Sensor suhu tipe LM 35 merupakan IC sensor temperatur yang akurat yang tegangan keluarannya linear dalam satuan celcius. Jadi LM 35 memiliki kelebihan
dibandingkan sensor temperatur linear dalam satuan Kelvin, karena tidak memerlukan pembagian dengan konstanta tegangan yang besar dan keluarannya untuk mendapatkan
nilai dalam satuan celcius yang tepat. LM 35 memiliki impedansi keluaran yang rendah, keluaran yang linear, dan sifat ketepatan dalam pengujian membuat proses interface
untuk membaca atau mengontrol sirkuit lebih mudah. Pin V+ dari LM 35 dihubungkan ke catu daya, pin GND dihubungkan ke Ground dan pin Vout – yang mengahasilkan
tegangan analog hasil penginderaan suhu sekitar negatif - dihubungkan ke Vin + dan ADC 0804.
2.2 Analog To Digital Converter ADC 0804
ADC merupakan singkatan dari analog to digital converter, dimana ADC merupakan
jembatan untuk menghubungkan bermacam – macam sensor dengan mikrokontroler.
ADC merupakan sebuah interface yang dapat merubah tegangan analog menjadi digital karena mikrokontroler hanya memiliki masukan berupa data-data digital, maka
agar mikrokontroler dapat membaca tegangan analog, maka ADClah temannya.
Untuk dapat mengukur atau mengkonversi suatu variable fisis yang umumnya analog dengan suatu piranti digital maka variabel tersebut terlebih dahulu diubah menjadi
variabel digital yang nilainya proporsional terhadap nilai variabel yang diukur . untuk hal ini digunakan konverter analog ke digital.
Universitas Sumatera Utara
Sebuah konverter analog ke digital umumnya memerlukan konverter digital keanalog DAC, Digital to Analog Converter secara internal. Waktu yang digunakan
oleh sebuah ADC menghasilkan kode biner digital dalam suatu konversi disebut waktu konversi. ADC dikatan berkecepatan tinggi jika memiliki waktu konversi yang pendek
atau singkat.
ADC merupakan piranti masukan dimana mikrokontroler mendapatkan data dari ADC. Cara mendapatkan data dari ADC yaitu ADC memerlukan sinyal write dan read.
Sinyal write digunakan sebagai perintah bagi ADC untuk memulai konversi. Proses konversi akan dimulai setelah mendapatkan sinyal write ini. Proses ini membutuhkan
waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 120µs. Selama konversi berlangsung, pin INTR berada dalam kondisi high, segera setelah konversi selesai pin INTR akan berubah
menjadi low. Ini bertanda bahwa ADC sudah memperoleh data valid yang boleh diambil. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam menangani ADC yaitu:
a Menghubungkan pin INTR dari ADC dengan pin INTOINT1 dari mikrokontroler, dan melakukan pembacaan data ADC didalam prosedur
interupsi.
b Menyambungkan pin INTR dari ADC ke pin mana saja dari mikrokontroler dan membuat perintah looping untuk menunggu sampai
pin tersebut berubah menjadi low, baru mengambil data dari ADC.
Universitas Sumatera Utara
c Tidak menghubungkan pin INTR dengan mikrokontroler. Dengan demikian mikrokontroler tidak dapat mengetahui dengan pasti kapan
waktu konversi telah selesai. Untuk dapat memperoleh data valid setelah sinyal write dikiri, milrokontroler harus menunda pembacaan sampai
waktu paling lama yang mungkin dibutuhkan untuk proses konversi, yaitu menunggu sampai sekitar 120µs atau lebih. Pada gambar 1, pin INTR
tidak dihubungkan kemanapun, jadi hanya cara ketiga yang dapat dilakukan.
Gambar 1 Menghubungkan ADC0804 dengan 8051 melalui port IO
Pada rangkaian ini, R2 dan C4 berfungsi sebagai rangkaian clock pada ADC. Input tegangan analog diberikan oleh VR1. interkoneksi dengan µC dilakukan melalui
pin RD P3.7, WR P3.6, INTO P3.2 dan P0. RD dan WR diatur melalui software µC, INTO sebagai indikator konversi data selesai. INTO dapat dihubugkan ke interrupt pada
µC. Data hasil konversi dapat dibaca pada DB0-BB7 pada port 0 pada uC.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Mikrokontroler AT89S51