KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PANDANGAN ABDULLAH NASHIH ULWAN
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi yang dimiliki setiap individu sehingga dapat hidup secara optimal, baik sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat, serta memiliki nilai nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidupnya.1Pendidikan merupakan upaya yang terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri, bertanggung jawab, kreatif, berilmu, sehat dan berakhlak (berkarakter) mulia.
Hingga kini pendidikan masih dipercaya sebagai media atau alat yang paling ampuh dalam membangun kecerdasan sekaligus kepribadian seseorang menjadi lebih baik. Begitu pulah dengan pemerinta yang terus berusaha membangun dan mengembangkan pendidikan agar dapat menghasilkan peserta didik yang unggul, kreatif dan berakhlak seperti yang diharapkan, dalam rangka menghasilkan peserta didik yang unggul seperti yang diharapkan proses pendidikan senantiasa dievaluasi dan diperbaiki. Salah satu upaya perbaikan kualitas pendidikan adalah munculnya gagasan mengenai pentingnya pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pemerintah melalui kemendikbud mengamanatkan kepada seluruh
1
Nanasudjana, Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah, (Bandung : 1991), hlm.2
(2)
2
institusional kelembagaan pendidikan untuk menerapkan pendidikan berbasis karakter.
Sebagaimana yang terkandung dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 yaitu :
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung Jawab”.2
Gagasan ini muncul karena proses pendidikan yang selama ini dilakukan dinilai belum sepenuhnya berhasil dalam membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, ada juga yang menyebut bahwa pendidikan Indonesia telah gagal membangun karakter. Penilaian ini didasarkan pada banyaknya para lulusan sekolah dan sarjana yang cerdas secara intelektual, namun tidak bermental tangguh, dan berperilaku tidak sesuai dengan tujuan mulia pendidikan.
Kegagalan pendidikan Indonesia juga dapat dilihat dari menurunnya kualitas sikap dan moral pada generasi muda yang merupakan penerus bangsa. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya berita-berita yang membahas tentang tawuran antar pelajar, kasus-kasus narkoba yang sering di tayangkan di televisi, tidak jarang pemakainya juga masih menyandang status pelajar, beberapa pelajar berada di “teralis besi” karena menganiaya gurunya sendiri,
2
(3)
3
anak yang tidak lagi memiliki sopan santun pada orang tua. Lebih parahnya lagi yaitu ada anak yang berani membunuh orang tuanya sendiri, bahkan baru-baru ini kasus pencurian sepeda motor sedang marak terjadi, dimana pelaku tidak segan- segan membunuh pemilik sepeda kemudian mengambil sepeda motor mereka, dan yang paling disayangkan pelaku dari pencurian ini adalah sekelompok anak muda yang masih berstatus pelajar. Inilah masalah terbesar yang sedang dihadapi bangsa Indonesia saat ini yaitu rusaknya moral atau karakter remaja Indonesia yang merupakan penerus Bangsa.
Data dan fakta di atas merupakan permasalahan karakter yang sedang melanda sebagian besar pelajar Indonesia. Masih banyak karakter (negatif) lain yang sekarang berkembang bahkan menjadi budaya di kalangan pelajar. Seperti membudidayanya tauran di kalangan pelajar.
Pendidikan karakter di barat mulai ramai dibicarakan sejak tahun 1990-an. Thomas Lickona dianggap sebagai penyusunnya melalui karyanya yang berjudul, The Return of Character Education. Sebuah buku yang menyadarkan dunia Barat bahwa pendidikan karakter adalah sebuah keharusan. Thomas Lickona dalam bukunya yang berjudul The Return of Character Education mengungkapkan bahwa ada sepuluh tanda-tanda zaman harus diwaspadai, karena jika sepuluh tanda ini suda ada, berarti sebuah bangsa menuju kehancuran. sepuluh tanda itu adalah: 1) meningkatnya kekerasan dikalangan remaja 2) penggunaan bahasa dan kata-kata yang memburuk, 3) pengaruh peer-group yang kuat dalam kekerasan, 4)
(4)
4
meningkatnya perilaku merusak diri seperti penggunaan alcohol, narkoba, seks bebas, 5) kaburnya pedoman moral baik dan buruk, 6) etos kerja menurun, 7) rendahnya rasa hormat terhadap orang tua dan guru, 8) rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga Negara, 9) membudayanya ketidak jujuran, dan 10) adanya saling curiga dan benci antar sesama.3
Mencermati beberapa kasus kejadian di Indonesia sebagaimana yang telah digambarkan di atas, kemudian dicocokkan dengan tanda-tanda yang dikemukakan oleh Lickona, maka bangsa Indonesia sudah termasuk kedalam kategori Negara yang menuju kehancuran. Sehingga pendidikan karakter atau pendidikan budi pekerti menjadi harga mati. Inilah kondisi Indonesia saat ini yang masuk dalam kategori kritis, yakni kritis multidimendsi dalam setiap sisi kehidupannya, seperti perilaku-perilaku yang telah disebutkan di atas. Maka dari itu, pemerintah pada tahun 2010 mengambil langkah dengan mencanangkan visi penerapan pendidikan karakter atau pendidikan nilai-nilai karakter budaya bangsa. Pendidikan karakter harus ditanamkan dan dimiliki oleh setiap manusia yang ingin berubah sikap dan perilakunya dalam kehidupan sejak dini. Baik elemen masyarakat pendidikan, guru, dosen, pemerintah, mahasiswa, dan pelajar. Semua elemen tersebut harus memiliki sifat dasar dan karakter yang kuat sebagai generasi penerus
3
Masnur Muslich, Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis Multidimensional, (Jakarta: 2011), hlm. 35
(5)
5
bangsa. Pendidikan karakter menjadi sangat penting sebab karakter merupakan ruh pendidikan dalam pembentukan manusia.4
Penggagas pendidikan karakter dalam Islam yang sudah ada sejak jaman dahulu adalah Nabi Muhammad SAW, yang merupakan teladan bagi umat manusia seluruh alam, di dunia ini tidak ada satu makhluk pun yang lebih berkarakter dari pada Nabi Muhammad. Sebagai umat beliau kita wajib mencontoh keteladanan beliau dalam menanamkan karakter kepada umatnya. Abdullah Nashih Ulwan yang merupakan salah satu pemikir dan pemerhati pendidikan terutama pendidikan anak, memberikan pemahaman kepada pendidik dalam upaya memberikan karakter dengan menggunakan metode yang baik dan sesuai dengan empat karakter Rasulullah SAW. Sebagai suri tauladan terbaik bagi umat manusia Rasulullah SAW memiliki karakter yang baik yaitu Siddiq, Tablig, Amanah dan fatonah. Keempat karakter Rasulullah SAW ini mampu merubah dunia, dan dengan keempat karakter ini pulah Rasulullah SAW mampu mengubah bangsa Arab yang tadinya jahiliah menjadi bangsa yang terkemuka dan terpandang.
Abdullah Nasih Ulwan dalam bukunya “ Tarbiyatul Aulad Fil Islam”
yang telah di terjamahkan dalam bahasa Indonesia dengan Judul “ Pendidikan
Anak Dalam Islam”. Sebuah buku yang membahas secara mendalam mengenai metode yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, dalam mendidik anak. Buku Tarbiyatul Aulad Fil Islam atau lebih dikenal dengan “Pendidikan
4
Mardiatmaja, dalam Abdul Madjid, Pendidikan Karakter Perspektif Islam, (Bandung: Rosdakarya, 2011),hlm 4
(6)
6
Anak Dalam Islam” ini membahas mengenai metode dalam mendidik anak
sejak dari masa kelahiran, sampai masa belita, masa remaja dan sampai masa dewasa.
Abdullah Nasih Ulwan adalah seorang tokoh muslim, yang dilahirkan di kota Halab Suriah pada tahun 1928 tepatnya di daerah Qodhi Akar yang terletak di bandar Halb, Syiria. Beliau dibesarkan di dalam keluarga yang berpegang teguh pada agama dan mementingkan akhlak Islam dalam pergaulan dan muamalat sesama manusia. Ayahnya bernama Syekh Said, seorang ulama dan tabib yang disegani.
Sebagai seorang ulama dan cendikiawan muslim, beliau telah banyak menulis buku, termasuk penulis yang produktif, untuk masalah-masalah dakwah, syariah dan bidang tarbiyah. Sebagi spesialisnya beliau dikenal sebagai seorang penulis yang selalu memperbanyak fakta-fakta Islami, baik yang terdapat dalam al-Quran, As- Sunnah dan atsar-astar para salaf yang saleh terutama dalam bukunya yang berjudul Tarbiyatul Aulad Fil Islam.
Buku Tarbiyatul Aulad Fil Islam (pendidikan anak dalam Islam) merupakan salah satuh dari 43 buku yang dikarang oleh Abdullah Nashih Ulwan. Buku Tarbiyatul Aulad Fil Islam ini terdapat beberapa metode dalam mendidik dan menumbuhkan karakter yang positif pada anak atau peserta didik. Adapun beberapa metode yang ditawarkan oleh Abdullah Nashih Ulwan yaitu dimulai ketika kelahiran seoranng anak, menurur belau ketika seorang anak lahir hendaklah mengumandangkan adzan dan iqamah serta
(7)
7
memberikan nama yang baik atau bagus, kemudian mendidik anak dengan keteladanan, mendidik dengan kebiasaan, mendidik dengan nasihat, mendidik dengan perhatian atau pengawasan dan mendidik dengan hukuman. Selain metode-metode di atas nashih ulwan juga menyebutkan sebab-sebab kenakalan pada anak dan penanggulangannya. Abdullah Nashih Ulwan juga membahas secara lengkap mengenai kurikulum-kurikulum pendidikan karakter didalam buku Pendidikan Anak Dalam Islam ini. Adapun kurikulum yang di bahas dalam buku ini yaitu Kurikulum Pendidikan Keimanan, Kurikulum Pendidikan Moral, Kurikulum Pendidikan Fisik, Kurikulum Pendidikan Rasio/Akal, Kurikulum Pendidikan Kejiwaan / Rohani, Kurikulum Pendidikan Sosial dan Kurikulum Pendidikan Seksual.
Peneliti dalam hal ini sangat tertarik sekali untuk mengetahui tentang bagaimana konsep pendidikan karakter menurut Abdullah Nashih Ulwan. Sebagai wujud andil terhadap pendidikan karakter, penulis ingin meneliti dan mengkaji, bagaimana konsep pendidikan karakter yang ditawarkan Abdullah Nashih Ulwan didalam buku-bukunya. Maka dari itu penulis menjadikannya sebagai tema penelitian dengan mengambil judul “Konsep
(8)
8 B. Rumusan Masalah
Sebagai mana latar belakang di atas, maka peneliti akan mengkaji konsep pendidikan karakter menurut Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya yang berjudul Tarbiyatul Aulad Fil Islam.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu, mendeskripsikan konsep pendidikan karakter menurut Abdullah Nashih Ulwan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitianini adalah : 1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan yang lebih komprehensip terkait pemikiran pendidikan karakter memurut Abdullah Nashih Ulwan.
2. Secara Praktis
a) Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi untuk mempermudah memahami pendidikan karakter serta dijadikan bahan acuan bagi penelitian-penlitian yang relevan yang akan datang.
b) Hasil dari penelitian ini, diharapkan sedikit banyak bisa membantu usaha untuk memberikan solusi terhadap permasalahan dalam pendidikan karakter anak yang ada di Indonesia.
(9)
9 E. Batasan Istilah
1. Konsep
Konsep artinya rencana, ide atau gagasanyang diabstrakan dari peristiwa konkret, gambaran mental dari objek, proses atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan akal budi untuk memahami hal-hal lain.5 Konsep adalah ide abstrak untuk mengklasifikasi objek-objek yang biasanya dinyatakan dalam suatu istilah kemudian dituangkan ke dalam contoh dan bukan contoh, sehingga seseorang dapat mengerti suatu konsep dengan jelas.
Maksud dari kata konsep dalam penelitian ini yaitu konsep pendidikan karakter yang ditawarkan oleh abdullah Nashih Ulwan dalam menanamkan karakter terhadap anak atau peserta didik dalam buku Tarbiyatul Aulad Fil Islam.
2. Pendidikan Karakter
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakt, bangsa dan negara.6 Kata “karakter” dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan dengan tabiat, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan
5
Kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa,kamus besar bahasa Indonesia. (jakarta : Balai Pustaka, 1989), hlm, 456
6
Depdiknas, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, (Yokyakarta : Pustaka Belajar), hlm, 3.
(10)
10
seseorang dengan yang lain, dan watak. Karakter juga bisa berarti huruf, angka, ruang, simbul khusus yang dapat dimunculkan pada layar dengan papan ketik.7
Menurut Muchlas karakter adalah cara berpikir dan berprilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama baik dalam lingkup keluarga maupun masyarakat, bangsa dan negara.8Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada manusia yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil.9
Menurut Nashih Ulwan, pendidikan karakter anak atau disebut juga pendidikan moral anak adalah serangkaian prinsip dasar moral dan keutamaan sikap serta watak (karakter atau tabiat) yang harus dimilikidan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa pemula hingga menjadi seorang mukallaf, yakni siap mengarungi lautan kehidupan.10
Adapun pendidikan karakter yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu konsep pendidikan karakter menurut Abdullah Nasih Ulwan seperti
7
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat Bahasa. 2008.Cet. I) hlm, 682
8
Muchlas Samani, Hariyanto, Konsep Dan Model Pendidikan Karakter, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya), hlm, 41.
9
Sri Narwanti, Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Dalam Mata Pelajaran, (Yogyakarta:Familia, 2011) hlm, 14
10
Nasih Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Terjemahan Arif Rahman Hakim (Solo: Insan Kamil, 2012), hlm.131.
(11)
11
kurikulum pendidikan karakter, metode pendidikan karakter dan sifat dasar yang harus dimiliki oleh pendidik.
F. Sistematika Penulisan
Agar memudahkan dalam pembahasan dan pemahaman serta dalam menganalisis permasalahan yang akan dikaji, maka peneliti menyusun sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab pertama dari skripsi adalah Pendahuluanyang berisi, Latar Belakang Masalah, Rumusan masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Batasan Istilah, Sistematika Penulisan.
Bab kedua adalah Tinjauan Pustaka yang berisikan Pengertian Pendidikan Karakter, Faktor-Faktor Pembentuk Karakter, Nilai-Nilai Pembentukan Kraraker.
Bab ketiga adalah Metode Penelitian berisikan pendekatan penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data.
Bab keempat merupakan bab inti yang memaparkan biografi atau riwayat hidup Abdullah Nashi Ulwan dan konsep pendidikan karakter menurut Abdullah Nashi Ulwan.
Bab kelima ini adalah bab penutup yang memuat simpulan, saran-saran, dan kata penutup. Bagian akhir yaitu daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
(12)
i
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PANDANGAN ABDULLAH NASHIH ULWAN
SKRIPSI
Oleh: SULHERA NIM. 201110010311049
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH 2015
(13)
ii
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PANDANGAN ABDULLAH NASHIH ULWAN
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas muhammadiyah Malang untuk Memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata
Satu ( S-1 )
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN TARBIYAH 2015
(14)
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PANDANGAN ABDULLAH NASHIH ULWAN
SKRIPSI
Oleh :
SULHERA NIM. 201110010311049
Disetujui Oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Syamsul Arifin, M. Si Nur Afifah Khurin Muknin, S.Pdi, M. Kes
(15)
iv
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,
dan diterima untuk memenuhi persyaratan Memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Pada Tanggal: 24Agustus 2015
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si : ………..
2. Nur Afifah Khurin Maknin, S.Pdi, M.Kes : ....………..
3. Prof. Dr. Ishomuddin, M.Si : ………..
4. Drs. Khozin, M.Si : ………..
Mengesahkan, Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang Dekan,
(16)
v
Drs. Faridi, M.Si
MOTO
“
Keluargamu adalah alasan bagi kerja kerasmu,maka
janganlah sampai engkau menelantarkan mereka karena kerja
kerasmu.
”
“
Bermimpilah karna mimpi adalah kunci pembuka pintu
kesuksesan.
”
"Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja
karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi
terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak
menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi." (Ernest
Newman)
"Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak
putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh,
bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu."
(Marcus Aurelius)
(17)
vi
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil alamin Tiada kata yang dapat penulis ucapkan kecuali perasaan syukur yang tidak terhingga kepada Allah SWT.
Karya ini saya persembahkankepada :
Ayahanda Alm. Burhamuddin, Ibunda Siti Maraipa serta pa’ciku yang selalu menyertai perjuangan ku dengan segenap doa yang tulus dan pengorbanan yang begitu besar. Kakak ku Muhammad Ridwan dan kedua adik ku Nur Atika dan Nur Afiyani yang tercintayang selalu menghiasi kehidupanku dengan penuh warna. Pak Ilyas, Ibu Sulmiyati, Ibu Maryam, serta Ibu Saripa yang selalu mendukung dan menyemangatiku.
(18)
vii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Sulhera
No. Mahasiswa : 201110010311049 Angkatan Tahun : 2011
Jurusan : Tarbiyah
Fakultas : Agama Islam
Judul Skripsi : Konsep Pendidikan Karakter Dalam Pandangan Abdullah Nashih Ulwan
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi saya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh pihak lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah itu dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini saya buat penuh tanggung jawab dan saya bersedia menerima sangsi apabila kemudian diketahui tidak benar.
Malang, 24 agustus 2015 Yang membuat pernyataan,
(19)
viii
NIM : 20111001031104
ABSTRAK
Konsep Pendidikan Karakter Dalam Pandangan Abdullah Nashih Ulwan. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang; Sulhera ; NIM 201110010311049;
Kata Kunci:
Pendidikan, Karakter, Abudllah Nashih Ulwan
Latar belakang dari penelitian ini yaitu munculnya Gagasan bahwa proses pendidikan yang selama ini dilakukan dinilai belum sepenuhnya berhasil dalam membangun manusia Indonesia yang berkarakter. Bahkan, ada juga yang menyebut bahwa pendidikan Indonesia telah gagal membangun karakter. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tawuran antar pelajar, kasus-kasus narkoba, beberapa pelajar
berada di “teralis besi” karena menganiaya gurunya sendiri, serta anak yang tidak
lagi memiliki sopan santun pada orang tua.
Penelitian ini merupakan studi dari penelitian terhadap pemikiran Abdullah Nashih Ulwan tentang pendidikan karakter. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui pemikiran Abdullah Nashih Ulwan tentang konsep pendidikan karakter terhadap anak dalam kitab yang ditulis langsung oleh Abdullah Nashih Ulwan yaitu Pendidikan Anak Dalam Islam.
Berdasarkan masalah tersebut, serta dalam rangka mencapai tujuan di atas, maka peneliti menggunakan metode riset kepustakaan (library research) dalam mengkaji data-data primer (kitab Pendidikan Anak Dalam Islam), data-data sekunder (buku-buku yang membahas tentang Abdullah Nashih Ulwan). Data-data yang terkumpulkan dianalisis dengan menggunakan metode analisis isi (content analysis).
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam mewujudkan sebuah generasi yang memiliki karakter yang kokoh serta iman dan islam yang kuat maka diperlukan penanaman nilai-nilai keribadian pada anak. Menurut penjabaran Abdullah Nashih Ulwan penanaman karakter terhadap peserta didik dapat dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu : Pertama, Materi Pendidikan Karakter. Meliputi, materi pendidikan keimanan, materi pendidikan moral, materi pendidikan fisik, materi pendidikan akal, materi pendidikan kejiwaan, materi pendidikan sosial, dan yang terakhir yaitu materi pendidikan seks. Kedua, Metode Pendidikan. Meliputi, metode pendidikan dengan keteladanan, metode pendidikan dengan kebiasaan, metode pendidikan dengan nasehat, metode pendidikan dengan perhatian/ pengawasan dan yang terakhir yaitu metode pendidikan dengan hukuman. Ketiga, sifat wajib yang harus
(20)
ix
dimiliki oleh seorang pendidik. Meliputi, sifat ikhlas, sifat takwa, memilki ilmu pengetahuan, sifat santun/pemaaf dan yang terakhir menyadari tanggung jawabnya. Ketiga konsep tersebut saling mempengaruhi atau berkaitan dalam membentuk karater seorang anak.
ABSTRACT
Concept Character Education In view of Abdullah Nashih Ulwan. Essay. Department of Islamic Religious Education Studies Program University Muhammadiyah of Malang; Sulhera; student number :201110010311049;
Keywords:
Education, character, Abdullah NashihUlwan
Background of study is the research has an idea process education was not score to make up human Indonesia character. Even have education Indonesia failed to character. This is many case prove brawl between study, case drugs, have some
student “mental bars” because persecute teacher and have a child is not polite to
parents.
The research these have to research though Abdullah NashihUlwan about education character. This research is known purpose though Abdullah NashihUlwan about concept character education to child from the book Abdullah NashihUlwan that is Tarbiyatul aulad fil islam
The based problem, to purpose, the researcher used the method library research into reviewing data primary (the book Child Education in Islam), secondary data (books that discuss Abdullah Nashih Ulwan). The data from analysis and used method analyses (content analysis).
From the researcher shows a generation has high character, Iman and Islam strength to make score for child. From translation Abdullah NashihUlwan make character for education have tree kids: first, material education character. Cover, material education faith, material education moral, material education physical, material education reason, material education feels, material education social, and the last material education sex. Second, education method, cover, education method exemplary, education method often, education method speech, education method focus/ supervision and the last education method human. Third, someone must have good character education. Comprise, character sincere, piety, have knowledge, polite/ apologies and the last responsible. The three concepts that each other effect or be relate a character child.
(21)
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Rabbi yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi agung kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan semua orang yang mengikuti jejak langkahnya dalam menjalani kehidupan yang fana ini.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya yang setia. Dengan diutusnya sebagai Rosul utusan Allah untuk membimbing umat manusia dari zaman jahiliyah sampai pada zaman yang modern ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI) di FakultasTarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Dalam upaya menyelesaikan penelitian ini, penulis telah banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Bantuan-bantuan tersebut tentunya sangat berarti dan membawa manfaat bagi penulis. Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih kepada mereka. Terimakasih kepada.
(22)
xi
1. Drs. Faridi, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Prof. Syamsul Arifin, M.Si selaku dosen pembimbing I, yang senantiasa membimbing, memberi nasehat danarahan selama proses skripsi serta Nur Afifah Khurin Maknin, S.Pdi, M.Kes, selaku dosen pembimbing II yang senantiasa membimbing, memberi masukan dan arahan selama ini.
3. Prof. Dr. Ishomuddin, M.Si, dan Drs. Khozin, M.Si selaku dosen penguji I dan II terimakasih atas masukan dan kritikan yang membangun kepada penulis.
4. Kepada Alm. Ayahanda Burhanuddin, Ibunda Sitti Maraipa dan segenap keluarga besar Puang Padanragin,terimakasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis baik secara moral, material dan spiritual kepada penulis.
5. Teman-teman FAI jurusan TARBIYAH angkatan 2011, terimakasih atas dukungan dan doanya.
6. Kepada Pengurus, Pengasuh serta adik-adik di Panti Asuhan Putri Melati terimakasih atas doa dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis. 7. Teman Baikku Kurniawati (Nia), Sufinah (Fina), Dewi Fita, Lucky, dan
Rukmini terimah kasih atas dukungan dan waktu kalian selama ini.
8. Semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Semoga Allah memberikan balasan yang berlipat ganda atas bantuan dan segala kebaikan yang telah diberikan kepada penyusun.
(23)
xii
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa
berdo’a semoga semua bantuan dan bimbingan dari semua pihak di balas oleh Allah SWT Sebagai amal ibadah yang bisa menolong di hari kiamat kelak.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Penyusun menyadari, skripsi ini masih jauh dari sempurna. Maka dari itu saran serta kritik sangat penyusun harapkan untuk perbaikan skripsi ini. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat bagi segenap pihak, para pecinta ilmu dan pemerhati pendidikan.
Malang , 24 Agustus 2015 Penyusun
Sulhera
NIM. 201110010311049
(24)
xiii A. PENGERTIAN TRASNSLITERASI
Transliterasi dimaksudkan sebagai pengalih hurufan dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Transliterasi Arab-Latin di sini ialah penyalinan huruf-huruf Arab dengan huruf-huruf Latin beserta perangkatnya. Pembakuan pedoman transliterasi Arab-Latin ini disusun dengan prinsip sebagai berikut:
1. Sejalan dengan ejaan yang disempurnakan
2. Huruf Arab yang belum ada pendananya dalam huruf latin di carikan padanan dengan cara memberi tambahan tanda diakritik, dengan
dasar “satu fonem satu lambang”.
3. Pedoman transliterasi ini diperuntukkan bagi masyarakat umum.
B. RUMUSAN PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Hal-hal yang dirumuskan secara konkrit dalam pedoman transliterasi Arab-Latin ini meliputi :
1. Konsonan Tunggal
Penulisan bacaan Arab menggunakan panduan transliterasi sebagai berikut :
Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan
Bā’ B Be
Tā’ t Te
Sā ṡ es (dengan titik di atas)
ج Jīm J Je
ح Hā’ H ha (dengan titik di bawah)
(25)
xiv
د Dāl d De
Zāl ẓ zet (dengan titik di atas)
ر rā’ r Er
Zai z Zet
Sīn S Es
ش Syīn sy es dan ye
ص Sād s̟ s (dengan titik di bawah)
ض Dād d̟ De (dengan titik di bawah)
ط Tā’ t̟ Te (dengan titik di bawah)
Zā’ z̟ Zet (dengan titik di bawah)
ع ‘ain ‘ Koma terbalik di atas
Gain G Ge
ف Fā’ F Ef
Qāf Q Ki
Kāf K Ka
ل Lām L El
م Mīm M Em
Nūn N En
Wāwu W We
(26)
xv
ء Hamza ‘ Apostrof
ي Yā’ Y Ye
2. Konsunan Rangkap (Syaddah)
Konsunan Rangkap, termasuk tanda Syaddah atau tasydid ditulis rangkap, contoh :
ْني ِ م ditulis Muta’aqqidain
ْةِ ع ditulis ‘Iddah
3. Ta Marbutah di Akhir Kata
1. Bilamatidilulis
ْ يھ ditulis Hibah
ْ يْ ج ditulis Jizyah
2. Bila hidupkan berangkai dengan kata lain ditulis
ه ْ ن ditulis Ni’matullah
ْ ْلأة ك ditulis Zakatul Fitri
4. Vokal
Vokal bahasa Arab, terdiri dari tiga macam, yaitu: vokal tunggal, vokal rangkap dan vokal panjang.
1. Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat.
Fathah
(
ـ
)
di tulis a contohnya di tulis ض daraba Kasrah(
ـ
)
di tulis i contohnya di tulis م فfahima Dhammah(
ـ
)
di tulis u contohnya di tulis ب كkutiba 2. vokal rangkap(27)
xvi
vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :
a. Fathah (
.︠
..)
+ Ya mati (ى
)
ditulis T 3. vokal panjang.DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
SURAT PERNYATAAN ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
(28)
xvii
DAFTAR ISI ... xvi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Batasan Istilah ... 9
F. Sistematika Penulisan... 11
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pendidikan Karakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter ... 12
2. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Karakter ... 19
B. Faktor-Faktor Pembentuk Karakter ... 24
1. Faktor Keluarga... 24
2. Faktor Lingkungan / Masyarakat ... 26
BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 29
B. Jenis Penelitian ... 29
C. Teknik Pengumpulan Data ... 31
D. Teknik Analisis Data ... 32
BAB 1V : HASIL PENELITIAN A. Biografi Abdullah Nashi Ulwan... 34
B. Konsep Pendidikan Karakter Menurut Abdullah Nashih Ulwan 41 1. Materi Pendidikan Karakter ... 41
(29)
xviii
b. Materi Pendidikan Moral ... 49
c. Materi Pendidikan Fisik ... 53
d. Materi Pendidikan Rasio / Akal ... 57
e. Kurikulum Pendidikan Kejiwaan / Rohani ... 62
f. Materi Pendidikan Sosial ... 63
g. Materi Pendidikan Seksual ... 63
2. Metode Pendidikan Karakter Menurut Abdullah Nashih Ulwan ... 65
a. Metode Pendidikan Dengan Keteladanan ... 65
b. Metode Pendidikan Dengan Kebiasaan ... 67
c. Metode Pendidikan Dengan Nasehat ... 71
d. Metode Pendidikan Dengan Perhatian ... 73
e. Metode Pendidikan Dengan Hukuman/Sanksi ... 75
3. Sifat-Sifat Dasar Yang Wajib Di Miliki Oleh Pendidik Menurut Abdullah Nashih Ulwan ... 78
a. Ikhlas ... 79
b. Takwa ... 81
c. Ilmu ... 82
d. Santun/Pema’af ... 84
e. Rasa Tanggung Jawab... 85
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 88
B. Saran-Saran ... 91
(30)
xix
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 200. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo persada Depdiknas, 1998. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Yokyakarta :
Pustaka Belajar.
Depertemen Agama RI Al-Qur’an dan terjemah
Miri Jalaluddin, 2000. Psikologi Agama, Jakarta: Bumi Aksara
Fadilah, M. Mualifatu Lilif, 2013. Pendidikan Karakter Anaka Usia Dini Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Hadi, Amirul, 1998. Metode penelitian Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia Hasan, Said Hamid, dkk. 2010 .“Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa” Bahan Pelatihan Penguatan Metode Pembelajaran Brdasarkan
Nilai-nilai Bangsa. Jakarta: Puskur Balitbang Kemendiknas
Hadi, Sutrisno, 2000. metodologi Research, jilid I. Yogyakarta : Rake Sarasin Kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa 1989. kamus besar bahasa
Indonesia. jakarta : Balai Pustaka
Moleong, Lexy J,2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Muslich, Masnur, 2011. Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional, Jakarta: Bumi Aksara
Mardalis, 1999. Metode Penelitian (Proposal), Jakarta: Bumi Aksara
Muhajir, Noeng, 1990. Metode Penelitian Kualitatif, Jogjakarta: Rake Sarasin Majid, Abdul, Andayanin Dian, 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
Bandung: Rosdakarya
(31)
xx
Narwanti, Sri, 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Dalam Mata Pelajaran, Yogyakarta:Familia
Nurdin, Muslim dkk. 2008. Moral dan Kognisi Islam. Bandung: Alfabeta
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Cet. I . Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Ramayulis, Nizar Syamsul, 2011, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia Rohmahdi, MiftakhulPentingnya Pendidikan Karakter untuk Generasi Muda Di Era Globalisasidiaksespada hari jumat 20 maret 2015 dari http://miftarohmah. blogspot.com/
Sudjana, Nana,1991. pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Di Sekolah, Bandung: Sinar Baru Al-Gensindo
Samani, Muchlas, Hariyanto, 2010Konsep Dan Model Pendidikan Karakter, Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Subagyo, P Joko, 1991. Metode Pembelajaran dan Prakter, Jakarta: Rineka cipta Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, cet. III,
Bandung : Alfabeta
Sudarto, 1997Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ulwan, Nashih, 2012. Pendidikan Anak dalam Islam. Edisi Lengkap (Terjemahan
Arif Rahman Hakim). Solo: Insan Kamil
Ulwan, Nashih, 2007. Pendidikan Anak dalam Islam, Jilid I,II,III, cet ke III.(Terjemahan Jamaluddin Miri Lc). Jakarta : Pustaka Amani
Undang-Undang Sisdiknas, 2003. Jakarta: Redaksi Sinar Grafika Zubaedi, 2011, Desain Pendidikan karakter. Jakarta: Kencana
(32)
xxi
Diakses pada hari senin 13 april 2015 dari http://dakwah.info/utama/biografi/dr-abdullah-nasih-ulwan/ di akses pada hari senin 13 april 2015
Di akses pada hari senin 13 april 2015 dari http://www.referensimakalah. com/2013/03/biografi-abdullah-nasih-ulwan.html di akses pada hari senin 13 april 2015
Diakses pada hari senin 13 april 2015 dari http://www.referensimakalah. com/2013/03/biografi-abdullah-nasih-ulwan.html
Hadits Maudhu’: Al-Baihaqi, Asy-Syu’ab: 6/398; Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at:
(1)
xvi
vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnnya berupa gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu :
a. Fathah (
.︠
..)
+ Ya mati (ى
)
ditulis T 3. vokal panjang.DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN... iii
HALAMAN PENGESAHAN ... iv
MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
SURAT PERNYATAAN ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
(2)
xvii
DAFTAR ISI ... xvi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 8
C. Tujuan penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Batasan Istilah ... 9
F. Sistematika Penulisan... 11
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Pendidikan Karakter 1. Pengertian Pendidikan Karakter ... 12
2. Tujuan dan Manfaat Pendidikan Karakter ... 19
B. Faktor-Faktor Pembentuk Karakter ... 24
1. Faktor Keluarga... 24
2. Faktor Lingkungan / Masyarakat ... 26
BAB III : METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian ... 29
B. Jenis Penelitian ... 29
C. Teknik Pengumpulan Data ... 31
D. Teknik Analisis Data ... 32
BAB 1V : HASIL PENELITIAN A. Biografi Abdullah Nashi Ulwan... 34
B. Konsep Pendidikan Karakter Menurut Abdullah Nashih Ulwan 41 1. Materi Pendidikan Karakter ... 41
(3)
xviii
b. Materi Pendidikan Moral ... 49
c. Materi Pendidikan Fisik ... 53
d. Materi Pendidikan Rasio / Akal ... 57
e. Kurikulum Pendidikan Kejiwaan / Rohani ... 62
f. Materi Pendidikan Sosial ... 63
g. Materi Pendidikan Seksual ... 63
2. Metode Pendidikan Karakter Menurut Abdullah Nashih Ulwan ... 65
a. Metode Pendidikan Dengan Keteladanan ... 65
b. Metode Pendidikan Dengan Kebiasaan ... 67
c. Metode Pendidikan Dengan Nasehat ... 71
d. Metode Pendidikan Dengan Perhatian ... 73
e. Metode Pendidikan Dengan Hukuman/Sanksi ... 75
3. Sifat-Sifat Dasar Yang Wajib Di Miliki Oleh Pendidik Menurut Abdullah Nashih Ulwan ... 78
a. Ikhlas ... 79
b. Takwa ... 81
c. Ilmu ... 82
d. Santun/Pema’af ... 84
e. Rasa Tanggung Jawab... 85
BAB V : PENUTUP A. Kesimpulan ... 88
B. Saran-Saran ... 91
(4)
xix
DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 200. Metode Penelitian Kualitatif, Jakarta: Raja Grafindo persada Depdiknas, 1998. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, Yokyakarta :
Pustaka Belajar.
Depertemen Agama RI Al-Qur’an dan terjemah
Miri Jalaluddin, 2000. Psikologi Agama, Jakarta: Bumi Aksara
Fadilah, M. Mualifatu Lilif, 2013. Pendidikan Karakter Anaka Usia Dini Jogjakarta : Ar-Ruzz Media.
Hadi, Amirul, 1998. Metode penelitian Pendidikan, Bandung : Pustaka Setia Hasan, Said Hamid, dkk. 2010 .“Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter
Bangsa” Bahan Pelatihan Penguatan Metode Pembelajaran Brdasarkan
Nilai-nilai Bangsa. Jakarta: Puskur Balitbang Kemendiknas
Hadi, Sutrisno, 2000. metodologi Research, jilid I. Yogyakarta : Rake Sarasin Kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa 1989. kamus besar bahasa
Indonesia. jakarta : Balai Pustaka
Moleong, Lexy J,2001. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Muslich, Masnur, 2011. Pendidikan Karakter : Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional, Jakarta: Bumi Aksara
Mardalis, 1999. Metode Penelitian (Proposal), Jakarta: Bumi Aksara
Muhajir, Noeng, 1990. Metode Penelitian Kualitatif, Jogjakarta: Rake Sarasin Majid, Abdul, Andayanin Dian, 2012. Pendidikan Karakter Perspektif Islam,
Bandung: Rosdakarya
(5)
xx
Narwanti, Sri, 2011. Pendidikan Karakter Pengintegrasian 18 Nilai Dalam Mata Pelajaran, Yogyakarta:Familia
Nurdin, Muslim dkk. 2008. Moral dan Kognisi Islam. Bandung: Alfabeta
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Cet. I . Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
Ramayulis, Nizar Syamsul, 2011, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Kalam Mulia Rohmahdi, MiftakhulPentingnya Pendidikan Karakter untuk Generasi Muda Di Era Globalisasidiaksespada hari jumat 20 maret 2015 dari http://miftarohmah. blogspot.com/
Sudjana, Nana,1991. pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Di Sekolah,
Bandung: Sinar Baru Al-Gensindo
Samani, Muchlas, Hariyanto, 2010Konsep Dan Model Pendidikan Karakter,
Bandung : PT Remaja Rosdakarya
Subagyo, P Joko, 1991. Metode Pembelajaran dan Prakter, Jakarta: Rineka cipta Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, cet. III,
Bandung : Alfabeta
Sudarto, 1997Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ulwan, Nashih, 2012. Pendidikan Anak dalam Islam. Edisi Lengkap (Terjemahan
Arif Rahman Hakim). Solo: Insan Kamil
Ulwan, Nashih, 2007. Pendidikan Anak dalam Islam, Jilid I,II,III, cet ke III.(Terjemahan Jamaluddin Miri Lc). Jakarta : Pustaka Amani
Undang-Undang Sisdiknas, 2003. Jakarta: Redaksi Sinar Grafika Zubaedi, 2011, Desain Pendidikan karakter. Jakarta: Kencana
(6)
xxi
Diakses pada hari senin 13 april 2015 dari http://dakwah.info/utama/biografi/dr-abdullah-nasih-ulwan/ di akses pada hari senin 13 april 2015
Di akses pada hari senin 13 april 2015 dari http://www.referensimakalah. com/2013/03/biografi-abdullah-nasih-ulwan.html di akses pada hari senin 13 april 2015
Diakses pada hari senin 13 april 2015 dari http://www.referensimakalah. com/2013/03/biografi-abdullah-nasih-ulwan.html
Hadits Maudhu’: Al-Baihaqi, Asy-Syu’ab: 6/398; Ibnul Jauzi, Al-Maudhu’at: