Pertumbuhan udang windu (Penaeus monodon Fab.) yang dipelihara pada tingkat kepadatan berbeda dalam sistem resirkulasi

RINGKASAN
JUBlRUSMAN.
Fab)

Pertumbuhan udang windu (Penaeu§ monodon

yang dipelihara pada tingkat kepadatan berbeda dalam

sistem resirkulasi (dibawah bimbingan Enang Harris sebagai
ketua. dan Komar Sumantadinata sebagai anggota).
Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh padat
penebaran terhadap pertumbuhan udang windu.

Pereobaan dila-

kukan di Laboratorium Budidaya Perairan Fakul taa Perikanan
IPB, Darmaga. Bogor selama empat minggu dari tanggal 28 oktober 1984 aampai 24 Nopember 1984.
Percobaan dilakukan dalam siatem resirkulaai.

Wadah


yang digunakan adalah akuarium kaea dengan ukuran (60 x
50 x 40) em, kedalam air 25 em.

Air laut yang digunakan

berasal dari Gelanggang Samudra Aneol Jakarta.

Selama per-

eobaan salinitas dipertahankan berkisar antara 19 - 21 ppt.
Raneangan pereobaan yang digunakan adalah Rancangan
Aeak Lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan.
Sebagai perlakuan adalah 'tingkat padat penebaran stadia
PL-50 udang windu sebanyak 40 ekor/m2 • 70 ekor/m 2 dan 100
ekor/m2 •
Makanan yang diGunakan adalah makanan buatan dalam
bentuk pellet dengan diameter 1.5 mm dan mengandung protein
31.48 %.

Makanan diberikan seeara ad libitum dengan selang


waktu tiga jam dilakukan kontrol makanan.
Penimbangan berat biomas udang uji dilakukan sekaliaeminggu.

Sedang pengukuran kualitas air yaitu suhu dan saliiii

pada setiap hari.

p・ョァqセオイ。@

suhu air pada pukul 06.00,

14.00 dan 18.00 dan salinitas pada pukul 06.00 dan 18.00.
Faktor lingkungan air lainnya seperti oksigen terlarut,
pH, ammonia dan ni tri t dilakukan sekali seminggu pada pagi
hari.
Laju pertumbuhan individu tertinggi pada perlakuan
padat penebaran 40 ekor/m2 (0.3737), ォセュオ、ゥ。ョ@
padat penebaran 70 ekor/m2 (0,3463) dan terendah pada per1akuan padat
penebaran 100 ekor/m2 (0,3325), sedang produksi tertinggi

pada perlakuan 100 ekor/m2 (;;,4580 gram), kemudian 70 ekor
/m2 (2,7408 gram) dan terendah pada perlakuan padat penebaran 40 ekor/m2 (2,0671 gram). Hasil perbandingan laju per tumbuhan individu udang uji dan produksi dari setiap perlakuan menunjukkan adanya beda nyata antara perlakuan padat
penebaran 40 ekor/m2 dengan 100 ekor/m2, tetapi antara perlakuan padat penebaran 40 ekor/m2 dengan 70 ekor/m2 dan
antara perlakuan padat penebaran 70 ekor/m2 dengan 100 ekor/
m2 tidak menunjukkan beda nyata pada tarat kepercayaan 95 %.
Kelangsungan hidup udang uji tertinggi dicapai pada
perlakuan padat penebaran 70 ekor/m2 (95,24 %), kemudian
padat penebaran 40 ekor/m2 (94,45 %) dan terendah pada perlakuan padat penebaran 100 ekor/m2 (93,33

%).

Hasil analisa

statistik terhadap kelangsungan hidup tidak menunjukkan
perbedaan nyata antara ketiga perlakuan pada tarat kepercayaan 95 %.
Dari penelitian ini diperoleh imtormasi bahwa dalam
membudidayakan udang windu perlu memperhatikan padat pene-

iv


baran.

Faktor tersebut mempengaruhi pertumhuhan udang win-

duo

Untuk kepentingan budidaya udang windu dalam sistem
resirkulasi dapat digunakan padat penebaran 100 ekor/m2 •
Parameter kUalitas air yang meliputi suhu, salinitas,

oksigen terlarut, pH, ammonia dan nitrit selama percobaan
berlangsung berada dalam kisaran yang mendukung pertumbuhan
optimal udang windu.

v

c( セ@ |[セ@

r


i;:

セ@ cZセゥsGエ@

7

J

;,

C

p

PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Penaeus monodon Fab.) YANG DIPELIHARA
PADA TINGKAT KEPADATAN BERBEDA DAlAM SISTEM RESIRKUlASI

KARYA ILMIAH

Oleh

JUBIRUSMAN

C 17. 1145

FAKULTAS PERIKANAN
INSTITUT PERTANIAN BOG OR

1985

PERTUMBUHAN UDANG WINDU (Penaeua meneden Fab) YANG DIPELIHARA
PADA TINGKAT KEPADATAN BERBEDA DALAM SISTEM RESIRKULASI

KARYA ILMIAH
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mempereleh
Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan
Institut Pertanian Boger

01eh
JUBIRUSMAN


c. 17 1145

Mengetahui
Pam. tia Ujian

BAMBANG MURDIYANTO, Ke t;ua