UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) SISWA KELAS VI SDN 5 MERAK BATIN

ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR
MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI )
SISWA KELAS VI SDN 5 MERAK BATIN

Oleh
SUWARTI

Berdasarkan observasi awal terungkap fakta bahwa pembelajaran yang dilakukan
guru dikelas VI SDN 5 Merak Batin masih menggunakan metode ceramah. Siswa
masih mengalami kesulitan dalam memahami pembelajaran matematika. Siswa
duduk diam saja, siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan siswa
banyak bermain (mengobrol) karena pelajaran dianggap membosankan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika
melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (
TAI ).
Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action
research). Prosedur penelitian ini merupakan proses kajian berdaur ulang (siklus)
yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan diakhiri
refleksi dalam tiap siklus.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) dapat disimpulkan sebagai
berikut :
(1) Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat membantu
meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pelajaran matematika ;
(2) Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat membantu
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika .

Kata Kunci : Aktivitas Belajar, Prestasi Belajar, dan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ).

RIWAYAT HIDUP

Penulis Dilahirkan di Sukarame, Natar Lampung Selatan pada tanggal 7 April
1963 dari BapakWasih dan Ibu Ponikem

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1 Natar pada tahun 1977,
Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 1 Natar Pada tahun 1980, Sekolah
Pendidikan Guru (SPG) di SPG Muhammadiyah Labuhan Ratu lulus pada tahun
1984.


Tahun1999, penulis menyelesaikan jenjang pendidikan DII Jurusan PGSD di
Universitas Terbuka, dan pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan di Universitas
Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebagai Mahasiswi SI PGSD
dalam jabatan hingga sekarang.

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati kupersembahkan
karya kecil ini kepada:
Kedua orang tuaku tercinta yang dalam sembah sujudya tiada henti
selalu mendoakanku memberi cinta dan kasih sayangnya, terima kasih
banyak atas semua pengorbanan yang telah ananda terima. Tidak ada yang
dapat ananda berikan, Semoga ALLAH membalas semua kebaikan Ayah
dan Bunda selama ini.
Untuk suami tercinta dan putra-putri tersayang yang selalu menjadi
penyemangat yang tiada tergantikan.
Almamater Universitas Lampung

MO TO


“ Dan bersabarlah dalam menggapai sesuatu karena sabar tak
pernah berujung hingga Allah memberi petunjuk atau
menggantinya dengan yang lebih baik”
( Al-Hadist)

PRAKATA

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT karena atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Upaya
meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) siswa kelas
VI SDN 5 Merak Batin” ini tepat pada waktunya. Dalam menyelesaikan skripsi
ini penulis memperoleh banyak bantuan baik dari segi moril, materil maupun
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan lancar dan baik. Untuk itu, penulis tidak lupa mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.

Bapak Dr. H.Bujang Rahman,M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2.

Bapak Drs. Baharuddin Risyak,M.Pd Selaku Ketua Jurusan Ilmu Pedidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3.

Bapak Dr. M. Thoha B.S. Jaya,M.S. selaku dosen pembimbing , yang telah
banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan,masukan serta arahan
bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4.

Ibu Dr.Riswanti.Rini, M.Si selaku Dosen pembahas, yang telah banyak
memberi masukan-masukan yang berguna bagi penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.

5.


Seluruh dosen-dosen khususnya dosen SI PGSD dalam jabatan, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah banyak
memberi ilmu pengetahuan kepada penulis.

6.

Bapak Chospan.S.Pd.MM selaku kepala sekolah SDN 5 Merak Batin yang
telah berpartisipasi dalam rangka penyusunan skripsi ini.

7.

Teman-teman seperjuangan SI PGSD dalam jabatan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Lampung, canda tawa dan keceriaan yang lahir
dari kebersamaan kita selama menempuh kuliah itulah yang membuat
kebahagiaan tersendiri dalam hatiku.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak sekali kekurangan, kesalahan
serta jauh dari kesempurnaan. Hal itu mengingat kurangnya pengalaman penulis
baik dari segi teori maupun praktek serta keterbatasan pengetahuan penulis. Untuk

itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan
penyusunan skripsi yang akan datang. Akhirnya, dengan diselesaikan skripsi ini
semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.Amin.

Bandar Lampung, Desember 2014

SUWARTI

DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ………………………………………………………..
iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………
vi
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………….
viii
DAFTAR GRAFIK ………………………………………………….
ix
DAFTAR BAGAN ……………………………………………………
x

DAFTAR LAMPIRAN

………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

……………………………………………

1.1 Latar Belakang …………………………………………..
1.2 Identifikasi Masalah ………………………………..…...
1.3 Rumusan Masalah ……………………………………....
1.4 Tujuan Penelitian ……………………………………….
1.6 Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA

xi
1
1
5
5

6

……………………………………...

6

……………………………………….

8

2.1 Belajar dan Pembelajaran
………………………………
2.1.1 Teori Tentang Pendidikan Matematika …………….
2.1.2 Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran ……………..
2.1.3 Model-Model Pembelajaran
………………….……
2.2 Konsep Aktivitas Belajar ……………………………….

8
9

10
11
15

2.3 Konsep Prestasi Belajar …………………………………
2.4 Penelitian Terdahulu Yang Relevan ……………………
2.5 Kerangka Pikir Penelitian ………………………………
2.6 Hipotesis Tindakan ……………………………………..

15
16
18
19

BAB III METODE PENELITIAN

………………………………….

20


3.1 Metode Penelitian
………………………………………
3.2 Setting Penelitian ……………………………………….
3.2.1 Tempat Penelitian …………………………………..
3.2.2 Waktu Penelitian ……………………………………
3.3 Subyek Penelitian ……………………………………….

20
21
21
22
22

3.4 Teknik Dan Alat Pengumpulan Data ……………………
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ……………………….....
3.4.2 Alat Pengumpulan Data …………………………......
3.5 Analisis Data …………………………………………….
3.6 Indikator Keberhasilan ……………………………….....
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


22
22
23
23
24

…………….

25

4.1 Latar Lokasi Sekolah dan Karakteristik Guru …………...
4.1.1 Persiapan Perangkat Pembelajaran ………..……...
4.2 Deskripsi Siklus 1 ……………………………………....
4.2.1 Tahap pelaksanaan Siklus 1 Pertemuan Pertama ......
4.2.2 Tahap pelaksanaan Siklus 1 Pertemuan Kedua ...…..
4.2.3 Tahap pelaksanaan Siklus 1 Pertemuan Ketiga ……
4.3 Deskripsi Siklus 2 ……………………………………....
4.3.1 Tahap pelaksanaan Siklus 2 Pertemuan Pertama …..

25
26
27
27
30
32
35
35

4.3.2 Tahap pelaksanaan Siklus 2 Pertemuan Kedua …....
4.3.3 Tahap pelaksanaan Siklus 2 Pertemuan Ketiga …....
4.4 Deskripsi Siklus 3 ……………………………………....
4.4.1 Tahap pelaksanaan Siklus 3 Pertemuan Pertama ......
4.4.2 Tahap pelaksanaan Siklus 3 Pertemuan Kedua …....
4.4.3 Tahap pelaksanaan Siklus 3 Pertemuan Ketiga …....
4.5 Temuan Penelitian ……………………………………….
4.5.1 Penggunaan Alat Peraga Bangun Datar untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar …………………..

38
40
42
42
45
47
50
50

4.5.2 Penggunaan Alat Peraga Bangun Datar untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar ………………….
4.6 Pembahasan Temuan Penelitian ………………………….

52
55

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN …………………………….
5.1 Kesimpulan
……………………………………..………
5.2 Saran
……………...……………………………..……..

56
56
56

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

1.1 Hasil tes ulangan formatif semester I kelas VI
SDN 5 Merak Batin …………………………………..…….
3.1 Jadwal Pertemuan Kelas VI B ……………………….………....
4.1 Data Murid kelas VI ……………………………………………..
4.2 Hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran
siklus I pertemuan pertama ……………………………….
4.3 Hasil tes formatif pada siklus 1 pertemuan pertama ............... …
4.4 Hasil observasi aktivitas siswadalam pembelajaran
siklus I pertemuan kedua …………………………………..
4.5 Hasil tes formatif pada siklus 1 pertemuan kedua …………...
4.6 Hasil observasi aktivitas siswadalam pembelajaran
siklus I pertemuan ketiga …………………………………..
4.7 Hasil tes formatif pada siklus 1 pertemuan ketiga ……………..
4.8 Hasil observasi aktivitas siswadalam pembelajaran
siklus II pertemuan pertama ……………………………….
4.9 Hasil tes formatif pada siklus II pertemuan pertama ………….
4.10 Hasil observasi aktivitas siswadalam pembelajaran
siklus II pertemuan kedua ………………………………….
4.11 Hasil tes formatif pada siklus II pertemuan kedua ……….…..
4.12 Hasil observasi aktivitas siswadalam pembelajaran
siklus II pertemuan ketiga …………………………………
4.13 Hasil tes formatif pada siklus II pertemuan ketiga …………..
4.14 Hasil observasi aktivitas siswadalam pembelajaran
siklus III pertemuan pertama ………………………………
4.15 Hasil tes formatif pada siklus III pertemuan pertama ………..
4.16 Hasil observasi aktivitas siswadalam pembelajaran
siklus III pertemuan kedua ………………………………..
4.17 Hasil tes formatif pada siklus III pertemuan kedua ………….
4.18 Hasil observasi aktivitas siswadalam pembelajaran
siklus III pertemuan ketiga ………………………………..

3
22
26
27
28
30
31
33
34
36
37
38
39
41
42
43
44
46
47
48

4.19 Hasil tes formatif pada siklus III pertemuan ketiga
……….
4.20 Hasil pengamatan aktivitas siswa dalam pembelajaran
matematika
……………………………………………….
4.21 Daftar nilai prestasi belajar siswa …………………………….

49
50
53

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

1. Surat Keterangan Izin Penelitian Dari Universitas ……………….
2. Surat Keterangan Izin Penelitan DariTempat Penelitian ………….
3. Silabus
…………………………………………………………...
4. RPP ………………………………………………………………....
5. Soal Latihan ……………………………………………………….
6. Kunci Jawaban …………………………………………………….
7. Daftar hasil pengamatan aktivitas siswa …………………………
8. Lembar obsevasi aktivitas siswa tiap siklus ………………………
9. Daftar nilai prestasi siswa ………………………………………...
10. Foto kegiatan pembelajaran ……………………………………..

59
60
61
70
88
98
101
102
120
121

i

DAFTAR GAMBAR

Gambar
2.1 Kerangka pikir penelitian …………………………………….
Foto Kegiatan Pembelajaran

Halaman
18

DAFTAR GRAFIK

Grafik
……………………….

52

4.2 Nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas VI B
dalam 3 siklus dan 9 pertemuan ……………………………

55

4.1

Aktivitas siswa dalam pembelajaran

Halaman

DAFTAR BAGAN

Bagan
3.1 Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas …………………………....

Halaman
21

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar

dan

proses

mengembangkan

pembelajaran

potensi

dirinya

agar
untuk

peserta
memiliki

didik

secara

kekuatan

aktif

spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, keterampilan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Matematika merupakan mata pelajaran yang mendasari perkembangan
teknologi modern, mempunyai peran dalam berbagai disiplin dan memajukan
daya pikir manusia. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua
peserta didik mulai dari Sekolah Dasar (SD) untuk membekali peserta didik
dengan kemampuan berpikir logis, analisis, kritis dan kreatif, serta
kemampuan bekerja sama.

Adapun tujuan matematika di (SD) supaya peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut:

2

(1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep, secara luwes akurat, efesien dan tepat dalam
pemecahan masalah;
(2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika

dalam

membuat

generalisasi,

menyusun

bukti,

atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika;
(3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan
solusi yang diperoleh;
(4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk memperjelas keadaan atau masalah;
(5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari
matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Tujuan pembelajaran matematika di SD memberikan gambaran belajar tidak
hanya dibidang kognitif saja, tetapi meluas dibidang psikomotor dan efektif.
Pembelajaran matematika diarahkan untuk pembentukan kepribadian dan
pembentukan kemampuan berfikir yang berstandar pada hakikat matematika,
ini berarti hakikat matematika merupakan unsur utama dalam pembelajaran
matematika.

Oleh

karena

itu

hasil-hasil

pembelajaran

matematika

menanamkan kemampuan berfikir yang matematis dalam diri siswa.

3

Pembelajaran matematika selama ini sementara masih didominasi dengan
menggunakan buku paket, metode ceramah, serta penugasan saja.

Guru belum menggunakan rancangan pembelajaran yang membuat siswa
dapat mengaitkan pengetahuan awal yang dimilikinya untuk memperoleh
pengetahuan baru dan dapat menerapkan pengetahuan yang dimilikinya
dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran masih berpusat pada guru yang
masih menekankan pada pemberian contoh-contoh secara lisan maupun
tulisan dan belum memperhatikan bagaimana siswa memperoleh sendiri
pengetahuannya sehingga pembelajaran kurang menarik, membosankan, dan
siswa kurang terampil dalam menerapkan pengetahuannya, sehingga masih
kurang aktifnya siswa dalam pembelajaran matematika dan juga sebagian
siswa masih mendapat nilai dibawah nilai KKM yang telah ditetapkan sekor
60. Kondisi tersebut berdampak pada hasil belajar matematika

Tabel 1.1 Hasil tes ulangan formatif semester 1 kelas VI SDN 5 Merak Batin
No

Nilai

Siswa

1

50-59

16

57,10

Belum Tuntas

2

60-69

7

25,00

Tuntas

3

70-79

4

14,30

Tuntas

4

80-89

1

3,60

Tuntas

28

100%

Jumlah
Sumber : SDN 5 Merak Batin

Persen (%)

Keterangan

4

Melihat hasil tes formatif masih sangat memprihatinkan yang mana nilai
dibawah KKM atau belum tuntas masih 57,10 % yang menunjukkan
keberhasilan yang belum memuaskan dikarenakan guru masih banyak
menggunakan metode ceramah.

Oleh karena itu diperlukan suatu tindakan pembelajaran yang dapat
meningkatkan hasil belajar salah satu tindakan yang dianggap dapat
meningkatkan hasil belajar matematika adalah dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif khususnya mengingat pembelajaran kooperatif
adalah sebuah model strategi pembelajaran dalam kelompok – kelompok
kecil sehingga siswa dapat saling bantu-mambantu antar anggota dalam
kelompoknya untuk mencapai kemajuan kelompoknya. Tipe Team Assisted
Individualization (TAI) Ade Firmansyah

(2012:3) mengkombinasikan

keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe Team
Assisted Individualization

dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar

siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih
banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada tipe Team
Assisted Individualization ini adalah setiap siswa secara individual belajar
materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar
individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan saling
dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung
jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama.

5

1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka permasalahan yang
ada dapat diidentifikasikan sebagai berikut:
1. Guru belum menerapkan pembelajaran matematika melalui metode
Kooperatif

tipe

Team

Assisted

Individualization

dalam

proses

pembelajaran.
2. Kegiatan belajar mengajar yang kurang menarik, berlangsung monoton
dan membosankan, serta interaksi yang terjadi hanya satu arah karena
guru yang dominan aktif, sementara siswa tidak aktif.
3. Sebagian besar siswa dikelas VI SDN 5 Merak Batin Kecamatan Natar
Lampung Selatan masih mendapat nilai dibawah KKM yang telah
ditetapkan.

1.3 Rumusan Masalah
Dari latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya prestasi belajar matematika
siswa kelas VI SDN 5 Merak Batin.
Atas dasar rumusan masalah tersebut permasalahan penelitian yang diajukan
adalah sebagai berikut :
1. Apakah pendekatan Kooperatif tipe Team Assisted Individualization
dapat meningkatkan aktivitas belajar pada pelajaran matematika kelas VI
SDN 5 Merak Batin Natar Lampung Selatan?

6

2. Apakah dengan menggunakan pendekatan Kooperatif tipe Team Assisted
Individualization dapat meningkatkan prestasi belajar pada pelajaran
matematika sesuai nilai KKM yang telah ditetapkan skor 60?
Denga demikian judul penelitia ini adalah Upaya meningkatkan aktivitas dan
prestasi belajar matematika melalui model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization siswa kelas VI SDN 5 Merak Batin.

1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan
penelitian adalah untuk:
1. Meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization siswa kelas VI SDN 5
Merak Batin Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014 /
2015.
2. Untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization siswa
kelas VI SDN 5 Merak Batin Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun
Pelajaran 2014 / 2015.

1.5. Manfaat penelitian
Adapun hasil penelitian kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:
1. Guru, yaitu dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam
meningkatkan mutu pendidikan disekolah dasar.

7

2. Siswa, yaitu dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa terutama
pelajaran matematika.
3. Sekolah, yaitu dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.

8

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Belajar dan Pembelajaran
Belajar merupakan suatu proses dari perkembangan hidup manusia. Secara luas, belajar
merupakan proses menuju perubahan tingkah laku, seperti pendapat Hamalik (2004:28)
yang mengatakan “Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku

individu

melalui interaksi dengan lingkungannya”.
Sedangkan Sardiman (2007:22) ia mengatakan bahwa belajar dapat diartikan sebagai
semua aktivitas yang melibatkan psiko-fisik dan menghasilkan perubahan menuju
perkembangan pribadi seutuhnya.Selanjutnya

belajar diartikan sebagai usaha

penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagai kegiatan menuju
terbentuknya

kepribadian

seutuhnya.Berdasarkan

pendapat-pendapat

diatas

disimpulkan bahwa belajar adalah seluruh aktivitas baik fisik maupun psikis yang
menghasilkan tingkah laku positif yang terjadi melalui proses interaksi degan
lingkungannya.Dalam belajar dan pembelajaran teori belajar konstruktivisme dalam
proses pembelajaran didasari oleh kenyataan bahwa setiap individu memiliki
kemampuan mengkonstruksi kembali pengalaman atau pengetahuan yang telah
dimilikinya. Konstruktivisme adalah tidak lebih daripada suatu komitmen terhadap
pandangan bahwa manusia membina pengetahuan sendiri.Teori belajar Kognitivisme
mengacu pada wacana psikologi kognitif, yang didasarkan pada kegiatan kognitiv

9

dalam belajar. Para ahli teori belajar ini berupaya menganalisis secara ilmiah proses
mental dan struktur ingatan atau cognition dalam keterampilan belajar.Cognition
diartikan sebagai keterampilan mengetahui, memperoleh, mengorganisasikan, dan
menggunakan pengetahuan. Tekanan utama psikologi kognitif adalah struktur kognitif,
yaitu perbendaharaan pengetahuan pribadi individu yang mencakup ingatan jangka
panjangnya (Long-term memory) psikoslogi kognitif memandang manusia sebagai
makhluk yang selalu aktif mencari dan menyeleksi informasi untuk diproses. Perkaitan
utama psikologi kognitif adalah upaya memahami proses individu mencari, menyeleksi,
mengorganisasikan,

dan

menyimpan

informasi.Belajar

kognitif

berlangsung

berdasarkan schmata atau struktur mental individu yang mengorganisasikan hasil
pengamatannya. Struktur mental individu tersebut berkembang sesuai dengan tingkatan
perkembangan kognitif seseorang.Semakin tinggi tingkat perkembangan kognitif
seseorang semakin tinggi pula kemampuan dan keterampilannya dalam memproses
berbagai informasi atau pengetahuan yang diterimanya dari lingkungannya, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial. Itulah sebabnya, teori belajar kognitifisme
dapat disebut sebagai (1) Teori perkembangan kognitif, (2) Teori kognitif sosial dan (3)
Teori pemprosesan informasi.
2.1.1 Teori Tentang Pendidikan Matematika
Matematika disekolah adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara
lain, dengan pertimbangan atau berorientasi pada pendidikan. Dengan demikian maka
dalam pembelajaran matematika perlu diusahakan sesuai dengan perkembangan
kognitif siswa, mengkonkritkan objek pendidikan matematika yang abstrak menjadi
mudah dipahami oleh peserta didik.

10

Para ahli pendidikan banyak mengemukakan teori-teori pembelajaran matematika
yang menjadi acuan pengembangan pembelajaran matematika di sekolah.Menurut
Piaget perkembangan belajar matematika melalui 4 tahap yaitu “Tahap konkret, semi
konkret, semi abstrak dan abstrak”.
Sedangkan menurut Hudoyono (1996:56), belajar matematika adalah ;

“Belajar

tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat dalam materi
yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-konsep dan strukturstruktur matematika”.
Adapun penjelasan yang dikemukakan (Van hiele, dalam Tim MKPBM (2001:91)
menyatakan ada 3 unsur utama dalam pembelajaran geometri yaitu:
“Waktu, materi pembelajaran dan metode pengajaran yang diterapkan”. Lebih lanjut
Van Hiele menyatakan terdapat lima belajar anak didik dalam belajar giometri yaitu
“Tahap Pengenalan, Tahap Analisis, Tahap Pengurutan, Tahap Deduksi Dan Tahap
Akurasi”.
Berdasarkan pendapat diatas maka pembelajaran matematika di SD melalui tahaptahap yang sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa dan disesuaikan
dengan materi pembelajaran yang akan diajarkan.

2.1.2 Teori-Teori Belajar Dan Pembelajaran
Mata pelajaran matematika perlu diberkan kepada seluruh peserta didik, mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis,
analisis, sistematis kritis dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik memiliki kemampuan memperoleh, mengelola,
dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah,
tidak pasti, dan kompetitif.

11

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
a. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan
mengaplikasikan antara konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efesien,
dan tetap dalam pemecahan masalah.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pertanyaan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika, penyelesaian model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengomunikasikan gagasan dengan symbol, table, diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah. Memiliki sikap menghargai kegunaan
matematika dalam kehidupan, yang memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat
dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam
pemecahan masalah.
Mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD melipui aspek-aspek sebagai
berikut:
a. Bilangan
b. Geometri dan pengukuran
c. Pengolahan data

2.1.3. Model-Model Pembelajaran
Penelitian tindakan kelas ini memfokuskan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI) dalam pelajaran matematika pada pokok
bahasan bangun datar segitiga dan segi empat.

12

Pembelajaran kooperatif menurut Slavin (2012:5) adalah:
(1) Pembelajaran yang dilakukan secara berkelompok, siswa dalam satu kelas
dijadikan kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang untuk
memahami konsep yang difasilitasi oleh guru.
(2) Model pembelajaran kooperatif

adalah model pembelajaran dengan setting

kelompok-kelompok kecil dengan memperhatikan keberagaman anggota
kelompok sebagai wadah siswa bekerja sama dan memecahkan sesuatu melalui
interaksi sosial dengan teman sebayanya, memberikan kesempatan pada peserta
didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan dan ia
menjadi narasumber bagi teman yang lain. Jadi pembelajaran kooperatif
merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa
untuk mencapai tujan pembelajaran.
(3)

Model pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:
(a) Untuk menuntaskan materi pembelajarannya, siswa belajar dengan
kelompok secara kooperatif,
(b) Kelompok dibentuk dari siswa-siswa yang memiliki kemampuan tinggi,
sedang, dan rendah
(c) Jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang terdiri dari beberapa ras, suku,
budaya, jenis kelamin yang berbeda, maka diupayakan agar tiap kelompok
terdiri dari ras, suku, budaya, jenis kelamin yang berbeda pula, dan
(d) Penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok dari pada perorangan”.

(4). Keunggulan dan Kelemahan Kooperatif
Menurut Wardhani (2007:1-3), metode Kooperatif
kelemahan.

memiliki keunggulan dan

13

a. Keunggulan metode Kooperatif adalah:
1. Siswa melakukan interaksi sosial, bertukar pikiran dan bekerjasama.
2. Merangsang siswa untuk berbicara mengeluarkan suatu pendapat.
3. Mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap tugasnya.
4. Menumbukan rasa kreatif dan kritis.
5. Munculkan sikap membutuhkan orang lain.
b. Kelemahan metode Kooperatif adalah:
1. Menggunakan waktu yang banyak.
2. Apabila kurang pengawasan guru pembimbing akan kurang efektif.
3. Siswa kurang efektif apabila pengawasan guru kurang.
c. Kemampuan Guru dalam pembelajaran harus memiliki adalah:
1. Mengadakan pendekatan dalam pemelajaran berlangsung
2. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
3. Membimbing secara keseluruhan maupun individu
Pembelajaran Kooperatif

Tipe Team Assisted Individualization (TAI) ini

dikembangkan oleh Slavin. Tipe ini mengkombinasikan keunggulan pembelajaran
kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi kesulitan
belajar siswa secara individual. Oleh karena itu kegiatan pembelajarannya lebih
banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas pada tipe ini adalah setiap
siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh
guru. Hasil belajar individual dibawa ke kelompok-kelompok untuk didiskusikan dan
saling dibahas oleh anggota kelompok, dan semua anggota kelompok bertanggung
jawab atas keseluruhan jawaban sebagai tanggung jawab bersama. Terjemahan bebas
dari tipe ini adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BidaK) dengan karaktristik
bahwa tanggung jawab belajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus

14

membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru. Pola komunikasi guru
adalah negoisasi dan bukan

imposisi-intruksi. Sintak BidaK menurut Slavin

(2012:98) adalah: (1) buat kelompok heterogen dan berikan bahan ajar berupak
modul, (2) siswa belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa pandai anggota
kelompok secara individual, saling tukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi
diskusi, (3) penghargaan kelompok dan refleksi serta tes formatif. Dari hasil kajian
pustaka yang penulis lakukan, disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe ini
terletak pada pemberian bahan ajar untuk siswa. Pada tipe ini bahan ajar yang
diberikan terhadap suatu kelompok tidak membedakan kemampuan individu.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe ini. Uraian tentang langkah-langkah
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) adalah :
a.

Guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi pembelajaran
secara individual yang sudah dipersiapkan oleh guru.

b.

Guru memberikan kuis secara individual kepada siswa untuk mendapatkan
skor dasar atau skor awal.

c.

Guru membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 siswa
dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan (tinggi, sedang
dan rendah) Jika mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku yang
berbeda serta kesetaraan jender.

d.

Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan dalam kelompok. Dalam
diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman
satu kelompok.

e. Guru memfasilitasi siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan
memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari.
f. Guru memberikan kuis kepada siswa secara individual.

15

2.2. Konsep Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar ditujukan untuk meningkatkan kemampuan seseorang dalam hal
belajar, untuk lebih memahami konsep belajar untuk belajar dan untuk menekankan
implikasi praktik dari konsep tersebut pada aplikasi nyata dalam kegiatan sehari-hari.
Definisi mengenai aktivitas belajar sering berdasarkan pada daftar aktivitas yang
spesifik seperti melakukan organisasi, memproses dan memakai informasi yang
didapat dari aktivitas membaca Anggun (2012:47) Barangkali definisi paling baik
digunakan untuk menjelaskan aktivitas belajar adalah suatu aktivitas yang dapat
mengembangkan

kemandirian

siswa

dalam

mengungkapkan bahwa aktivitas merupakan
neuromuscular, artinya

belajar

Moh.Surya

kegiatan - kegiatan

(1992:28)

yang

bersifat

menuntut kesadaran yang tinggi. Dibandingkan dengan

kebiasaan, aktivitas merupakan kegiatan yang lebih membutuhkan perhatian serta
kemampuan intelektualitas, selalu berubah dan sangat disadari oleh individu.
Secara khusus, aktivitas belajar merupakan suatu teknik yang digunakan untuk
memperoleh, mempertahankan, serta mengungkapkan pengetahuan dan merupakan
cara untuk menyelesaikan persoalan . memperoleh aktivitas
menyadari

bagaimana

cara

belajar

yang

terbaik

belajar, siswa akan

sehingga

menjadi

lebih

bertanggungjawab terhadap kegiatan belajarnya.

2.3. Konsep Prestasi Belajar
Proses interaksi belajar-mengajar adalah inti dari kegiatan pendidikan. Selain inti dari
kegiatan pendidikan, proses interaksi belajar-mengajar adalah suatu upaya untuk
mencapai tujuan pendidikan. Djamarah (2008:23) mendefinisikan prestasi belajar
sebagai hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Kalau perubahan

16

tingkah laku adalah tujuan yang mau dicapai dari aktivitas belajar, maka perubahan
tingkah laku itulah salah satu indikator yang dijadikan pedoman untuk mengetahui
kemajuan individu dalam segala hal yang diperolehnya disekolah. Dengan kata lain
prestasi belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa sebagai
akibat perbuatan belajar atau setelah menerima pengalaman belajar, yang dapat
dikategorikan menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, efektif, dan psikomotor.
Dalam penelitian ini, prestasi belajar yang dimaksud adalah tingkat kognitif siswa
terhadap materi pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
dalam pelajaran matematika pada pokok bahasan bangun datar segitiga dan segi
empat

2.4. Penelitian Terdahulu Yang Relevan
“Pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI), dua atau lebih
individu saling tergantung satu sama lain untuk mencapai suatu

tujuan yang

bersama”. Ibrahim,dkk (2010:10)
Siswa yakin bahwa tujuan mereka akan tercapai jika dan hanya jika siswa lainnya
juga dapat mencapai tujuan tersebut. Untuk itu setiap anggota berkelompok
bertanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Siswa yang bekerja dalam situasi
pembelajaran kooperatif

tipe ini didorong untuk bekerja sama pada suatu tugas

bersama dan mereka harus mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan
tugasnya.
Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)
dikembangkan untuk mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting.
“Tujuan pertama pembelajaran kooperatif, yaitu meningkatkan hasil akademik,
dengan meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademiknya. Siswa yang

17

lebih mampu akan menjadi narasumber bagi siswa yang kurang mampu, yang
memiliki orientasi dan bahasa yang sama. Sedangkan tujuan yang kedua,
pembelajaran kooperatif

memberi peluang agar siswa dapat menerima teman-

temannya yang mempunyai perbedaan latar belakang. Perbedaan tersebut antara lain
perbedaan suku, agama, kemampuan akademik dan tingkat keterampilan sosial.
Tujuan terpenting ketiga dari pembelajaran kooperatif ialah untuk mengembangkan
aktivitas

siswa. aktivitas sosial yang dimaksud antara lain, berbagi tugas, aktif

bertanya,menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau
menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya”.
Sedangkan Menurut Ibrahim. Dkk (2010:16) “Pembelajaran kooperatif memiliki
dampak yang positif untuk siswa yang hasil belajarnya rendah sehingga mampu
memberikan peningkatan hasil belajar yang signifikan”.
Adapun menurut Cooper (2012:31) mengungkapkan keuntungan dari metode
pembelajaran kooperatif,antara lain:
(1) Siswa mempuyai tanggung jawab dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran,
(2) siswa dapat mengembangkan keterampilan berfikir tingkat tinggi,
(3) meningkatkan ingatan siswa, dan
(4) meningkatkan kepuasan siswa terhadap materi pembelajaran”.
Pembelajaran kooperatif tipe ini

mempunyai dampak positif bagi siswa dan

mempunyai unsur-unsur dasar.
Menurut Ibrahim,dkk. (2010:18-19) unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif Tipe
Team Assisted Individualization (TAI) sebagai berikut:
(1) Siswa dalam kelompok haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup
sepenanggungan bersama,

18

(2) Siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu didalam kelompoknya,
(3) Siswa haruslah melihat bahwa semua anggota yang ada dalam kelompoknya
memiliki tujuan yang sama,
(4) Siswa haruslah berbagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota
kelompoknya,
(5) Siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan penghargaan yang juga akan
dikenakan untuk semua anggota kelompok,
(6) siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk
belajar bersama selama proes belajarnya, dan
(7) siswa diminta untuk mempertanggung jawabkan secara individual tentang
materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif ”.

2.5. Kerangka Pikir Penelitian
Adapun kerangka pikir penelitia ini adalah sebagai berikut :

Pendekatan
Kooperatif Tipe TAI

Aktivitas Siswa

Prestasi Belajar

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian

19

2.6. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir kajian teori diatas diajukan hipotesis
tindakan yaitu :
1. Melalui pemanfaatan pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VI SDN 5 Merak Batin.
2. Melalui pendekatan pembelajaran kooperatif tipe TAI dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa kelas VI SDN 5 Merak Batin.

20

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan yang dilakukan di
kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research

Penelitian

tindakan kelas tersebut merupakan suatu rangkaian langkah-langkah (a
spiral of steps) setiap langkah terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan,
tindakan, observasi dan refleksi (Aunurrohman ,2009:3) .

Adapun prosedur penelitian tindakan kelas yang digunakan berbentuk
siklus yang mengacu pada model Elliott’s, (Hopkins, dalam Darsono,
2009:90). Siklus ini berlangsung beberapa kali hingga tercapai tujuan yang
diharapkan. Dalam setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

21

Alur pelaksanaan penelitian kelas, digambarkan seperti berikut:
Refleksi
Refleksi
Observasi
SiklusI

Rencana
Tindakan
Tindakan

Pelaksanaan
Tindakan

Refleksi
Refleksi
Observasi
Observasi

Siklus II

Rencana
Rencana
Tindakan
Tindakan

Pelaksanaan
Pelaksanaan
Tindakan
Tindakan

Refleksi
Refleksi
Observasi
Observasi

Siklus III

Rencana
Rencana
Tindakan
Tindakan

Pelaksanaan
Pelaksanaan
Tindakan
Tindakan

dst

Bagan 3.1. Alur Pelaksanaan Tindakan Kelas (Suharsimi Arikunto : 2007:127)

3.2 SETTING PENELITIAN
3.2.1 Tempat Penelitian
Sekolah Dasar Negeri 5 Merak Batin terletak di Jalan Padat Karya Desa
Merak Batin, Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Sekolah
ini memiliki

10 ruang kelas

dengan jumlah siswa

841 orang.

22

3.2.2 Waktu Penelitan
Penelitian di sekolah dilakukan pada semester ganjil tahun pelajaran
2014/2015. Penelitian ini dilaksanakan tiga siklus yang mana setiap siklus
dilaksanakan tiga kali pertemuan yang setiap siklusnya terdiri dari
perencanaan, pelaksanaan observasi, dan refleksi.
Tabel. 3.1 Jadwal pertemuan (pembelajaran matematika) kelas VI B
SDN 5 Merakbatin
No

Hari

Waktu/Jam

1.

Senin

07.30 – 08.40

2.
.
3.

Rabu

07.30 – 08.40

Sabtu

07.30 – 08.40

Sumber : SDN 5 MerakBatin

3.3 SUBYEK PENELITIAN
Adapun sasaran penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VI B
SDN 5 Merak Batin Natar

pada Tahun Pelajaran 2014/2015 dengan

jumlah siswa 28 orang terdiri dari 14 laki-laki dan 14 perempuan.

3.4 TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data peneliti mengumpulkan data berdasarkan
instrument

penelitian,

kemudian

data-data

tersebut

diberi

tanda

berdasarkan jenis dan sumbernya. Selanjutnya peneliti melakukan
interpretasi terhadap data sesuai dengan tujuan penelitian.

23

3.4.2 Alat Pengumpulan Data
1. Lembar panduan observasi, instrument ini dibuat dan dirancang oleh
peneliti. Lembar observasi digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai aktivitas belajar.
2. Tes hasil belajar, instrument ini digunakan untuk mengumpulkan data
mengenai peningkatan prestasi belajar siswa.

3.5 ANALISIS DATA
Dalam penelitian ini akan dianalisis menggunakan analisis kualitatif dan
kuantitatif. Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data
yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan
secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian,
yaitu data tentang kinerja guru, aktivitas belajar siswa, pola interaksi
pembelajaran, dan pendapat siswa tentang penggunaan Metode Kooperatif
Tipe TAI. Sedangkan analisis kuantitatif akan digunakan untuk
mendeskripsikan berbagai dinamika kemajuan kualitas hasil belajar siswa.


Adapun analisis kuantitatif menggunakan rumus X 
Endang Poerwanti, dkk (2008:22) sedangkan

x
n

i

,

analisis kualitatif

menggunakan data hasil observasi tentang aktivitas siswa dalam
pembelajaran.

24

3.6 INDIKATOR KEBERHASILAN
Keberhasilan dalam PTK ini apabila aktivitas , kemampuan atau
perkembangan aspek lainnya mencapai KKM skor 60 sesuai dengan yang
telah ditetapkan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan

hasil

pelaksanaan

tindakan,

refleksi

atas

pengembangan

pembelajaran matematika dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan alat
peraga bangun datar, siswa kelas VI.B SDN 5 Merak Batin maka peneliti
memperoleh kesimpulan sebagai berikut :
(1)

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI

dapat membantu

meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pelajaran matematika .
(2)

Melalui model pembelajaran kooperatif tipe TAI

dapat membantu

meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelajaran matematika .

5.2. Saran
Dalam rangka memperbaiki pelaksanaan tindakan berikutnya, dan meningkatkan
mutu pembelajaran matematika di sekolah dasar, maka penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
(1)

Guru harus memberikan petunjuk serta meningkatkan bimbingan kepada
siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dikelas sehingga siswa dapat
terlibat aktif secara keseluruhan.

57

(2)

Seorang guru harus selalu menggunakan alat peraga (media konkrit ) agar
kegiatan belajar mengajar dapat lebih mudah diserap siswa.

(3)

Penguasaan kelas harus lebih ditingkatkan demi menjaga ketertiban proses
pembelajaran yang berlangsung dikelas.

(4)

Persiapan guru untuk melaksanakan praktik harus lebih dimaksimalkan
agar pelaksanaan praktik yang dikembangkan dengan menggunakan alat
peraga tidak mengalami hambatan dan sesuai dengan teori.

(5)

Seorang guru harus jeli dalam mengalokasikan waktu belajar dikelas
dengan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan sehingga tujuan
pembelajaran tersebut dapat tercapai secara maksimal.

(6)

Gunakan media konkrit yang ada disekitar ruangan kelas.

DAFTAR PUSTAKA

Ade Firmansyah.2012. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI.attheblues.
blogspot.com.Diakses tanggal 16 Oktober 2014
Aunurrohman.Dkk.2009.Penelitian Pendidikan SD.Dikti Depdiknas.Jakarta
Anggun.2012.Keterapilan-keterampian belajar.Anggun.Blogspot.com. Diakses
tanggal 16 Oktober 2014
Cooper.2012.Keuntungan metode pembelajaran kooperatif. Http:// Mufida.com.
Diakses tanggal 16 Oktober 2014
Djamaroh.2008.Proses Belajar Mengajar. Eprints.uny.Blogspot.Com. Diakses
tanggal 16 Oktober 2014
Endang Poerwati.Dkk.2008.Asesmen Pembelajaran SD.Dikti Depdiknas.Jakarta
Hamalik.2004.Proses Belajar Mengajar.PT Bina Aksara. Jakarta
Hudoyono, H (1996). Dikti Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga
Pendidik Mengajar Belajar matematika.Depdikbud Ditjen.Jakarta
Ibrahim.Dkk.2010.Metode Kooperatif,Http:// Mufida.com. Diakses tanggal 16
Oktober 2014
Moh.Surya.1992.Model Pembelajaran Kooperatif Learning. Http://Mufida.com.
Diakses tanggal 16 Oktober 2014
Sardiman,2007. Interaksi dan Hasil Belajar Mengajar. PT Grafindo Persada.
Jakarta
Slavin. 2012. Kooperatif learning. Http://Mufida.com. Diakses tanggal 16
Oktober 2014
Suharsimin Arikunto.2007. Penelitian Tindakan Kelas.PT Bumi Aksara.Jakarta
Van hiele, Tim MKPBM 2001.Pembelajaran Matematika.Universitas Pendidikan
Indonesia.Bandung
Wardhani,2007. Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.Jakarta

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI)

0 6 88

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika

0 2 16

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI ( Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika (PTK Siswa Kelas VIII E SMP Negeri

0 2 12

PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Peningkatan Kreativitas Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) pada Siswa K

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 18

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION ( TAI ) Peningkatan Motivasi Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization ( TAI ) Dengan Pemanfaatan Media Komik

0 0 13

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 1 17

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED Peningkatan Partisipasi Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas V SDN I Gonda

0 2 11