Dimensi pertumbuhan pribadi dan distres psikologis

Kemungkinan kelima adalah dalam dimensi penguasaan lingkungan, dimensi ini merupakan dimensi yang menggambarkan kompetensi dan kemampuan individu dalam mengontrol lingkungan, menyusun kontrol yang kompleks terhadap aktivitas eksternal, mampu melihat dan menggunakan kesempatan yang ditawarkan oleh lingkungan, mampu memilih serta menciptakan konteks yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai pribadi. Lazarus Folkman 1984 menjelaskan distres psikologis sebagai suatu hubungan khusus antara individu dengan lingkungannya yang dinilai oleh individu tersebut sebagai suatu hal yang melebihi kemampuannya dan dapat membahayakan well-being dirinya. Ketika individu memiliki nilai tinggi dalam dimensi ini, maka individu tersebut cenderung merasa mampu dalam mengontrol lingkungannya dan dapat menekan distres psikologis yang dirasakan oleh individu tersebut. Hasil dalam penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat dua dimensi dalam kesejahteraan psikologis yang tidak memiliki hubungan dengan distres psikologis. Pertama adalah dimensi tujuan hidup yang menjelaskan bahwa individu yang memiliki nilai tinggi dalam dimensi ini akan memiliki tujuan ke depannya serta makna dalam hidup Ryff Keyes, 1995. Kedua adalah dimensi pertumbuhan pribadi yang menjelaskan kemampuan untuk merasakan bahwa individu mampu melalui tahap perkembangan, terbuka pada pengalaman baru, melakukan perbaikan dalam dirinya dan menyadari potensi yang ada dalam dirinya. Distres psikologis oleh Mabitsela 2003 digambarkan sebagai perilaku maladaptif yang terdapat dalam suatu hubungan, dan disebabkan oleh hubungan yang tidak memuaskan pada masa lalu maupun masa sekarang. Peneliti berasumsi bahwa dimensi tujuan hidup dan dimensi pertumbuhan pribadi lebih berfokus pada hubungan intrapersonal dan juga pada masa depan, sehingga tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan distres psikologis. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk melihat hubungan antara kedua dimensi tersebut dan distres psikologis.