FORMULASI GEL ANTI JERAWAT DARI FRAKSI EKSTRAK ETANOL UMBI BATANG TUMBUHAN SARANG SEMUT (Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry).
ABSTRAK
IV FA
ER KU
SI LT
TA A
S SF
PA A
D RM
JA A
D SI
JA
R
AN
Jerawat adalah penyakit kulit yang umum terjadi diawali dengan peningkatan
produksi sebum dan diperparah dengan adanya serangan bakteri. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ekstrak etanol umbi batang
tumbuhan sarang semut diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
penyebab jerawat Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, menetapkan nilai
Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM), dan Konsentrasi Bunuh
Minimum (KBM) fraksi ekstrak etanol umbi batang tumbuhan sarang semut
(Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry) yang memberikan aktivtas terbaik
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan
Propionibacterium acnes, selanjutnya dibuat formulasi sediaan gel anti jerawat
yang mengandung fraksi tersebut. Pengujian aktivitas antibakteri dan penetapan
nilai KHTM dan KBM dilakukan dengan metode difusi agar dan mikrodilusi.
Seluruh fraksi umbi batang tumbuhan sarang semut memiliki aktivitas terhadap
ketiga bakteri uji. Fraksi etil asetat memberikan aktivitas antibakteri terbaik,
dengan rentang nilai KHTM dan KBM terhadap S. aureus sebesar 0,5-1% dan
0,8% , S. epidermidis 0,5-1% dan 0,6% ,dan P. acnes 1-1,5% dan 1,3%. Formula
yang mengandung 5,2% fraksi etil asetat merupakan sediaan gel anti jerawat yang
baik, aman, dan memberikan aktivitas terbaik berdasarkan nilai rata-rata diameter
zona hambat selama waktu penyimpanan. Selama penyimpanan tidak terjadi
perubahan organoleptik dan viskositas yang nyata, dan nilai pH masih berada
pada rentang yang dipersyaratkan sebagai sediaan topikal.
U
N
Kata kunci : Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry, Gel anti jerawat,
Staphylococcus
aureus,
Staphylococcus
epidermidis,
Propionibacterium acnes.
iii
ABSTRACT
IV FA
ER KU
SI LT
TA A
S SF
PA A
D RM
JA A
D SI
JA
R
AN
Acne vulgaris is a common skin disorder begins with increased production of
sebum followed by the attack of bacteria. It is known that the ant plant stem tuber
ethanol extract has an antibacteria activity against bacteria that may cause acne
which are Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermidis. This research
was conducted to investigate the antibacteria activity and set a value of Minimum
Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC)
of the ant plant stem tuber ethanol extract fraction that give the best activity
against
Staphylococcus
aureus,
Staphylococcus
epidermidis,
and
Propionibacterium acnes, then to formulate it into an anti acne gel. The
antibacteria activity, MIC, and MBC assay was conducted by using agar
diffusion and microdilution methods. All of the fraction gave antibacteria activity
against tested bacterias. Ethyl acetate fraction gave the best activity with MIC
and MBC values against S. aureus 0,5-1% and 0,8%, S. epidermidis 0,5-1% and
0,6%, and P. acnes 1-1,5% and 1,3%. A formula contains 5,2% ethyl acetate
fraction is a good, safe preparation, and gave the best antibacteria activity based
on the mean of clear zone diameter during shelf time. There is no organoleptic
and viscosity change during shelf time, and pH value is still in the acceptable
range for topical administration.
U
N
Key Words : Myrmecodia pendens Merr. & L.M.Perry, Anti acne gel,
Staphylococcus
aureus,
Staphylococcus
epidermidis,
Propionibacterium acnes
iv
IV FA
ER KU
SI LT
TA A
S SF
PA A
D RM
JA A
D SI
JA
R
AN
Jerawat adalah penyakit kulit yang umum terjadi diawali dengan peningkatan
produksi sebum dan diperparah dengan adanya serangan bakteri. Berdasarkan
hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, ekstrak etanol umbi batang
tumbuhan sarang semut diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri
penyebab jerawat Staphylococcus aureus dan Staphylococcus epidermidis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri, menetapkan nilai
Konsentrasi Hambat Tumbuh Minimum (KHTM), dan Konsentrasi Bunuh
Minimum (KBM) fraksi ekstrak etanol umbi batang tumbuhan sarang semut
(Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry) yang memberikan aktivtas terbaik
terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, dan
Propionibacterium acnes, selanjutnya dibuat formulasi sediaan gel anti jerawat
yang mengandung fraksi tersebut. Pengujian aktivitas antibakteri dan penetapan
nilai KHTM dan KBM dilakukan dengan metode difusi agar dan mikrodilusi.
Seluruh fraksi umbi batang tumbuhan sarang semut memiliki aktivitas terhadap
ketiga bakteri uji. Fraksi etil asetat memberikan aktivitas antibakteri terbaik,
dengan rentang nilai KHTM dan KBM terhadap S. aureus sebesar 0,5-1% dan
0,8% , S. epidermidis 0,5-1% dan 0,6% ,dan P. acnes 1-1,5% dan 1,3%. Formula
yang mengandung 5,2% fraksi etil asetat merupakan sediaan gel anti jerawat yang
baik, aman, dan memberikan aktivitas terbaik berdasarkan nilai rata-rata diameter
zona hambat selama waktu penyimpanan. Selama penyimpanan tidak terjadi
perubahan organoleptik dan viskositas yang nyata, dan nilai pH masih berada
pada rentang yang dipersyaratkan sebagai sediaan topikal.
U
N
Kata kunci : Myrmecodia pendens Merr. & L.M. Perry, Gel anti jerawat,
Staphylococcus
aureus,
Staphylococcus
epidermidis,
Propionibacterium acnes.
iii
ABSTRACT
IV FA
ER KU
SI LT
TA A
S SF
PA A
D RM
JA A
D SI
JA
R
AN
Acne vulgaris is a common skin disorder begins with increased production of
sebum followed by the attack of bacteria. It is known that the ant plant stem tuber
ethanol extract has an antibacteria activity against bacteria that may cause acne
which are Staphylococcus aureus and Staphylococcus epidermidis. This research
was conducted to investigate the antibacteria activity and set a value of Minimum
Inhibitory Concentration (MIC) and Minimum Bactericidal Concentration (MBC)
of the ant plant stem tuber ethanol extract fraction that give the best activity
against
Staphylococcus
aureus,
Staphylococcus
epidermidis,
and
Propionibacterium acnes, then to formulate it into an anti acne gel. The
antibacteria activity, MIC, and MBC assay was conducted by using agar
diffusion and microdilution methods. All of the fraction gave antibacteria activity
against tested bacterias. Ethyl acetate fraction gave the best activity with MIC
and MBC values against S. aureus 0,5-1% and 0,8%, S. epidermidis 0,5-1% and
0,6%, and P. acnes 1-1,5% and 1,3%. A formula contains 5,2% ethyl acetate
fraction is a good, safe preparation, and gave the best antibacteria activity based
on the mean of clear zone diameter during shelf time. There is no organoleptic
and viscosity change during shelf time, and pH value is still in the acceptable
range for topical administration.
U
N
Key Words : Myrmecodia pendens Merr. & L.M.Perry, Anti acne gel,
Staphylococcus
aureus,
Staphylococcus
epidermidis,
Propionibacterium acnes
iv