3. Inovasi
Inovasi mempunyai pengertian yang berbeda-beda, terutama didasarkan pada persaingan antara perusahaan-perusahaan dan strategi yang berbeda yang bisa
dimanfaatkan untuk bersaing. Menurut Kotler 2007 inovasi merupakan setiap barang, jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. Thompson
dalam Hurley and Hult 1998 mendefinisikan bahwa inovasi adalah konsep yang lebih luas yang membahas penerapan gagasan produk atau proses yang baru.
Sedangkan Hurley and Hult 1998 mendefinisikan inovasi sebagai sebuah mekanisme perusahaan untuk beradaptasi dalam lingkungan yang dinamis. Oleh
karena itu perusahaan dituntut untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru, dan menawarkan produk yang inovatif serta
peningkatan pelayanan yang memuaskan pelanggan. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa inovasi produk merupakan
salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu perusahaan melalui produk inovatif yang mereka ciptakan guna memuaskan pelanggan. Sebab, kunci dari
keberhasilan produk adalah produk yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan konsumen.
4.
Minat Beli
Menurut Sutisna dan Pawitra 2001, minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta
berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu. Lebih lanjut dikemukakan oleh Sutisna dan Pawitra 2001, bahwa minat beli merupakan
instruksi diri konsumen untuk melakukan pembelian atas suatu produk,
melakukan perencanaan, mengambil tindakan-tindakan yang relevan seperti mengusulkan pemrakarsa merekomendasikan influencer, memilih, dan
akhirnya mengambil keputusan untuk melakukan pembelian. Dari penjelasan mengenai minat beli diatas, maka dapat dikemukakan bahwa
minat beli merupakan suatu proses perencanaan pembelian suatu produk yang akan dilakukan oleh konsumen dengan mempertimbangakan beberapa hal,
diantaranya adalah banyak unit produk yang dibutuhkan dalam periode waktu tertentu, merek, dan sikap konsumen dalam mengkonsumsi produk tersebut.
E. Hubungan Antar Variabel
1. Suasana Toko dengan Minat Beli
Suasana toko adalah suatu karakteristik fisik yang sangat penting bagi setiap bisnis ritel. Hal ini berperan sebagai penciptaan suasana yang nyaman sesuai
dengan keinginan konsumen dan membuat konsumen ingin berlama-lama berada di dalam toko dan secara tidak langsung merangsang konsumen untuk melakukan
pembelian Purnama, 2011. Hal tersebut diperjelas oleh Meldarianda 2010 yang telah melakukan penelitian
dengan hasil ada pengaruh antara Store atmosphere yang terdiri atas instore atmosphere dan outstore atmosphere terhadap minat beli konsumen Resort Cafe
Atmosphere. 2.
Lokasi dengan Minat Beli Lokasi yang spesifik sering kali lebih mempengaruhi pendapatan daripada
mempengaruhi biaya. Hal ini berarti bahwa fokus lokasi bagi perusahaan jasa seharusnya pada penetapan volume bisnis dan pendapatan.
Menurut Tjiptono 2006, pemilihan lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut :
1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi
umum. 2.
Visibilitas, misalnya lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari tepi jalan. 3.
Lalu lintas traffics, di mana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu : a.Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar
terjadinya impulse buying. b.Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya
terhadap pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran ambulans
4. Tempat parkir yang luas dan aman.
5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang cukup luas untuk perluasan usaha
dikemudian hari. 6.
Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung usaha yang ditawarkan. 7.
Persaingan, yaitu lokasi pesaing dan terakhir peraturan pemerintah. Dari hasil penelitian Syahbi 2014 menunjukan bahwa variabel harga, produk,
pelayanan, dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan konsumen untuk berbelanja busana muslim di Karita Muslim
Square, Yogyakarta. 3.
Inovasi dengan Minat Beli Inovasi mempunyai pengertian yang berbeda-beda, terutama didasarkan pada
persaingan antara perusahaan-perusahaan dan strategi berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk bersaing. Menurut Kotler 2007 inovasi merupakan setiap
barang, jasa, atau gagasan yang dianggap sebagai sesuatu yang baru. Berdasarkan hasil penelitian Uliana 2012 menyebutkan bahwa terdapat
pengaruh inovasi produk Starbucks terhadap purchase intention konsumen Starbucks.