Kualitas Media Budidaya Dan Kinerja Pertumbuhan Udang Galah Dan Ikan Tambakan Yang Dipelihara Dengan Sistem Polikultur Imta Dengan Kepadatan Yang Berbeda

KUALITAS MEDIA BUDIDAYA DAN KINERJA PERTUMBUHAN
UDANG GALAH DAN IKAN TAMBAKAN YANG DIPELIHARA
DENGAN SISTEM POLIKULTUR IMTA DENGAN KEPADATAN YANG
BERBEDA

BOPONT JULIAN SALIM

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “KUALITAS MEDIA
BUDIDAYA DAN KINERJA PERTUMBUHAN UDANG GALAH DAN IKAN
TAMBAKAN YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM POLIKULTUR IMTA
DENGAN KEPADATAN YANG BERBEDA” adalah benar karya saya dengan
arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada
perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya
yang diterbitkan mau pun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan

dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor,

Bopont Julian Salim
Nim C14100035

ABSTRAK
BOPONT JULIAN SALIM. Kualitas Media Budidaya dan Kinerja
Pertumbuhan Udang Galah dan Ikan Tambakan Yang Dipelihara Dengan Sistem
Polikultur IMTA Dengan Kepadatan Yang Berbeda. Dibimbing oleh EDDY
SUPRIYONO dan LIES SETIJANINGSIH.
IMTA merupakan suatu sistem budidaya yang mengintegrasi beberapa
organisme yang tidak saling berkompetisi dan dititikberatkan pada perbedaan
trofik level dari setiap organisme yang dibudidayakan, dimana limbah dari satu
organisme dapat menjadi sumber energi bagi organisme lainnya sehingga
keseimbangan ekosistem yang tercipta menjadi lebih baik. Penelitian
dilaksanakan dengan metode rancangan acak lengkap dengan perlakuan berupa
perbedaan padat penebaran awal udang galah dan ikan tambakan yaitu udang

galah 30 ekor/m2 dan ikan tambakan 100ekor/m/2 (U30T100), udang galah 30
ekor/m2 dan ikan tambakan 50 ekor/m2 (U30T50). Setiap perlakuan diulang
sebanyak tiga kali. perlakuan yang paling baik adalah padat tebar udang galah 30
ekor/m2 dan ikan tambakan 100 ekor/m2 (U30T100) hal ini didukung dengan
kondisi kualitas air yaitu suhu, pH, DO, nitrat, nitrit, alkalinitas, kesadahan, CO2,
amoniak, Total N dan Total P yang masih dalam kisaran toleransi untuk budidaya
serta parameter biologis yaitu bobot mutlak, panjang mutlak, laju pertumbuhan
harian (LPH), hasil produksi, dan efisiensi pemberian pakan (EPP) yang paling
baik.
Kata kunci : IMTA, kualitas air, udang galah, ikan tambakan.
ABSTRACT
BOPONT JULIAN SALIM. Water Quality And Growth Performence
Freshwater Giant Prawn And Tambakan Which Maintained With Policultuure
IMTA On Different Density. Supervised by EDDY SUPRIYONO and LIES
SETIJANINGSIH.
IMTA is an aquaculture system that integrates several organism which not
competitive each other and focused on trophic level difference, where the waste
from one organism can be an energy source for other organism so the balance of
the ecosystem that is created will be better. The research were using completely
randomized design at many treatments in the form of initial stocking density

difference between freshwater giant prawns and tambakan that 30 prawns/m2 and
100 tambakan/m2 (U30T100), 30 prawns/m2 and 50 tambakan/m2 (U30T50). Each
treatment was repeated three times. The best treatment is U30T100, that supported
by water quality condition like temperature, pH, DO, nitrate, nitrite, alkalinity,
hardness, CO2, ammonia, total N, and total P which still in tolerance limit for
aquaculture as well as the best biological parameters namely, the absolute weight,
the absolute length, daily growth rate, yield, and efficiency of feeding.
Keywords : IMTA, Water Quality, Freshwater Giant Prawn, Tambakan.

KUALITAS MEDIA BUDIDAYA DAN KINERJA PERTUMBUHAN
UDANG GALAH DAN IKAN TAMBAKAN YANG DIPELIHARA
DENGAN SISTEM POLIKULTUR IMTA DENGAN KEPADATAN YANG
BERBEDA

BOPONT JULIAN SALIM

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada

Departemen Budidaya Perairan

DEPARTEMEN BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 di Kelompok
Multi Tani Sejahtera Jalan HMD Curug, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat ialah udang galah dan ikan tambakan, dengan judul
“Kualitas Media Budidaya dan Kinerja Pertumbuhan Udang Galahdan Ikan
Tambakan Yang Dipelihara Dengan Sistem Polikultur IMTA Dengan Kepadatan
Yang Berbeda”.
Dalam kesempatan ini,penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Dr. Ir. Eddy Supriyono, M.Sc. dan Ir. Lies Setijaningsih, M.Si. selaku
pembimbing yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis,
kepada Bapak Dr. Ir. Agus Oman Sudrajat, M.Sc. sebagai dosen penguji tamu dan

komisi pendidikan S1 Departemen Budidaya Perairan yang telah banyak
memberikan kritik dan saran-sarannya, kepada Bapak Dr. Ir. Sukenda, M.Sc. selaku
Ketua Departemen Budidaya Perairan, kepada Kelompok Multi Tani Sejahtera
Jalan HMD Curug, Desa Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor yang
telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian, kepada seluruh dosen dan
staff karyawan/karyawati Departemen Budidaya Perairan yang telah banyak
membantu dalam menyusun skripsi ini, kepada ayahku Tirto Wijaya Salim, ibuku
Sri Hartati, kakakku Christi Regina,dan adikku Adam Wijaya Salim yang tiada
henti-hentinya memberikan cinta, kasih sayang, dukungan serta doanya yang selalu
menyertai dalam tiap langkahku, kepada Triatmaja Pramudhita Wisnu Kusuma
partner penelitian saya, kepada sahabat-sahabat BDP’47 lainnya atas kebersamaan,
dukungan, dan semangatnya, kepada Diana Sugianti Van Gemerden yang sudah
meluangkan waktunya untuk membantu dalam penyelesaian skripsi ini dan temanteman komplek Graha Indah, Club Basket Bogor Raya, Larisa, Laskar Futsal Club,
dan teman-teman lainnya yang telah memberikan doa dan dukungannya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Juli 2015
Bopont Julian Salim

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................ix
PENDAHULUAN…………………………………………………………………1
Latar Belakang…………………………………………………………………..1
Tujuan Penelitian………………………………………………………………..2
METODE………………………………………………………………………….2
Prosedur Penelitian……………………………………………………………...2
Prosedur Analisis Data………………………………………………………….3
HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………...…6
Hasil…………………………………………………………………………….....6
Pembahasan……………………………………………………………………21
SIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………...23
Simpulan……………………………………………………………………….23
Saran…………………………………………………………………………...24
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………25
LAMPIRAN...........................................................................................................27
RIWAYAT HIDUP...............................................................................................31

DAFTAR TABEL

1.
2.

3.

4.

5.

Alatpengukurankualitas air padawadahpemeliharaanudang galah dan
ikan tambakan..............................................................................................3
Kisarannilaikualitas air budidayaudanggalah dan ikan tambakan pada
perlakuan padat tebar Udang 30 ekor/m2 Tambakan 50 ekor/m2 dan Udang
30 ekor/m2 Tambakan 100 ekor/m2.............................................................6
Nilai identifikasi plankton yang digambarkan dengan indeks dominasi
(D), indeks keanekaragaman (H), dan indeks keseragaman (E) pada hari
ke-0.............................................................................................................20
Nilai identifikasi plankton yang digambarkan dengan indeks dominasi
(D), indeks keanekaragaman (H), dan indeks keseragaman (E) pada hari
ke-30...........................................................................................................21

Nilai identifikasi plankton yang digambarkan dengan indeks dominasi
(D), indeks keanekaragaman (H), dan indeks keseragaman (E) pada hari
ke-60...........................................................................................................21

DAFTAR GAMBAR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.


Rancangan sistem IMTA yang dilakukan pada penelitian yang terdiri dari
Udang Galah, Ikan Tambakan, dan Kangkung air.........................................3
Suhu pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama 60
hari pemeliharaan...........................................................................................7
pH pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama 60
hari pemeliharaan...........................................................................................7
DO pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama 60
hari pemeliharaan................... ........................................................................8
Amoniak pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama
60 hari pemeliharaan......................................................................................8
Nitrit pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama 60
hari pemeliharaan...........................................................................................9
Nitrat pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama 60
hari pemeliharaan...........................................................................................9
Alkalinitas pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan
selama 60 hari pemeliharaan........................................................................10
Kesadahan pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan
selama 60 hari pemeliharaan........................................................................10
Karbondioksida (CO2) pada media pemeliharaan udang galah dan ikan
tambakan selama 60 hari pemeliharaan........................................................11

Total P pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama 60
hari pemeliharaan.........................................................................................11
Total N pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama
60 hari pemeliharaan....................................................................................12
Sintasan udang galah pada perlakuan U30T50 dan U30T100 selama 60 hari
masa pemeliharaan.......................................................................................12
Laju Pertumbuhan Harian (LPH) udang galah pada perlakuan U30T50 dan
U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan...............................................13

15. Bobot Mutlak udang galah pada perlakuan U30T50 dan U30T100 selama
60 hari masa pemeliharaan...........................................................................13
16. Grafik pertumbuhan bobot udang galah pada perlakuan U30T50 dan
U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan...............................................14
17. Panjang Mutlak udang galah pada perlakuan U30T50 dan U30T100 selama
60 hari masa pemeliharaan...........................................................................14
18. Grafik pertumbuhan panjang udang galah pada perlakuan U30T50 dan
U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan...............................................15
19. Hasil Produksi udang galah pada perlakuan U30T50 dan U30T100 selama
60 hari masa pemeliharaan...........................................................................15
20. Efisiensi Pemberian Pakan (EPP) udang galah pada perlakuan U30T50 dan

U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan...............................................16
21. Sintasan ikan tambakan pada perlakuan U30T50 dan U30T100 selama 60
hari masa pemeliharaan................................................................................16
22. Laju pertumbuhan harian (LPH) ikan tambakan pada perlakuan U30T50 dan
U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan...............................................17
23. Bobot Mutlak ikan tambakan pada perlakuan U30T50 dan U30T100 selama
60 hari masa pemeliharaan...........................................................................17
24. Grafik pertumbuhan bobot ikan tambakan pada perlakuan U30T50 dan
U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan...............................................18
25. Bobot Mutlak ikan tambakan pada perlakuan U30T50 dan U30T100 selama
60 hari masa pemeliharaa.............................................................................18
26. Grafik pertumbuhan panjang ikan tambakan pada perlakuan U30T50 dan
U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan...............................................19
27. Hasil Produksi ikan tambakan pada perlakuan U30T50 dan U30T100
selama 60 hari masa pemeliharaa.................................................................19

DAFTAR LAMPIRAN
1.
2.
3.
4.

Bobot panen kangkung air selama 60 hari masa pemeliharaan....................26
Hasilstatistikpertumbuhanudang galah.........................................................27
Hasilstatistikpertumbuhanikan tambakan.....................................................28
Analisis usaha...............................................................................................29

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan salah satu komoditas
udang bernilai ekonomis tinggi dengan harga jual mencapai Rp 75.000/kg (KKP
2013). Permintaan pasar udang galah dalam negeri juga cukup tinggi yaitu
mencapai 20 ton per hari. Namun, permintaan pasar udang galah yang cukup
tinggi tersebut belum diimbangi dengan produksi yang hanya mencapai 617 ton
pada tahun 2011 dan mulai meningkat pada tahun 2013 yaitu sebanyak 3.387 ton
(KKP 2013). Namun hasil produksi tersebut masih belum maksimal. Rendahnya
produksi udang galah dikarenakan nilai sintasan yang rendah dan padat penebaran
yang rendah pula pada kegiatan budidaya. Padat tebar udang galah sebesar 5
ekor/m2 hanya memperoleh sintasan sebesar 45% (Rohmana et al. 2007).
Sehingga perlu dilakukan budidaya secara intensif dalam upaya peningkatan hasil
produksi udang galah. Budidaya intensif adalah sistem budidaya dengan
kepadatan tinggi, penggunaan pakan berprotein tinggi secara kontinu, dan
manajemen kualitas air secara baik (Maryam 2010). Pada prakteknya, udang galah
hanya bisa meretensi protein pakan sekitar 16,3-40,87% (Yi et al. 2003),
sedangkan sisanya dibuang menjadi limbah berupa produk ekskresi yaitu feses
dan sisa pakan. Hal ini dapat menyebabkan berbagai hal terutama penurunan
kualitas media budidaya yang mempengaruhi sintasan udang galah menjadi
semakin rendah, sehingga dapat menggagalkan produksi udang.
Salah satu solusi untuk meningkatkan produksi udang galah adalah dengan cara
budidaya secara terpadu dengan sistem Integrated Multi Trophic Aquaculture
(IMTA). Sistem IMTA merupakan suatu sistem budidaya yang mengintegrasi
beberapa organisme yang tidak saling berkompetisi dan dititikberatkan pada
perbedaan trofik level dari setiap organisme yang dibudidayakan (Chopin 2006).
Terdapatnya perbedaan trofik level pada sistem IMTA berguna untuk mengurangi
limbah dari satu organisme yang nantinya dimamfaatkan menjadi sumber energi
bagi organisme lain yang trofik levelnya lebih rendah. Dengan demikian
keseimbangan ekosistem yang tercipta menjadi lebih baik (Crooker dan Contreras
2010). Sistem IMTA sudah banyak digunakan di dunia akuakultur baik di air
tawar dan air laut. Menurut Ghifarini (2013) sistem IMTA pada udang galah
dengan padat tebar 10 ekor/m2 yang dipadukan dengan ikan nilem merupakan
perlakuan terbaik, namun padat tebar udang masih dapat ditingkatkan lagi dengan
dipadukan ikan yang trofik levelnya lebih rendah dari udang galah dan tentunya
mempunyai harga yang lebih ekonomis.
Sistem IMTA pada penelitian ini yaitu dengan memelihara udang galah dan
ikan tambakan (Helostoma temminckii) dalam satu wadah yang terintegrasi pada
bak pemeliharaan tanaman kangkung air (Ipomoea aquatica). Ikan tambakan
merupakan ikan herbivora pemakan plankton yang sekarang lebih dikenal sebagai
ikan hias dengan nama kissing gouramy. Dampak dari popularitasnya sebagai ikan
hias, ikan tambakan yang berukuran kecil yaitu sekitar 12-15 cm menjadi salah satu
komoditas ekspor. Ikan tambakan diekspor hingga ke Jepang, Eropa, dan Amerika
Utara dengan harga USD 3 - 6/ekor (Putriana 2011). Di Indonesia ikan tambakan
cukup digemari di kalangan masyarakat baik dikonsumsi dalam produk kering

ataupun ikan segar. Harga ikan tambakan di pasar parung mencapai Rp 20.000/kg
sebagai ikan konsumsi.
Ikan tambakan akan memamfaatkan sisa pakan dari udang galah dan air yang
mengandung limbah N akan dialirkan ke bak kangkung. Air yang dialirkan ke bak
kangkung akan dimamfaatkan sebagai pupuk dengan penyerapan N melalui akar
kangkung. Air dari bak dialirkan kembali ke kolam pemeliharaan udang galah
dengan konsentrasi N yang lebih rendah. Air dari bak kangkung nantinya akan
menjadi sumber nutrisi untuk pembentuk fitoplankton yang menjadi makanan
bagi ikan tambakan. Dalam penelitian ini difokuskan pada pada tebar udang galah
dan ikan tambakan yang berbeda-beda. Dengan pemeliharaan sistem IMTA
diharapkan dapat meningkatkan kualitas media budidaya, melihat padat tebar
optimal, meningkatkan sintasan, mempercepat laju pertumbuhan, dan
menguntungkan secara ekonomis.

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menelaah perubahan kualitas air, padat tebar
optimal, sintasan, dan pertumbuhan dari perbedaan hasil produksi budidaya udang
galah (Macrobrachium rosenbergii) dengan kepadatan tinggi dan ikan tambakan
(Helostoma temminckii) yang dipelihara dengan sistem IMTA.

METODE
Prosedur Penelitian
Persiapan Wadah dan Bahan
Hewan uji yang digunakan yaitu udang galah dengan bobot awal 1 g/ekor
(tokolan satu) berasal dari Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar,
Sukabumi dan ikan tambakan dengan bobot awal 1,45 g/ekor . Masa pemeliharaan
selama 60 hari. Pakan yang diberikan untuk udang memiliki kandungan protein
sebesar 40% dengan frekuensi pemberian pakan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore
hari dengan feeding rate sebesar 5% dari bobot udang galah sedangkan ikan
tambakan sendiri tidak diberi pakan. Wadah yang digunakan untuk pemeliharaan
udang galah adalah kolam terpal dengan ukuran 22,5 m2 sebanyak 6 kolam, yaitu
untuk 2 perlakuan dengan 3 ulangan. Pada tiap kolam dipasang pompa air yang
berfungsi mengalirkan air dari kolam pemeliharaan ke bak kangkung air. Kolam
dilengkapi dengan 1 shelter yaitu berupa apartemen yang terbuat dari bambu yang
diletakan di tengah-tengah kolam.
Biofilter yang digunakan yaitu kangkung air dengan biomassa awal 70
g/rumpun. Wadah tanaman kangkung air menggunakan bak yang terbuat dari
bambu berukuran 400cm x 45 cm x 30cm yang dilapisi plastik terpal, dan sebagai
media tanam dari kangkung air digunakan batu apung dengan ketinggian substrat
25 cm. jarak tanam antar rumpun kangkung sejauh 15 cm.
Rancangan Sistem IMTA

Penelitian dilaksanakan dengan metode rancangan acak lengkap dengan
perlakuan berupa perbedaan padat penebaran awal udang galah dan ikan
tambakan yaitu udang galah 30 ekor/m2 dan ikan tambakan 50 ekor/m2
(U30T50), udang galah 30 ekor/m2 dan ikan tambakan 100 ekor/m2 (U30T100).
Setiap perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Air dialirkan dengan mengintegrasi
budidaya udang galah dan ikan tambakan secara tertutup (resirculating
aquaculture) yang dipadukan dengan sistem biofilter. Air dari kolam budidaya
dialirkan dengan pompa ke wadah kangkung air, kemudian air dari wadah
kangkung air masuk secara gravitasi ke kolam budidaya. Gambar dibawah ini
merupakan bagan proses resirkulasi yang dilakukan pada sistem IMTA (Gambar
1).
Kolam
pemeliharaan
udang galah dan
ikan tambakan

Pompa
Bak kangkung air

Gambar 1. Rancangan sistem IMTA yang dilakukan pada penelitian yang terdiri
dari Udang Galah, Ikan Tambakan, dan Kangkung air.
Prosedur Analisis Data
Parameter Kualitas Air
Pengukuran kualitas air dilakukan pada pagi hari pukul 09.00 WIB setiap 10
hari sekali. Untuk Total P dan Total N dilakukan pengukuran hanya pada hari ke0, hari ke-30, dan hari ke-60. Sampel air yang diambil yaitu pada kolam
pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan. Berikut merupakan alat yang
digunakan dalam pengukuran kualitas air (Tabel 1).
Tabel 1 Alat pengukuran kualitas air pada wadah pemeliharaan udang galah dan
ikan tambakan.
Parameter
Suhu
pH
Oksigen Terlarut (DO)
CO2
Alkalinitas
Kesadahan
Amonia (NH3-N)
Nitrit (NO2-N)
Nitrat (NO3-N)
Total P
Total N

Satuan
o
C
mg/L
mg/L CO2
mg/L CaCO3
mg/L CaCO3
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

Peralatan
Termometer
pH meter
DO meter
Titrasi dengan NaOH
Titrasi dengan HCL
Titrasi dengan EDTA
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Labu destilasi

Pengukuran suhu, pH, dan oksigen terlarut dilakukan secara in-situ dengan
menggunakan DO meter, termometer, dan pH meter. Pengukuran Total N
dilakukan di Laboratorium Nutrisi ikan, dan pengukuran amonia, nitrit, nitrat,
CO2, alkalinitas, kesadahan, dan Total P dilakukan di laboratorium Lingkungan
budidaya perairan, Departemen Budidaya Perairan, Institut Pertanian Bogor.
Parameter Biologis Udang Galah dan Ikan Tambakan

Parameter biologis udang galah dihitung untuk mengetahui pertumbuhan
udang galah selama 60 hari. Sampling bobot dan panjang dilakukan setiap 10 hari
sekali dengan menggunakan timbangan digital dan penggaris. Udang galah dan
ikan tambakan yang diukur sebanyak 10 ekor untuk tiap sampling. Bobot dan
panjang yang telah diukur kemudian dirata-ratakan dari tiap ulangan.
Sintasan (SR)
Sintasan dihitung pada akhir pemeliharaan untuk mengetahui presentase
udang yang masih hidup. Perhitungan sintasan menggunakan persamaan berikut
(Effendi 2004):
SR =
Keterangan :
SR : Sintasan (%)
Nt : Jumlah populasi ikan hari ke-t (ekor)
No : Jumlah populasi ikan hari ke-o (ekor)
Laju Pertumbuhan Harian (LPH)
Laju pertumbuhan harian dihitung untuk mengetahui persentase
pertambahan bobot tiap harinya. Laju pertumbuhan hariandapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut (Zonneveld et al. 1991):
LPH =
Keterangan :
LPH : Laju pertumbuhan harian (%/hari)
Wt
: Bobot rata-rata akhir (g)
Wo
: Bobot rata-rata awal (g)
t
: waktu yang dibutuhkan (hari)
Bobot Mutlak
Bobot mutlak dihitung untuk mengetahui pertambahan bobot selama masa
pemeliharaan. Bobot mutlak dapat dirumuskan sebagai berikut (Zonneveld et
al.1991):
Keterangan :
Wm : Bobot mutlak (g)
Wt
: Bobot rata-rata pada hari ke-t (g)
Wo
: Bobot rata-rata pada hari ke-o (g)
Panjang Mutlak
Panjang mutlak dapat dirumuskan sebagai berikut (Zonneveld et al. 1991):
L = Lt-Lo
Keterangan :
L
: Pertumbuhan panjang
Lt
: Panjang rata-rata ikan pada hari ke-t
Lo
: Panjang rata-rata ikan pada hari ke-o

Hasil Produksi
Hasil produksi merupakan biomassa akhir udang galah selama
pemeliharaan. Hasil produksi dihitung dengan menggunakan rumus (Effendi
2004):
Keterangan :
P
: Hasil Produksi (g)
W
:Bobot rata-rata akhir (g)
N
:Jumlah populasi akhir (ekor)
Efisiensi Pemberian Pakan (EPP)
Efisiensi pemberian pakan yaitu persentase jumlah pakan yang
dimanfaatkan oleh udang dari total pakan yang diberikan. Perhitungan EPP
dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pakan yang dimanfaatkan oleh udang.
EPP dapat dihitung dengan rumus berikut (Zonneveld et al. 1991):

Keterangan:
EPP : Efisiensi Pemberian Pakan (%)
F
: Jumlah pakan yang dihabiskan selama pemeliharaan (g)
Wt
: Biomassa pada hari ke-t (g) udang galah
Wo
: Biomassa pada hari ke-o (g) udang galah
Identifikasi Plankton
Pengamatan plankton dilakukan untuk mengetahui indeks dominansi,
keanekaragaman, dan indeks keragaman serta kelimpahan relatif. Pengambilan
sampel plankton dilakukan 30 hari sekali dengan menggunakan plankton net.
Pengambilan sampel air dilakukan pada 4 titik dengan volume air yang disaring 7
L, dan air yang tersaring 25 mL.
Indeks Dominansi
Indeks dominasi (D) dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut
(Basmi 2000) :
D = (pi)2
D
pi

= indeks dominansi
= kelimpahan relatif

Indeks Keanekaragaman
Indeks keanekaragaman (H) dapat dirumuskan dengan rumus sebagai
berikut (Basmi 2000) :
H' =-(pi logpi)
H'
pi
log pi

= keanekaragaman
= kelimpahan relatif
= logaritma kelimpahan relative

Indeks Keseragaman
Indeks keseragaman (E) dapat dirumuskan dengan rumus sebagai berikut
(Basmi 2000) :
E= H'/LN n
E
H'
N

= Keseragaman
= keanekaragaman
= banyaknya jenis

Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian ditabulasi dan dianalisis dengan bantuan
perangkat lunak Microsoft Excel 2007 dan SPSS 16.0 yang meliputi Analisis
Ragam (ANOVA) pada selang kepercayaan 95%. Perangkat lunak tersebut
digunakan untuk menentukan ada atau tidaknya pengaruh perlakuan yang
diberikan terhadap sintasan, laju pertumbuhan harian, hasil produksi, bobot dan
panjang mutlak, dan EPP. Apabila berpengaruh nyata, untuk melihat perbedaan
antar perlakuan maka dilakukan uji lanjut dengan menggunakan uji Independent
T-Test. Untuk data kualitas air (suhu, pH, oksigen terlarut, amonia, nitrit, nitrat,
fosfat) dan identifikasi plankton dianalisis secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Parameter Kualitas Air
Berikut merupakan kisaran data parameter kualitas air pada wadah budidaya
udang galah dan ikan tambakan yang disajikan dalam Tabel 2. Suhu pada media
pemeliharaan berkisar antara 28,7 - 31,7 0C dengan kisaran suhu tertinggi ada
pada perlakuan U30T50. pH pada media pemeliharaan berkisar antara 6,33 - 10,4
dengan kisaran pH tertinggi ada pada perlakuan U30T50. DO pada media
pemeliharaan berkisar antara 3,81 - 5,52 mg/L dengan kisaran DO tertinggi ada
pada perlakuan U30T50. Nilai TAN pada media pemeliharaan berkisar antara
0,059 - 0,9918 mg/L dengan kisaran TAN tertinggi ada pada perlakuan U30T100.
Nilai Nitrat pada media pemeliharaan berkisar antara 0,0214 - 0,6258 mg/L
dengan kisaran Nitrat tertinggi ada pada perlakuan U30T100. Nilai Nitrit pada
media pemeliharaan berkisar antara 0,015 - 0,1075 mg/L dengan kisaran Nitrit
tertinggi ada pada perlakuan U30T100. Nilai alkalinitas pada media pemeliharaan
berkisar antara 28,02 - 44,04 mg/L dengan kisaran alkalinitas tertinggi ada pada
perlakuan U30T50. Nilai kesadahan pada media pemeliharaan berkisar antara
22,42 - 58,29 mg/L dengan kisaran kesadahan tertinggi ada pada perlakuan
U30T50. Nilai CO2 pada media pemeliharaan berkisar antara 3,32 - 7,99 mg/L
dengan kisaran CO2 tertinggi ada pada perlakuan U30T50. Nilai amonia pada
media pemeliharaan berkisar antara 0,0003 – 0,6471 mg/L dengan kisaran amonia
tertinggi ada pada perlakuan U30T50. Nilai Total P pada media pemeliharaan
berkisar antara 0,3467 – 1,0358 mg/L dengan kisaran Total P tertinggi ada pada

perlakuan U30T100. Nilai Total N pada media pemeliharaan berkisar antara 0 –
0,0003 mg/L dengan kisaran Total N tertinggi ada pada perlakuan U30T50.
Tabel 2 Kisaran nilai kualitas air budidaya udang galah dan ikan tambakan pada
perlakuan padat tebar Udang 30 ekor/m2 Tambakan 50 ekor/m2 dan
Udang 30 ekor/m2 Tambakan 100 ekor/m2.
Parameter

Satuan

Suhu
ph
DO
Nitrat
Nitrit
Alkalinitas
Kesadahan
CO2
Amoniak
Total P
Total N

°C
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L CaCO3
mg/L CaCO3
mg/L
mg/L
mg/L
mg/L

Perlakuan
U30T50
29 - 31,7
6,1 – 7,9
4,43 - 5,52
0,028 - 0,6083
0,035 - 0,09
30,69 - 44,04
29,89 - 58,29
3,99 - 7,99
0,0004 - 0,0304
0,3678 - 0,8941
0,0212 – 0,2055

U30T100
28,7 - 31
6,5 – 7,7
3,81 - 4,83
0,0214 - 0,6258
0,015 - 0,1075
28,02 - 41,37
22,42 - 50,82
3,32 - 7,32
0,0004 - 0,0157
0,3467 - 1,0358
0,0173 - 0,2062

Suhu

Suhu (0C)

Suhu pada media pemeliharaan cenderung fluktuatif, dimana suhu dari hari
ke-0 sampai hari ke-20 menurun dan kemudian naik kembali pada hari ke-30 dan
kemudian turun kembali sampai hari terakhir pemeliharaan (Gambar 2).
35.00
30.00
25.00
20.00
15.00
10.00
5.00
0.00

U30T50
U30T100

0

10

20

30

40

50

60

hari ke-

Gambar 2. Suhu pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama
60 hari pemeliharaan.
pH
pH pada masing-masing media pemeliharaan cenderung stabil. Pada
perlakuan U30T50 pH turun cukup drastis pada hari ke-10 kemudian naik secara
gradual sampai hari ke-40. Pada hari ke 50 pH kembali turun (Gambar 3).

pH (Skala pH)

8.00
6.00
4.00

U30T50

2.00

U30T100

0.00
0

10

20

30

40

50

60

hari ke

Gambar 3. pH pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama
60 hari pemeliharaan.
Dissolve Oxygen (DO)
Nilai DO pada perlakuan U30T100 cenderung naik hingga hari ke-20 dan
mengalami penurunan hingga akhir masa pemeliharaan. Pada perlakuan U30T50
nilai DO naik pada hari ke-10 kemudian turun pada hari ke-20 dan nilainya terus
stabil hingga akhir masa pemeliharaan (Gambar 4).

DO (mg/L)

6.00
4.00
U30T50
2.00

U30T100

0.00
0

10

20

30

40

50

60

hari ke

Gambar 4. DO pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama
60 hari pemeliharaan.
Amoniak
Nilai amoniak pada kedua perlakuan memiliki dinamika yang berbeda. Pada
perlakuan U30T100 nilai amoniak naik secara gradual dari hari ke-0 sampai hari
ke-40 dan turun sampai akhir pemeliharaan. Pada perlakuan U30T50 nilai
amoniak naik secara gradual dari hari ke-0 sampai hari ke-30. Nilai amoniak naik
secara drastis di hari ke-40 dan turun drastis di hari ke-50. Nilai amoniak kembali
naik sampai akhir masa pemeliharaan. (Gambar 5).

Amoniak (mg/L)

0.05
0.04
0.03

U30T50

0.02

U30T100

0.01
0.00
0

10

20

30

40

50

60

hari ke

Gambar 5. Amoniak pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan
selama 60 hari pemeliharaan.

Nitrit (mg/L)

Nitrit
Nilai nitrit pada kedua perlakuan memiliki dinamika yang berbeda dan
sangat berfluktuatif. Pada perlakuan U30T100 nilai nitrit mengalami penurunan
pada hari ke-10, 40, dan 50. Nilai nitrit mengalami kenaikan pada hari ke-20, 30,
dan 60. Pada perlakuan U30T50 nilai nitrit mulai mengalami penurunan dari hari
ke-10 hingga hari ke 50 dan kemudian naik kembali di hari ke-60 (Gambar 6).
0.12
0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
0.00

U30T50
U30T100
0

10

20

30

40

50

60

hari ke-

Gambar 6. Nitrit pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan selama
60 hari pemeliharaan.
Nitrat
Nilai nitrat pada kedua perlakuan memiliki dinamika yang sama yaitu pada
dari hari ke-0 sampai hari ke-10 nilai nitrat mengalami penurunan yang drastis.
Pada hari ke-10 sampai akhir pemeliharaan nilai nitrat terus meningkat (Gambar
7).
Nitrat (mg/L)

0.80
0.60
0.40

U30T50

0.20

U30T100

0.00
0

10

20

30
hari ke-

40

50

60

Gambar 7. Nitrat pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan
selama 60 hari pemeliharaan.

Alkalinitas (mg/L CaCO3)

Alkalinitas
Nilai alkalinitas pada kedua perlakuan memiliki dinamika yang berbeda dan
cukup berfluktuatif. Pada perlakuan U30T100 nilai alkalinitas mengalami
penurunan dari hari ke-0 sampai hari ke-40 dan turun kembali pada hari ke-50.
Nilai alkalinitas mengalami kenaikan pada hari ke-40 dan hari ke-60. Pada
perlakuan U30T50 nilai alkalinitas mengalami kenaikan di hari ke-10, hari ke-40,
dan hari ke-50. Nilai alkalinitas mengalami kenaikan di hari ke-10, hari ke-40,
dan hari ke-50 (Gambar 8).
60.00
50.00
40.00
30.00

U30T50

20.00

U30T100

10.00
0.00
0

10

20

30

40

50

60

hari ke-

Gambar 8. Alkalinitas pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan
selama 60 hari pemeliharaan.

Kesadahan (mg/L CaCO3)

Kesadahan
Nilai kesadahan pada kedua perlakuan memiliki dinamika yang hampir
sama. Dari hari ke-0 sampai hari ke-10 nilai kedasahan mengalami kenaikan,
kemudian mengalami penurunan hingga hari ke-50. Di akhir masa pemeniharaan
nilai kesadahan kembali mengalami kenaikan (Gambar 9).
70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00

U30T50
U30T100

0

10

20

30

40

50

60

hari ke-

Gambar 9. Kesadahan pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan
selama 60 hari pemeliharaan.
Karbondioksida (CO2)
Nilai karbondioksida pada kedua perlakuan memiliki dinamika yang cukup
berbeda. Pada perlakuan U30T100 nilai karbondioksida menurun cukup drastis

pada hari ke-10 dan naik secara drastis di hari ke-20. Pada hari ke-30 sampai ahir
pemeliharaan nilai karbondioksida cenderung menurun. Pada perlakuan U30T50
nilai karbondioksida dari hari ke-0 sampai hari ke-20 mengalami peningkatan dan
pada hari ke-30 mengalami penurunan cukup drastis hingga akhir masa
pemeliharaan (Gambar 10).
10.00
CO2 (mg/L)

8.00
6.00
4.00

U30T50

2.00

U30T100

0.00
0

10

20

30

40

50

60

hari ke-

Gambar 10. Karbondioksida (CO2) pada media pemeliharaan udang galah dan
ikan tambakan selama 60 hari pemeliharaan.

Total P
Nilai total P pada kedua perlakuan memiliki dinamika yang sama yaitu
menurun dari hari ke-0 hingga akhir masa pemeliharaan. Nilai total P mengalami
penurunan drastis dari hari ke-0 hingga hari ke-30 dan dari hari ke-30 hingga
akhir masa pemeliharaan terjadi sedikit penurunan nilai total P (Gambar 11).
1.20
Total P (mg/L)

1.00
0.80
0.60

U30T50

0.40

U30T100

0.20
0.00
0

30

60

hari ke-

Gambar 11. Total P pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan
selama 60 hari pemeliharaan.
Total N
Nilai total N pada kedua perlakuan memiliki dinamika yang berbeda. Pada
perlakuan U30T100 nilai total N mengalami penurunan mulai dari hari ke-0
hingga hari terakhir pemeliharaan. Pada perlakuan U30T50 nilai total N
mengalami penurunan drastis pada hari ke-30 dan nilainya kembali naik sampai
akhir masa pemeliharaan (Gambar 12).

Total N (mg/L)

0.25
0.2
0.15
U30T50

0.1

U30T100

0.05
0
0

30

60

hari ke-

Gambar 12. Total N pada media pemeliharaan udang galah dan ikan tambakan
selama 60 hari pemeliharaan.
Parameter Biologis Udang Galah
Sintasan
Sintasan udang galah pada perlakuan U30T50 (56,79±3,85%) lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan U30T100 (49,38±1,06%). Uji statistik
menyatakan bahwa padat penebaran berbeda pada setiap perlakuan berbeda nyata
(P0,05) terhadap laju pertumbuhan harian (LPH) udang
galah (Gambar 14).

3,24±0,25

3.50
3.00

2,58±0,38

LPH (%)

2.50
2.00
U30T50
1.50
1.00

U30T100

a

a

0.50
0.00
perlakuan

Gambar 14. Laju Pertumbuhan Harian (LPH) udang galah pada perlakuan
U30T50 dan U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan.
Bobot Mutlak
Bobot mutlak udang galah pada perlakuan U30T100 (5,98±1,13 gram) lebih
tinggi dibandingkan dengan perlakuan U30T50 (3,70±1,03 gram). Uji statistik
menyatakan bahwa padat penebaran berbeda pada setiap perlakuan tidak berbeda
nyata (P>0,05) terhadap bobot mutlak udang galah (Gambar 15).
7.00

5,98±1,13

Bobot Mutlak (gram)

6.00
5.00
3,70±1,03

4.00
U30T50
3.00
2.00

U30T100

a

a

1.00
0.00
perlakuan

Gambar 15. Bobot Mutlak udang galah pada perlakuan U30T50 dan U30T100
selama 60 hari masa pemeliharaan.
Bobot Individu
Pertumbuhan bobot udang galah selama 60 hari masa pemeliharaan
mengalami kenaikan secara gradual. Pada perlakuan U30T100 bobot udang galah
naik secara drastis dari hari ke-40 sampai hari ke-50. Berikut ini merupakan grafik
pertumbuhan bobot udang galah yang dipelihara selama 60 hari (Gambar 16)

Bobot Individu (g)

8.00
7.00
6.00
5.00
4.00
U30T50

3.00

U30T100

2.00
1.00
0.00
0

10

20

30

40

50

60

hari ke-

Gambar 16. Grafik pertumbuhan bobot udang galah pada perlakuan U30T50 dan
U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan.
Panjang Mutlak
Panjang mutlak udang galah pada perlakuan U30T100 (5,31±1,13 Cm) lebih
tinggi dibandingkan dengan perlakuan U30T50 (4,95±0,21 Cm). Uji statistik
menyatakan bahwa padat penebaran berbeda pada setiap perlakuan tidak berbeda
nyata (P>0,05) terhadap bobot mutlak udang galah (Gambar 17).
6.00

5,31±1,13
4,95±0,21

Panjang Mutlak (Cm)

5.00
4.00
3.00
2.00

U30T50

a

a

U30T100

1.00
0.00
Perlakuan

Gambar 17. Panjang Mutlak udang galah pada perlakuan U30T50 dan U30T100
selama 60 hari masa pemeliharaan.
Panjang Individu
Pertumbuhan panjang udang galah selama 60 hari masa pemeliharaan
mengalami kenaikan secara gradual. Pada kedua perlakuan panjang udang galah
naik secara drastis dari hari ke-10 sampai hari ke-20. Berikut ini merupakan grafik
pertumbuhan panjang udang galah yang dipelihara selama 60 hari (Gambar 18)

Panjang Individu (cm)

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

U30T50
U30T100

0

10

20

30

40

50

60

hari ke-

Gambar 18. Grafik pertumbuhan panjang udang galah pada perlakuan U30T50
dan U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan.
Hasil Produksi
Hasil produksi udang galah pada perlakuan U30T100 (6986,98±399,93
gram) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan U30T50 (5357,25±312,32
gram). Uji statistik menyatakan bahwa padat penebaran berbeda pada setiap
perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap hasil produksi udang galah
(Gambar 19).
6986,98±399,93

Hasil Produksi (gram)

8000.00
7000.00
6000.00

5357,25±312,32

5000.00
4000.00

U30T50

3000.00
2000.00

U30T100

a

a

1000.00
0.00
perlakuan

Gambar 19. Hasil Produksi udang galah pada perlakuan U30T50 dan U30T100
selama 60 hari masa pemeliharaan.

Efisiensi Pemberian Pakan (EPP)
Efisiensi pemberian pakan (EPP) udang galah pada perlakuan U30T100
(24,46±5,25 %) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan U30T50 (17,95±3,78
%). Uji statistik menyatakan bahwa padat penebaran berbeda pada setiap
perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05) terhadap efisiensi pemberian pakan (EPP)
udang galah (Gambar 20).

30
24,46±5,25
25
17,95±3,78

EPP (%)

20

U30T50

15

U30T100
10

a

a
5
0
perlakuan

Gambar 20. Efisiensi Pemberian Pakan (EPP) udang galah pada perlakuan
U30T50 dan U30T100 selama 60 hari masa pemeliharaan.
Parameter Biologis Ikan Tambakan
Sintasan
Sintasan ikan tambakan pada perlakuan U30T50 (75,55±6,93%) lebih tinggi
dibandingkan dengan perlakuan U30T100 (73,70±3,69%). Uji statistik
menyatakan bahwa padat penebaran berbeda pada setiap perlakuan tidak berbeda
nyata (P>0,05) terhadap sintasan ikan tambakan (Gambar 21).
100
90

75,55±6,93

80

73,70±3,69

Sintasan %

70
60
50

U30T50

40

U30T100

30

a

a

20
10
0
Perlakuan

Gambar 21. Sintasan ikan tambakan pada perlakuan U30T50 dan U30T100
selama 60 hari masa pemeliharaan.
Laju Pertumbuhan Harian (LPH)
Laju pertumbuhan harian (LPH) ikan tambakan pada perlakuan U30T50
(3,33±0,20%) lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan U30T100
(2,91±0,07%). Uji statistik menyatakan bahwa padat penebaran berbeda pada

setiap perlakuan berbeda nyata (P

Dokumen yang terkait

LAJU PERTUMBUHAN DAN KELULUSHIDUPAN LELE MASAMO YANG DIPELIHARA PADA SISTEM BIOFLOK DENGAN KEPADATAN PENEBARAN YANG BERBEDA

1 6 29

Pertumbuhan udang windu (Penaeus monodon Fab.) yang dipelihara pada tingkat kepadatan berbeda dalam sistem resirkulasi

0 6 113

Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Lobster Capit Merah Cherax Quadricarinatus Dipelihara Pada Sistem Resirkulasi Dengan Kepadatan Yang Berbeda

0 6 6

Kualitas media budidaya dan produksi ikan lele sangkuriang Clarias sp. yang dipelihara pada sistem resirkulasi dengan kepadatan berbeda.

0 5 109

Kualitas media budidaya dan produksi udang galah (Macrobrachium rosenbergii) yang dipelihara pada sistem IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) dengan kepadatan berbeda

0 4 33

Kualitas Media Budidaya dan Produksi Ikan Nilem Osteochilus hasselti yang Dipelihara pada Sistem IMTA (Integrated Multi Trophic Aquaculture) dengan Kepadatan Berbeda

1 8 31

Perbaikan Kualitas Air Pada Pembesaran Udang Galah Dengan Kepadatan Berbeda Berbasis Integrated Multi Trophic Aquaculture

0 3 32

Pertumbuhan Dan Kandungan Protein Ulva Prolifera Yang Dipelihara Dengan Laju Aliran Berbeda Pada Sistem Budidaya Terpadu

0 5 39

Teknologi budidaya udang galah (Macrobrachium rosenbergii) dan ikan tambakan (Helostoma temmincki) intensif berbasis Integrated Multi Thropic Aquaculture dengan kepadatan berbeda

1 5 43

PERTUMBUHAN IKAN PATIN SIAM (Pangasianodon hypopthalmus) YANG DIPELIHARA DENGAN SISTEM BIOFLOK PADA Feeding Rate YANG BERBEDA

0 0 8