mencapai kesuksesan sistem informasi yang berkaitan dengan aktivitas. Bentuk bantuan yang diberikan oleh pemimpin dapat berupa dukungan pimpinan kepada
bawahan. Bila manajemen puncak memberikan dukungan penuh dalam pengembangan sistem informasi dan dukungan tersebut dapat diterima oleh
pengguna informasi, maka akan memberikan kepuasan terhadap pengguna informasi tersebut. Jen 2002 berpendapat bahwa semakin besar dukungan yang
diberikan manajemen puncak akan meningkatkan kinerja SIA dikarenakan adanya hubungan yang positif antara dukungan manajemen puncak dalam proses
pengembangan dan pengoperasian SIA dengan kinerja SIA. Menurut Romney Steinbart 2009 dukungan manajmen puncak adalah bagaimana manajemen
puncak mendefinisikan informasi dan pemrosesan yang dibutuhkan, membuat tujuan serta sasaran sistem, melakukan review sistem dan mengalokasikan dana.
2.1.8 Program Pendidikan dan Pelatihan Pemakai
Pengembangan sistem pada umumnya akan lebih baik jika para anggota dilatih sebelumnya. Tentu saja, taraf pelatihan harus disesuaikan dengan
pengetahuan setiap anggota. Anggota yang mewakiliki pemakai, serta para akuntan dan analisis sistem junior, mungkin sekali akan memerlukan pelatihan
tingkat dasar dibidang analisis dan perancangan. Selain untuk meningkatkan keterampilan teknis, pelatihan semacam itu juga berguna untuk memperbaiki
komunikasi dikalangan anggota sistem informasi yang baru dimplementasikan biasanya membutuhkan personel baru untuk mengoperasikan dan memeliharanya.
Menurut Wilkinson 2000:557 mengemukakan; “new employee should receive orientation concerning the business
ctivities of the firm itus objectives and policies. Thoses who will directly nteract with the new system also need to receive intensive training in its
pecific operations and rules.”
Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan dan pendidikan kepada karyawan dibutuhkan agar karyawan lebih terampil dalam menggunakan
sistem yang baru. Sehingga program pelatihan dan pendidikan tersebut akan memberikan keuntungan kepada para karyawan dan pengguna sistem dalam
menjalankan kegiatan operasional perusahaan.
27
Pendidikan dan pelatihan sistem informasi ini juga ditujukan untuk menghindari kegagalan sistem informasi akuntansi. Dikarenakan kurangnya
kesempatan untuk melakukan uji coba dan kurangnya kesempatan untuk belajar, hal ini muncul karena ketakan akan tingginya biaya yang perlu dikeluarkan untuk
kegiatan pelatihan dan pendidikan pemakai sistem informasi akuntansi. Sedangkan menurut Choe dalam Acep Komara 2005 pengertian
pendidikan dan pelatihan pemakai adalah sebagai berikut: “Pelatihan dan pendidikan pengguna merupakan usaha formal untuk tujuan
transfer pengetahuan sistem informasi akuntansi yang disyaratkan menjadi konsep-konsep sistem informasi, kemampuan teknis, kemampuan organisasi
dan pengetahuan mengenai produk-produk sistem informasi spesifik ”
Sedangkan komponen-komponen pelatihan sebagaimana dijelaskan oleh Mangkunegara 2005, terdiri dari :
1. Tujuan dan sasaran pelatihan dan pengembangan harus jelas dan dapat di ukur. 2. Para pelatih harus ahlinya yang berkualitas.
3. Materi pelatihan dan pengembangan harus disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai.
4. Peserta pelatihan dan pengembangan trainers harus memenuhi persyaratan yang ditentukan.
2.1.9 Penelitian Terdahulu