Metode Load Balance Dasar Teori

16 request membutuhkan response yang besar akan diarahkan pada server node yang sama yang bobotnya dibuat paling besar. Kelebihan : menggunakan metode yang sama sederhananya dengan Round Robin dengan kemampuan mengarahkan load lebih banyak ke server tertentu. Kekurangan : yang menentukan bobot masing-masing server adalah admin, dimana hal ini harus dilakukan secara manual. Algoritma ini sangat baik digunakan jika server menangani kompleks request yang sama dan administrator mengetahui kapasitas masing- masing server sehingga dapat menetapkan bobot yang tepat untuk masing-masing server. Jika administrator salah menentukan bobot, maka akan mengakibatkan ketidakseimbangan pembagian kerja. Semakin baik administrator menentukan bobot masing-masing server, semakin baik kinerja yang dihasilkan oleh algoritma ini. c. Least Connection LC Algoritma penjadwalan Least Connection mengarahkan koneksi dari jaringan ke server yang mempunyai jumlah koneksi aktif paling sedikit. Ini merupakan salah satu algoritma penjadwalan yang dinamis karena ia harus menghitung jumlah koneksi yang aktif pada setiap server secara dinamis. Untuk virtual server yang menangani banyak server dengan performa yang mirip, penjadwalan Least Connection cukup baik untuk memperhalus distribusi koneksi saat request sangat beragam. Virtual server akan mengarahkan request ke server yang mempunyai koneksi aktif paling sedikit. Jika algoritma RR menghitung jumlah koneksi saat membagikan koneksi, maka algoritma LC memperhitungkan jumlah koneksi yang aktif yang berarti hal ini berhubungan dengan waktu pemrosesan. Setiap satuan waktu tertentu algoritma LC akan mengecek jumlah koneksi yang sedang aktif pada masing-masing server dan kemudian membuat urutan prioritas pembagian kerja dengan server yang mempunyai koneksi aktif paling sedikit yang menjadi urutan pertama. Jika 17 terdapat dua atau lebih server yang mempunyai jumlah koneksi aktif yang sama, maka LC akan membagikan kerja sebagaimana cara yang dilakukan oleh algoritma RR. Sekilas memang sepertinya penjadwalan least connection juga akan berjalan baik walaupun terdapat perbedaan kapasitas pemrosesan di antara server-server yang ada di dalam cluster, karena server yang mempunyai kapasitas pemrosesan yang lebih besar akan mendapatkan koneksi jaringan lebih banyak. Kenyataanya, hal ini tidak berjalan baik karena TIME_WAIT state milik TCP. TIME_WAIT TCP biasanya 2 menit. Selama waktu ini sebuah website yang sibuk sering kali menerima ribuan koneksi. Contoh, server A dua kali lebih powerful dari server B. server A memproses ribuan request dan menyimpannya di dalam TIME_WAIT state-nya TCP, tetapi server B harus merangkak untuk menyelesaikan ribuan koneksi tersebut. Jadi, penjadwalan Least Connection tidak dapat berjalan baik pada beberapa server yang berbeda kapasitas pemrosesannya. Kelebihan : keseimbangan pembagian kerja didasarkan pada jumlah koneksi yang aktif pada masing-masing server. Dengan demikian, lama tidaknya koneksi aktif dari pengguna juga diperhitungkan. Kekurangan : tidak mempertimbangkan kapabilitas pemrosesan masing-masing server. Selain itu, algoritma ini secara teknik terhalang oleh salah satu prosedur TCP yaitu TIME_WAIT. Algoritma ini cocok digunakan jika server menangani koneksi yang bervariasi. d. Weighted Least Connection WLC Penjadwalan ini merupakan perbaikan dari penjadwalan Least Connection , dimana kita dapat memberi bobot performa pada setiap server. Server yang mempunyai bobot lebih tinggi akan menerima koneksi aktif dengan persentase lebih banyak dalam satu waktu. Pada saat konfigurasi virtual server, kita dapat memberikan bobot kapasitas pemrosesan pada setiap server dan kemudian koneksi