Jumlah Akar HASIL DAN PEMBAHASAN

perlakuan IBA 2 mgl, 4 mgl dan IBA 6 mgl. Hal ini sesuai dengan pernyataan Lutfi 2015 dimana penggunaan IBA dengan berbagai konsentrasi tidak memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman sarang semut secara in vitro. Pengaruh arang aktif terhadap pertambahan jumlah daun mulai dari 1-12 minggu setelah tanam disajikan pada gambar 2. Gambar 2. Pengaruh Arang aktif dan IBA terhadap Jumlah Daun Sarang Semut Minggu ke- 12 MST

D. Jumlah Akar

Jumlah akar adalah banyaknya jumlah akar yang muncul pada planlet dengan selang waktu tertentu. Hasil analisis jumlah akar minggu ke-12 disajikan pada tabel 4. Tabel 4. Pengaruh Arang Aktif dan IBA terhadap Jumlah Akar Tanaman Sarang Semut pada 12 MST Konsentrasi IBA mgl 2 4 6 Arang aktif 0 gl 1,68 b 3,53 a 3,74 a 3,83 a 3,20 Arang aktif 2 gl 2,31 b 1,93 b 2,47 b 2,21 b 2,23 2,00 2,73 3,11 3,02 + Keterangan: Angka rata-rata yang diikuti oleh huruf yang sama dalam satu kolom menunjukkan tidak berbeda nyata menurut UJGD pada taraf 5. + ada interaksi antara perlakuan penggunaan arang aktif dan konsentrasi IBA terhadap jumlah akar. Hasil analisis pada tabel 4 menunjukkan ada interaksi antara penggunaan arang aktif konsentrasi IBA terhadap jumlah akar. Penggunaan arang aktif akan menyerap berbagai zat beracun dan memberikan pengaruh gelap pada medium, sedangkan penggunaan IBA sebagai zat pengatur tubuh yang termasuk dalam jenis auksin akan merangsang munculnya akar. Arang aktif 0 gl + IBA 0 mgl Arang aktif 0 gl + IBA 6 mgl Arang aktif 0 gl + IBA 4 mgl Arang aktif 0 gl + IBA 2 mgl Arang aktif 2 gl + IBA 0 mgl Arang aktif 2 gl + IBA 2 mgl Arang aktif 2 gl + IBA 6 mgl Arang aktif 2 gl + IBA 4 mgl Berdasarkan tabel 3 perlakuan kombinasi antara arang aktif 0 gl + IBA 2 mgl, arang aktif 0 gl + 4 mgl dan arang aktif 0 gl + 6 mgl menunjukkan jumlah akar terbaik dan nyata memiliki akar lebih banyak dibandingkan perlakuan lain. Sementara jumlah akar paling sedikit terdapat pada perlakuan arang aktif 0 gl + IBA 0 mgl walaupun tidak berbeda nyata dengan seluruh kombinasi perlakuan menggunakan arang aktif 2 gl. Hal ini diduga berkaitan dengan salah satu sifat arang aktif yaitu menyerap zat pengatur tumbuh dan komponen organik dalam media kultur sehingga perlakuan arang aktif 2 gl yang dikombinasikan dengan berbagai konsentrasi IBA mampu mengurangi suplai nutrisi maupun IBA itu sendiri dalam proses pembentukan akar. Selain itu penggunaan IBA dengan konsentrasi 2 mgl, 4 mgl dan 6 mgl tanpa arang aktif memiliki pengaruh penting dalam pertambahan jumlah akar. Hal ini didukung oleh pernyataan Salisbury dan Ross 1992 yaitu IBA memegang peranan penting pada proses pembelahan dan pembesaran sel, terutama pada awal pembentukan akar. Selanjutnya, dinyatakan bahwa IBA yang diabsorbsi tanaman akan bergantung pada konsentrasi yang diberikan dan akan menentukan pembelahan sel. Jika IBA yang akan diabsorbsi tinggi, proses pembelahan sel akan berlangsung cepat sehingga pembentukan kalus akan lebih cepat dan luas. Kalus pada proses selanjutnya akan merupakan bagian yang membentuk primordia akar. Kondisi ini mengakibatkan pertumbuhan akar pada perlakuan dengan konsentrasi IBA tertentu lebih baik jika dibandingkan perlakuan konsentrasi IBA yang lebih rendah. . Gambar 3. Pengaruh Arang aktif dan IBA terhadap Jumlah Akar Sarang Semut pada 12 MST Arang aktif 0 gl + IBA 0 mgl Arang aktif 0 gl + IBA 4 mgl Arang aktif 0 gl + IBA 2 mgl Arang aktif 0 gl + IBA 6 mgl Arang aktif 2 gl + IBA 2 mgl Arang aktif 2 gl + IBA 0 mgl Arang aktif 2 gl + IBA 6 mgl Arang aktif 2 gl + IBA 4 mgl

E. Akar Terpanjang