SEVEN_SEG_DISPLAY
A B C DE F G
In Cl
o c
k O
ut D6
D5 D4
D3 D2
D1 D0
4094
D7
2 3
10 14
13 12
11 7
6 5
4 SEVEN_SEG_DISPLAY
A B C DE F G
In Cl
o c
k O
ut D6
D5 D4
D3 D2
D1 D0
4094
D7
2 3
10 14
13 12
11 7
6 5
4 SEVEN_SEG_DISPLAY
A B C DE F G
In Cl
o c
k O
ut D6
D5 D4
D3 D2
D1 D0
4094
D7
2 3
10 14
13 12
11 7
6 5
4
P3.0 AT89S51 P3.1 AT89S51
merupakan input pada ADC, ini berarti setiap perubahan tegangan yang terjadi pada input ini maka akan terjadi perubahan pada output ADC.
Keluaran dari rangkaian sensor suhu dihubungkan ke rangkaian ADC untuk
diubah datanya menjadi data biner agar dapat dikenali oleh mikrokontroler AT89S51.
Output dari ADC dihubungkan ke mikrokontroler, sehingga setiap perubahan output ADC yang disebabkan oleh perubahan inputnya tegangan batere akan
diketahui oleh mikrokontoler.
3.6 Rangkaian Display Seven Segmen
Rangkaian display seven segmen ini berfungsi untuk menampilkan nilai dari hasil pengukuran intensitas. Rangkaian display seven segmen ditunjukkan pada gambar 3.6
berikut ini :
Gambar 3.6 Rangkaian Display Seven Segmen
Universitas Sumatera Utara
Display ini menggunakan 3 buah seven segmen common anoda yang dihubungkan ke IC 4094 yang merupakan IC serial to paralel. IC ini akan merubah 8
bit data serial yang masuk menjadi keluaran 8 bit data paralel. Rangkaian ini dihubungkan dengan P3.0 dan P3.1 AT89S51. P3.0 merupakan fasilitas khusus
pengiriman data serial yang disediakan oleh mikrokontroler AT89S51. Sedangkan P3.1 merupakan sinyal clock untuk pengiriman data serial.
Dengan menghubungkan P3.0 dengan IC serial to paralel IC 4094, maka
data serial yang dikirim akan diubah menjadi data paralel. Kemudian IC 4094 ini dihubungkan dengan seven segmen agar data tersebut dapat ditampilkan dalam bentuk
angka. Seven segmen yang digunakan adalah tipe common anoda aktip low, ini berarti segmen akan menyala jika diberi data low 0 dan segmen akan mati jika diberi
data high 1.
3.7
Rangkaian Relay
Relay ini berfungsi sebagai saklar elektronik yang dapat menghidupkan atau mematikan peralatan elektronik dalam hal ini heater.
Universitas Sumatera Utara
Rangkaian relay pengendali heater tampak seperti gambar di bawah ini:
Gambar 3.7 Rangkaian relay Pengendali heater 220 volt AC
Pada rangkaian di atas, untuk menghubungkan rangkaian dengan 220V AC digunakan relay. Relay merupakan salah satu komponen elektronik yang terdiri dari lempengan
logam sebagai saklar dan kumparan yang berfungsi untuk menghasilkan medan magnet. Pada rangkaian ini digunakan relay 12 volt, ini berarti jika positif relay kaki
1 dihubungkan ke sumber tegangan 12 volt dan negatif relay kaki 2 dihubungkan ke ground, maka kumparan akan menghasilkan medan magnet, dimana medan magnet
ini akan menarik logam yang mengakibatkan saklar kaki 3 terhubung ke kaki 4. Dengan demikian, jika kita gunakan kaki 3 dan kaki 4 pada relay sebagai saklar untuk
menghidupkan atau mematikan lampu maka kita dapat menghidupkan atau mematikan heater dengan cara mengaktifkan atau menonaktifkan relay.
Heater
Universitas Sumatera Utara
Pada rangkaian ini untuk mengaktifkan atau menon-aktifkan relay digunakan transistor tipe NPN. Cara kerjanya sama dengan proses menghidupkan alarm yang
telah dijelaskan sebelumnya. Dari gambar dapat dilihat bahwa negatif relay dihubungkan ke kolektor dari transistor NPN 2SC945, ini berarti jika transistor
dalam keadaan aktif maka kolektor akan terhubung ke emitor dimana emitor langsung terhubung ke ground yang menyebabkan tegangan di kolektor menjadi 0 volt, keadaan
ini akan mengakibatkan relay aktif. Sebaliknya jika transistor tidak aktif, maka kolektor tidak terhubung ke emiter, sehingga tegangan pada kolektor menjadi 12 volt,
keadaan ini menyebabkan tidak aktif rangkaian. Kumparan pada relay akan menghasilkan tegangan singkat yang besar ketika
relay dinon-aktifkan dan ini dapat merusak transistor yang ada pada rangkaian ini.Untuk mencegah kerusakan pada transistor tersebut sebuah dioda harus
dihubungkan ke relay tersebut. Dioda dihubungkan secara terbalik sehingga secara normal dioda ini tidak menghantarkan. Penghantaran hanya terjadi ketika relay
dinonaktifkan, pada saat ini arus akan terus mengalir melalui kumparan dan arus ini akan dialirkan ke dioda. Tanpa adanya dioda arus sesaat yang besar itu akan mengalir
ke transistor, yang mengakibatkan kerusakan pada transistor.
Rangkaian ini juga dilengkapi dengan LED indikator, dimana LED indikator ini akan menyala, jika relay aktif dan sebaliknya, LED indikator ini akan mati jika
relay tidak aktip. LED indikator ini dikendalikan oleh sebuah transistor jenis PNP, dimana basis transistor ini mendapatkan input dari kolektor transistor C945. Transistor
tipe PNP akan aktif jika mendapat tegangan 0 volt pada basisnya.
Universitas Sumatera Utara
Pemanas ini akan diaktifkan oleh sebuah relay 5 Volt DC dimana elemen pemanas ini mempunyai tegangan 220 volt AC melalui sebuah transistor yang
difungsikan sebagai switching. Pemanas diletakkan disamping inkubator, dan dibagian atas inkubator tersebut di beri lubang agar udara panas dapat dikeluarkan dengan
cepat. Jika suhu yang di set telah tercapai maka, heater atau pemanas akan berhenti bekerja tetapi jika suhu yang di set belum tercapai maka heaterpemanas akan tetap
bekerja sampai didapat suhu yang diinginkan. Heaterpemanas ini dikendalikan oleh mikrokontroler AT89S51 setelah mendapat data dari sensor suhu LM35.
Heaterpemanas ini mulai bekerja mulai dari rentang suhu 27ºC sampai 100ºC. Pada Rangkaian ini juga dilengkapi dengan blower yang berfungsi untuk mengeluarkan
atau mengisap udara panas dari dalam inkubator. Blower ini akan selalu hidup apapun keadaan dari inkubator tersebut.
3.8 Perancangan rangkaian keypad