Nilai Religius Kajian Budaya Religius 1. Sikap Religius Manusia

Berdasarkan pada ayat- ayat tersebut maka dapat dikatakan bahwa manusia sudah diberi fitrah kasih sayang oleh Allah SWT. Dan manusia memang ingin mengasihi dan dikasihi. 37

2. Nilai Religius

Keberagamaan tidak selalu identik dengan agama. Agama lebih menunjuk kepada kelembagaan, kebaktian kepada Tuhan, dalam aspek yang resmi, yuridis, peraturan- peraturan dan hukum- hukumnya. Sedangkan keberagamaan atau religiusitas lebih melihat aspek yang ”di dalam lubuk hati nurani” pribadi. Dan karena itu, religiusitas lebih dalam dari agama yang tampak formal. Istilah keberagamaan merupakan istilah yang tidak mudah untuk diberikan batasan secara pasti. Ini disebabkan karena nilai merupakan sebuah realitas yang abstrak. Secara etimologi nilai keberagamaan berasal dari dua kata yakni: nilai dan keberagamaan. Menurut Rokeach dan Bank bahwasannya nilai merupakan suatu tipe kepercayaan yang berada pada suatu lingkup sistem kepercayaan dimana seseorang bertindak atau menghindari suatu tindakan, atau mengenai sesuatu yang dianggap pantas atau tidak pantas. Ini berarti pemaknaan atau pemberian arti terhadap suatu obyek. Sedang keberagamaan merupakan suatu sikap 37 Muhaimin, M.A., et. al., Paradigma Pendidikan Islam,..,hal. 286 atau kesadaran yang muncul yang didasarkan atas keyakinan atau kepercayaan seseorang terhadap suatu agama. Menurut Gay Hendricks dan Kate Ludeman dalam Ari Ginanjar, terdapat beberapa sikap religius yang tampak dalam diri seseorang dalam menjalankan tugasnya, di antaranya: 1. Kejujuran Rahasia untuk meraih sukses menurut mereka adalah dengan selalu berkata jujur. Mereka menyadari, justru ketidak jujuran kepada pelanggan, orang tua, pemerintah dan masyarakat, pada akhirnya akan mengakibatkan diri mereka sendiri terjebak dalam keulitan yang berlarut- larut. Total dalam kejujuran menjadi solusi, meskipun kenyataan begitu pahit. 2. Keadilan Salah satu skill seseorang yang religius adalah mampu bersikap adil kesemua pihak, bahkan saat ia terdesak sekalipun. Mereka berkata, “pada saat saya berlaku tidak adil, berarti saya telah mengganggu keseimbangan dunia”. 3. Bermanfaat bagi orang lain Hal ini merupakan salah satu bentuk sikap religius yang tampak dari diri seseorang. Sebagaimana sabda Nabi saw: “sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lain”. 4. Rendah Hati Sikap rendah hati merupakan sikap tidak sombong, mau mendengarkan pendapat orang lain dan tidak memaksakan gagasan atau kehendaknya. Dia tidak merasa bahwa dirinyalah yang paling selalu benar mengingat kebenaran juga selalu ada pada diri orang lain. 5. Bekerja Efisien Mereka mampu memusatkan semua perhatian mereka pada pekerjaan saat itu, dan begitu juga saat mengerjakan pekerjaan selanjutnya. Mereka menyelesaikan pekerjaannya dengan santai, namun mampu memusatkan perhatian mereka saat belajar dan bekerja. 6. Visi ke Depan Mereka mampu mengajak orang ke dalam angan-angannya. Kemudian menjabarkan begitu terinci, cara- cara untuk menuju kesana. Tetapi pada saat yang sama ia dengan mantap menatap realitas masa kini. 7. Disiplin Tinggi Mereka sangatlah disiplin. Kedisiplinan mereka tumbuh dari semnagat penuh gairah dan kesadaran, bukan berangkat dari keharusan dan keterpaksaan. Mereka beranggapan bahwa tindakan yang berpegang teguh pada komitmen untuk kesuksesan diri sendiri dan orang lain adalah hal yang dapat menumbuhkan energi tingkat tinggi. 8. Keseimbangan Seseorang yang memiliki sifat religius sangat menjaga kesimbangan hidupnya, khususnya empat aspek inti dalam kehidupannya, yaitu: keintiman, pekerjaan, komunitas, dan spritualitas. Dalam konteks pembelajaran, beberapa nilai religius tersebut bukan tanggung jawab guru agama semata. Kejujuran tidak hanya disampaikan lewat mata pelajaran saja, tetapi lewat mata pelajaran lainnya. Keberagamaan atau religiusitas seseorang diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupannya. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual, tetapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Bukan hanya berkaitan dengan aktivitas yang tidak tampak dan terjadi dalam hati seseorang. 38

3. Budaya Sekolah

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM ADIWIYATA DI UPTD SMKN 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM ADIWIYATA DI UPTD SMKN 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 6

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM ADIWIYATA DI UPTD SMKN 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 3

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM ADIWIYATA DI UPTD SMKN 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 14

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM ADIWIYATA DI UPTD SMKN 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 49

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM ADIWIYATA DI UPTD SMKN 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 17

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA PROGRAM ADIWIYATA DI UPTD SMKN 2 BOYOLANGU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 30

Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mewujudkan Budaya Religius di UPTD SMKN 02 Boyolangu Tulungagung. - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 17

Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mewujudkan Budaya Religius di UPTD SMKN 02 Boyolangu Tulungagung. - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 2

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MEWUJUDKAN BUDAYA RELIGIUS DI SOMBOONSAAD ISLAM SCHOOL PATANI, THAILAND - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 8