ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

(1)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI

REPUBLIK INDONESIA SETIA KECAMATAN

PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

SKRIPSI

Oleh

Rizky Fajar A. Setyarini 09610269

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

JANUARI 2013

 


(2)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI

REPUBLIK INDONESIA SETIA KEC. PONCOKUSUMO

KAB. MALANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Rizky Fajar Agus Setyarini 09610269

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI

REPUBLIK INDONESIA (KPRI) SETIA

PONCOKUSUMO MALANG

Oleh

Rizky Fajar Agus Setyarini 09610269

Diterima dan disetujui Pada tanggal 09 Februari 2013

Pembimbing:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M Drs. Warsono, M.M Mengetahui,

Dekan Ketua

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen


(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rizky Fajar Agus Setyarini NIM : 09610269

Jurusan : Manajemen Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa tugas akhir dengan judul ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA SETIA KEC. PONCOKUSUMO KAB. MALANG adalah hasil karya ilmiah saya dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya ilmiah atau pendapat yang pernah diteliti atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis atau dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Malang, 20 Maret 2013 Mahasiswa


(5)

i   

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Penelitian berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kec. Poncokusumo Kab. Malang”. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengetahui kinerja keuangan dan prospek KPRI di masa yang akan datang dan juga digunakan untuk mempertimbangkan pengambilan keputusan.

Penelitian ini dapat disusun berkat bantuan, bimbingan, dorongan dan saran dari berbagai pihak. Melalui laporan hasil penelitian ini, penulis menyampaikan penghargaan yang tinggi dan terima kasih yang dalam kepada pihak-pihak berikut:

1. Dr. Nazaruddin Malik, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis untuk menimba ilmu.

2. Dra. Aniek Rumijati, M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

3. Dra. Erna Retna Rahadjeng, M.M.AFP dan Drs. Warsono, M.M, selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan, memberikan saran dan dukungan selama penyusunan skripsi.


(6)

ii   

4. Bapak H. Rahmat Mulyadi, M.Pd dan ibu Hj. Siti Zulaikha tercinta, ayahanda dan ibunda yang selalu memberikan semangat dan motivasi luar biasa, aku bangga menjadi anakmu.

5. Kakakku Dyan Artha Purvitasari, S.IP serta adik-adikku tersayang Laila Monica dan M. Fajrian Umar Fanani, terima kasih atas dukungan, canda tawa dan doanya.

6. Terima kasih rekan-rekan angkatan 2009 khususnya konsentrasi keuangan, atas canda tawa, suka duka dan pengalaman selama kita berteman. Insyaallah pertemanan ini akan terus terjaga.

7. Sahabat-sahabat terbaikku Selvy, Uphe, Iffan, Cak Surya dan Abang Resa, terima kasih atas pengalaman suka duka yang telah kita bagi bersama selama di bangku perkuliahan.

8. Semua pihak yang memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga amal baik dan bantuan yang diberikan mendapatkan imbalan dari Allah SWT.

Penulis telah berupaya secara optimal untuk menyelesaikan penelitian ini, namun kritik dan saran senantiasa penulis harapkan dalam rangka penyempurnaan hasil penelitian ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi mahasiswa, pemerhati masalah pembelajaran dan penulis lain.

Malang, 20 Maret 2013

Penulis,


(7)

iii

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

ABSTRAKSI ... ix

ABSTRACT ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 7

D. Tujuan ... 7

E. Kegunaan Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9

B. Tinjauan Teori ... 9

C. Kerangka Pikir ... 14

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 16

B. Jenis Penelitian ... 16


(8)

iv

Halaman D. Data dan Sumber Data ... 19 E. Teknik Pengumpulan Data ... 19 F. Teknik Analisis Data ... 19 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Koperasi ... 30 B. Analisis Data ... 33 C. Pembahasan Hasil Analisis Data ... 52 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 53 B. Saran ... 53 DAFAR PUSTAKA


(9)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data jumlah KPRI di Kabupaten Malang tahun 2012. ... 2

Tabel 1.2 Laporan RAT Koperasi Setia Tutup Buku 2009-2011. ... 4

Tabel 3.1 Penetapan Kesehatan Koperasi ... 22

Tabel 3.2 Penilaian rasio Volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman yang diberikan. ... 24

Tabel 3.3 Penilaian rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan ... 25

Tabel 3.4 Standar Perhitungan Manajemen Umum ... 25

Tabel 3.5 Standar Perhitungan Manajemen Kelembagaan ... 26

Tabel 3.6 Standar Perhitungan Manajemen Permodalan ... 26

Tabel 3.7 Standar Perhitungan Manajemen Aktiva ... 26

Tabel 3.8 Standar Perhitungan Manajemen Likuiditas ... 27

Tabel 4.1 Data Jumlah Anggota KPRI Setia Poncokusumo ... 30

Tabel 4.2 Modal Sendiri KPRI Setia Poncokusumo ... 31

Tabel 4.3 Total Aktiva KPRI Setia Poncokusumo ... 31

Tabel 4.4 Sisa Hasil Usaha (SHU) KPRI ... 32

Tabel 4.5 Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aset (RMSTA) ... 34

Tabel 4.6 Rasio Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan Berisiko ... 34

Tabel 4.7 Rasio Kecukupan Modal Sendiri (RKMS) ... 35

Tabel 4.8 Rasio Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan (RVPA) ... 36


(10)

vi

Halaman Tabel 4.9 Rasio Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Pinjaman

Diberikan ... 37

Tabel 4.10 Rasio Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah ... 37

Tabel 4.11 Rasio Pinjaman Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan ... 38

Tabel 4.12 Rasio-rasio Aspek Manajemen ... 39

Tabel 4.13 Rasio Beban Operasi Anggota terhadap Partisipasi Bruto ... 42

Tabel 4.14 Rasio Beban Usaha terhadap SHU Kotor (RBUSHUK) ... 43

Tabel 4.15 Rasio Efisiensi Pelayanan (REP) ... 43

Tabel 4.16 Rasio Kas ... 44

Tabel 4.17 Rasio Pinjaman yang Diberikan terhadap Dana yang Diterima ... 45

Tabel 4.18 Rasio Rentabilitas Aset (RRA) ... 46

Tabel 4.19 Rentabilitas Modal Sendiri (RRMS) ... 46

Tabel 4.20 Rasio Kemandirian Operasional Pelayanan ... 47

Tabel 4.21 Rasio Partisipasi Bruto ... 48

Tabel 4.22 Rasio Promosi Ekonomi Anggota ... 48

Tabel 4.23 Skor keseluruhan penilaian kinerja keuangan KPRI Setia ... 49

Tabel 4.24 Perhitungan Time Series ... 50


(11)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian ... 15 Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 32


(12)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Lampiran 2 Perhitungan Rasio KPRI Setia Poncokusumo

Lampiran 3 Daftar Pertanyaan Aspek Manajemen


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Daulati, Dila. 2012. Analisis Kinerja Keuangan Pusat Koperasi Angkatan Darat

“A” DAM V/Brawijaya. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang.

Ekawarna, Dr. 2010. Manajemen Badan Usaha dan Koperasi. Jakarta: Gaung Persada Press

Fahmi, Irfan. 2011. Analisis Kinerja Keuangan: Panduan bagi akademisi, Manajer dan Investor untuk Menilai dan Menganalisis Bisnis dari

Aspek Keuangan. Penerbit: ALFABETA Bandung.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI.

Krisna, Viki. 2012. Analisis Kinerja Keuangan KPRI Bina Karya

Balongpanggang Kabupaten Gresik. Malang: Universitas

Muhammadiyah Malang.

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia. No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. www.depkop.co.id.

Prastowo, D. dan Julianty, R. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Martono dan Harjito. 2002. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: Ekonosia

Munawir, S. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty. Yogyakarta.

Sukarno, Edy. 2005. Sistem Pengendalian Manajemen: Suatu Pendekatan

Praktis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Warsono, 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jilid 1. Edisi Ketiga. Penerbit: Bayu Media, Malang.


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi sebagai sebuah lembaga ekonomi rakyat telah lama dikenal di Indonesia, bahkan Dr. Muhammad Hatta mengatakan bahwa Koperasi adalah Badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang perekonomian, beranggotakan mereka yang umumnya berekonomi lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar hak dan kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan para anggotanya.

Koperasi di Indonesia mengalami pasang surut dalam perkembangannya. Koperasi berkembang sesuai dengan perubahan zaman dan tuntutan dari pada anggota itu sendiri, serta berdiri untuk melayani anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya. Peran dan tugas dari koperasi itu sendiri adalah sebagai sarana meningkatkan taraf hidup sederhana masyarakat Indonesia, mengembangkan demokrasi ekonomi Indonesia, serta mewujudkan pendapatan masyarakat yang adil dan merata dengan cara menyatukan, membina dan mengembangkan setiap potensi yang ada.

Berbagai macam jenis koperasi mulai berdiri, khususnya di Kabupaten Malang setidaknya ada sekitar 15 jenis koperasi yang hingga kini memiliki status aktif. Salah satunya adalah KPRI yang seluruh anggota dan pengurusnya adalah dari persatuan pegawai negeri. Luasnya cakupan daerah dan banyaknya jumlah pegawai negeri menjadi salah satu sebab semakin


(15)

2

2

banyaknya KPRI yang tumbuh dan berkembang. Terhitung hingga akhir 2012 ini jumlah KPRI di Kabupaten Malang mencapai jumlah 40 unit.

Tabel 1.1 Data jumlah KPRI di Kabupaten Malang tahun 2012.

Kecamatan Jumlah Kecamatan Jumlah

Klojen 2 unit Karangploso 2 unit Bantur 1 unit Gondanglegi 2 unit Wagir 1 unit Kalipare 1 unit Wonosari 1 unit Pakisaji 1 unit

Lawang 2 unit Pakis 1 unit Kepanjen 12 unit Tumpang 2 unit

Dampit 1 unit Jabung 1 unit Sumberpucung 2 unit Donomulyo 1 unit

Singosari 3 unit Ampelgading 2 unit Poncokusumo 1 unit Dau 1 unit

Jumlah 26 unit Jumlah 14 unit

Sumber: http://madeinkabupatenmalang.com diunduh pada 14 November 2012 Berdasar pada Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan KPRI di Kabupaten Malang semakin banyak dan minat masyarakat terhadap eksistensi koperasi pun meningkat. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya koperasi secara merata pada setiap kecamatan di Kabupaten Malang seperti yang tercatat pada tabel diatas.

Untuk menjaga kondisi ini tetap stabil atau lebih berkembang, perlu dilakukan berbagai macam upaya, di antaranya ialah perbaikan mutu SDM, penguatan permodalan koperasi oleh anggota dan pemerintah dengan bunga kompetitif, visi misi dan tujuan koperasi harus diarahkan dengan baik, bantuan diklat dan kewirausahaan bagi koperasi pemula serta sistem manajemen keuangan yang profesional.

Pada dasarnya KPRI memulai usahanya dengan skala kecil atau melayani hanya kepada anggota yang terdaftar sebagai pegawai negeri


(16)

3

3

tersebut. Hal ini yang menjadi kemudahan bagi pengurus KPRI dalam memberikan pinjaman, karena proses pembayaran angsuran yang langsung dapat dipotong dari nominal gaji yang didapatkan oleh pegawai tersebut. Hingga kini koperasi pun mengupayakan kegiatan ekonominya agar berjalan dengan optimal untuk melanjutkan kelangsungan hidupnya.

Selama satu dekade terakhir ini, koperasi di wilayah kabupaten Malang khususnya koperasi pegawai negeri, yang kini sebutannya berubah menjadi KPRI (Koperasi Pegawai Republik Indonesia) mengalami kemajuan signifikan. KPRI merupakan badan usaha yang bukan berdasar keuntungan, namun harus tetap dikelola seperti badan usaha lainnya, sehingga mampu untuk mensejahterakan anggotanya.

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dijalankannya dalam mencapai tujuan koperasi. Penilaian kinerja dilakukan bertujuan untuk memotivasi pengurus dan pengelola koperasi dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Penilaian kinerja penting dilakukan oleh pengurus, pengawas dan pihak lain yang berkepentingan. Dengan mendeteksi kinerja keuangan, koperasi dapat mengidentifikasi kondisi keuangannya.

Manfaat penilaian kinerja bagi koperasi adalah untuk mengelola kegiatan operasi secara efektif dan efisien, membantu pengambilan keputusan, mengidentifikasi kebutuhan koperasi, menyediakan umpan balik bagi seluruh komponen yang berkepentingan dengan koperasi serta


(17)

4

4

membantu merencanakan kegiatan operasional koperasi pada masa berikutnya.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia “Setia” adalah salah satu dari sekian banyak koperasi di kabupaten Malang yang bertujuan untuk bersama mensejahterakan anggota melalui kegiatan dan unit usaha yang dijalankan oleh pengurus dengan dibantu beberapa karyawan. Koperasi yang beranggotakan para pegawai negeri ini memiliki anggota sejumlah 342 orang.

Tabel 1.2 Laporan RAT Koperasi Setia Tutup Buku 2009-2011. Komponen Tahun 2009

(Rp)

Tahun 2010 (Rp)

Tahun 2011 (Rp)

Asset 321.600.500 359.250.675 400.966.130

Modal Sendiri 2.960.268.432 3.724.680.357 3.987.446.232 Besar Simpanan 2.565.052.575 3.216.900.500 3.925.829.350

SHU 80.400.000 83.800.000 84.750.000

Jumlah Anggota 332 orang 346 orang 342orang Sumber: Data Koperasi Setia Laporan RAT tahun 2009-2011.

Pada tabel 1.2 yang tertera diatas menjelaskan dari hasil RAT KPRI Setia pada tahun 2009 -2011 yang mana asset dari koperasi mengalami peningkatan rata-rata 10% per tahun, serta jumlah besar simpanan anggota yang meningkat tajam pada tahun 2010 sebesar 20%. Akan tetapi peningkatan nilai asset dan besar simpanan anggota yang besar tidak membuat nilai SHU yang diberikan meningkat besar. Rata-rata per tahun SHU yang dibagikan meningkat hanya 4%. Hal ini terjadi akibat kurangnya partisipasi anggota terhadap kegiatan usaha yang dijalankan KPRI.

Pengurus KPRI Setia pada umumnya sudah sangat memahami landasan pengelolaan koperasi yang pada prinsipnya menyangkut tiga hal utama


(18)

5

5

sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 UUD No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, yakni pertama bertanggung jawab secara penuh untuk mengelola dan mengamankan asset kepemilikan anggota, kedua berkewajiban mengembangkan kreasi dalam upaya meningkatkan kesejahteraan anggota, ketiga wajib mempertahankan aspek transparansi dan akuntabilitas dalam tata kelola kelembagaan.

Beragam cara mulai diusahakan pengurus untuk lebih meningkatkan layanan kepada anggotanya dengan berbagai keputusan dan rencana kerja melalui media Rapat Anggota Tahunan (RAT). Salah satu hal yang kini dibahas adalah bagaimana KPRI Setia dapat meningkatkan jumlah SHU yang diberikan dengan adanya potensi ekonomi yang dimiliki koperasi.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia ini mempunyai beberapa unit usaha, antara lain unit usaha penggemukan sapi, unit usaha travel, unit usaha fotokopi, unit usaha penyaluran beras serta yang terakhir adalah unit simpan pinjam. Untuk mengetahui kondisi keuangan koperasi tersebut membutuhkan beragam pertimbangan, perhitungan dan analisis yang cukup matang, sehingga dapat memastikan tingkat risiko atas apa yang telah diputuskan oleh pihak-pihak yang berwenang.

Pentingnya penilaian kinerja bagi Koperasi Setia adalah untuk mengukur seberapa besar tingkat kesehatan koperasi, mengevaluasi hasil kerja selama kurun waktu tertentu yang kemudian dapat ditetapkan strategi yang tepat untuk masa depan. Hal ini dikarenakan analisis kinerja keuangan dapat digunakan untuk mengetahui keadaan atau prospek KPRI Setia dimasa


(19)

6

6

mendatang yang lebih baik. Analisis juga digunakan untuk mengevaluasi kinerja atau keberhasilan pengurus dalam mengelola koperasi.

Manfaat dari penilaian atau analisis kinerja pada KPRI Setia adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan koperasi, penilaian kinerja juga digunakan sebagai dasar untuk pengembangan koperasi. Serta digunakan sebagai bahan pertimbangan serta evaluasi bagi pengurus terhadap aktivitas keuangan selama kurun waktu tertentu, sehingga kemudian dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan kedepannya.

Analisis kinerja ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada pengurus serta anggota koperasi agar dapat melakukan kegiatan berdasarkan prinsip koperasi secara profesional, kehati-hatian dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada anggota dan masyarakat sekitar. Sekaligus dengan adanya analisis ini dapat memberikan manfaat kepada pengurus KPRI Setia untuk mengevaluasi hasil RAT selama tahun berjalan dan mengetahui tingkat kesehatan koperasi.

Berdasarkan pada latar belakang diatas maka penulis perlu membahas mengenai “Analisis Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kec. Poncokusumo Kab. Malang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasar latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kinerja


(20)

7

7

keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kec. Poncokusumo Kab.Malang?”.

C. Batasan Masalah

Penentuan batasan penelitian dimaksudkan agar permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini tidak terlalu melebar dari garis yang sudah ditentukan. Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Permasalahan yang diteliti hanya kinerja tahun 2009-2011.

2. Analisis yang dipakai mengacu pada Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009.

D. Tujuan

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kec. Poncokusumo Kab. Malang.

E. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Manajemen KPRI Setia

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai tambahan masukan untuk pengambilan keputusan kebijakan keuangan dimasa mendatang.

b. Bagi anggota KPRI Setia

Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia Setia Kec. Poncokusumo Kab. Malang.


(21)

8

8 c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi, baik untuk penelitian serupa atau untuk menambah pengetahuan mengenai analisis kinerja keuangan.


(22)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tinjauan peneliti terdahulu yang dijadikan pertimbangan oleh penulis yaitu pertama, penelitian yang dilakukan oleh Viki (2012) di KPRI Bina Karya Balongpanggang Gresik. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa kinerja keuangan KPRI Bina Karya Balongpanggang pada aspek likuiditas dan aspek jati diri koperasi dinyatakan kurang sehat. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dila (2012). Objek penelitian ini dilakukan pada Puskopad “A” DAM V/Brawijaya Malang. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa kinerja keuangan Puskopad pada 3 tahun terakhir dinyatakan kurang sehat.

B. Tinjauan Teori

1. Kinerja Keuangan

Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:570), kinerja adalah sesuatu yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, atau kinerja merupakan kemampuan kerja. Sukarno (2005:111), Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Martono (2002:52) kinerja keuangan suatu perusahaan atau badan usaha lain sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders), seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah, dan


(23)

10

1

pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu.

Standar Akuntansi Keuangan SAK (2009:4) menjelaskan bahwa informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memaanfaatkan tambahan sumber daya.

Informasi fluktuasi kenerja sangat penting dan bermanfaat untuk prediksi kapasitas perusahaan atau koperasi dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Munawir (2007:31) juga menjelaskan dari hasil analisis kinerja dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil. Kinerja juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan atau koperasi dalam memanfaatkan tambahan sumber dayanya.

2. Faktor-faktor Penentu Kinerja Keuangan

Munawir (2007:31) dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama mempengaruhi dan mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah pertama, Likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus


(24)

11

1

segera dipenuhi, atau kemampua perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan dikatakan dalam keadaan “likuid”.

Kedua, Solvabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila, perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup baik untuk membayar semua hutang-hutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel.

Ketiga, Rentablitas atau profitabilitas yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

Keempat, Stabilitas usaha yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali


(25)

12

1

hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

3. Model Pengukuran Kinerja Keuangan

Model pengukuran kinerja keuangan antara lain adalah dengan melakuakan analisis rasio. Rasio keuangan adalah suatu hal yang menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain atau perbandingan antara berbagai gejala yang dinyatakan dengan angka/persentase.

Terdapat dua macam metode untuk mengukur kinerja keuangan, pertama, dengan metode penilaian kinerja konvensional dengan hasil laporan keuangan yang diwujudkan dalam rasio keuangan antara lain rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan ukuran yang lainnya. Kedua, pengukuran kinerja kontemporer dengan menggunakan beberapa macam alat ukur sebagai contoh dengan menggunakan metode EVA dan metode Balance Score Card (BSC).

Suatu koperasi dapat dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat (Ekawarna, 2010:90), apabila mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya, memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal, membayar bunga dan SHU yang dibutuhkan dan memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.

Kinerja koperasi merupakan suatu tampilan tentang kondisi financial koperasi selama periode waktu tertentu. Untuk mengukur


(26)

13

1

keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan keuangan disamping data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas koperasi dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.

4. Analisis Laporan Keuangan Koperasi

Kasmir (2010:66) analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan dalam satu periode. Analisis laporan keuangan koperasi yang digunakan saat ini adalah bersumber dari Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, berisikan tentang rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja laporan keuangan koperasi.

a. Permodalan

Rasio untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan.

b. Kualitas Aktiva Produktif

Rasio untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aktiva-aktiva yang dimiliki koperasi untuk menghasilkan manfaat bagi koperasi.

c. Manajemen

Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan manajemen dalam mengelola organisasinya terkait dengan bidang usaha yang dijalankan.


(27)

14

1 d. Efisiensi

Rasio untuk mengukur keefisiensian kinerja yang dilakukan koperasi selama menjalankan kegiatannya.

e. Likuiditas

Rasio untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.

f. Kemandirian dan Pertumbuhan

Rasio untuk mengukur kecukupan modal atau cadangan yang dibentuk untuk menutup fluktuasi suku bunga dan nilai tukar dibandingkan dengan potencial loss.

g. Jati diri Koperasi

Rasio untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota atau memberikan manfaat atas partisipasi anggota.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan penjelasan dan teori yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat disusun suatu kerangka pikir yang menggambarkan tentang penerapan perhitungan kinerja suatu koperasi berdasar pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UMKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Berikut kerangka pikir dalam penelitian ini.


(28)

15

1

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian Laporan Keuangan KPRI Setia

Kinerja Keuangan Koperasi

Analisis Rasio Keuangan Standar Permen Koperasi dan UKM nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Variabel:

1. Permodalan

2. Kualitas Aktiva Produktif 3. Manajemen

4. Efisiensi 5. Likuiditas

6. Kemandirian & Pertumbuhan 7. Jatidiri Koperasi

Analisis Time Series


(1)

1

pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu koperasi atau badan usaha lain, apabila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu koperasi atau badan usaha lain selama kurun waktu tertentu.

Standar Akuntansi Keuangan SAK (2009:4) menjelaskan bahwa informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada, disamping itu informasi tersebut juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektifitas perusahaan dalam memaanfaatkan tambahan sumber daya.

Informasi fluktuasi kenerja sangat penting dan bermanfaat untuk prediksi kapasitas perusahaan atau koperasi dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada. Munawir (2007:31) juga menjelaskan dari hasil analisis kinerja dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil. Kinerja juga berguna dalam perumusan pertimbangan tentang efektivitas perusahaan atau koperasi dalam memanfaatkan tambahan sumber dayanya.

2. Faktor-faktor Penentu Kinerja Keuangan

Munawir (2007:31) dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan-kemajuan perusahaan, faktor yang paling utama mempengaruhi dan mendapatkan perhatian oleh penganalisa adalah pertama, Likuiditas yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus


(2)

1

segera dipenuhi, atau kemampua perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan dikatakan dalam keadaan “likuid”.

Kedua, Solvabilitas yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut dilikuidasikan, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu perusahaan dikatakan solvabel apabila, perusahaan tersebut mempunyai aktiva atau kekayaan yang cukup baik untuk membayar semua hutang-hutangnya. Sebaliknya apabila jumlah aktiva tidak cukup atau lebih kecil daripada jumlah hutangnya, berarti perusahaan tersebut dalam keadaan insolvabel.

Ketiga, Rentablitas atau profitabilitas yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Rentabilitas suatu perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian rentabilitas suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva atau jumlah modal perusahaan tersebut.

Keempat, Stabilitas usaha yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban bunga atas hutang-hutangnya dan akhirnya membayar kembali


(3)

1

hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk membayar deviden secara teratur pada pemegang saham tanpa mengalami hambatan atau krisis keuangan.

3. Model Pengukuran Kinerja Keuangan

Model pengukuran kinerja keuangan antara lain adalah dengan melakuakan analisis rasio. Rasio keuangan adalah suatu hal yang menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara jumlah tertentu dengan jumlah yang lain atau perbandingan antara berbagai gejala yang dinyatakan dengan angka/persentase.

Terdapat dua macam metode untuk mengukur kinerja keuangan, pertama, dengan metode penilaian kinerja konvensional dengan hasil laporan keuangan yang diwujudkan dalam rasio keuangan antara lain rasio likuiditas, solvabilitas, aktivitas, profitabilitas dan ukuran yang lainnya. Kedua, pengukuran kinerja kontemporer dengan menggunakan beberapa macam alat ukur sebagai contoh dengan menggunakan metode EVA dan metode Balance Score Card (BSC).

Suatu koperasi dapat dikatakan mempunyai posisi keuangan yang kuat (Ekawarna, 2010:90), apabila mampu memenuhi kewajiban-kewajibannya tepat pada waktunya, memelihara modal kerja yang cukup untuk operasi yang normal, membayar bunga dan SHU yang dibutuhkan dan memelihara tingkat kredit yang menguntungkan.

Kinerja koperasi merupakan suatu tampilan tentang kondisi financial koperasi selama periode waktu tertentu. Untuk mengukur


(4)

1

keberhasilan suatu perusahaan pada umumnya berfokus pada laporan keuangan disamping data-data non keuangan lain yang bersifat sebagai penunjang. Informasi kinerja bermanfaat untuk memprediksi kapasitas koperasi dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.

4. Analisis Laporan Keuangan Koperasi

Kasmir (2010:66) analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja keuangan dalam satu periode. Analisis laporan keuangan koperasi yang digunakan saat ini adalah bersumber dari Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009, berisikan tentang rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kinerja laporan keuangan koperasi.

a. Permodalan

Rasio untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aspek permodalan.

b. Kualitas Aktiva Produktif

Rasio untuk mengukur kinerja keuangan koperasi ditinjau dari aktiva-aktiva yang dimiliki koperasi untuk menghasilkan manfaat bagi koperasi.

c. Manajemen

Rasio untuk mengukur seberapa besar kemampuan manajemen dalam mengelola organisasinya terkait dengan bidang usaha yang dijalankan.


(5)

1 d. Efisiensi

Rasio untuk mengukur keefisiensian kinerja yang dilakukan koperasi selama menjalankan kegiatannya.

e. Likuiditas

Rasio untuk mengukur kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban keuangannya pada saat ditagih.

f. Kemandirian dan Pertumbuhan

Rasio untuk mengukur kecukupan modal atau cadangan yang dibentuk untuk menutup fluktuasi suku bunga dan nilai tukar dibandingkan dengan potencial loss.

g. Jati diri Koperasi

Rasio untuk mengukur keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya yaitu mempromosikan ekonomi anggota atau memberikan manfaat atas partisipasi anggota.

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan penjelasan dan teori yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat disusun suatu kerangka pikir yang menggambarkan tentang penerapan perhitungan kinerja suatu koperasi berdasar pada Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UMKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Berikut kerangka pikir dalam penelitian ini.


(6)

1

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian Laporan Keuangan KPRI Setia

Kinerja Keuangan Koperasi

Analisis Rasio Keuangan Standar Permen Koperasi dan UKM nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009

Variabel:

1. Permodalan

2. Kualitas Aktiva Produktif 3. Manajemen

4. Efisiensi 5. Likuiditas

6. Kemandirian & Pertumbuhan 7. Jatidiri Koperasi

Analisis Time Series


Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) UNIVERSITAS JEMBER

1 31 90

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) GURU PASIRIAN KABUPATEN LUMAJANG

4 18 30

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (PKPRI) KOTA MALANG 2010-2013

0 7 33

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PUSAT KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA KABUPATEN KEBUMEN

0 6 49

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA `GARUDA` KECAMATAN RANDUDONGKAL PERIODE 2011-2012.

0 4 9

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 13

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA Analisis Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Koperasi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Di Kabupaten Sragen.

0 1 10

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) KPP KARANGANOM KABUPATEN KLATEN.

0 1 7

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA “SUKA” DI KECAMATAN GENENG ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA “SUKA” DI KECAMATAN GENENG KABUPATEN NGAWI TAHUN 2007-2009.

0 0 13

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13