Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibadah

C. Korelasi antara Minat Belajar Fiqih Materi Shalat Dhuha dengan

Pengamalan Ibadah Shalat Dhuha Sebagaimana di jelaskan sebelum-sebelumnya, bahwa minat adalah suatu kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat sesuatu yang secara terus menerus, minat ini erat kaitannya dengan perasaan terutama perasaan senang, karena itu dapat dikatakan minat itu terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. 72 Siswa yang memiliki minat terhadap suatu pelajaran, maka sudah pasti ia akan memberikan perhatian penuh terhadap pelajaran tersebut, perasaan senang, rasa tertarik, giat belajar, mengerjakan tugas dan mentaati peraturan pada proses pelajaran tersebut agar proses belajarnya berjalan dengan baik dan tidak terganggu dengan apapun yang dapat merusak proses belajar. Minat dan belajar tidak dapat dipisahkan, karena keduanya adalah satu kesatuan, belajar tanpa minat, maka proses tersebut tidak akan berjalan dengan baik. Minat yang dapat menunjang proses belajar adalah minat kepada bahan atau mata pelajaran, Apabila siswa tidak berminat kepada bahan atau mata pelajaran, maka siswa tidak akan mau belajar. Adapun minat belajar yang dimaksud disini adalah minat belajar terhadap bahan atau mata pelajaran fiqih materi shalat dhuha, apabila siswa sudah 72 Alisuf sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta :Pedoman Ilmu Jaya, 1995, cet. Ke-2. h. 84. memiliki minat yang tertanam dalam dirinya otomatis mereka akan terus mempelajarinya dengan sungguh-sungguuh, dan mereka akan cenderung mempunyai pemikiran untuk dapat mengamalkannya. Sedangkan pengamalan mempunyai arti proses, perbuatan, cara mengamalkan, melaksanakan, pelaksanaan penerapan, proses perbuatan melaksanakan kewajiban atau tugas. 73 Dari pengertian ini dapat di ambil suatu pengertian yang lain bahwasanya pengamalan ibadah yakni perbuatan seorang hamba sebagai usaha menghubungkan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan taat melaksanakan perintahnya dan menjahui larangannya. Dengan demikian yang menjadi dasar pemikiran penulis adalah bahwa apabila siswa memiliki minat yang tinggi terhadap bidang studi Pendidikan Agama Islam terutama pada mata pelajaran fiqih materi shalat dhuha, maka kecenderungan siswa untuk selalu mempelajarinya, memperhatikan dan memperdalam pelajaran fiqih materi shalat dhuha yang diberikan guru dikelas akan menambah khazanah ilmu pengetahuannya, serta dapat mempraktekkan dan mengamalkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari tanpa adanya suatu paksaan. 73 Poerwadarmanto, kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2003, h.742 56

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 74 Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan yaitu: cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan, cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini di dasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegitan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran indra manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat di amati oleh indra manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sedangkan sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian diperolah hasil yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan.

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang berupa mengitung data, mengolah, 74 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R D, Bandung: Alfabeta, 2010, h.02 menganalisis, dan menyimpulkan data. 75 Angka-angka yang terkumpul sebagai hasil penelitian di analisis dengan menggunakan metode statistik. Jenis penelitian ini menggunakan Correlation Studies, menghubungkan antara variabel independen dan variabel dependen. Koefesien relasi menunjukan kekuatan hubungan antar variabel. 76 Sumardi suryabrata mengatakan bahwa penelitian korelasional bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi-variasi pada suatu faktor yang berkaitan dengan variasi-variasi pada suatu atau lebih faktor lain berdasarkan koefesien korelasi. 77 Sedangkan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan tempatnya adalah penelitian lapangan Field research yaitu jenis penelitian yang berorientasi pada pengumpulan data empiris dilapangan, baik berupa data kuantitatif maupun data kualitatif yang diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang menjadi objek penelitian, yaitu veriabel independen variabel bebasX merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen terikatY. 78 75 Sugiyono, Metode penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2010, cet. Ke-11, h.14 76 Yuswianto, Metodologi Penelitian, Malang: UIN Malang, 2002, h.23-26 77 Sumardi Suryabrata, Metodologi Penelitian, Jakarta: Grafindo Persada, 2008,h. 24 78 Ibid, Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, h. 61