2. Kesempatan yang harus diambil 3. Kebutuhan yang harus dipenuhi, dan
4. Batasan-batasan yang harus termuat dalam sistem informasi. Mereka juga cukup memperhatikan tayangan aplikasi dikomputer
baik dalam bentuk form input maupun form outputnya.
4. Prosedur Procedure
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara berulang-ullang dengan cara yang sama. Sedangkan aktivitas
pada dasarnya melakukan suatu kegiatan berdasarkan informasi yang masuk dan persepsi yang dimiliki tentang informasi tersebut, karena itu
aktivitas merupakan fungsi dari sistem informasi.
5. Basis Data Database
Database merupakan kumpulan data-data yang tersimpan didalam media penyimpanan di suatu perusahaan arti luas atau di dalam
komputer arti sempit
6. Jaringan Komunikasi Communication Network
Telekomunikasi atau komunika data dapat didefinisikan sebagai penggunaan media elektronik atau cahaya untuk memindahkan data
atau informasi dari suatu lokasi ke sat atau beberapa yang berkomunikasi harus difasilitasi dengan infrastruktur berupa jaringan
telekomunikasi yang konfigurasinya bisa berbenttuk bintang star, cincin Ring dan hirarki bus.
2.1.4 Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Wibowo 2007:67 kinerja dapat dipandang sebagai berikut : “Proses maupun hasil pekerjaan. Kinerja merupakan suatu proses tentang
bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Namun hasil pekerjaan itu juga merupakan kinerja.”
15
Kinerja mengandung pengertian gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam periode tertentu. Kinerja dalam organisasi
merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Secara umum istilah kinerja juga digunakan untuk sebagian atau
seluruh tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau diproyeksikan,
gambaran apakah suatu kinerja sistem yang ada sudah sesuai dengan yang dibutuhkan serta sesuai dengan tujuan. Selain itu kinerja bertujuan untuk evaluasi
yang menekankan pada perbandingan untuk pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan pada periode tertentu, pemeliharaan sistem, serta untuk
dokumentasi keputusan-keputusan bila terjadi peningkatan. Untuk menilai kinerja sistem informasi akuntansi dapat dinilai dari PIECES
yaitu kerangka yang dikemukakan oleh James Wetherbe dalam Azhar Susanto 2008:322. PIECES dapat digunakan sebagai dasar analisis tingkat kepentingan
suatu masalah atau efektivitas suatu solusi, yang terdiri dari beberapa kerangka kerja, yaitu:
1. Performance 2. Information
3. Economy 4. Control
5. Efficiency 6. Service
Persoalan kinerja sistem informasi akuntansi tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Kinerja performance
Throughput, banyaknya pekerjaan yang dapat dihasilkan dalam satu waktu terntentu
Response Time, rata-rata waktu antara transaksi atau permintaan dan
respon yang dihasilkan 2. Informasi information
a. Output
16
Kekurangan informasi
Kekurangan informasi yang dibutuhkan
Kekurangan informasi yang relevan
Terlalu banyak informasi
Informasi yang tidak dalam format yang dapat digunakan
Informasi yang tidak akurat
Informasi yang sulit dihasilkan
Informasi yang tidak tersedia pada waktunya penggunaan
selanjutnya b. Input
Data tidak terambil
Data tidak terambil pada waktunya sehinggan menjadi tidak
berguna
Data tidak terambil secara akurat
Data sulit diambil
Data terambil secara berulang-ulang
Terlalu banyak data yang terambil
Data yang tidak sah terambil c. Penyimpanan Data
Data tersimpan berlebihan dibeberapa file atau database
Data tersimpan secara tidak akurat
Penyimpanan data tidak aman
Penyimpanan data tidak terorganisasi
Data tidak fleksibel
Data tidak dapat diakses dari penyimpanan.
3. Ekonomis economy Masalah biaya yang biasanya dikaitkan dengan masalah ekonomi. Salah
satunya yang menjadi kendala adalah adanya kelemahan dalam
17
pemborosan waktu dan alat sehingga terjadi pembengkakan operasional tidak dapat dihindari.
4. Control atau pengendalian control Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan
sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan kecurangan menjadi
semakin baik pula 5. Efisiensi eficiency
Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi.
6. Pelayanan service Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki
kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.
Kehadiran sistem informasi telah memberikan begitu banyak pengaruh terhadap sebuah organisasi, bukan hanya organisasi secara luas namun pengaruh
tersebut masuk hingga proses bisnis dan transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Penentu kepuasan dari pengguna adalah mutu dari sistem dan informasi serta
ketergunaan sistem tersebut didasarkan pada kebutuhan dan harapan pengguna. Apabila harapan dan kebutuhan dari pengguna sudah dipenuhi serta mutu
informasi dan sistem yang disediakan bernilai baik pada akhirnya akan mendukung kesuksesan dari suatu sistem informasi. Kesuksesan suatu sistem
informasi akan berdampak kepada organiasi, dimana beberapa faktor penentunya adalah mutu sistem dan mutu informasi.
2.1.4.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Agar tercipta suatu sistem informasi akuntansi yang baik artinya sistem dapat berjalan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan maka terdapat beberapa
prinsip diantaranya, mengenai costawareness, maksudnya suatu sistem haruslah sesuai pengguna dan biaya yang dikeluarkannya; usefull output, yaitu
18
informasinya yang digunakan haruslah dapat dimengerti, relevan dan akurat ; flexible, suatu sistem informasi akuntansi haruslah dapat mengakomodasikan
keinginan dari pengguna dan perubahan dari kebutuhan informasi yang diperlukan.
Soegiharto 2001 dalam penelitiannya mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi, antara lain:
1. Keterlibatan pemakai dalam sistem informasi 2. Kemampuan teknik personal sistem informasi
3. Ukuran organisasi 4. Dukungan manajemen puncak
5. Formalisasi pengembangan sistem informasi 6. Program pelatihan dan pendidikan pemakai
7. Keberadaan dewan pengarah sistem informasi 8. Lokasi departemen sistem informasi
Berikut penjelasan dari faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi:
1. Menurut Tjhai Fung Jen 2002 dalam Luciana 2007 bahwa keterlibatan pemakai yang semakin sering akan meningkatkan kinerja
sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang positif antara keterlibatan atau partisipasi pemakai dalam proses
pengembangan sistem informasi dalam kinerja sistem informasi akuntansi sehingga dapat meningkatkan kepuasan pemakai.
2. Kemampuan teknik personal dalam sistem informasi. Kapabilitas personal Sistem Informasi dibedakan kedalam kemampuan spesialis
dan kemampuangeneralis. Kapabilitas personal sistem informasi akuntasi diukur dengan menggunakan rata-rata tingkat pendidikan
personil SI Soegiharto, 2001. Tjhai Fung Jen 2002 berpendapat bahwa semakin tinggi kemampuan teknik personal sistem informasi
akuntansi, akan meningkatkan kinerjasistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan positif antarakemampuan teknik
19
personal sistem informasi akuntansi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.
3. Ukuran organisasi. Tjhai Fung Jen 2002 berpendapat bahwa semakin besar ukuran organisasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi
akuntansi dikarenakan adanya hubungan positif antara ukuran organisasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.
4. Tjhai Fung Jen 2002 dalam Luciana 2007 berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang diberikan maka manajemen puncak
akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan positif antara dukungan manajemen puncak dalam
proses pengembangan dan pengoperasian sistem informasi akuntansi dengan kinerja informasi akuntansi yang akan berpengaruh pada
tingkat kepuasan pemakai. 5. Penelitian yang dilakukan oleh Neal dan Reader dalam Acep Komara
2005 secara empiris menunjukkan hubungan positif antara riset operasional atas keberhasilan kelompok manajemen sains dan
formalisasi dengan proseduralisasi riset operasi atau manjemen sains. Formalisasi dimaksudkan sebagai prosedur yang diterapkan untuk
formalisasi pengembangan sistem, semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan
kinerja sistem informasi akuntansi dikarenakan adanya hubungan yang posif antara formalisasi pengembangan sistem dengan kinerja
sistem informasi akuntansi. 6. Program pelatihan pemakai. Tjhai Fung Jen 2002 berpendapat bahwa
kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi apabila program- program pelatihan dan pendidikan pemakai diperkenalkan.
7. Keberadaan dewan pengarah sistem informasi. Thjai Fun Jen 2002 berpendapat bahwa kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih
tinggi apabila terdapat dewan pengarah.
20
8. Lokasi dari departemen sistem informasi. Thjai Fung Jen 2002 mengemukakan kinerja sistem informasi akuntansi akan lebih tinggi
apabila departemen sistem informasi terpisah dan berdiri sendiri. Dalam penelitian ini hanya 2 faktor yang akan diteliti oleh penulis yaitu
dukungan manajemen puncak, dan program pelatihan dan pendidikan bagi pemakai.
2.1.5 Keterlibatan Pemakai Sistem