Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus Ipb Dan Unpak).

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN
PENGETAHUAN ANTAR UNIVERSITAS
(STUDI KASUS IPB DAN UNPAK)

FIRMANSYAH IBRAHIM

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

ii

iii

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Pengembangan Sistem
Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan
UNPAK), adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada
Institut Pertanian Bogor.
Bogor, September 2015

Firmansyah Ibrahim
NIM G651130361

iv

RINGKASAN
FIRMANSYAH IBRAHIM. Pengembangan Sistem Pendukung Manajemen
Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan UNPAK). Dibimbing oleh
IRMAN HERMADI dan AGUS BUONO.
Dalam dunia pendidikan khususnya pada tingkatan universitas,
pengetahuan tumbuh dan berkembang secara pesat didukung dengan kemajuan
teknologi informasi. Hal ini mendorong perguruan tinggi untuk melakukan
kolaborasi pengetahuan dalam bidang keahlian tertentu, sehingga dapat

menyeragamkan pembelajaran dan meningkatkan kerja sama antar universitas.
Program Studi Ilmu Komputer di Institut Pertanian Bogor (IPB) memiliki
keunggulan dalam bidang pertanian, sedangkan Universitas Pakuan (UNPAK)
memiliki keunggulan dalam bidang elektronika. Maka tujuan dari penelitian ini
adalah membuat sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk berbagi
pengetahuan dalam pembelajaran antar IPB dan UNPAK. Dalam pengembangan
sistem tersebut, arsitektur yang digunakan meliputi Joomla sebagai Content
Management System (CMS), Moodle sebagai E-learning System (ELS), dan
Hyper Text Markup Language (HTML) sebagai search engine. Sistem ini
dibangun menggunakan pendekatan Knowledge Management Sistem Life Cycle
(KMSLC).
Untuk memahami lebih dalam dilakukan analisis kebutuhan pembelajaran
pada mahasiswa (n=26), dosen (n=8), dan stakeholder (n=6) dengan
menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase analisis
kebutuhan pembelajaran pada mahasiswa di IPB sebesar 66.26% tergolong dalam
tingkatan pranata, dan di UNPAK sebesar 59.49% tergolong dalam tingkatan
madya. Sebaliknya, persentase analisis kebutuhan pembelajaran (pengajaran) pada
dosen di IPB sebesar 53.44% tergolong tingkatan madya, dan pada UNPAK
sebesar 64,99% tergolong tingkatan pranata. Selain itu, persentase hasil analisis
kebutuhan pembelajaran pada stakeholder di IPB sebesar 67.74% dan di UNPAK

sebesar 68.72%, keduanya tergolong dalam tingkat pranata. Tingkatan tersebut
menunjukkan bahwa kedua unversitas ini dapat berkolaborasi efektif serta
diimplemantasikan ke dalam sebuah sistem pendukung manajemen pengetahuan.
Hasil dari implementasi sistem tersebut yaitu kombinasi tiga sistem berbeda
berupa aplikasi berbasis web. Dengan adanya aplikasi ini, dapat membantu IPB
dan UNPAK untuk melakukan kolaborasi pengetahuan dan pembelajaran.
Kata kunci: CMS joomla, ELS moodle, HTML search engine, knowledge
management system life cycle (KMSLC), sistem pendukung
manajemen pengetahuan

v

SUMMARY
FIRMANSYAH IBRAHIM. Inter-University Knowledge Management Support
System Development (Case Study IPB and UNPAK). Supervised by IRMAN
HERMADI and AGUS BUONO.
The knowledge in the world of education, especially at university level
grows and develops rapidly supported by advances in information technology. It
encourages the universities to collaborates their knowledge in specific areas of
expertise, which homogenize the learning and enhance the cooperation between

the universities. Computer Science Program at the Bogor Agricultural University
(IPB) has excellences in agriculture while the Pakuan University (UNPAK) has
excellences in electronics. Thus, the aim of this study was to create a support
system of knowledge management to knowledge sharing in learning between IPB
and UNPAK. In this study, the architectures were used include Joomla as a
Content Management System (CMS), Moodle as an E-learning System (ELS), and
Hyper Text Markup Language (HTML) as the search engines. This system was
created using the approach of Knowledge Management Systems Life Cycle
(KMSLC).
To deeper understanding in this study, the learning needs analysis was
conducted from students (n=26), lecturers (n=8), and the stakeholders (n=6) by
using questionnaire. The result showed that the percentage of learning needs
analysis of the students in IPB was 66.26 classified in institutions level, and in
UNPAK was 59.49% classified in at intermediate level. In contrast, the
percentage of learning needs analysis of the lecturers in IPB was 53.44%
classified in an intermediate level, and in UNPAK was 64.99% classified in
institutions level. Moreover, the percentage of learning needs analysis of
stakeholder in IPB was 67.74%, and UNPAK was 68.72%, both were classified in
institutions level. The levels indicate that both of universities could collaborate
effectively and could be implemented into a support system of knowledge

management. Results of the implementation a system was a combination of three
different systems such as web-based applications. This application could assist
IPB and UNPAK to conduct the collaboration of knowledge and learning.
Keywords: CMS joomla, ELS moodle, HTML search engine, knowledge
management system life cycle (KMSLC), support system of
knowledge management

vi

© Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2015
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan,
penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau
tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan
IPB
Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini
dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB

vii


PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG MANAJEMEN
PENGETAHUAN ANTAR UNIVERSITAS
(STUDI KASUS IPB DAN UNPAK)

FIRMANSYAH IBRAHIM

Tesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Ilmu Komputer
pada
Program Studi Ilmu Komputer

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

viii


Penguji Luar Komisi pada Ujian Tesis: Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT

ix

x

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya
sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam
penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 sampai April 2015 ini adalah
sistem manajemen pengetahuan, dengan judul Pengembangan Sistem Pendukung
Manajemen Pengetahuan Antar Universitas (Studi Kasus IPB dan UNPAK). Tesis
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Komputer
pada Program Ilmu Komputer Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
kepada :
1. Bapak Irman Hermadi, SKom MS PhD dan Bapak Dr Ir Agus Buono, MSi
MKom selaku komisi pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan
pikiran sehingga tesis ini dapat diselesaikan.
2. Dr Eng Wisnu Ananta Kusuma, ST MT selaku dosen penguji yang telah

memberikan arahan dan masukan untuk perbaikan tesis ini.
3. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi yang telah membiaya penelitian ini
melalui Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana Dalam Negeri (BPP-DN) Tahun
anggaran 2013.
4. Keluargaku tercinta bapak Ibrahim Golo, ibu Rosita Rustam, adik Ardiansyah
Ibrahim dan Rezky Amalia yang selalu membantu dan mendoakan untuk
kelancaran penyusunan laporan tesis ini.
5. Hardyanti Pratiwi yang selalu membantu dan mendoakan untuk kelancaran
penyusunan laporan tesis ini.
6. Departemen Ilmu Komputer-FMIPA Institut Pertanian Bogor berserta seluruh
staf sivitas akademika.
7. Departemen Ilmu Komputer-FMIPA Universitas Pakuan Bogor berserta
seluruh staf sivitas akademika.
8. Rekan-rekan MKOM 15 yang setia berdiskusi dan membantu dengan ikhlas.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan tesis ini,
namun demikian penulis berharap tesis ini dapat bermanfaat untuk bidang ilmu
komputer, bidang pendidikan dan bidang umum lainnya.
Bogor,

September 2015


Firmansyah Ibrahim

xi

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Ruang Lingkup
2 TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi Pengetahuan
Manajemen Pengetahuan
Sistem Manajemen Pengetahuan

Penggunaan Cloud Computing Untuk Pendidikan
Pemanfaatan Teknologi Pendidikan
Metode Belajar Mengajar Kreatif
WEB
Content Management System (CMS) Joomla
E-learning System (ELS) Moodle
Metode Pengujian Black Box
3 METODOLOGI PENELITIAN
Kerangka Pemikiran
Alur Tahapan Penelitian
Analisis
Identifikasi Sumber Daya
Identifikasi Sumber Pengetahuan
Perancangan Cetak Biru Manajemen Pengetahuan
Memverifikasi dan Memvalidasi Sistem Pendukung
Manajemen Pengetahuan
Implementasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan
4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis
Identifikasi Sumber Daya

Identifikasi Sumber Pengetahuan
Perancangan Cetak Biru Manajemen Pengetahuan
Memverifikasi dan Memvalidasi Sistem Pendukung
Manajemen Pengetahuan
Implementasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan
5 SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

1
1
3
3
3
3
4
4
5
6
6
7
7
7
8
9
10
10
10
11
12
13
13
14
16
17
17
17
33
34
34
42
43
45
45
45
46
48
74

xii

DAFTAR TABEL
1
2
3
4
5
6

Karakteristik pengetahuan tacit dan eksplisit (Yusup 2012)
Infrastruktur IPB dan UNPAK
Tim sistem pendukung manajemen pengetahuan
Lingkungan Pengembangan Sistem
Blacbox testing
User acceptance testing

13
32
33
37
42
43

xiii

DAFTAR GAMBAR
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Model SECI (Nonaka dan Takeuchi 1995)
Infrastruktur Model (Ercan 2010)
CMS Joomla
ELS Moodle
Pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan dengan
metode KMSLC (Awad dan Ghaziri 2010)
Arsitektur Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan
(Putri dan Pangaribuan 2009)
Perbandingan kebutuhan mahasiswa untuk pembelajaran
berdasarkan kategori
Komputer dan internet pribadi mahasiswa (K1)
Pemanfaatan media pembelajaran mahasiswa (K2)
Infrastruktur dan konten pembelajaran mahasiswa (K3)
Pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk
pembelajaran mahasiswa (K4)
Perbandingan kebutuhan mahasiswa untuk pembelajaran
secara keseluruhan (IPB dan UNPAK)
Perbandingan kebutuhan dosen untuk pembelajaran berdasarkan kategori
Pemanfaatan media ajar dosen (K1)
Infrastruktur dan pemanfaatan konten pembelajaran dosen (K2)
Evaluasi pembelajaran dosen (K3)
Pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk
pembelajaran dosen (K4)
Perbandingan kebutuhan dosen untuk pembelajaran
secara keseluruhan (IPB dan UNPAK)
Perbandingan kebutuhan stakeholders untuk pembelajaran
berdasarkan kategori
Pelatihan TIK dan fasilitas internet stakeholders (K1)
Pemanfaatan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk
pembelajaran stakeholders (K2)
Perbandingan kebutuhan stakeholders untuk pembelajaran
secara keseluruhan (IPB dan UNPAK)
Use case diagram sistem utama
Sketsa sistem pendukung manajemen pengetahuan IPB dan UNPAK
Interface sistem pendukung manajemen pengetahuan
CMS Joomla sistem kolaborasi IPB dan UNPAK
ELS moodle sistem pembelajaran
KMS IPB dan UNPAK
Forum berbagi pengetahuan
Halaman login admin
Halaman control panel CMS joomla
Hostinger sistem pendukung manajemen pengetahuan
Domain name server

6
7
9
10
11
16
19
20
21
22
23
24
24
25
26
27
28
28
29
30
31
31
35
36
38
39
39
40
40
41
42
44
44

xiv

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Kuesioner Pengumpulan Kebutuhan Dosen Untuk Pembelajaran
Kuesioner Pengumpulan Kebutuhan Mahasiswa Untuk Pembelajaran
Kuesioner Pengumpulan kebutuhan Stakeholders Untuk Pembelajaran
Kuesioner Pengujian Sistem
Activity diagram sistem pembelajaran
Activity diagram pencarian pengetahuan
Class diagram sistem pembelajaran dan berbagi pengetahuan
Sequence diagram sistem pembelajaran ELS
Sequence diagram KMS
Struktur menu sistem pendukung manajemen pengetahuan

49
56
63
67
69
70
71
72
72
73

1

1 PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pengetahuan yang ada saat ini telah berkembang secara pesat, didukung
oleh kemajuan teknologi informasi berbasis cloud computing. Banyaknya
pengetahuan yang berlimpah membuat banyak organisasi tumbuh dan
berkembang dari berbagai sektor bisnis dalam beberapa tahun ini, tidak terkecuali
bidang pendidikan. Randeree (2006) menyatakan bahwa manajemen pengetahuan
semakin berperan penting dalam berbagai sektor bisnis dari banyak organisasi
karena mereka menyadari bahwa daya saing tergantung pada manajemen sumber
daya intelektual yang efektif. Dalam dunia pendidikan khususnya universitas,
pengetahuan merupakan suatu aset yang begitu penting di mana pengetahuan
diciptakan, digunakan, dan disebarkan kepada orang banyak guna untuk
kepentingan bersama. Serta turut mendukung program Pembelajaran Daring
Indonesia Terbuka dan Terpadu (PDITT), Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (KEMDIKBUD) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
(DIKTI). Bersama beberapa perguruan tinggi berpartisipasi untuk
menyelenggarakan kuliah dalam meningkatkan kualitas pendidikan
(menyetarakan kualitas pendidikan) di Indonesia (Rogeleonick 2014).
Cloud computing adalah paradigma teknologi baru yang menjanjikan
untuk memberikan solusi terhadap krisis keuangan saat ini yang dihadapi oleh
universitas. Migrasi dari sistem tradisional ke arah cloud computing akan
memungkinkan universitas mengatasi perubahan perangkat lunak dan kebutuhan
perangkat keras dengan cepat dengan biaya yang lebih rendah dan akan membantu
untuk menyeragamkan dan memperbarui konten pendidikan, serta meningkatkan
kerja sama antar universitas (Pardeshi 2014). Ercan (2010) cloud computing
merupakan sebagai perkembangan yang menarik dalam alternatif yang signifikan
pada perspektif pendidikan saat ini. Siswa dan staff memiliki kesempatan yang
cepat dan ekonomis untuk mengakses berbagai platform aplikasi dan sumber daya
melalui halaman web on-demand. Hal ini secara otomatis mengurangi biaya
pengeluaran organisasi dan menawarkan kemampuan fungsional yang lebih kuat.
Perkembangan teknologi informasi dengan segala pengetahuan yang ada
menyebabkan kebutuhan dalam manajemen pengetahuan yang baik dan efisien
semakin meningkat, khususnya di universitas agar dapat mengkolaborasikan
pengetahuan antara yang satu dengan yang lainnya. Sehingga diciptakan sistem
pendukung manajemen pengetahuan yang merupakan sebagai proses belajar
mengajar, berbagi pengetahuan, dan sebagai kebutuhan penelitian sehingga
bermuara pada hubungan kerja sama yang baik. Berawal dari permasalahan ini
digunakan CMS joomla, ELS moodle, dan HTML search engine sebagai sebagai
solusi dalam memanajemen pengetahuan dalam bentuk sistem yang sistematis.
Sistem manajemen pengetahuan adalah penggunaan teknologi informasi moderen
untuk sistematisasi, meningkatkan dan mempercepat pengelolaan pengetahuan di
dalam dan antar organisasi (Ahlawat dan Ahlawat 2006), selain itu sistem
manajemen pengetahuan adalah suatu framework yang mengintegrasikan orang,
proses, dan teknologi untuk menjadi kinerja dan pembelajaran untuk pertumbuhan
yang berkelanjutan (Gorelick 2006).

2

CMS adalah sebuah komputer software system yang mengorganisasikan
dan memfasilitasi kolaborasi suatu kreasi dari dokumen dan isi yang lain.
Banyaknya pengguna CMS saat ini yang pasif dikarenakan tidak terpenuhinya
kebutuhan pengguna sehingga diperlukan fitur-fitur ataupun komponen
pendukung yang interaktif (Iqbal 2009), dan juga diperlukan ELS yang di
harapkan dapat menjadi sebagai dasar subtitusi bagi kegiatan belajar mengajar
yang konvensional di dalam kelas di mana terdapat berbagai macam keterbatasan
yang dapat ditemui (Gozali dan Lo 2012). Oleh karena itu maka diperlukan
kolaborasi CMS dan ELS sebagai dasar dalam mengkolaborasikan pengetahuan
agar menjadi lebih interaktif sebagai dasar proses pembelajaran, berbagi
pengetahuan, dan untuk kebutuhan penelitian yang berkelanjutan. Erlangga dan
afrianto (2014) perancangan aplikasi pembelajaran kolaborasi dapat menghasilkan
suatu portal yang dijadikan sebagai sistem manajemen pengetahuan, di mana
aplikasi ini menyediakan informasi materi pembelajaran dari berbagai bidang
ilmu serta menerapkan sistem pembelajaran yang dinamis dengan menggunakan
bahan ajar bersifat mandiri (self learning materials). Kasapbasi (2014) siswa yang
menggunakan latihan pembelajaran dengan media web lebih efisien dari pada
menggunakan pembelajaran dengan media klasik (konvensional). Karena
pendidikan dengan menggunakan media web sangat berhasil dalam memberikan
hasil yang terbaik, berdasarkan kuesioner serta ujian dan latihan yang diberikan
pada kursus bimbingan belajar. Awang dan Darus (2012) mengatakan manfaat
lain dari ELS sebagai media pembelajaran dapat mengurangi biaya pengeluaran
tetapi tidak mengurangi kualitas pembelajaran dengan tanpa dibatasi oleh batasan
geografis dan berbagai aspek sosial budaya, sehingga akan memberikan
kesempatan untuk mempelajari dan beradaptasi dengan teknologi baru dan
mampu belajar dengan kecepatan sendiri (eksplisit to tacit), serta membantu
mengurangi pelatihan yang terdapat dalam perguruan tunggi yang bersifat manual
sehingga dapat mengembangkan pengetahuan ataupun pelatihan secara mandiri
terkait penelitian dan inovasi teknik dan manajemen menggunakan ELS.
Pada beberapa penelitian sebelumnya kebanyakan dilakukan pada satu
objek tertentu, serta sampai pada tahap rancangan. Pada penelitian Kurnianingsih
tahun 2012 berfokus pada perancangan pembelajaran literasi informasi berbasis
web di perpustakaan sekolah madaniah. Irawan tahun 2011 berfokus pada
perancangan sistem informasi perpustakaan berbasis web application. Penelitian
Erlanggga dan Afrianto tahun 2014 berfokus pada perancangan sistem
collaborative society learning jawa barat, dengan maksud untuk meningkatkan
pengetahuan dari sektor UKM. Oleh karena itu diperlukan pengembangan sistem
dari sektor pendidikan khususnya universitas di mana sistem tersebut dapat saling
berkolaborasi untuk pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Pakuan (UNPAK)
merupakan lembaga pendidikan tinggi yang menciptakan pengetahuan, dan
berbagi pengetahuan sehingga menghasilkan suatu ide dan pemikiran yang baru.
Dengan beberapa penelitian terkait dan permasalahan yang ada maka, pada
penelitian ini akan memfokuskan terkait kolaborasi pengetahuan antar universitas
menggunakan CMS, ELS, dan HTML sebagai sarana dan penunjang dalam
memanajemenkan pengetahuan dengan tujuan untuk berbagi pengetahuan dalam
pembelajaran yang bersifat interaktif.

3

Rumusan Masalah
Perkembangan teknologi informasi dengan segala pengetahuan yang ada
menyebabkan kebutuhan akan manajemen pengetahuan yang baik dan efisien
semakin meningkat, khususnya di universitas dalam mengkolaborasikan
pengetahuan antara yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu bagaimana
menciptakan sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk berbagi
pengetahuan dalam pembelajaran antar universitas.

Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat sistem pendukung manajemen
pengetahuan untuk berbagi pengetahuan dalam pembelajaran antar universitas.

Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah menciptakan budaya
berbagi pengetahuan antara mahasiswa, serta menjalin kerja sama dalam hal
kebutuhan penelitian untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Ruang Lingkup
1. Mengembangkan sistem pendukung manajemen pengetahuan antar
universitas, menggunakan metode Knowledge Management System Life Cycle
(KMSLC).
2. Teknologi yang digunakan berbasis cloud computing (komputasi awan), yaitu
gabungan pemanfaatan teknologi komputer dan pengembangan berbasis
internet (hosting) dan juga server name (domain). Berfungsi sebagai sarana
untuk mengimplementasikan aplikasi melalui jaringan internet.
3. CMS joomla merupakan sistem utama dalam membangun web kolaborasi
pengetahuan antar universitas.
4. ELS moodle merupakan subsistem dari sistem utama, di mana perannya
sebagai tempat pembelajaran antar universitas.
5. HTML search engine merupakan subsistem dari sistem utama, di mana
sebagai tempat mencari pengetahuan berdasarkan universitas tertentu.
6. Teknologi pendukung yang digunakan adalah xampp. Teknologi tersebut
merupakan perangkat lunak yang open source berfungsi sebagai server offline,
yang terdiri dari beberapa program. Beberapa programnya antara lain apache
HTTP Server, MYSQL Database, PHP, dan Pearl. Untuk mendesain sistem
pendukung manajemen pengetahuan sebelum diimplementasikan ke server
online.
7. IPB dan UNPAK sebagai objek kolaborasi pengetahuan, khusus pada bidang
studi ilmu komputer yang sama.

4

2 TINJAUAN PUSTAKA
Defenisi Pengetahuan
Davenport dan Prusak (1998) mendefinisikan pengetahuan sebagai
campuran cairan pengalaman, nilai-nilai kontekstual, informasi, dan wawasan ahli
yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi dan menggabungkan pengalaman
baru dan informasi. Mereka berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pikiran
dan diterapkan dalam pikiran orang-orang. Pada organisasi tersimpan didalam
dokumen dan repositori, dalam rutinitas organisasi, proses, praktik, dan normanorma.
Beberapa ringkasan gagasan yang mendasari pengertian mengenai
pengetahuan (Krogh et al. 2000 dalam Setiarso. 2006):
1. Pengetahuan merupakan justified true believe. Seorang individu
membenarkan (justifies) kebenaran atas kepercayaannya berdasarkan
observasinya mengenai dunia. Jadi bila seseorang menciptakan pengetahuan,
ia menciptakan pemahaman atas suatu situasi baru dengan cara berpegang
pada kepercayaan yang telah dibenarkan. Dalam definisi ini, pengetahuan
merupakan konstruksi dari kenyataan, dibandingkan sesuatu yang benar
secara abstrak. Penciptaan pengetahuan tidak hanya merupakan kompilasi
dari fakta-fakta, namun suatu proses yang unik pada manusia yang sulit
disederhanakan atau ditiru. Penciptaaan pengetahuan melibatkan perasaan
dan sistem kepercayaan (belief systems) di mana perasaan atau sistem
kepercayaan itu bisa tidak disadari.
2. Pengetahuan merupakan sesuatu yang eksplisit sekaligus terbatinkan (tacit).
Beberapa pengetahuan dapat dituliskan di kertas, diformulasikan dalam
bentuk kalimat-kalimat, atau diekspresikan dalam bentuk gambar. Namun ada
pula pengetahuan yang terkait erat dengan perasaan, keterampilan dan bentuk
bahasa utuh, persepsi pribadi, pengalaman fisik, petunjuk praktis (rule of
thumb) dan intuisi. Pengetahuan terbatinkan seperti itu sulit sekali
digambarkan kepada orang lain. Mengenali nilai dari pengetahuan terbatinkan
dan memahami bagaimana menggunakannya merupakan tantangan utama
organisasi yang ingin terus menciptakan pengetahuan.
3. Penciptaan pengetahuan secara efektif bergantung pada konteks yang
memungkinkan terjadinya penciptaan tersebut. Apa yang dimaksud dengan
konteks yang memungkinkan terjadinya penciptaan pengetahuan adalah ruang
bersama yang dapat memicu hubungan-hubungan yang muncul. Dalam
konteks organisasi, bisa berupa fisik, maya, mental atau ketiganya.
Pengetahuan bersifat dinamis, relasional dan berdasarkan tindakan manusia,
jadi pengetahuan berbeda dengan data dan informasi, bergantung pada
konteksnya.
4. Penciptaan pengetahuan melibatkan lima langkah utama, Von Krogh, Ichiyo
serta Nonaka (2000) bahwa penciptaan pengetahuan organisasi terdiri dari
lima langkah utama yaitu:
a. Berbagi pengetahuan terbatinkan.
b. Menciptakan konsep.
c. Membenarkan konsep.

5

d. Membangun prototipe.
e. Melakukan penyebaran pengetahuan pada berbagai tingkat organisasi.

Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan adalah suatu proses yang dapat membantu
organisasi untuk mengidentifikasi, memilih, mengelola, menyebarkan, dan
mentransfer informasi dan keahlian penting yang merupakan bagian dari memori
organisasi dan secara khusus menjadi bagian dari organisasi dalam cara yang
tidak terstruktur (Turban 2008). Perubahan pengetahuan yang tidak terstruktur
menjadi pengetahuan yang terstruktur memungkinkan pemecahan masalah efektif
dan efisien, pembelajaran yang dinamis, perencanaan strategis dan pengambilan
keputusan. Ada empat aktivitas utama dalam manajemen pengetahuan (Watson
2003), yaitu :
1. Mendapatkan pengetahuan (belajar, menciptakan atau mengidentifikasi).
2. Analisis pengetahuan (menilai, memvalidasi atau nilai).
3. Memelihara
pengetahuan
(mengelola,
mempresentasikan
atau
mempertahankan).
4. Menggunakan pengetahuan (mengaplikasikan, mentransfer atau berbagi).
Turban (2008) menambahkan 2 langkah lagi yaitu memperhalus
pengetahuan (refine knowledge) dan menyimpan pengetahuan (storage
knowledge) dalam bentuk format yang dapat diterima sehingga mudah diakses.
Untuk proses penciptaan pengetahuan (Turban 2008) atau konversi
pengetahuan (Dalkir 2005) ada 4 mode yang dikenal dengan model SECI (Nonaka
dan Takeuchi 1995) seperti pada Gambar 1, yaitu :
1. Sosialisasi, yaitu konversi dari tacit knowledge menjadi tacit knowledge yang
baru melalui interaksi sosial dan berbagi pengalaman diantara anggota
organisasi.
2. Eksternalisasi, yaitu konversi dari tacit knowledge menjadi eksplisit
knowledge yang baru.
3. Kombinasi, yaitu penciptaan eksplisit knowledge yang baru melalui
penggabungan, pengkatagorian, pengkelasan ulang serta sintesis dari eksplisit
knowledge yang ada.
4. Internalisasi, yaitu penciptaan tacit knowledge yang baru dari penciptaan
eksplisit knowledge yang ada.
Ada 3 pendekatan yang mendasar terhadap manajemen pengetahuan
(Turban 2008), yaitu :
1. Pendekatan proses (process approach).
2. Pendekatan praktis (practice approach).
3. Best Practice.

6

Gambar 1 Model SECI (Nonaka dan Takeuchi 1995)

Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem manajemen pengetahuan adalah penggunaan teknologi informasi
moderen untuk sisematisasi, meningkatkan dan mempercepat pengelolaan
pengetahuan di dalam dan antara organisasi (Ahlawat dan Ahlawat 2006),
merupakan suatu framework yang mengintegrasikan orang, proses dan teknologi
untuk menjadi kinerja dan pembelajaran untuk pertumbuhan yang berkelanjutan
(Gorelick 2006). Rancangan inisiatif knowledge management membutuhkan
konsep pemodelan untuk 4 komponen (Hadrich dan Maier 2006), yaitu :
1. Proses yang menggambarkan rancangan organisasi, yaitu tugas-tugas, aliran,
peran dan sumberdaya pengetahuan.
2. Orang (personil), dengan menangkap fakta tentang orang, yaitu
keterampilannya, komunikasi dan kooperasi dalam jaringan (network) dan
komunitas.
3. Produk, yaitu jenis pengetahuan, struktur, taksonomi, ontologi dan metadata.
4. Alat bantu (tools) produktifitas, yaitu arsitektur, fungsi dan interaksi dari alat
bantu TIK untuk mendukung manajemen pengetahuan.

Penggunaan Cloud Computing Untuk Pendidikan
Ercan (2010) cloud computing memberikan sumber daya dan
penyimpanan terhadap penggunanya, bekerja sebagai kebijakan layanan ondemand. Cloud computing merupakan model bisnis baru meliputi teknologi baru
seperti virtualisasi, saas, dan internet broadband. Banyaknya teknologi yang
sebelumnya mahal atau tidak tersedia sekarang menjadi gratis untuk siapa saja
dengan web browser. Hal ini berlaku untuk semua situs web, blog, berbagi video,
berbagi musik, berbagi sosial, serta perangkat lunak yang saling berkolaborasi
dalam komputasi awan. Pada dunia pendidikan khususnya siswa, sudah banyak
menggunakan teknologi ini guna memperkaya pengetahuan dari teknologi saat ini.
Serta dapat mengurangi dampak anggaran yang berlebihan di lingkungan
akademik (pendidikan) yang tidak sesuai peruntukannya. Manajemen universitas
harus mengidentifikasi dan memanfaatkan teknologi yang hemat biaya yang
muncul dan berusaha secara luas dan layak dalam pemerataan akses teknologi
baik bagi siswa dan staff. Kebutuhan hardware dan software tidak sedang

7

dieliminasi, tetapi bergeser dari yang lokal untuk berada di awan. Ercan (2010)
mengusulkan model seperti pada Gambar 2 untuk memenuhi kebutuhan staff dan
mahasiswa yang bekerja terutama dilembaga pendidikan.

Gambar 2 Infrastruktur Model (Ercan 2010)

Pemanfaatan Teknologi Pendidikan
Melalui “search engine” seperti www.google.com seoarang ilmuwan
dapat dengan mudah mencari bahan referensi yang diinginkannya secara “real
time” dengan biaya yang teramat sangat murah, sementara dengan memanfaatkan
“electronic mail” seperti www.yahoo.com para ilmuwan berbagai negara dapat
berkolaborasi secara efektif tanpa harus meninggalkan laboratoriumnya, atau
dengan mengakses situs repositori video semacam www.youtube.com seorang
mahasiswa dapat melihat rekaman kuliah dosen dari berbagai universitas
terkemuka di dunia. Dengan demikian kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi yang begitu pesat merupakan salah satu penyebab dan pemicu
perubahan dalam dunia pendidikan (Indrajit 2014).

Metode Belajar Mengajar Kreatif
Pada setiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing
dalam hal pembelajaran. Metode belajar mengajar pun harus memperhatikan
“learning style” dari masing-masing individu. Oleh karena itu perlu
dikembangkan model belajar yang menekankan pada ciri khas dan keberagaman
antara lain , Problem Based Learning (PBL), Personal Learning Plans (PLP),
Performance Based Asesment (PBA), dan juga menekankan pada model
pembelajaran berbasis kerjasama antar individu untuk meningkatkan kompetensi
interpersonal dan kehidupan sosialnya, seperti yang diajarkan dalam konsep
cooperative learning, collaborative learning, dan lainnya (Indrajit 2014).

WEB
World wide web (www) atau web adalah aplikasi berbasis internet yang
menggunakan protokol hypertext transfer protocol (HTTP). Dokumen web ditulis
dalam format hypertext markup language (HTML). Dokumen ini diletakkan dalam
web server dan diakses oleh pengguna informasi melalui web browser. Web
browser adalah software atau perangkat lunak yang digunakan untuk

8

menampilkan informasi dari web server. Adapun web browser yang populer
antara lain adalah internet explorer, mozilla, opera ( Brown 2010).

Content Management System (CMS) Joomla
Antonius (2003) CMS merupakan sebuah sistem yang memberikan
kemudahan kepada para penggunanya dalam mengelola dan mengadakan
perubahan isi sebuah website dinamis tanpa sebelumnya dibekali pengetahuan
tentang hal-hal yang bersifat teknis. Dengan demikian setiap orang, penulis
maupun editor, setiap saat dapat menggunakannya secara leluasa untuk membuat,
menghapus atau bahkan memperbaharui isi website tanpa campur tangan langsung
dari pihak web master. Karena CMS memisahkan antara isi dan desain,
konsistensi tampilan dapat senantiasa dijaga dengan baik. Setiap bagian dari
website dapat memiliki isi dan tampilan yang berbeda-beda, tanpa harus
khawatir kehilangan identitas dari website secara keseluruhan. Oleh karena semua
data disimpan dalam satu tempat, pemanfaatan kembali dari informasi yang ada
untuk berbagai keperluan dapat dengan mudah dilakukan. CMS juga memberikan
fleksibilitas dalam mengatur alur kerja atau„workflow‟ dan hak akses. sehingga
memperbesar kesempatan berpartisipasi dari pengguna dalam pengembangan
website. Hal ini akan sangat menguntungkan bila website yang dikelola memiliki
kompleksitas yang tinggi dan mengalami kemajuan yang cukup pesat.
Joomla adalah salah satu produk web yang mulai dikembangkan sejak
tahun 2005 (Solusindo 2008). Joomla merupakan software gratis yang dapat
digunakan untuk membuat web yang paling sederhana hingga paling kompleks
web portal. Joomla disebut sebagai open source CMS seperti pada Gambar 3
karena pengguna dapat memodifikasi, menghapus, maupun menambah script
yang disertakan dalam software tersebut asal tetap mencantumkan hak cipta dan
mentaati peraturan yang telah disepakati bersama-sama.
Fitur-fitur joomla diantaranya adalah sistem caching untuk peningkatan
kinerja, really simple sindication (RSS) yakni suatu sistem yang memungkinkan
pengguna untuk mendapatkan artikel terbaru dari situs-situs favorit secara
otomatis, blog, pooling. Joomla menggunakan lisensi general public license
(GPL). Lisensi GPL yakni, lisensi yang memberikan penerima salinan perangkat
lunak hak dari perangkat lunak bebas dan menggunakan copyleft untuk
memastikan kebebasan yang sama diterapkan pada versi berikutnya dari karya
tersebut. Copyleft merupakan praktik penggunaan undang-undang hak cipta untuk
meniadakan larangan dalam pendistribusian salinan dan versi yang telah
dimodifikasi dari suatu karya kepada orang lain dan mengharuskan kebebasan
yang sama diterapkan dalam versi-versi selanjutnya.
Secara garis besar, joomla terdiri dari tiga elemen dasar, yaitu web server,
skrip hypertext preprocessor (PHP), dan basisdata MYSQL. Web server
diasumsikan terhubung dengan internet atau intranet yang berfungsi sebagai
penyedia layanan situs. Skrip PHP terdiri dari kode program dalam bahasa PHP.
Joomla menggunakan Apache sebagai web server dan MYSQL untuk
basisdatanya.

9

Gambar 3 CMS Joomla

E-learning System (ELS) Moodle
E-learning merupakan terjadinya peristiwa pembelajaran melalui media
dan dengan mempergunakan piranti berbasis elektronik, antara lain komputer,
telepon genggam, PDA, blackberry, iPad, dan lain sebagainya. Di mana materi
atau konten yang dipergunakan dalam bentuk file digital, multimedia, CD-ROM,
DVD, dan lainnya (Indrajit 2014). Maka dari itu ELS merupakan pembelajaran
yang memanfaatkan dukungan teknologi internet. Dalam ELS, pengajar tidak
sekedar mengunggah materi pembelajaran yang bisa diakses secara online oleh
peserta didik, tetapi pengajar juga melakukan evaluasi, menjalin komunikasi,
berkolaborasi, dan mengelola aspek-aspek pembelajaran lainnya (Surjono 2010).
Moodle merupakan salah satu ELS open source yang dapat diperoleh
secara bebas melalui situs resminya seperti pada Gambar 4. ELS adalah perangkat
lunak yang digunakan untuk menyampaikan materi pembelajaran serta hasilhasilnya, memfasilitasi interaksi, komunikasi, kerja sama antar pengajar dan
pesera didik. ELS mendukung berbagai aktifitas antara lain, administrasi,
penyampaian materi pembelajaran, penilaian (tugas/quiz), pelacakan/tracking dan
monitoring, kolaborasi, dan komunikasi/interaksi (Surjono 2010).
Salah satu keuntungan bagi pengajar yang membuat bahan ajar online
berbasis ELS adalah kemudahan. Hal ini karena pengajar tidak perlu mengetahui
sedikitpun tentang pemrograman web, sehingga waktu dapat dimanfaatkan lebih
banyak untuk memikirkan konten (isi) pembelajaran yang akan disampaikan. Di
samping itu dengan menggunakan ELS Moodle, maka kita cenderung mengikuti
paradigma e-learning colaboration. Selain itu, memungkinkan kita untuk
menjalin kerjasama dalam berbagi pengetahuan antara berbagai lembaga
pendidikan yang menggunakan standar yang sama.

10

Gambar 4 ELS Moodle

Metode Pengujian Black Box
Simarmata (2010) pengujian adalah sebuah proses terhadap aplikasi
program untuk menemukan segala kesalahan dan segala kemungkinan yang akan
menimbulkan kesalahan sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak yang telah
ditentukan sebelum aplikasi tersebut diserahkan kepada pelanggan. Metode
pengujian black box merupakan pengujian pada perangkat lunak yang berfokus
pada persyaratan fungsional. Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk
memeriksa apakah aplikasi sudah berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian
fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan fungsinya yang terdiri
dari beberapa kategori, yaitu :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang.
2. Kesalahan antarmuka.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses basisdata internal.
4. Kesalahan tampilan.

3 METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka Pemikiran
Di dalam suatu organisasi terutama di universitas seringkali terjadi
regenerasi sumber daya, serta ilmu pengetahuan yang terus berkembang. Pada
universitas di mana dosen (pengajar), dan mahasiswa (pelajar) tempat mereka
saling berkomunikasi serta berbagi pengetahuan, sehingga menghasilkan
pemikiran-pemikiran yang baru dalam bentuk penelitian yang berkelanjutan.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, mereka dibatasi oleh ruang lingkup
organisasinya masing-masing serta waktu yang tersedia. Dari tiap-tiap generasi
akan mengalami kejadian-kejadian dan akan memiliki pengalaman yang berbedabeda. Regenerasi dari tiap organisasi selalu terjadi. Oleh karena itu generasi yang
baru perlu mengetahui apa-apa saja yang telah dilakukan, dialami, dan pernah
terjadi di organisasi, agar perkembangan organisasi dapat lebih baik dan
kesalahan yang terjadi dapat lebih kecil, dengan berbekalkan pengalaman,
pengetahuan, data, dan dokumentasi-dokumentasi lainnya mengenai organisasi

11

tersebut pada generasi-generasi sebelumnya. Bila tidak ada knowledge
management, maka pengalaman-pengalaman, dan ilmu-ilmu yang telah di dapat
dari orang-orang sebelumnya akan terbawa dan hilang begitu saja, seiring
menghilangnya orang yang tergantikan tersebut. Karena itu dalam pengembangan
sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran antar universitas
digunakan metode Knowledge Management System Life Cycle (KMSLC).

Alur Tahapan Penelitian
KMSLC merupakan bangunan dari manajemen pengetahuan dapat dilihat
pada Gambar 5. Sebagai siklus hidup yang dimulai dengan rencana induk dan
berakhir dengan sistem yang tersusun untuk memenuhi persyaratan manajemen
pengetahuan, serta merupakan tahapan paling penting untuk mengidentifikasi
kebutuhan jangka pendek, menengah, dan panjang untuk sistem yang prospektif
(Gopalakrishnan 2012).
Analisis

Identifikasi sumber daya

Identifikasi sumber
pengetahuan

Koreksi

Perancangan cetak biru
manajemen pengetahuan

Memverifikasi dan
memvalidasi sistem
manajemen pengetahuan

Implementasi sistem
manajemen pengetahuan

Gambar 5 Pengembangan sistem pendukung manajemen pengetahuan dengan
metode KMSLC (Awad dan Ghaziri 2010).

12

Analisis
Analisis user (pengguna)
Analisis pengguna untuk memahami karekteristik mahasiswa dan dosen
pada universitas masing-masing, terkait budaya dan sistem pembelajaran yang
telah diterapkan dan yang ingin diterapkan. Dengan menggunakan teknik
kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Sugiyono (2006) kuesioner adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner
merupakan suatu mekanisme pengumpulan data yang efisien dalam mengukur
tingkat suatu kebutuhan serta kepuasan mahasiswa dalam penggunaan sistem
pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran pada tingkat universitas
yang berbeda. Apakah sangat berdampak dalam pola belajar mereka, serta dapat
memudahkan mereka dalam mengembangkan penelitian yang berkelanjutan
dalam ruang lingkup perspektif yang berbeda.
Populasi penelitian pada tahap identifikasi kebutuhan
ini adalah
mahasiswa IPB dan UNPAK tahun ajaran 2013/2014. Adapun jumlah responden
pada universitas untuk jurusan ilmu komputer dengan total 34 responden.
Perincian dari setiap responden adalah sebagai berikut :
1. Institut Pertanian Bogor (IPB)
Mahasiswa IPB berjumlah 96 orang program jurusam ilmu komputer. Di
mana jumlah perkelasnya fluktuatif (berubah-ubah) tergantung pengambilan
mata kuliah, dan mahasiswa yang bertahan setiap tahunnya. Oleh karena itu
di asumsikan terdiri dari 3 kelas dengan mahasiswa perkelasnya 32 orang. Di
mana 32 orang perkelasnya diambil 5% setiap sampelnya. Sehingga total
sampel untuk mahasiswa 6 orang, dan sampel untuk dosen berjumlah 4 orang
yang terdiri dari 2 dosen pria, dan 2 dosen wanita. Maka total sampel untuk
IPB berjumlah 10 responden (berdasarkan data dari staff IPB).
2. Universitas Pakuan (UNPAK)
Mahasiswa UNPAK berjumlah 350 orang program jurusan ilmu komputer. Di
mana terdiri dari 10 kelas dengan mahasiswa perkelasnya 35 orang.
Perkelasnya diambil 5% setiap sampelnya. Sehingga total sampel untuk
mahasiswa 20 orang, dan sampel untuk dosen berjumlah 4 orang, yang terdiri
dari 2 dosen pria dan 2 dosen wanita. Maka total sampel untuk UNPAK
berjumlah 24 responden (berdasarkan data dari dosen UNPAK).
Pada pemberian kuesioner untuk mahasiswa dan dosen kuesioner ini
dibagi menjadi dalam 2 tahap, kuesioner kebutuhan dan kuesioner kepuasan.
Kuesioner kebutuhan ini mencakup pertanyaan dan pernyataan mengenai tingkat
kebutuhan mahasiswa dan dosen, mengenai sistem pembelajaran yang akan
diterapkan. Kuesioner kepuasan ini mencakup tingkat kepuasan mahasiswa dan
dosen mengenai sistem pendukung manajemen pengetahuan untuk pembelajaran
yang telah diterapkan. Apakah sangat efisien dan bermanfaat bagi mereka dalam
memperkaya pengetahuan serta dapat memudahkan mahasiswa dan dosen dalam
mengembangkan penelitian terkait dengan referensi yang mereka cari. Pada
kuesioner ini akan diterapkan dalam sistem pendukung manajemen pengetahuan
yang telah jadi, sehingga menjadi sistem pembelajaran yang nantinya menjadi
tolak ukur dalam pengembangan sistem yang lebih baik.

13

Analisis stakeholders
Menganalisis pemangku kebijakan terkait kolaborasi sistem pendukung
manajemen pengetahuan yang akan diterapkan.
Analisis infrastruktur pada universitas
Menganalisis dan identifikasi infrastruktur teknologi yang ada pada
universitas antara lain portal web, ELS, serta infrastruktur teknologi yang
digunakan dalam sistem pembelajaran pada masing-masing universitas.

Identifikasi Sumber Daya
Dibentuk tim pengelola sistem pendukung manajemen pengetahuan pada
universitas masing-masing yang terdiri dari dosen, mahasiswa, dan kepala lab
ilmu komputer (administrator/sub-administrator). Bertanggung jawab dalam
memelihara
dan
mengelolah
pengetahuan,
sehingga
dapat
dibagikan/didistribusikan setelah divalidasi.

Identifikasi Sumber Pengetahuan
Pengetahuan secara tacit
Identifikasi pengetahuan secara tacit pada masing-masing universitas
dengan total 34 responden. Berikut karakteristik pengetahuan pada Tabel 1.
Tabel 1 Karakteristik pengetahuan tacit dan eksplisit (Yusup 2012)
Pengetahuan eksplisit
Pengetahuan tacit
Dipindahkan dari penciptaan atau Kurang
bisa
dipahami
dan
penggunaan konteks asli
diaplikasikan, sulit atau tidak bisa
sepenuhnya dipahami oleh orang lain.
Diartikulasikan secara lebih persis Sulit
diartikulasikan
dan
dan lebih formal. Hasil rekaman, dikomunikasikan kepada orang lain
teks, naskah, dan lain-lain.
dengan hasil yang sama.
Terdokumentasi secara baik seperti Dikembangkan dari pengalaman dan
rekaman tape, dokumen, buku, kegiatan/aksi
secara
langsung,
naskah, dan lain-lain.
demonstrasi oleh ahli, sajian aksi
tertentu oleh ahlinya.
Dapat
di
share
dengan Biasanya di share melalui komunikasi
menggunakan
media
teknologi interaktif yang sangat intens dan
seperti
komputer,
contohnya konteks tinggi, juga bisa di share
database, sistem berbagi informasi melalui latihan praktis dengan panduan
dengan hasil yang relatif sama.
ahlinya.
Contoh: karya sastra, buku pedoman Contoh: keahlian dalam memecahkan
pelatihan, software komputer, dan masalah,
kemampuan
menemukan
lain-lain.
masalah, antisipasi, dan prediksi,
kemampuan lobi, dan kemampuan
kognisi, afeksi, dan konasi secara
integrasi.

14

Pengetahuan secara eksplisit
Identifikasi pengetahuan secara eksplisit didapat dari jurnal, karya ilmiah,
dan buku serta pengetahuan berharga lainnya sehingga dapat diubah ke dalam
bentuk elektronik.
Setelah melakukan identifikasi pengetahuan pada masing-masing
universitas, selanjutnya mengungkapkan pengetahuan yang telah didapat baik
secara tacit maupun eksplisit. Dengan mengungkapkan kembali baik dilakukan
oleh mahasiswa maupun dosen, sehingga tercipta repository penyimpanan
pengetahuan yang dapat dipergunakan kembali dan dibagikan, untuk keperluan
tertentu sehingga tercipta transfer pengetahuan antar universitas dalam satu wadah
yang telah diciptakan. Transfer pengetahuan adalah sebuah proses atau cara di
mana para peneliti melakukan penyebaran pembuktian suatu teori atau
menyebarkan pengetahuan baru (Profetto dan Joanne 2004).

Perancangan Cetak Biru Manajemen Pengetahuan
Membuat Unified Modeling Language (UML)
UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik/gambar untuk
memvisualisasi, menspesifikasikan, membangun, dan pendokumentasian dari
sebuah sistem pengembangan software berbasis OO (Object-Oriented). UML
menyediakan beberapa macam diagram untuk memodelkan aplikasi. Oleh karena
itu digunakan use case diagram, activity diagram, class diagram, dan sequance
digram.
1. Use case diagram, menjelaskan dan menerangkan kebutuhan/requirement
yang diinginkan/dikehendaki user/pengguna, serta sangat berguna dalam
menentukan struktur organisasi dan model dari pada sebuah sistem.
2. Activity diagram, digunakan untuk menggambarkan alur kejadian sistem,
bagaimana aktivitas bermula, decision yang mungkin terjadi dan berakhir.
3. Class diagram digunakan untuk menggambarkan sistem dari pendefinisian kelaskelas yang ada didalamnya.
4. Squance diagram, memperlihatkan kolaborasi dinamik antara objek-objek
dengan suatu urutan pesan (a sequence of message) antar objek tersebut.
Membuat sketsa gambar sistem pendukung manajemen pengetahuan
Membuat sketsa gambar sistem pendukung manajemen pengetahuan
(CMS, ELS, dan HTML). Di mana sketsa sistem ini dilakukan pada sebuah
aplikasi pembuat sketsa gambar. Setelah melakukan pembuatan sketsa gambar ,
dilakukan tahap analisis akan kebutuhan module, ataupun plugin standart akan
kebutuhan sistem yang akan dibangun.
Lingkungan pengembangan sistem
1. Perangkat keras yang digunakan.
a. Laptop HP pavilion TS 11 Notebook Pc.
b. Processor AMD A4-1250 APU with radeon (TM) HD Graphics, 1,0 Ghz.
c. Ram 4096 MB.
2. Perangkat lunak
a. Operating System Windows 8 64-bit.

15

3.

b. CMS Joomla digunakan sebagai web utama dalam membangun sitem
kolaborasi antar universitas.
c. ELS Moodle digunakan sebagai sub-sistem dari web utama guna
berfungsi sebagai sistem pembelajaran antar universitas.
d. HTML search engine merupakan subsistem dari sistem utama, di mana
sebagai tempat mencari pengetahuan berdasarkan universitas tertentu.
e. Xampp merupakan perangkat lunak yang open source berfungsi sebagai
server offline, yang terdiri dari beberapa program yaitu apache HTTP
Server, MYSQL Database, PHP, dan Pearl. Untuk mendesain sistem
pendukung manajemen pengetahuan secara offline, sebelum
diimplementasikan pada sistem cloud computing.
f. Plugin merupakan aplikasi yang interaktif yang digunakan pada joomla
maupun moodle, guna mendukung sistem pembelajaran yang interaktif
pada universitas.
g. FileZila adalah aplikasi open source yang digunakan untuk melakukan
transfer data web dari local server ke server online.
h. Adobe Photoshop CS3 adalah aplikasi untuk mengedit ataupun
merekayasa gambar yang akan digunakan pada web.
i. Macromedia Dreamweaver 8 adalah program untuk membuat dan
mengedit dokumen HTML secara visual dan mengelola halaman sebuah
situs. Dreamweaver menyediakan banyak perangkat yang berkaitan
dengan pengkodean dan fitur seperti HTML, CSS, JavaScript, PHP, ASP,
ColdFusion, dan XML.
j. Pale Moon adalah aplikasi web browser yang digunakan dalam
pembuatan web pada local server.
Server
a. Domain yang digunakan adalah (.tk). Adalah nama unik yang diberikan
untuk mengidentifikasi nama server komputer seperti web server atau
email server di jaringan komputer ataupun internet yang bersifat gratis.
b. Hosting yang digunakan adalah (Hostinger), merupakan teknologi
berbasis cloud computing, di mana data dapat disimpan secara permanen
ataupun sementara pada jaringan internet yang bersifat gratis.

Arsitektur Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan Antar universitas
Berdasarkan dengan kebutuhan yang ada, arsitetur sistem pendukung
manajemen pengetahuan digambarkan dengan model yang diusulkan pada
Gambar 6 sebagai berikut:

16

Pengguna

Dosen

Mahasiswa

Tim KM

Sistem Manajemen
Pengetahuan

CMS

ELS

KMS

Cloud Computing

Database

Gambar 6

Database

Database

Database

Arsitektur Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan (Putri dan
Pangaribuan 2009)

Pembuatan Prototipe
Program yang dibuat dengan melakukan perancangan sistem secara
bertahap pada localserver yang berjalan pada dekstop pribadi. Dilakukan
pembuatan pada localserver dikarenakan kebutuhan bandwidth yang sangat
terbatas, serta membutuhkan waktu yang panjang.

Memverifikasi dan Memvalidasi Sistem Pendukung Manajemen
Pengetahuan
Pengujian Prototipe
Pengujian prototipe dilakukan untuk mengetahui apakah prototipe yang
sudah dibuat sudah sesuai dengan tujuan penelitian sehingga dapat menyelesaikan
permasalahan mendasar yang menjadi tujuan dibuatnya suatu produk. Uji coba
yang dilakukan menggunakan metode pengujian black box dan user acceptance
testing (UAT) terhadap sistem pendukung manajemen pengetahuan. pengujian
melibatkan mahasiswa dan dosen, pada masing-masing universitas untuk
melakukan serangkaian pengujian pada prototipe yang telah dibuat. Instrumen
yang digunakan dalam pengujian ini adalah angket yang berisi pengujian

17

fungsional dari prototipe serta survei kepuasan terhadap sistem yang akan
diterapkan.
Implementasi Sistem Pendukung Manajemen Pengetahuan
Pada tahap ini dilakukan implementasi sistem menggunakan cloud
computing. Di mana cloud computing yang digunakan adalah idhostinger dan juga
domain name server (.tk). Pengembangan sistem pendukung manajemen
pengetahuan dengan penambahan aplikasi (plugin) atau modul untuk kolaborasi
pembelajaran yang akan diterapkan, yang disesuaikan dengan hasil kuesioner,
berupa tingkat kebutuhan pembelajaran yang diinginkan (kuesioner kebutuhan
pembelajaran). Banyaknya learning system pada IPB dan UNPAK tidak begitu
efektif digunakan, dikarenakan tidak terfokusnya learning system yang digunakan,
serta tidak adanya kolaborasi learning system yang menjembatani antara 2
universitas yang berbeda untuk mengembangkan pengetahuan pada bidang ilmu
komputer. Oleh karena itu nantinya sistem ini dapat digunakan untuk kolaborasi
pembelajaran serta berbagi pengetahuan sehingga terjalin kerja sama yang
berkelanjutan untuk pendidikan yang lebih baik.

4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis
Analisis User (Pengguna)
Karakteristik mahasiswa