusat kota, kepadatan populasi, kemudahan mencapainya menyangkut kemudahan transportasi umum, kelancaran lalu lintas dan arahnya tidak membingungkan konsumen. Sejalan dengan semakin menjamurnya bisnis atau usaha yang menawarkan produk atau jasa yang sejenis, perbedaan yang sangat tipis sekalipun pada lokasi dapat berdampak kuat pada pangsa pasar dan kemampulabaan sebuah usaha. Disamping itu, keputusan pemilihan suatu lokasi juga mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan dalam hal keuangan, karena merubah lokasi yang buruk kadangkala sulit dilakukan dan sangat mahal (Nugroho dan Paramita, 2009).

Oleh karena itu situasi pembelian terutama lingkungan fisik seperti warna dinding, pencahayaan, suhu udara, kebersihan dan pengaturan ruangan perlu diperhatikan retailer, karena dengan adanya lingkungan fisik yang menarik diharapkan mampu menarik konsumen untuk melakukan pembelian (Achmad, 2010). Penciptaan suasana yang menyenangkan, menarik, serta bisa membuat konsumen merasa nyaman ketika berada di dalam toko merupakan salah satu cara agar bisa menarik konsumen untuk melakukan tindakan pembelian (Levy dan Weitz dalam Achmad, 2010). Belanja merupakan kegiatan menyenangkan bagi sebagian orang, karena belanja bukan hanya sebagai aktivitas rutin untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen, tetapi seringkali kegiatan belanja menjadi sarana rekreasi dan hiburan (Achmad, 2010).

Disamping variabel yang disebutkan di atas, terdapat pula variabel inovasi. Inovasi disini dalam bentuk olahan produk yang kreatif dan unik, kini media internet menjadi inovasi menjanjikan bagi marketing yang berperan dalam memperkenalkan tempat makan. Dimana banyak wisatawan lokal dan


(23)

5

mancanegara yang mencari informasi seputar makanan dan minuman dengan menggunakan internet. Inovasi adalah salah satu pilihan korporasi dalam menghadapi persaingan pasar dan pengelolaan yang berkelanjutan.

Menurut Bennis dalam Fisk (2006) Inovasi adalah ide-ide baru biasanya tidak diterima, pada awalnya memerlukan upaya yang terus menerus, demonstrasi yang tiada henti, dan pengujian secara monoton sebelum inovasi dapat diterima dan diinternalisasikan oleh organisasi. Menurut Fontana (2011) inovasi adalah keberhasilan sosial dan ekonomi berkat diperkenalkannya atau ditemukannya cara-cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam mentransformasi input menjadi output sedemikian rupa sehingga berhasil menciptakan perubahan besar atau perubahan drastis dalam hubungan antara nilai guna atau nilai manfaat (yang dipersepsikan oleh konsumen dan pengguna) dan nilai moneter harga.

Dapat dikatakan inovasi adalah modifikasi atau penemuan ide untuk perbaikan secara terus-menerus serta pengembangan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Dengan kata lain inovasi adalah proses mewujudkan ide baru, yang berbeda dengan yang dulu, dengan cara produksi atau dengan membuatnya menjadi nyata, dimana inovasi merupakan konsep baru dan implementasi. Penggunaan metode serta teknologi baru diharapkan dapat meningkatkan kualitas produk dan dapat menekan biaya pula, guna memenuhi bahkan melampaui target perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, guna mengetahui sejauh mana variabel-variabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap minat beli konsumen pada Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Maka dilakukan penelitian dengan judul :


(24)

6

"Pengaruh Suasana Toko, Lokasi, dan Inovasi terhadap Minat Beli (Studi pada

Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung)”.

Pemilihan produk Nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung karena produk nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung memiliki keunikan serta produk yang ditawarkan berbeda dengan produk nasi goreng lainnya.

Nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung adalah suatu kuliner khas masakan Indonesia yang menyajikan olahan nasi goreng dengan inovasi rasa rempah yang sangat kuat. Memiliki citarasa tinggi akan rempah hasil bumi Indonesia, kreatif dan berstandar tinggi. Level kepedasan dari nasi goreng, diantaranya: Menenangkan (level 0), Menggoda (level 1), Menyesakkan (level 2), Merisaukan (level 3), Menyesal (level 4), Mematikan (level 5). Citarasa pedas yang ditawarkan ini menarik dan sangat cocok untuk lidah masyarakat Bandar Lampung yang menyukai sensasi pedas pada makanan. Hal ini dibuktikan dengan makanan khas Kota Lampung yaitu seriut yang di dalam nya terdapat sambal pedas, lalapan dan tambahan ikan goreng atau bakar dalam penyajiannya.


(25)

7

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Seberapa besar pengaruh suasana toko terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung ?

2. Seberapa besar pengaruh lokasi terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung ?

3. Seberapa besar pengaruh inovasi terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung ?

4. Seberapa besar pengaruh suasana toko, lokasi dan inovasi terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung ?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan besarnya pengaruh suasana toko terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung

2. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan besarnya pengaruh lokasi terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung

3. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan besarnya pengaruh inovasi terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung

4. Untuk mengetahui dan mendiskripsikan besarnya pengaruh suasana toko, kualitas layanan, lokasi dan inovasi terhadap minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung


(26)

8

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna secara praktis dan secara teoritis, yaitu sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis hasil dari penelitian ini bisa berguna untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah pengalaman bagi penulis, pembaca dan masyarakat bahwa ada berbagai macam faktor yang dipertimbangkan konsumen dalam minat beli nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung. 2. Kegunaan Praktis

Kegunaan penelitian dari segi praktis diharapkan penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan masukan pemikiran dan masukan bagi pelaku bisnis nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung.


(27)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perilaku Manusia

1. Teori Perilaku Beralasan ( Theory Of Reasoned Action)

Salah satu karakteristik reaksi perilaku manusia yang menarik adalah sifat diferensialnya. Maksudnya satu stimulus dapat menimbulkan lebih dari satu respon yang berbeda dan beberapa stimulus yang berbeda dapat saja menimbulkan satu respon yang sama. Theory Of Reasoned Action dikembangkan oleh Ajzen dan Fishben. Secara sederhana teori ini mengatakan bahwa seseorang akan melakukan suatu perbuatan apabila ia memandang perbuatan itu positif dan bila ia percaya bahwa orang lain ingin agar ia melakukannya (Azjen dan Fishben dalan Azwar, 2013). Teori tindakan beralasan juga mengatakan bahwa sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan beralasan. Komponen yang mempengaruhi yaitu sikap yang spesifik terhadap sesuatu, norma subjektif, dan sikap terhadap suatu perilaku bersama dengan norma subjektif.

2. Teori Tindakan Terencana (Theory Of Planned Behavior)

Tahun 1988 Icek Ajzen mengembangkan TRA menjadi teori tindakan terencana (theory palnned behavior atau TPB) dengan menambahkan sebuah determinan


(28)

10

baru. Theory palnned behavior tetap berada pada faktor intensi perilaku dengan penambahan determinan yang disebut perceived behavioral control (PBC). Teori perilaku terencana (theory palnned behavior ) secara eksplisit mengenal kemungkinan bahwa banyak perilaku tidak semuanya dibawah kontrol penuh sehingga konsep dari perceived behavioral control (kontrol perilaku persepsian) ditambahkan untuk menangani perilalu-perilaku semacam ini (jogiyanto, 2007). Pada teori perilaku terencana, Ajzen (dalam Azwar, 2013) mengatakan bahwa diantara berbagai keyakinan yang akhirnya akan menentukan intensi dan perilaku tertentu adalah keyakinan mengenai tersedia-tidaknya kesempatan dan sumber yang diperlukan. Keyakinan dapat berasal dari pengalamn dengan perilaku yang bersangkutan di masa lalu, dapat juga dipengaruhi oleh pengalaman orang lain yang pernah melakukannya. Dalam teori ini keyakinan-keyakinan berpengaruh pada sikap terhadap perilaku tertentu, pada norma-norma subjektif, dan pada kontrol perilku yang dihayati. Ketiga komponen tersebut berinteraksi dan menjadi determinan yang pada gilirannya akan menentukan apakah perilaku yang bersangkutanakan dilakukan atau tidak.

B. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu divisi yang digunakan dalam suatu perusahaan guna meningkatkan penjualan barang atau jasa. Peran pemasaran menjadi sangat penting dikala persaingan antar perusahaan di masa kini sudah sangat ketat dalam menarik konsumen juga memperoleh laba, seorang pemasar sudah dituntut untuk cakap dan sigap dalam menjalankan tugasnya.


(29)

11

Dalam pengertian umum, pemasaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan (needs) dan inginkan (wants) dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2000).

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan (lingkungan eksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanya akan besedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan. Berdasarkan konsep pemasaran, keberhasilan sebuah organisasi dalam merealisasikan tujuannya ditentukan oleh kemampuan organisasi tersebut dalam mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar sasarannya. Memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dari para pesaingnya. Konsep ini menyiratkan keterkaitan antara tiga elemen pokok, yakni 3C (customers, competitors, dan company).

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa pemasaran adalah suatu kegiatan yang saling berhubungan dan berkesinambungan dalam merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan, barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.

C. Perilaku Konsumen

Keberhasilan suatu program pemasaran sangat tergantung pada perilaku konsumen. Tujuan kegiatan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran. Penting bagi setiap perusahaan untuk memahami perilaku konsumen, agar mampu mengembangkan produk, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produknya secara lebih


(30)

12

baik. Strategi pemasaran yang dikembangkan oleh perusahaan berawal dari memahami apa yang dipercayai oleh konsumen, perasaan konsumen, dan kecenderungan perilaku konsumen dalam kaitannya dengan lingkungan sekitar tempat konsumen berinteraksi. Dharmesta dan Handoko (2000) mengatakan bahwa :

perilaku konsumen (consumer behavior) adalah sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dalam perilaku konsumen yaitu : proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa ekonomis.

Sedangkan menurut Setiadi (2003), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Kemudian Simamora (2001) mengatakan bahwa perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk. Sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku konsumen merupakan proses konsumen (individu ataupun kelompok) dalam memenuhi kebutuhan dan keinginannya.

Perilaku konsumen bersifat dinamis, artinya bahwa perilaku konsumen selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Hal ini memliki impilkasi terhadap studi perilaku konsumen. Demikian pula pada pengembangan strategi pemasaran. Sebelum mengambil keputusan untuk membeli produk yang dibutuhkan atau yang diinginkan, konsumen terlebih dahulu memiliki minat beli terhadap produk tersebut.


(31)

13

Gambar 1. Proses Perilaku Konsumen

Sumber: Kotler dan Armstrong (2002)

Gambar 1 menujukkan bahwa dalam proses perilaku konsumen terdapat lima tahapan. Dalam proses perilaku konsumen, minat pembelian berada dalam proses keputusan pembelian, tahapannya berada di antara evaluasi alternatif dan keputusan pembelian. Proses perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh beberapa faktor baik eksternal maupun internal.

Gambar 2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Perilaku Konsumen

Sumber: Kotler dan Amstrong (2002)

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah suatu tindakan individu atau kelompok, yang erat hubungannya dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang atau jasa

Rangsangan Lainnya a. Ekonomi b. Teknologi c. Budaya d. Politik Rangsangan Pemasaran a. Produk b. Harga c. Saluran distribusi d. Promosi Ciri-Ciri Pembeli a. Budaya b. Sosial c. Individu d. Psikologis

Proses Keputusan Pembelian a. Pengenalan masalah b. Pencarian Informasi c. Evaluasi Alternatif d. Keputusan Pembelian e. Perilaku Pasca pembelian Keputusan Pembelian a. Pembelian Produk b. Pembelian Merek c. Penentuan Waktu Pembelian d. Jumlah pembelian

Budaya Sosial Pribadi Psikologis Kultur

Subkultur Kelas sosial

Kelompok refrensi Keluarga

Peran dan status

Umur dan tahap siklus hidup Pekerjaan Kondisi ekonomi Gaya hidup Kepribadian dan konsep diri Motivasi Persepsi Pengetahuan Keyakinan dan sikap


(32)

14

yang dinginkan serta dapat dipengaruhi oleh lingkungan internal maupun eksternal.

D. Bauran Pemasaran/Marketing Mix

Bauran Pemasaran (marketing mix) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok

variabel yang disebut “empat P” : Product (produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi) (Kotler dan Amstrong, 2008).

1. Suasana Toko/Store Atmospher

Store atmosphere (suasana toko) adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli (Kotler 2005). Store atmosphere, atau yang lazim disebut suasana toko sangat berpengaruh dan sentral bagi sebuah toko untuk membuat pelanggan merasa betah dan nyaman memilih-milih jenis produk yang akan dibelinya. Dalam menciptakan suasana yang mendukung, sebuah toko memerlukan desain interior yang memadai. Hal itu mencakup desain muka sebuah toko, pintu masuk, sirkulasi pengunjung dari jalan masuk, dan sebagainya. Lalu mengenai tata letak, perlu dipikirkan bagaimana memaksimalkan ruang, seperti mengatur rak-rak, kursi-kursi dan meja, tanpa mengurangi kenyamanan pelanggan.


(33)

15

Suasana toko merupakan salah satu bagian dari bauran pemasaran yang memiliki arti yang sangat penting dalam menjalankan bisnis ritel. Dengan adanya suasana toko yang baik, maka akan menarik pengunjung untuk melakukan pembelian.

Purnama, (2011) mengungkapkan bahwa suasana toko adalah suatu karakteristik fisik yang sangat penting bagi setiap bisnis ritel. Hal ini berperan sebagai penciptaan suasana yang nyaman sesuai dengan keinginan konsumen dan membuat konsumen ingin berlama-lama berada di dalam toko dan secara tidak langsung merangsang konsumen untuk melakukan pembelian.

Suasana toko memiliki elemen-elemen yang semuanya berpengaruh terhadap suasana toko yang ingin diciptakan. Elemen-elemen suasana toko menurut Berman dan Evans dalam Purnama (2011), terdiri dari empat elemen sebagai berikut:

1. Bagian luar toko

Bagian luar toko adalah merupakan keseluruhan fisik bagian luar dari sebuah toko yang memberikan kesan menarik. Termasuk di dalamnya adalah bagian depan toko, pintu masuk, tempat parkir, tinggi dan luas bangunan.

2. Bagian dalam toko

Bagian dalam toko yang memberikan kesan nyaman dan menyenangkan. Kesan ini dapat diciptakan misalnya dengan warna dinding dan lantai toko yang menarik, suhu udara di dalam toko, wiraniaga, dan kebersihan di dalam toko.

3. Tata letak toko

Rencana untuk menentukan lokasi tertentu dan pengaturan dari peralatan barang dagangan di dalam toko, serta fasilitas toko antara lain pengelompokan barang, pengaturan lalu-lintas toko, pengaturan gang dan alokasi ruang.

4. Tanda-tanda informasi

Informasi yang ditunjukan kepada konsumen yang berbelanja, yang termasuk di dalamnya seperti penataan rak, tanda spesial promo, poster dan tampilan produk.

Hal yang perlu diingat adalah ketika memasuki sebuah toko, seluruh indera konsumen akan langsung berinteraksi dengan suasana toko.

Atmosfer toko yang memiliki keindahan akan membentuk citra positif di benak konsumen terhadap toko tersebut dan menimbulkan daya tarik tersendiri. Dengan demikian apabila hal tersebut berlangsung lama dan kontinyu, maka


(34)

16

kecenderungan konsumen untuk memilih toko tersebut cukup tinggi. Hal ini sesuai dengan teori perilaku konsumen yang menjelaskan tentang keterkaitan antara aspek afektif dan perilaku manusia (Kotler, 2006). Dalam teori tersebut dikatakan bahwa perilaku muncul akibat dari afektif (perasaan) yang dimiliki oleh konsumen.

Mengacu pada teori tersebut maka jika konsumen memiliki perasaan terhadap produk atau jasa terdapat kemungkinan konsumen melakukan pembelian atas produk tersebut. Dalam hal ini, penelitian ini mengambil teori tersebut guna mengetahui pengaruh suasana toko terhadap minat beli di Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung.

2. Lokasi

Bagi usaha tempat makan atau kuliner, penentuan lokasi restauran atau kafe sangat penting bahkan mutlak diperhitungkan melalui studi atau riset. Penentuan lokasi bisnis sangat penting dan menentukan bagi kesuksesan. Bahkan menurut Triyono (2006), tiga kunci bisnis ritel, yaitu pertama lokasi, kedua lokasi dan ketiga lokasi. Lebih lanjut Tjiptono (2007), mengemukakan pemilihan tempat lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut:

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.

2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3. Lalu lintas /traffics, di mana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

a.Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying.

b.Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran /ambulans

4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung usaha yang ditawarkan. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing dan terakhir peraturan pemerintah.


(35)

17

3. Inovasi

Inovasi mempunyai pengertian yang berbeda-beda, terutama didasarkan pada persaingan antara perusahaan-perusahaan dan strategi yang berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing. Menurut Kotler (2007) inovasi merupakan setiap barang, jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. Thompson dalam Hurley and Hult (1998) mendefinisikan bahwa inovasi adalah konsep yang lebih luas yang membahas penerapan gagasan produk atau proses yang baru. Sedangkan Hurley and Hult (1998) mendefinisikan inovasi sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Oleh karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru, dan menawarkan produk yang inovatif serta peningkatan pelayanan yang memuaskan pelanggan.

Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi produk merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu perusahaan melalui produk inovatif yang mereka ciptakan guna memuaskan pelanggan. Sebab, kunci dari keberhasilan produk adalah produk yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.

4. Minat Beli

Menurut Sutisna dan Pawitra (2001), minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Lebih lanjut dikemukakan oleh Sutisna dan Pawitra (2001), bahwa minat beli merupakan instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk,


(36)

18

melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan (pemrakarsa) merekomendasikan (influencer), memilih, dan akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian.

Dari penjelasan mengenai minat beli diatas, maka dapat dikemukakan bahwa minat beli merupakan suatu proses perencanaan pembelian suatu produk yang akan dilakukan oleh konsumen dengan mempertimbangakan beberapa hal, diantaranya adalah banyak unit produk yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu, merek, dan sikap konsumen dalam mengkonsumsi produk tersebut.

E. Hubungan Antar Variabel

1. Suasana Toko dengan Minat Beli

Suasana toko adalah suatu karakteristik fisik yang sangat penting bagi setiap bisnis ritel. Hal ini berperan sebagai penciptaan suasana yang nyaman sesuai dengan keinginan konsumen dan membuat konsumen ingin berlama-lama berada di dalam toko dan secara tidak langsung merangsang konsumen untuk melakukan pembelian (Purnama, 2011).

Hal tersebut diperjelas oleh Meldarianda (2010) yang telah melakukan penelitian dengan hasil ada pengaruh antara Store atmosphere yang terdiri atas instore atmosphere dan outstore atmosphere terhadap minat beli konsumen Resort Cafe Atmosphere.

2. Lokasi dengan Minat Beli

Lokasi yang spesifik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan daripada mempengaruhi biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya pada penetapan volume bisnis dan pendapatan.


(37)

19

Menurut Tjiptono (2006), pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut :

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.

2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3. Lalu lintas /traffics, di mana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu :

a.Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying.

b.Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran /ambulans

4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung usaha yang ditawarkan. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing dan terakhir peraturan pemerintah.

Dari hasil penelitian Syahbi (2014) menunjukan bahwa variabel harga, produk, pelayanan, dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja busana muslim di Karita Muslim Square, Yogyakarta.

3. Inovasi dengan Minat Beli

Inovasi mempunyai pengertian yang berbeda-beda, terutama didasarkan pada persaingan antara perusahaan-perusahaan dan strategi berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing. Menurut Kotler (2007) inovasi merupakan setiap barang, jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru.

Berdasarkan hasil penelitian Uliana (2012) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh inovasi produk Starbucks terhadap purchase intention konsumen Starbucks.


(38)

20

F. Kerangka Pemikiran

Konsumen sebelum melakukan keputusan pembelian suatu produk melalui beberapa tahap yang bermula dari niat ataupun minat konsumen. Menurut Sutisna dan Pawitra (2001), minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Minat beli merupakan suatu proses perencanaan pembelian suatu produk yang akan dilakukan oleh konsumen dengan mempertimbangkan beberapa hal, diantaranya adalah banyak unit produk yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu, merek, dan sikap konsumen dalam mengkonsumsi produk tersebut. Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2003).

Faktor dari dalam diri konsumen secara personal juga sangat berpengaruh seperti halnya sikap konsumen terhadap produk maupun gaya hidup konsumen. Dalam theory palnned behavior, dijelaskan bahwa niat dibentuk dari sikap individu terhadap suatu hal atau objek. Sikap juga dapat dikatakan sebagai suatu respon evaluative. Suasana toko yang baik diiringi dengan produk yang inovatif juga dapat dikatakan memengaruhi perilaku konsumen. Hasil penelitian Uliana (2012) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh inovasi produk Starbucks terhadap purchase intention konsumen Starbucks. Selain itu lokasi yang dipilih pengusaha harus tepat karena sangat penting. Triyono (2006), mengatakan bahwa tiga kunci bisnis ritel, yaitu pertama lokasi, kedua lokasi dan ketiga lokasi.


(39)

21

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh suasana toko, lokasi dan inovasi terhadap minat beli konsumen pada produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Gambaran kerangka penelitian dapat dilihat dari gambar 3 berikut :

G. Kerangka Penelitian

Gambar 3. Kerangka Penelitian

H. Hipotesis

H1: Suasana toko berpengaruh terhadap minat beli Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung

H2: Lokasi berpengaruh terhadap minat beli Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung

H3: Inovasi berpengaruh terhadap minat beli Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung

H4: Suasana toko, lokasi dan inovasi secara bersama-sama signifikan terhadap minat beli konsumen Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung

Suasana Toko (X1)

Minat Beli (Y)

Inovasi Produk (X3)


(40)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah explanative research dengan menggunakan pendekatan kuantitatif Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen (X1,X2,X3) dan variabel independen (Y). Dimana desain kausal berguna untuk mengukur hubungan antara variabel riset, atau untuk menanalisis bagaimana pengaruh suatu variabel terhadap variabel lainnya (Umar, 2003).

Penelitian ini akan menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, yaitu untuk mengetahui hubungan variabel independen yaitu Suasana Toko (X1), Lokasi (X2), Inovasi (X3), dan variabel dependen Minat Beli (Y).

B. Definisi Konseptual

1.Suasana toko

Store Atmosphere (suasana toko) adalah suasana terencana yang sesuai dengan pasar sasarannya dan yang dapat menarik konsumen untuk membeli (Kotler 2005).


(41)

23

2. Lokasi

Menurut Tjiptono (2006), pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut :

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.

2. Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3. Lalu lintas /traffics, di mana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:

a.Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying.

b.Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran /ambulans

4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha dikemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung usaha yang ditawarkan. 7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing dan terakhir peraturan pemerintah.

3. Inovasi

Menurut Kotler (2007) inovasi merupakan setiap barang, jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru.

4. Minat Beli

Menurut Setiadi (2003), menyatakan bahwa minat beli (niat beli) dibentuk dari sikap konsumen terhadap produk yang terdiri dari kepercayaan konsumen terhadap merek dan evaluasi merek.

D. Definisi Operasional

Untuk melihat operasionalisasi suatu variabel harus diukur dengan menggunakan indikator-indikator yang dapat memperjelas variabel yang dimaksud dapat dilihat pada tabel 2 berikut:


(42)

24

Tabel 2 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Indikator Item

1 Minat Beli

(Y)

Sikap konsumen sebelum memutuskan untuk membeli Nasi Goreng Rempah Mafia

a.Situasi pembelian Nasi Goreng Rempah Mafia yang menyenangkan b.Ketertarikan terhadap produk nasi goreng rempah c.Kemudahan dalam membeli nasi goreng rempah 1.Keramahan penjual 2.Produk yang dijual sesuai kebutuhan 3.Produk mudah didapatkan

4.Penyajian yang cepat

2 Suasana

Toko (X1)

Suasana atau keadaan toko yang terencana guna menarik minat konsumen untuk membeli Nasi Goreng Rempah Mafia

a.Bentuk Outlet Nasi Goreng Rempah Mafia b.Fasilitas outlet Nasi Goreng Rempah Mafia c.Mutu kinerja karyawan Nasi Goreng Rempah Mafia

1.Bentuk outlet yang menarik

2.Suasana di dalam outlet nyaman 3.Mutu kinerja karyawan yang baik 4.Terdapat fasilitas hiburan

3 Lokasi

(X2)

Bangunan tempat usaha Nasi Goreng Rempah Mafia berdiri yang pemilihan tempat yang tepat sangat penting

a.Lokasi outlet Nasi Goreng Rempah Mafia b.Lokasi outlet Nasi Goreng Rempah Mafia yang strategis c.Lokasi Nasi Goreng Rempah Mafia mudah dituju 1.Memiliki lahan parkir luas

2.Lokasi terlihat jelas dari pinggir jalan 3.Dilalui banyak alat transportasi umum 4.Terletak di keramaian

4 Inovasi

(X3)

Ide gagasan yang baru yang kreatif pada outlet, proses pembuan dan penyajian Nasi Goreng Rempah Mafia 1.Inovasi terhadap proses pembuatan Nasi Goreng Rempah Mafia 2.Inovasi produk nasi goreng unik 3.Inovasi outlet Nasi Goreng

1.Proses pembuatan produk yang menarik 2.Penyajian yang menarik

3.Outlet yang ditampilkan memikat 4.Berbeda dari produk lainnya


(43)

25

D. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Lampung yang mengetahui tentang produk Nasi Goreng Rempah Mafia. Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling. Pada prinsipnya purposive sampling memilih sampel dari kelompok sasaran tertentu yang dianggap mampu memberikan informasi yang dibutuhkan dengan kriteria tertentu, penulis memberi beberapa syarat sampel, yaitu:

1. Mahasiswa aktif Universitas Lampung

2. Mahasiswa yang mengetahui tentang nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung

Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2014) bila dalam penelitian akan melakukan analisis korelasi atau regresi berganda maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali dari jumlah variabel (dependen + independen). Dalam penelitian ini akan digunakan 15 kali setiap variabel, sehingga jumlah sampel yang digunakan yaitu 60 responden (15 x 4 variabel).

E. Skala PengukuranVariabel

Penelitian ini menggunakan skala Likert sebagai skala pengukurannya. Nazir (2011) menjelaskan bahwa skala likert hanya menggunakan item yang secara pasti


(44)

26

baik dan secara pasti buruk. Skala likert dalam memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa respon alternatif, yaitu:

1. Sangat setuju dengan skor 5 2. Setuju dengan skor 4

3. Netral dengan skor 3 4. Tidak setuju dengan skor 2 5. Sangat tidak setuju dengan skor 1

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer yang diperoleh dari hasil tanggapan responden atas daftar pernyataan berupa kuesioner yang disebarkan kepada responden. Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden dengan harapan memberikan respon atas daftar pertanyaan tersebut (Noor, 2012). Daftar pertanyaan kuesioner yang di digunakan bersifat tertutup. Bersifat tertutup artinya alternatif-alternatif jawaban telah disediakan (Umar, 2003).

G. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber-sumber asli, sumber pertama darimana data tersebut diperoleh. Data primer dalam penelitin ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner yang diberikan kepada responden.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh melalui data teoritis yang diambil dari buku-buku perpustakaan, literatur-literatur dan juga internet.


(45)

27

H. Pengujian Instrumen Data

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2005). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Sebaliknya suatu alat ukur yang tidak valid memiliki validitas rendah.

Validitas dapat diketahui dengan menggunakan rumus Product Moment Coeficient of Correlation sebagai berikut:

rxy =

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y n = banyaknya sampel

xᵢ = skor faktor yᵢ = skor total

dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel, maka kuesioner valid 2. Jika r hitung < r tabel, maka kuesioner tidak valid

Penelitian ini menguji validitas konsumen dari 16 item pernyataan dengan menggunakan data dari 30 responden yang diperoleh dari penyebaran kuesioner. Dengan nilai r tabel 0,361 apabila nilai r hitung lebih dari 0,361 maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut valid. Hasil perhitungan validitas untuk semua item kuesioner dapat dilihat pada tabel 3 seperti berikut:


(46)

28

Tabel 3 Hasil Uji Validitas

No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel Keterangan

1 0,644 0,361 Valid

2 0,757 0,361 Valid

3 0,730 0,361 Valid

4 0,892 0,361 Valid

5 0,757 0,361 Valid

6 0,640 0,361 Valid

7 0,691 0,361 Valid

8 0,790 0,361 Valid

9 0,850 0,361 Valid

10 0,806 0,361 Valid

11 0,867 0,361 Valid

12 0,807 0,361 Valid

13 0,745 0,361 Valid

14 0,706 0,361 Valid

15 0,816 0,361 Valid

16 0,788 0,361 Valid

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa semua item pernyataan adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pernyataan yang memiliki nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kuesioner penelitian dinyatakan valid. Karena semua item yang ada adalah valid, maka semua pernyataan yang dalam penelitian ini dapat digunakan dalam penyebaran kuesioner untuk pengambilan data.

2. Uji Reliabillitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur yang sama (Umar, 2003). Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS. Menurut Ghozali (2005),

instrumen penelitian dikatakan reliabel jika memiliki nilai Alpha Crombach> 0.60. Jika nilainya lebih kecil dari 0.60 maka kuesioner penelitian ini tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 seperti berikut:


(47)

29

Tabel 4 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel Cronbach alpha Keterangan

1 X1 0,802 Reliabel

2 X2 0,781 Reliabel

3 X3 0,823 Reliabel

4 Y 0,802 Reliabel

Sumber: Data diolah, 2015

Berdasarkan Tabel 4, menunjukan bahwa nilai interpretasi untuk empat variabel dalam penelitian ini adalah reliabel, yaitu dengan nilai Cronbach alpha lebih dari 0,6. Nilai interpretasi keempat variabel tersebut adalah Suasana Toko (X1) = 0,802, Lokasi (X2) = 0,781, Inovasi (X3) = 0,823, dan minat beli (Y) = 0,802. Dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dipercaya dan diandalkan untuk digunakan dalam penelitian ini.

I. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali (2005), uji multikolinieritas brtujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinieritas adalah :

a. Jika antar variabel bebas ada korelasi di atas 0,90, maka hal ini merupakan adanya multikolinieritas.

b. Atau multikolinieritas juga dapat dilihat dari VIF, jika VIF < 10 maka tingkat multikolinieritasnya masih dapat di toleransi.

2. Uji Hetroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005), hetroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan


(48)

30

ke pengamatan yang lain. Untuk melihat ada atau tidaknya heteroskodastisitas dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Cara menganalisisnya adalah:

a. Dengan melihat titik-titik pola, jika pola teratur maka terdapat heteroskedastisitas.

b. Jika terdapat pola yang tidak jelas, dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadinya heteroskedastisitas.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas untuk melihat apakah dalam model regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode regresi yang baik adalah yang normal. Cara menganalisisnya yaitu dengan melihat pola pada histogram, dan melihat grafik dengan pola yang penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal, dan mengikuti arah garis berarti model regrsi dikatakan memenuhi asumsi normal.

J. Teknik Analisis Data

1. Uji Regresi Linier Berganda

Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel Variasi independen terhadap variabel dependen. Uji regresi linear berganda digunakan karena dalam penelitian ini memiliki 3 variabel independen. Umar (2003) Untuk mengetahui hal tersebut maka peneliti menggunakan model analisis regeresi linier berganda sebagai berikut:


(49)

31

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + et Keterangan :

Y = minat beli X1 = suasana toko X2 = lokasi

X3 = inovasi produk a = nilai konstanta b = koefisien regresi et = disturbance term.

2. Uji Koefisien Determinasi

Ghozali (2005) mengatakan koefisien determinan (R2) dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, dimana hal tersebut ditunjukan dengan besarnya koefisien determinasi (R2) antara 0 (nol) dan 1 (satu). Jika koefisien determinasi (R2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

3. Uji Hipotesis.

a. Uji Parsial

Pengujian regresi dilakukan dengan melihat t hitung pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2005), sebagai berikut :

a. Dapat melihat dari nilai derajat kepercayaan atau signifikan. Jika derajat

kepercayaan ≤ 5% maka hipotesis yang diajaukan dapat diterima, namun jika derajat kepercayaan ≥ 5% maka hipotesis ditolak.


(50)

32

b. Kemudian dapat juga dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka hipotesis yang diajukan diterima.

b. Uji Simultan

Uji simultan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005), sebagai berikut:

a. Dapat melihat dari nilai derajat kepercayaan atau signifikan. Jika derajat

kepercayaan ≤ 5% maka hipotesis yang diajaukan dapat diterima, namun jika derajat kepercayaan ≥ 5% maka hipotesis ditolak.

b. Kemudian dapat juga dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel maka hipotesis yang diajukan diterima.

Hipotesis yang diajukan yaitu :

Dasar pengambilan keputusannya menurut Priyatno (2013) adalah: a. Jika F hitung ≤ F kritis maka H0 diterima

Jika F hitung > F kritis H0 ditolak

b. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima


(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Minat Beli melalui Suasana Tooko, Lokasi dan Inovasi produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Suasana Toko berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen sebelum membeli produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung akan memperhatikan Suasana Toko terlebih dahulu.

2. Lokasiberpengaruh signifikan terhadap Minat Beli produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Hal ini dikarenakan responden menghendaki lokasi outlet Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung mudah dijangkau, banyak dilalui transportasi umum serta lahan parkir yang luas dan lain-lain.


(52)

64

3. Inovasi berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Hal ini dikarenakan produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung memiliki varian yang unik dan kreatif, berbeda dengan produk lainnya. Dengan demikian konsumen tertarik pada produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung

4. Secara keseluruhan Suasana Toko, Lokasi dan Inovasi berpengaruh terhadap Minat Beli konsumen produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Pengaruh Suasana Toko lebih dominan dibandingkan dengan variabel lokasi dan Inovasi. Hal tersebut dikarenakan suasana yang diciptakan outlet nasi goreng rempah mafia membuat para konsumen merasa mereka sedang menjadi bos di sarang mafia.

B. Saran

Beberapa saran dan pertimbangan yang disajikan berdasarkan penelitian ini antara lain:

1. Disarankan Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung melakukan inovasi dari segi outlet guna suasana yang yang lebih menarik serta inovasi pada olahan produk yang ditawarkan. Sebagai contoh penambahan atribut outlet guna menyerupai sarang mafia dan perluasan lokasi parkir. Dengan tujuan meningkatkan jumlah minat konsumen untuk membeli produk nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung.


(53)

65

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk bisa menambahkan variabel yang belum ada dalam penpenelitian ini misalnya Kualitas Layanan, Media Sosial dan lain-lain. Kemudian menggunakan jenis data penelitian yang berbeda misalnya data kualitatif. Data penelitian yang berbeda akan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda pula, misalnya menggunakan teknik observasi dan wawancara, sehingga akan mendapatkan hasil data yang lebih detail.


(54)

66

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Ardi I. 2010. Pengaruh Store Atmospher terhadap keputusan pembelian

“survei pada konsumen yang berbelanja di Giant Hypermart Mal Olimpic Garden Kota Malang”: Skripsi. Univesitas Brawijaya.

Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogakarta. Pustaka Pelajar.

Barly, Haliem. 2003. Mengembangkan bisnis tanpa modal kontan.

Dharmesta dan handoko. 2000. Manajemen pemasaran (analisis perilaku konsumen). Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Fisk, Peter. 2006. Marketing Genius. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Fontana, Avanti.2011. Inovate We Can!. Jakarta: PT. Gramedia

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasan, Ali 2013. Marketing Dan Kasus-Kasus Pilihan CAPS. Yogyakarta

Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keprilakuan. Yogyakarta: Andi

Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT Prenhallindo.

---. 2002. Manajemen PemasaranAnalisis Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian”. Jakarta. PT. Prenhallindo.

---. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium Jilid 1 dan 2. Diterjemahkan oleh Hendra Teguh. Jakarta: PT. Prenhalindo.

---. 2006. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi kesebelas. Jakarta. PT. Indeks Gramedia.


(55)

67

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Prasetijo R,dan Ihalauw . 2005. Perilaku Konsumen. Andi. Yogyakarta.

Purnama, Luvi. 2011. Pengaruh Store Atmosphere dan Harga terhadap Minat Beli Konsumen di Toko Alfamart Cabang Margahayu Bandung: Skripsi. Universitas Pasundan.

Setiadi J, Nugroho .2003. Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Jakarta. PT. Prenada Media.

Sigit Triyono. 2006. Sukses Terpadu Bisnis Ritel . PT Elex Media Komputindo. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.

Sutisna dan Pawitra. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Syahbi, Anis Salis. 2014. Pengaruh harga, produk, pelayanan, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian untuk berbelanja busana muslim (studi pada Karita Square Yogyakarta): Skripsi. Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta.

Uliana, Diana. 2012. Pengaruh Inovasi produk terhadappurchase intention “Studi pada starbucks VIA”: Skripsi. Universitas Indonesia.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Internet

Hurley,Robert. Fand Hult, G, Tomas. M, 1998, ”Inovation, Market Orientation, and Organizational Learning: An Intergration and Empirical Examination”,Journal of Marketing, Juli. (diakses 07 April 2015) Meldarianda, R. dan H. Lisan. 2010. Pengaruh Suasana toko Terhadap Niat beli

ulang Konsumen Pada Resort Cafe Atmosphere Bandung. Jurnal Manajemen. (diakses 07 April 2015)

http//ciptakarya.pu.go.id (diakses 14 April 2015) http//lampung.bps.go.id (diakses 8 Juni 2015)


(1)

32

b. Kemudian dapat juga dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung > t tabel maka hipotesis yang diajukan diterima.

b. Uji Simultan

Uji simultan pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005), sebagai berikut:

a. Dapat melihat dari nilai derajat kepercayaan atau signifikan. Jika derajat kepercayaan ≤ 5% maka hipotesis yang diajaukan dapat diterima, namun jika derajat kepercayaan ≥ 5% maka hipotesis ditolak.

b. Kemudian dapat juga dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel. Jika F hitung > F tabel maka hipotesis yang diajukan diterima.

Hipotesis yang diajukan yaitu :

Dasar pengambilan keputusannya menurut Priyatno (2013) adalah: a. Jika F hitung ≤ F kritis maka H0 diterima

Jika F hitung > F kritis H0 ditolak

b. Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima Jika probabilitas ≤ 0,05 maka H0 ditolak


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Minat Beli melalui Suasana Tooko, Lokasi dan Inovasi produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Suasana Toko berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen sebelum membeli produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung akan memperhatikan Suasana Toko terlebih dahulu.

2. Lokasiberpengaruh signifikan terhadap Minat Beli produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Hal ini dikarenakan responden menghendaki lokasi outlet Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung mudah dijangkau, banyak dilalui transportasi umum serta lahan parkir yang luas dan lain-lain.


(3)

64

3. Inovasi berpengaruh signifikan terhadap Minat Beli produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Hal ini dikarenakan produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung memiliki varian yang unik dan kreatif, berbeda dengan produk lainnya. Dengan demikian konsumen tertarik pada produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung

4. Secara keseluruhan Suasana Toko, Lokasi dan Inovasi berpengaruh terhadap Minat Beli konsumen produk Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung. Pengaruh Suasana Toko lebih dominan dibandingkan dengan variabel lokasi dan Inovasi. Hal tersebut dikarenakan suasana yang diciptakan outlet nasi goreng rempah mafia membuat para konsumen merasa mereka sedang menjadi bos di sarang mafia.

B. Saran

Beberapa saran dan pertimbangan yang disajikan berdasarkan penelitian ini antara lain:

1. Disarankan Nasi Goreng Rempah Mafia Bandar Lampung melakukan inovasi dari segi outlet guna suasana yang yang lebih menarik serta inovasi pada olahan produk yang ditawarkan. Sebagai contoh penambahan atribut outlet guna menyerupai sarang mafia dan perluasan lokasi parkir. Dengan tujuan meningkatkan jumlah minat konsumen untuk membeli produk nasi goreng rempah mafia Bandar Lampung.


(4)

2. Penelitian selanjutnya disarankan untuk bisa menambahkan variabel yang belum ada dalam penpenelitian ini misalnya Kualitas Layanan, Media Sosial dan lain-lain. Kemudian menggunakan jenis data penelitian yang berbeda misalnya data kualitatif. Data penelitian yang berbeda akan menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda pula, misalnya menggunakan teknik observasi dan wawancara, sehingga akan mendapatkan hasil data yang lebih detail.


(5)

66

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Ardi I. 2010. Pengaruh Store Atmospher terhadap keputusan pembelian

“survei pada konsumen yang berbelanja di Giant Hypermart Mal Olimpic Garden Kota Malang”: Skripsi. Univesitas Brawijaya.

Azwar, Saifuddin. 2013. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogakarta. Pustaka Pelajar.

Barly, Haliem. 2003. Mengembangkan bisnis tanpa modal kontan.

Dharmesta dan handoko. 2000. Manajemen pemasaran (analisis perilaku konsumen). Yogyakarta. BPFE Yogyakarta.

Fisk, Peter. 2006. Marketing Genius. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Fontana, Avanti.2011. Inovate We Can!. Jakarta: PT. Gramedia

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasan, Ali 2013. Marketing Dan Kasus-Kasus Pilihan CAPS. Yogyakarta Jogiyanto. 2007. Sistem Informasi Keprilakuan. Yogyakarta: Andi

Kotler, Philip, 2000. Manajemen Pemasaran. Jakarta. PT Prenhallindo.

---. 2002. Manajemen PemasaranAnalisis Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian”. Jakarta. PT. Prenhallindo.

---. 2005. Manajemen Pemasaran. Edisi Milenium Jilid 1 dan 2. Diterjemahkan oleh Hendra Teguh. Jakarta: PT. Prenhalindo.

---. 2006. Manajemen Pemasaran. Jilid II. Edisi kesebelas. Jakarta. PT. Indeks Gramedia.


(6)

Noor, Juliansyah. 2012. Metodologi Penelitian : Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta. Kencana Prenada Media Group.

Prasetijo R,dan Ihalauw . 2005. Perilaku Konsumen. Andi. Yogyakarta.

Purnama, Luvi. 2011. Pengaruh Store Atmosphere dan Harga terhadap Minat Beli Konsumen di Toko Alfamart Cabang Margahayu Bandung: Skripsi. Universitas Pasundan.

Setiadi J, Nugroho .2003. Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. Jakarta. PT. Prenada Media.

Sigit Triyono. 2006. Sukses Terpadu Bisnis Ritel . PT Elex Media Komputindo. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Alfabeta.

Sutisna dan Pawitra. 2001. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.

Syahbi, Anis Salis. 2014. Pengaruh harga, produk, pelayanan, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian untuk berbelanja busana muslim

(studi pada Karita Square Yogyakarta): Skripsi. Yogyakarta. UIN Sunan Kalijaga.

Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta.

Uliana, Diana. 2012. Pengaruh Inovasi produk terhadappurchase intention “Studi

pada starbucks VIA”: Skripsi. Universitas Indonesia.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Internet

Hurley,Robert. Fand Hult, G, Tomas. M, 1998, ”Inovation, Market Orientation, and Organizational Learning: An Intergration and Empirical Examination”,Journal of Marketing, Juli. (diakses 07 April 2015)

Meldarianda, R. dan H. Lisan. 2010. Pengaruh Suasana toko Terhadap Niat beli ulang Konsumen Pada Resort Cafe Atmosphere Bandung. Jurnal Manajemen. (diakses 07 April 2015)

http//ciptakarya.pu.go.id (diakses 14 April 2015)